Kategori
Artikel

Safari Ilmu di Kota Seribu Wali

Perjalanan dimulai tanggal 10 Juni 2022. Saya mendampingu gurunda KH Yusuf Mansur bertolak ke Yaman. Tujuan utamanya ke sebuah kota yang dikenal sebagai negeri seribu wali, Tarim.

Setiba di Yaman, kami meluncur ke salah satu ma’had populer pencetak ribuan ulama di Tarim, yakni Darul Musthofa. Seorang ulama kenamaan sekaligus habaib pendiri Darul Musthofa meyambut dengan ramah. Beliau adalah Al Habib Umar bin Hafizh. Sowan, minta do’a dan belajar. Kami mencium kedua sisi telapak tangan beliau. Selanjutnya lantunan doa mengalir dari bibir Habib Umar.

“(Ibrahim berdoa), “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang salih, dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan”

Nabi lbrahim berdo’a:

Robbi imnahni al’ilma walfahma, waalhigni bishsholihin, wajma’ baini wabainahum filjannah

“Ya Tuhanku, anugerahkan kepadaku ilmu dan pemahaman, masukkan aku ke dalam golongan orang-orang shalih dan kumpulkan aku dan mereka di dalam surga”

Kehadiran kami ke Tarim, ke negeri yang penuh berkah, negeri para Awliya, mata airnya ulama dan sholihin, negerinya orang yang taat, baik, berakhlak dan berilmu, negerinya para ahli iman dan hikmah. Kami mencintai kalian karena Allah, sebagaimana ada ulama yang mengatakan:

أحب الصالحين ولست منهم

Uhibbushsholihina wa lastu minhum

“Aku mencintai orang-orang yang shaleh meskipun aku belum menjadi bagian dari mereka.”

Tarim, sebuah tempat yang saya impikan sejak kecil untuk belajar agama dan akhlak. Kami muslimin Indonesia sangat sedih dengan meninggalnya lebih dari 600 ulama kami selama masa pandemi, namun kesedihan itu terobati dengan melihat banyak kader-kader umat mondok dan kuliah di sini.

Kami datang ke sini untuk berziarah kepada para waliyullah yang masih hidup semua. Kami kunjungi makam dan petilasan mereka yang hidup di alam barzakh. Sebab mereka sejatinya masih hidup tapi berbeda dimensi dengan kita. Kita tidak mengetahuinya. Mereka tetap diberi rezeki oleh Allah. Mereka bebas melakukan sesuatu atas izin Allah.

Sementara para ulama dan Awliya yang masih hidup di alam dunia, kami kunjungi di rumah, pondok dan kampus-kampus mereka.

Begitu banyak nilai sejarah tertanam di tanah mulia ini. Kami berziarah ke Masjid, Rumah, Ma’bad dan Makam Shohiburrotib Al Haddad, Ratib yang sedari kecil kami di kampung sering melazimkan membacanya antara magrib dan isya di malam jum’at, alhamdulillah.

Habib Abdullah Al-Haddad memiliki nama lengkap Al-Iman Al-‘Allamah As-Sayyid Abdullah bin ‘Alwi AI-Haddad AI-‘Alawi Al-Husaini. Beliau lahir pada malam Senin, 5 Shafar 1044 H di Hadramaut, Yaman Selatan.

Di antara semua susunan dzikirnya, Ratib Al-Haddad lah yang paling terkenal di kalangan umat Islam. Bacaan ini disusun dengan tujuan untuk memohon perlindungan Allah SWT.

Mengutip buku Ratib Al-Haddad oleh Qudwah Press, bacaan Ratib Al-Haddad disusun pada malam Lailatul Qadar 27 Ramadhan 1071 H. Ratib ini disusun atas permintaan murid dari Habib Abdullah Al-Haddad yang bernama ‘Amir.

‘Amir meminta Habib Abdullah Al-Haddad untuk membuat bacaan wirid dan dzikir sebagai amalan penduduk kampungnya agar selamat dari ajaran sesat yang sedang melanda Hadramaut saat itu. Kini, Ratib Al-Haddad biasa dibaca oleh umat Islam agar ditetapkan Iman lslam oleh Allah SWT, istiqomah dalam, ibadah, taat dan kebaikan, memohon perlindungan Allah SWT dari segala marabahaya, hasad, ‘ain, dengki dan segala bentuk kezhaliman, keburukan dan kejahatan.

Sebagai seorang murid yang takzimnya mengunjungi guru, kami merasa tersanjung malah diberikan kesempatan untuk sambutan sebelum Kajian Tafsir oleh Al Habib Umar yang dihadiri dua ribu jama’ah lebih. Ini kajian rutin yang dihadiri segenap santri dan keluarga besar Darul Musthofa, tokoh, ulama dan masyarakat Tarim serta disiarkan langsung di channel قنات الإرث النبوي.

Ini sebuah kehormatan yang luar biasa. Kami dua kali dikasih kesempatan, di acara ini, saya yang diberikan kesempatan. Sebelumnya, di acara maulid Rasulullah SAW, gurunda KH Yusuf Mansur. Allahu Akbar.

Dalam sebuah halaqoh bersama Al Habib Umar bin Hafizh beserta keturunannya, kami ikut belajar maqomat dalam pembacaan manzhumah/syair madah awlia langsung dari ahli Tarim. Habib Salim Bin Habib Umar Bin Hafizh sebagai salah seorang keturunan Habib Umar menangis saking menghayati syair ini. Beliau cerdas banget Masya Allah. Cerdas spiritual, cerdas ritual dan cerdas sosial. Berhari-hari kami bersama, sudah kayak saudara lama. Alhamdulillah.

Kami merasa terpukau dengan para habaib, ulama dan masyarakat Tarim, Hadramaut yang menjaga nilai-nilai syariah, tradisi keilmuan, akhlak dan situs sejarah.

Misi kami di Hadramaut, Tarim, adalah memperkenalkan Daarul Qur’an dari sejak berdiri hingga terus berkembang dan bergerak sebagai lembaga yang konsen untuk pembibitan para penghafal Al-Qur’an.

Dari mulai TK-Pesantren, Perguruan Tinggi, Rumah Tahfizh, Kampung Qur’an, Qur’an Call. Dan alhamdulillah telah berdiri 2 markaz: Markaz Ijazah Sanad Al-Qur’an yang dibimbing Prof. Dr. Zaid Ali Al Ghaily dari Yaman dan Markaz Kaligrafi yang dibimbing oleh Syeikh Belaid Ghamidi dari Maroko.

Berdiri juga lembaga PPPA dan pusat-pusat kegiatan usaha yang menopang kegiatan utama yaitu khidmat terhadap Al-Qur’an. Sebab kami ingin menjadi bagian orang yang dipilih Allah untuk menjaga kalam-Nya.

Diucapkan ribuan terimakasih kepada Gurunda yang Mulia, penyejuk raga dan sukma kami, Ayahanda mulia Al Habib Umar Bin Hafizh dan keluarga yang telah menerima kami dengan sangat baik. Yang utama beliau mendoakan kami dan memberikan ijazah dalam banyak hal seperti ijazah 2 ratib yang sejak kecil kami baca, yakni Ratib Imam Al-Athos dan Ratib Imam Al-Haddad.

Juga keseluruhan wirid yang termaktub dalam kitab al Khulashoh, juga kitab Minhatul ilah, ijazah dakwah yang tersambung hingga baginda Rasul SAW. Juga cara menggunakan Imamah, sorban, dll. Semoga kami istiqomah dan selalu dibimbing dan diridhai Allah SWT. Aamiin allahumma aamiin.

Juga untuk semua masyarakat Tarim. Kalian yang lahir di Tarim, hafal Al Qur’an Al-Karim, dan berkahlak dengan akhlak orang tua kalian yang mulia. Kami banyak mengambil ilmu dan manfaat dari kalian. Kecuali dua hal: 1. Cara memakai sarung, sebab di Indonesia juga pakai dan sarung di sini banyak produk dari Indonesia, 2. Makan sambal dan makanan asli Indonesia lainnya seperti: gado-gado, sate, rujak dll.

He.. he.. he..

Allahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammad…

Oleh: KH Ahmad Jamil, MA., Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan.

Kategori
Berita

Daarul Qur’an Jalin Kerjasama dengan IJF pada Bidang Pendidikan, Sosial, dan Pariwisata

Daarul Qur’an resmi menjalin kerjasama dengan Indonesia Jordan Friendship (IJF), sebuah lembaga yang berdedikasi dalam kegiatan budaya, pariwisata, sosial, bisnis, investasi dan amal. Setelah 2 bulan menggodok poin-poin kerjasama, kedua pihak setuju jalinan kerjasama terkait bidang pendidikan, sosial, dan pariwisata.

Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan di kediaman Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan, KH Ahmad Jamil, di area Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang, Jum’at (17/92021). Kyai Jamil sekaligus perwakilan Daarul Qur’an dalam kesepakatan ini. Sementara di pihak IJF diwakili oleh Founder dan Kepala Direksi, masing-masing Syekh Waddah Al-Dubbati Mutairi dan Eng. Abdallah Waddah Al-Mutairi.

KH Yusuf Mansur sebagai Pembina Yayasan Daarul Qur’an turut hadir ketika acara ramah tamah sebelum penandatangan MoU berlangsung. Beliau juga bersama Ustadz Tarmizi Ashidiq, Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Ekonomi sekaligus Ketua STMIK Antar Bangsa. Dalam momen ini hadir pula Kepala Biro Luar Negeri Direktorat Pendidikan Daarul Qur’an, Ustadz Alim Gema Alamsyah, yang mendampingi Kyai Jamil saat proses penandatanganan MoU.

Lewat kerjasama ini Daarul Qur’an berkesempatan mengundang Duta Besar Yordania untuk Indonesia, H.E. Mr. Abdallah Suliman Abu Romman. Ini menjadi kesempatan besar di mana dari situ diharapkan hubungan kegiatan Daarul Qur’an dengan Yordania spektrumnya akan semakin luas.

Hal tersebut seperti yang diungkap oleh Ustadz Alim. Beliau juga berujar jika kerjasama ini sekaligus dalam hal pengembangan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an. Nantinya para investor relasi dari IJF berkesempatan menanam modal untuk pengembangan tersebut.

Kerjasama sejatinya telah berlangsung di mana saat ini IJF tengah melakukan pengajaran robotik lewat Syekh Abdallah yang merupakan pakar di bidang tersebut, di STMIK Antar Bangsa. Hal ini menjadi nilai tambah dalam pembelajaran di STMIK Antar Bangsa yang erat berkaitan dengan bidang teknlogi seperti robotik.

Selain itu, hal ini juga berguna dalam proses peningkatan akreditasi STMIK Antar bangsa untuk mencapai nilai tertinggi yakni A, atau setara Unggul, jika menilik sistem akreditasi yang berlaku saat ini.

“Selain pengajaran, juga mencakup ri’ayah atau pengawasan mahasiswa-mahasiswa kita yang ada di Yordania. Kita dapat info ada sekitar 4 orang alumni Daqu di sana. Nama-namanya Insya Allah nanti kita kasih ke Syekh Abdallah. Mudah-mudahan ada yang bisa dibantu untuk mereka selama berada di Yordania,” tambah Ustadz Alim.

Kategori
Berita Kegiatan Wanayasa

Pesantren Tahfizh Daarul Mansur Wanayasa Resmi Buka Tahun Ajaran Baru

Pesantren Tahfizh Daarul Mansur Wanayasa, Purwakarta, resmi membuka tahun ajaran 2021/2022 dengan porsesi Khutbatul Iftitah yang digelar Kamis (9/10/2021), di lapangan Pesantren. Momen ini sekaligus menandakan mulainya pembelajaran bagi para santriwan santriwati angkatan pertama kelas 7 SMP dan 10 SMA.

Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan, KH Ahmad Jamil, menghadiri langsung acara ini. Bukan cuma beliau, ada juga donatur Pesantren Tahfizh Daarul Mansur Wanayasa, Bapak Budi Hartawinata, yang akan menjadi ayah seluruh santri kala mereka mondok. Hadir pula pengasuh pesantren, Ustadz Iman.

Apel bendera mengawali acara pagi itu. Kyai Jamil bertugas menjadi inspektur apel. Dalam amanatnya, beliau menyampaikan kalau para santriwan santriwati yang baru masuk ini adalah orang-orang yang dipilih Allah SWT unutk menghafal Al-Qur’an.

Beliau mengutip Surat Fathir ayat 32:

Tsumma auratsnal kitaabal la-dziinash thafainaa min ‘ibaadinaa…

“Kemudian kami wariskan kitab itu untuk orang-orang yang kami pilih di antara para hamba kami…”

“Karena itu tidak semua orang diberikan kesempatan menghafal Qur’an. You are the choosen one,” terang Kyai Jamil.

Di tengah amanatnya, Kyai Jamil memberi kesempatan pada Ayah Budi untuk memberikan wejangan. Ayah Budi pun menyampaikan motivasi terkait afirmasi dari mimpi.

Beliau bercerita tentang perjalanan membangun pesantren yang berlokasi di Jl. Raya Barat Wanayasa, Kelurahan Sukadami, ini. Bagaimana tanah yang sekarang menjadi pondoknya Daarul Qur’an ini adalah afirmasi dari mimpi sang pemilik tanah, meski dirinya kini telah wafat.

Karena itu, Ayah Budi meyakinkan para santri agar jangan takut bermimpi dan menumbuhkan mimpi-mimpi itu di setiap sendi kehidupan. Karena sejatinya Allah akan mengabulkan setiap permintaan hambanya.

Namun, kata beliau lagi, setidaknya ada 5 syarat yang menentukan cepat atau lambatnya Allah mengabulkan doa tersebut. Yang pertama dan utama adalah berdoa pada Allah SWT. Di mana Allah melaknat orang-orang yang menyekutukannya.

Kemudian beliau mengingatkan untuk senantiasa berbakti pada orang tua. “Jadikan orang tua raja, maka rejekimu akan seperti raja,” begitu kutipan Ayah Budi yang populer di kalangan santri Pesantren Daarul Qur’an.

Selanjutnya ia berpesan untuk selalu berbaik hati pada siapa saja serta banyak bersedekah. Karena keduanya berkaitan dengan kesehatan sumber rezeki yang kita punya. Yang terakhir, jangan lupa selalu bersyukur terhadap apapun yang Allah berikan pada kita.

Parade ekskul selanjutnya yang memeriahkan acara Khutbatul Iftitah. Di segmen ini para santri menyuguhkan penampilan hadroh, bela diri silat dan karate, tari saman, tilawah Qur’an, dan lain sebagainya. Bakat-bakat istimewa para santri mulai terlihat dari sini. Kelak prestasi akan menghampiri lewat potensi yang mereka punya.

Kategori
Berita Kegiatan

Upacara, Kuffah, dan Sertinah: Hari Bersejarah Bagi Pesantren Daqu Bandung

Hari Kamis (19/8/2021) menjadi hari yang amat berkesan bagi Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Bandung. Hari itu mereka mengadakan Upacara Sakral pengebaran Sang Saka Merah Putih dalam memperingati HUT RI ke-76. Selain itu, juga digelar pembukaan tahun ajaran 2021/2022 dalam rangkaian kegiatan Khutbatul Iftitah. Belum selesai, para santri Pesantren Daqu Bandung juga punya pengasuh baru.

Para santri dan Sumber Daya Insani (SDI) yang terlibat di acara tesebut diwajibkan untuk tetap memakai masker dan menerapkan protokol kesehatan. Meskibegitu, rangkaian acara tetap berlangsung meriah.

Seperti di Pesantren Daqu cabang lainnya, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Bandung menggelar upacara bendera memperingati HUT ke-76 Republik Indonesia, Kamis (19/8/2021). Upacara dilaksanakan di lapangan pesantren.

Kostum-kostum unik dikenakan para santri untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan ini. Ada yang memakai topi caping khas petani, berbagai corak batik Jawa Barat, hingga kostum loreng layaknya tentara. Hal tersebut sekaligus ikut melestarikan kebudayaan Jawa Bara. Karena sejatinya tiap daerah juga berperan dalam direngkuhnya kemerdekaan yang hakiki.

Gurunda KH. Ahmad Jamil, MA menjadi inspektur upacara. Dalam amanatnya, beliau berpesan kepada para santri dan SDI bahwa yang membedakan ekosistem Daarul Qur’an adalah impian. Semua yang terlibat di dalamnya, baik santri maupun SDI, harus memiliki impian dan cita-cita yang tinggi.

“Mimpi itu jangan setengah-setengah. Mimpi harus tinggi. Tapi yang terpenting jangan lupa selalu melibatkan Allah SWT di setiap perjuangannya. Karena perjuangan Indonesia sendiri dalam meraih ‘mimpi’ kemerdekaan saat itu, juga karena Maha Rahim-Nya Allah SWT,” tuturnya.

Setelahnya, acara beralih ke Khutbatul Iftitah. Seremoni pembukaan Tahun Ajaran Baru 2021/2022 ini dibuka dengan parade para santri SMP dan SMA. Menggunakan kostum yang sama saat upacara, mereka melenggak-lenggok memamerkan kekayaan budaya dan kesenian Indonesia.

Acara dilanjutkan dengan penampilan bakat dari para santri. Penampilan yang dipersembahkan oleh santri pun beragam, mulai dari tari saman hingga hadroh. Ada juga semaraknya tari semaphore dari ekstrakulikuler pramuka.

Khutbatul Iftiah tahun ini sekaligus menjadi acara pisah sambut dan Serah Terima Amanah (Sertinah) pengasuh Pesantren Daqu Bandung. Kyai Hairurrazi, S.Pd. M.Sy Alhafizh selaku pengasuh Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Bandung sebelumnya menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada Kyai Hendi Irawan Saleh, S.Th.I, M.E.

Penandatanganan Sertinah dilakukan di salah satu ruang kelas Pesantren Daqu Bandung. Kyai Jamil yang juga Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan, menyaksikan langsung momen bersejarah ini.

Kategori
Berita Kegiatan

Pesantren Daqu Tangerang Gelar Upacara Kemerdekaan

Angkatan 11 “Revtabefend” tahun ini menjadi tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dalam gelaran sakral Upacara Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 76 di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang. Seperti tahun-tahun sebelumnya, upacara dilaksankaan di lapangan futsal dan basket, Pesantren Daqu Tangerang, tepat di hari kemerdekaan RI, Selasa, 17 Agustus 2021. Tayangan Upacara ini juga bisa disaksikan Live Streaming Youtube di channel Pesantren Daqu.

Sedikit pembeda yakni masker yang dikenakan tiap anggota Paskibraka karena pelaksanaan upacara masih dalam suasana pandemi. Tak hanya mereka, seluruh peserta dan tamu juga diwajibkan menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan serta menjaga jarak.

KH. Ahmad Jamil selaku Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan, bertugas menjadi inspektur upacara dalam perayaan tahun ini. Selain beliau, juga hadir seluruh pimpinan Daarul Qur’an, termasuk Pembina Yayasan Daarul Qur’an, KH Yusuf Mansur.

Ada juga Pimpinan Direktorat Zakat dan Wakaf, Ustadz Anwar Sani; Pimpinan Direktorat Ekonomi, Ustadz Tarmizi Ashidiq; serta Dewan Syari’ah Daarul Qur’an, KH Ahmad Kosasih.

Selain santri SMP dan SMA pesantren Daqu Tangerang, juga hadir adik-adik dari Shigor Putra dan Putri yang rela turut berpanas-panasan di lapangan. Meski begitu, seluruh peserta mengikuti porosesi upacara dengan khidmad dan syahdu.

Dalam amanatnya, Kyai Jamil menerangkan tentang Pembukaan UUD 1945, khususnya dalam aline ke 3, yang berbunyi “atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya.”

Di situ, kata beliau, kita menyaksikan bagaimana kehati-hatian para proklamator kemerdekaan dalam membuat naskah UUD 1945. Alih-alih mendewakan kesuksesan mengusir penjajah di atas kaki tangan sendiri, mereka menyebut hal tersebut semata berkat Maha Rahim-Nya Allah SWT.

“Kalau kita perhatikan alinea ini kita akan meyadari ini merupakan sebuah kecerdasan spiritual dan kecerdasaan emosional. Di dalamnya ada patriotisme yang diperjuangkan oleh our founding fathers, oleh para pahlawan nasional kita,” ujarnya.

Kyai Jamil juga berpesan agar para generasi penerus bisa melestarikan semangat perjuangan. Bukan hanya secara fisik, namun juga seluruh aspek kesejahteraan.  “Never stop learning cause life never stop changing,” tuturnya.

Prosesi upacara sakral yang telah usai tak lantas meredupkan semarak perayaan HUT ke-76 RI ini. Acara lalu berlalih ke Khutbatul Iftitah. Ini merupakan simbolis pembukaan tahun 2021/2022.

Balon udara pun melayang saat diterbangkan oleh KH Yusuf Mansur sebagai penanda dibukanya tahun ajaran baru tersebut. Beliau juga berkeliling didampingi pimpinan Daarul Qur’an lain, kemudian berfoto bersama para santri serta Tim Paskibraka yang luar biasa.

Keseruan lainnya di acara Khutbatul Iftitah yakni dengan penampilan berbagai ektrakurikuler yang ada di Pesantren Daqu Tangerang. Ajang unjuk gigi sekaligus menarik minat para santri baru.

Ekskul yang tampil antara lain Persida (Persatuan Silat Daarul Qur’an), Persada (Persatuan Senam Akrobatik Daarul Qur’an), DaQu Archery Club, Beksi (Silat Daqu), Marching Band, Takewondo, serta penampilan drama musikal yang menggambarkan situasi Indonesia utamanya di saat merebaknya wabah Covid-19.

Upacara kemerdekaan sekaligus mengingatkan kita bahwa perjuangan masih belum berakhir. Beban tersebut kini direngkuh para gerenrasi muda yag siap menyongsong tantangan-tantangan lainnya.

Selain itu, dengan acara Khutbatul Iftitah juga mengingatkan bahwa kita bisa berkarya dengan bakat-bakat yang dimiliki, untuk mengharumkan nama Indonesia.

Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh! 

Penulis: Muhamad Luthfi Hakim, Santri Pesantren Daqu Tangerang, Kelas 11.

Kategori
Artikel Berita Kegiatan

Santri dan SDI Daarul Qur’an Mendapat Vaksin Dosis Kedua

Santri dan Sumber Daya Insani Daarul (SDI) Qur’an yang ada di Tangerang dan unit-unit di sekitarnya mendapat vaksinasi dosis kedua, Sabtu (14/8/2021). Setelah sebelumnya dosis pertama diberikan tanggal 17 Juli 2021 lalu.

Lokasi pemberian vaksin dosis kedua sama seperti sebelumnya, di Gedung Al-Fatihah SD Daqushool Tangerang, kawasan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang. Vaksinasi dimulai pukul 8 pagi dan terus berlanjut hingga sore hari. Vaksinasi juga disaksikan langsung pihak Kepolisian Sektor Cipondoh, Tangerang.

Sesuai data pada vaksinasi dosis pertama, jumlah SDI dan santri yang divaksin lebih dari seribu orang. Untuk menghindari kerumunan, vaksinasi dosis kedua ini digelar bertahap untuk setiap unit.

Pemberian vaksin dosis kedua ini melengkapi proses vaksinasi yang dianjurkan Kementerian Kesehatan, yakni dua tahap. Karena itu, ini menjadi ikhtiar maksimal yang dilakukan Daarul Qur’an untuk mencegah serta menghentikan penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Seperti yang diungkap Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan Daarul Qur’an, KH Ahmad Jamil, saat proses vaksinasi dosis pertama lalu. “Mencegah lebih baik dr mengobati. Ikhtiar juga harus, ga cukup hanya doa.”  

Insya Allah, SDI dan para santri di berbagai cabang juga akan mendapat vaksinasi dua dosis.

Kategori
Kegiatan

Daarul Qur’an Jajaki Kolaborasi dengan Kemenag dalam Kemandirian Pesantren

Kementerian Agama akan menggandeng Daarul Qur’an dalam sejumlah program utamanya kemandirian pesantren yang menjadi amanah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kepada Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas. Hal itu terungkap dalam silaturahmi yang dilakukan jajaran Kementerian Agama bersama Daarul Qur’an, Selasa (4/8).

Hadir dalam silaturahmi yang digelar lewat virtual selain Menteri Agama juga pimpinan Daarul Qur’an yang diwakili langsung oleh KH. Yusuf Mansur selaku pendiri dan ustad Ahmad Jamil selaku Pimpinan Direktorat Pendidikan dan Ustad Anwar Sani selaku Pimpinan Direktorat Zakat, Infaq dan Wakaf Daarul Qur’an.

Dalam kesempatan tersebut Menteri Agama menyatakan kaget dengan jejak dakwah Daarul Qur’an yang ternyata sudah banyak dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

“Hari ini saya baru paham apa itu Daarul Qur’an. Selama ini saya hanya mengenal Paytren, ternyata Daarul Qur’an lebih luas dari itu. Insya Allah kita akan banyak berkolaborasi dalam berbagai sektor baik dari pendidikan, sosial dan juga bisnis” ujar Menteri Agama yang kerap disapa Gus Yaqut.

Membuka acara, Yusuf Mansur menyampaikan terima kasih kepada jajaran Kemenag atas sejumlah support dan dukungan dari setiap langkah Daarul Qur’an. Pembina Daarul Qur’an ini juga berharap bisa membantu kinerja Kemenag dalam berbagai sektor.

“Insya Allah setelah ini kita akan banyak bergerak dan berjalan bersama” ujar Yusuf Mansur.

Gus Yaqut menilai Daarul Qur’an sangat kompeten dalam mengembangkan pendidikan dan bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga memberikan inspirasi bagi lembaga lain utamanya dalam bidang Tahfizhul Qur’an.

“Kebetulan kami mendapat amanah dari Presiden untuk menjalankan program kemandirian pesantren yang menjadi ruh dari UU Pesantren. Kami menargetkan ada 5000 pondok pesantren yang ikut dalam program ini hingga tahun 2024 mendatang” ujar Gus Yaqut.

Dalam kesempatan ini Pimpinan Direktorat Zakat dan Wakaf, Ustadz Anwar Sani, yang juga Rektor Institut Daarul Qur’an (Idaqu) mengucapkan terima kasih karena peran dari Kemenag cukup besar dalam membantu kelahiran Idaqu. Selain itu Anwar Sani juga mengungkapkan selain rumah tahfizh, satu program unggulan Daarul Qur’an yakni Qur’an Call, yang membantu siapa saja belajar Al-Qur’an yang hingga kini sudah mencapai lima puluh ribu anggota.

Sedangkan ustad Ahmad Jamil mengenalkan Lembaga Sertfikasi Profesi (LSP) Daarul Qur’an yang menjadi lembaga untuk memastikan kualifikasi para guru ngaji.

“Alhamdulillah LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) juga sudah berjalan yang tentunya ini akan menambah kontribusi sedikit dari Daqu agar guru ngaji kualitasnya bisa terjaga,” terangnya.

Hal ini diamini oleh Gus Yaqut yang mengungkapkan, kerjasama ini, lebih jauh, juga sebagai penghargaan terhadap pesantren yang banyak berkontribusi bagi kemerdekaan Indonesia.

“Insya Allah kita akan ketemu lebih intens dan teknis untuk membahas sejumlah kolaborasi yang akan kita lakukan” tutup Gus Yaqut diakhir acara.

Kategori
Berita Kegiatan

Santri Baru Pesantren Daqu Tangerang Mendapat Vaksin Dosis Pertama

Ikhtiar mencegah penyebaran Covid-19 terus dilakukan Daarul Qur’an. Salah satunya dengan pelaksanaan vaksinasi.

Setelah sebelumnya Sumber Daya Insani (SDI) Daarul Qur’an dari berbagai unit serta para santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang yang divaksin (17/7/2021), kali ini giliran para santri baru. Kegiatan ini dilakukan di Gedung Al-Fatihah, gedung SD Daquschool Tangerang, di area Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang.

Santri baru kelas 7 SMP dan 10 SMA itu datang ke pondok Sabtu (24/7/2021) lalu. Beberapa dari mereka sudah divaksin sehingga tidak perlu mengikuti vaksinasi dosis pertama ini. Vaksinasi bagi santri baru ini juga atas persetujuan dengan orangtua masing-masing.

Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan, KH Ahmad Jamil, sebelumnya menyatakan bahwa ini merupakan ikhtiar Daarul Qur’an, khususnya Pesantren Daqu, dalam memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para santri saat belajar.

“Mencegah lebih baik dari pada mengobati,” kata beliau, pada kegiatan vaksin tahap pertama untuk SDI dan para santri.

Vaksinasi juga dilakukan bagi SDI dan para santri di berbagai cabang Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an. Sementara itu, dosis kedua vaksin akan diberikan tanggal 29 Agustus 2021 nanti.

Kategori
Berita Kegiatan

Daarul Qur’an Gelar Vaksinasi Dosis Pertama Bagi SDI dan Santri Pesantren Daqu Tangerang

Dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, Daarul Qur’an gelar vaksinasi dosis pertama, Sabtu, 17 Juli 2021, yang dilaksanakan di Gedung Fullday Daquschool, kawasan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang. Vaksinasi diberikan pada seluruh Sumber Daya Insani (SDI) Daarul Qur’an dari berbagai unit serta santri Pesantren Daqu Tangerang.

Keseluruhan peserta vaksinasi lebih dari seribu orang. Untuk mencegah terjadi kerumunan, vaksinasi digelar bertahap. Nantinya, vaksinasi juga diberikan pada seluruh SDI dan santri dari berbagai cabang.

Kegiatan ini disaksikan langsung oleh Wakil Wali Kota Tangerang Drs. H. Sachrudin. Selain itu ada juga Kapolres Metro Kota Tangerang, Kombes Pol, Deonijiu de Fatima serta Komandan Kodim 0506/Tgr, Kolonel Inf Bambang Herry Tugiyono. Pejabat setempat tak ketinggalan meninjau proses vaksinasi, di antaranya Camat Cipondoh, Rizal Ridolloh, serta Lurah Ketapang, H. Alex Saadon.

Para pimpinan Daarul Qur’an juga hadir memantau jalannnya vaksinasi. Di antaranya Pimpinan Direktorat Pendidikan, KH Ahmad Jamil, Pimpinan Direktorat Ekonomi, Ustadz Tarmizi Ashidiq, serta Ustadz Anwar Sani selaku Pimpinan Direktorat Zakat dan Wakaf.

Kyai Jamil yang turut serta melakukan vaksinasi mengungkapkan bahwa ini adalah ikhtiar keluarga besar Daarul Qur’an dalam memutus mata rantai Covid-19.  

“Mencegah lebih baik dr mengobati. Ikhtiar juga harus, ga cukup hanya doa,” terangnya yang ditemui usai mendapat dosis pertama vaksin.   

“Kita harus membantu pemerintah, juga masyarakat banyak, agar pencemaran Covid ini bisa menurun, khususnya di Kota Tangerang dan di tanah air kita ini, Insya Allah,” harapnya.  

Pencegahan penyebaran Covid-19 dengan vaksinasi di Kota Tangerang sendiri telah dilakukan untuk 487 ribu orang di 108 titik vaksinasi, termasuk di Daarul Qur’an. Hal tersebut seperti diungkapkan Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin.

“Setelah vaksin juga masyarakat tetap harus melakukan protokol kesehatan,” pesan Sachrudin.

Vaksinasi merupakan upaya membentuk imun tubuh agar mampu melawan virus Covid-19 yang masuk. Karena itu, vaksinasi juga penting utamanya bagi para SDI yang berpotensi terpapar sebab melakukan perjalanan pulang-pergi menuju Daarul Qur’an.

Sesuai ketentuan, vaksinasi diberikan dalam dua dosis. Rencananya, dosis kedua vaksin bagi SDI dan Santri Pesantren Daqu Tangerang akan diberikan tanggal 14 Agustus 2021 nanti.

Kategori
Artikel Berita

Pembukaan Tahun Ajaran 2021/2022, Momen Refleksi Diri dan Menjadi Generasi Qur’ani

Tahun ajaran baru 2021/2022 resmi dimulai. Direktorat Pendidikan Daarul Qur’an pun menggelar Opening Ceremony yang diikuti seluruh sivitas akademik di lingkup pendidikan Daarul Qur’an (Fullday Daarul Qur’an, Shigor, Kibar, dan Takhassus) dari berbagai cabang, Senin (12/7/2021) pagi hari.

Pusat acara tertuju di Masjid Nabawi, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang. Sementara para santriwan santriwati serta siswa siswi berikut para pengurus cabang mengikuti via Ruang Meeting Zoom yang disiarkan pula di kanal Youtube Pesantren Daqu.

Acara dihadiri langsung oleh Pembina Yayasan Daarul Qur’an, KH Yusuf Mansur serta Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan, KH Ahmad Jamil. Keduanya memberikan wejangan untuk menempuh tahun ajaran baru ini.

Sebagai pembuka, Kyai Jamil mengajak seluruh peserta acara untuk merenungkan kejadian yang menimpa beberapa tahun belakangan. Utamanya ketika kita ditinggal para alim ulama, yang turut membimbing dalam perkembangan pendidikan di Indonesia.

Kyai Jamil juga menghimbau untuk senantiasa belajar dan menyiapkan dalam menghadapi tantangan ke depan. Berkaca dari kasus perusahaan telekomikasi Nokia yang jatuh setelah kalah bersaing dengan perusahaan lain dalam kemajuan teknologi.

“Kita harus mempersiapkan para generasi yang Ar-Rosikhuna fil ‘Ilmi, yang mendalam dalam urusan keilmuan mereka,” terang beliau. Selain itu, lanjut Kyai Jamil, generasi tersebut juga harus punya keunggulan yakni yang senantiasa mendawami Al-Qur’an.

Hal itu juga berkaitan dengan regenerasi dari para ulama yang sudah mendahului. “Kita sudah banyak ditinggalkan para ulama, paku bumi yang dicabut oleh Allah SWT. Kalian yang harus menggantikan. Aamiin,” harapnya.

Di tahun ajaran baru ini, tentu para peserta didik beserta pengurus memiliki harapan dan tujuan. Karena itu, hal tersebut juga harus diadukan pada sang pemilik segala, Allah ‘azza wa jalla.

Motivasi itu disampaikan oleh Kyai Yusuf Mansur. Hal itu pun membangkitkan semangat para peserta acara.

Kyai Yusuf berujar, “Allah ini Maha Rahman Maha Rahim. Dia mah gaboleh diminta, udah pasti ngasih. Karena dia itu pasti ngebagi, makanya harus diminta,” jelasnya.  

Kisah Nabi Musa A.S. kala meninggalkan umatnya, Bani Israil, selama 40 hari jadi pelajaran yang disampaikan Kyai Yusuf Mansur. Pada periode itu, Bani Israil pun ingkar dan menyembah anak sapi, Samiri.

Allah SWT pun menunjukkan kuasanya. Lewat wasilah Nabi Musa, Bani Israil diminta menyembelih sapi sebagai syarat petunjuk untuk mengetahui pelaku kasus pembunuhan salah seorang di antara mereka.

Bani Israil yang terkenal ngeyel terus bertanya ciri-ciri sapi yang harus disembelih. Namun, Allah tetap mengabulkan permintaan itu.

Setelah puas bertanya, seekor sapi disembelih oleh mereka dan Nabi Musa menyuruh memukulkan potongan sapi itu ke jenazah orang yang terbunuh. Akhirnya orang yang terbunuh dihidupkan kembali oleh Allah SWT dan menyebutkan siapa pelakunya. Kasuspun terungkap.

“Yang ga ada imannya aja, yang bodoh, ketika minta dikabulin Allah SWT. Kita harus ngiri, yang katanya pinter aja masa ga berani minta? Jadilah orang yang pinter, sholeh-sholehah, yang senantiasa mendawami Al-Qur’an, dan minta sama Allah,” kata Kyai Yusuf menutup rangkaian pesannya.