Kategori
Berita

Paytren Raih Baznas Award 2022 Sebagai Mitra Pengumpulan Zakat Terbaik

Bertepatan dengan HUT BAZNAS ke-21, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menggelar anugerah BAZNAS Award 2022 yang memberikan penghargaan bagi para pihak yang berjasa atas perkembangan zakat di tanah air, Senin (17/1/2022).

Paytren sebagai salah satu perusahaan pengelola zakat, dalam gelaran itu mendapat penghargaan sebagai Mitra Pengumpulan Zakat Terbaik. Penghargaan diterima oleh CEO Paytren Group, Ustadz Tarmizi Ashidiq.

“Terima kasih kepada pengguna Paytren E-money yang telah memilih Paytren sebagai teman setia dalam menunaikan zakat, infak, sedekah dan wakaf Anda. Terima kasih juga untuk seluruh manajemen Baznas atas sinerginya selama ini,” ujar Ustadz Tarmizi dalam akun Instagram @paytren_official, Rabu (19/1/2022).

Selain zakat, Paytren juga menerima pengelolaan sedekah, infak, dan wakaf yang dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi Paytren E-Money. Pengguna juga bisa memanfaatkan Paytren E-Money untuk membeli kebutuhan sehari-hari dengan sistem pembayaran QRIS.

Setiap transaksi yang dilakukan melalui Paytren E-Money juga akan disisihkan untuk biaya pembangunan maupun operasional Rumah Tahfizh, pesantren, hingga masjid. Sehingga, Insya Allah, para pengguna juga memiliki tabungan pahala.

Selain Paytren, lembaga sosial PPPA Daarul Qur’an juga memeroleh penghargaan dalam BAZNAS Award 2022. PPPA Daarul Qur’an meraih penghargaan sebagai Laznas dengan pertumbuhan penghimpunan Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) terbaik.

Direktur Utama Laznas PPPA Daarul Qur’an, Abdul Ghofur, bersyukur sekaligus berterima kasih pada keluarga besar PPPA Daarul Qur’an. 

“Alhamdulillah, (penghargaan) ini adalah hadiah di awal tahun atas dedikasi terbaik untuk umat, tentu saja, dari semua tim Laznas PPPA Daarul Qur’an yang luar biasa punya peran,” ujar Ghofur.

Ia menambahkan, penghargaan tersebut juga dipersembahkan khusus untuk para donatur dan stakeholder yang setia mendampingi Laznas PPPA Daarul Qur’an. Ia berharap sinergi kemitraan bersama Laznas PPPA Daarul Qur’an dapat meningkat.

Kategori
Berita Kegiatan

Pesantren Daqu Tangerang Gelar Upacara Kemerdekaan

Angkatan 11 “Revtabefend” tahun ini menjadi tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dalam gelaran sakral Upacara Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 76 di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang. Seperti tahun-tahun sebelumnya, upacara dilaksankaan di lapangan futsal dan basket, Pesantren Daqu Tangerang, tepat di hari kemerdekaan RI, Selasa, 17 Agustus 2021. Tayangan Upacara ini juga bisa disaksikan Live Streaming Youtube di channel Pesantren Daqu.

Sedikit pembeda yakni masker yang dikenakan tiap anggota Paskibraka karena pelaksanaan upacara masih dalam suasana pandemi. Tak hanya mereka, seluruh peserta dan tamu juga diwajibkan menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan serta menjaga jarak.

KH. Ahmad Jamil selaku Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan, bertugas menjadi inspektur upacara dalam perayaan tahun ini. Selain beliau, juga hadir seluruh pimpinan Daarul Qur’an, termasuk Pembina Yayasan Daarul Qur’an, KH Yusuf Mansur.

Ada juga Pimpinan Direktorat Zakat dan Wakaf, Ustadz Anwar Sani; Pimpinan Direktorat Ekonomi, Ustadz Tarmizi Ashidiq; serta Dewan Syari’ah Daarul Qur’an, KH Ahmad Kosasih.

Selain santri SMP dan SMA pesantren Daqu Tangerang, juga hadir adik-adik dari Shigor Putra dan Putri yang rela turut berpanas-panasan di lapangan. Meski begitu, seluruh peserta mengikuti porosesi upacara dengan khidmad dan syahdu.

Dalam amanatnya, Kyai Jamil menerangkan tentang Pembukaan UUD 1945, khususnya dalam aline ke 3, yang berbunyi “atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya.”

Di situ, kata beliau, kita menyaksikan bagaimana kehati-hatian para proklamator kemerdekaan dalam membuat naskah UUD 1945. Alih-alih mendewakan kesuksesan mengusir penjajah di atas kaki tangan sendiri, mereka menyebut hal tersebut semata berkat Maha Rahim-Nya Allah SWT.

“Kalau kita perhatikan alinea ini kita akan meyadari ini merupakan sebuah kecerdasan spiritual dan kecerdasaan emosional. Di dalamnya ada patriotisme yang diperjuangkan oleh our founding fathers, oleh para pahlawan nasional kita,” ujarnya.

Kyai Jamil juga berpesan agar para generasi penerus bisa melestarikan semangat perjuangan. Bukan hanya secara fisik, namun juga seluruh aspek kesejahteraan.  “Never stop learning cause life never stop changing,” tuturnya.

Prosesi upacara sakral yang telah usai tak lantas meredupkan semarak perayaan HUT ke-76 RI ini. Acara lalu berlalih ke Khutbatul Iftitah. Ini merupakan simbolis pembukaan tahun 2021/2022.

Balon udara pun melayang saat diterbangkan oleh KH Yusuf Mansur sebagai penanda dibukanya tahun ajaran baru tersebut. Beliau juga berkeliling didampingi pimpinan Daarul Qur’an lain, kemudian berfoto bersama para santri serta Tim Paskibraka yang luar biasa.

Keseruan lainnya di acara Khutbatul Iftitah yakni dengan penampilan berbagai ektrakurikuler yang ada di Pesantren Daqu Tangerang. Ajang unjuk gigi sekaligus menarik minat para santri baru.

Ekskul yang tampil antara lain Persida (Persatuan Silat Daarul Qur’an), Persada (Persatuan Senam Akrobatik Daarul Qur’an), DaQu Archery Club, Beksi (Silat Daqu), Marching Band, Takewondo, serta penampilan drama musikal yang menggambarkan situasi Indonesia utamanya di saat merebaknya wabah Covid-19.

Upacara kemerdekaan sekaligus mengingatkan kita bahwa perjuangan masih belum berakhir. Beban tersebut kini direngkuh para gerenrasi muda yag siap menyongsong tantangan-tantangan lainnya.

Selain itu, dengan acara Khutbatul Iftitah juga mengingatkan bahwa kita bisa berkarya dengan bakat-bakat yang dimiliki, untuk mengharumkan nama Indonesia.

Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh! 

Penulis: Muhamad Luthfi Hakim, Santri Pesantren Daqu Tangerang, Kelas 11.

Kategori
Kegiatan

Daarul Qur’an Jajaki Kolaborasi dengan Kemenag dalam Kemandirian Pesantren

Kementerian Agama akan menggandeng Daarul Qur’an dalam sejumlah program utamanya kemandirian pesantren yang menjadi amanah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kepada Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas. Hal itu terungkap dalam silaturahmi yang dilakukan jajaran Kementerian Agama bersama Daarul Qur’an, Selasa (4/8).

Hadir dalam silaturahmi yang digelar lewat virtual selain Menteri Agama juga pimpinan Daarul Qur’an yang diwakili langsung oleh KH. Yusuf Mansur selaku pendiri dan ustad Ahmad Jamil selaku Pimpinan Direktorat Pendidikan dan Ustad Anwar Sani selaku Pimpinan Direktorat Zakat, Infaq dan Wakaf Daarul Qur’an.

Dalam kesempatan tersebut Menteri Agama menyatakan kaget dengan jejak dakwah Daarul Qur’an yang ternyata sudah banyak dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

“Hari ini saya baru paham apa itu Daarul Qur’an. Selama ini saya hanya mengenal Paytren, ternyata Daarul Qur’an lebih luas dari itu. Insya Allah kita akan banyak berkolaborasi dalam berbagai sektor baik dari pendidikan, sosial dan juga bisnis” ujar Menteri Agama yang kerap disapa Gus Yaqut.

Membuka acara, Yusuf Mansur menyampaikan terima kasih kepada jajaran Kemenag atas sejumlah support dan dukungan dari setiap langkah Daarul Qur’an. Pembina Daarul Qur’an ini juga berharap bisa membantu kinerja Kemenag dalam berbagai sektor.

“Insya Allah setelah ini kita akan banyak bergerak dan berjalan bersama” ujar Yusuf Mansur.

Gus Yaqut menilai Daarul Qur’an sangat kompeten dalam mengembangkan pendidikan dan bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga memberikan inspirasi bagi lembaga lain utamanya dalam bidang Tahfizhul Qur’an.

“Kebetulan kami mendapat amanah dari Presiden untuk menjalankan program kemandirian pesantren yang menjadi ruh dari UU Pesantren. Kami menargetkan ada 5000 pondok pesantren yang ikut dalam program ini hingga tahun 2024 mendatang” ujar Gus Yaqut.

Dalam kesempatan ini Pimpinan Direktorat Zakat dan Wakaf, Ustadz Anwar Sani, yang juga Rektor Institut Daarul Qur’an (Idaqu) mengucapkan terima kasih karena peran dari Kemenag cukup besar dalam membantu kelahiran Idaqu. Selain itu Anwar Sani juga mengungkapkan selain rumah tahfizh, satu program unggulan Daarul Qur’an yakni Qur’an Call, yang membantu siapa saja belajar Al-Qur’an yang hingga kini sudah mencapai lima puluh ribu anggota.

Sedangkan ustad Ahmad Jamil mengenalkan Lembaga Sertfikasi Profesi (LSP) Daarul Qur’an yang menjadi lembaga untuk memastikan kualifikasi para guru ngaji.

“Alhamdulillah LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) juga sudah berjalan yang tentunya ini akan menambah kontribusi sedikit dari Daqu agar guru ngaji kualitasnya bisa terjaga,” terangnya.

Hal ini diamini oleh Gus Yaqut yang mengungkapkan, kerjasama ini, lebih jauh, juga sebagai penghargaan terhadap pesantren yang banyak berkontribusi bagi kemerdekaan Indonesia.

“Insya Allah kita akan ketemu lebih intens dan teknis untuk membahas sejumlah kolaborasi yang akan kita lakukan” tutup Gus Yaqut diakhir acara.

Kategori
Berita idaqu Kegiatan

Idaqu Beri Kemudahan Berkuliah dengan Program “1000 Beasiswa untuk Indonesia”

Keringanan biaya pendidikan menjadi atensi, baik pelajar maupun orangtua, di tengah pandemi yang melanda dunia. Institut Daarul Qur’an (Idaqu) merespon hal tersebut dengan menggulirkan program “1000 Beasiswa untuk Indonesia”. Program ini bertujuan membantu para calon mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan jenjang pendidikan tinggi Strata 1 atau Sarjana.

Program ini berupa beasiswa senilai 10 juta rupiah untuk Program Studi (Prodi) Ilmu Al Qur’an dan Tafsir (IAT) dan Manajemen Bisnis Syariah (MBS). Beasiswa senilai 15 juta rupiah untuk Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Bimbingan Konseling Pendidikan Islam (BKPI). Beasiswa senilai 20 juta rupiah untuk Prodi Ilmu Hadits (IH) dan Hukum Ekonomi Syariah (HES).

Pendaftaran program ini dimulai tanggal 26 Juli sampai 10 Agustus 2021 mendatang. Dengan adanya program beasiswa ini biaya kuliah akan menjadi sangat ringan.

“Kita menyadari kemampuan ekonomi yang tengah turun saat ini. Untuk itu Idaqu, yang sejak awal berkomitmen mencetak generasi emas Indonesia, akan memberi kemudahan dalam biaya pendidikan” ujar Rektor Idaqu, Anwar Sani.

Anwar Sani memberikan ilustrasi, jika calo peserta didik mengambil Prodi Ilmu Hadits, maka biaya kuliah yang dikeluarkan bernilai sekitar 49 juta rupiah. Angka tersebut akan disubsidi dengan beasiswa sebesar 20 juta rupiah.

“Itu semua dipecah menjadi beberapa tahapan sebagai berikut; biaya pendaftaran 100 ribu, daftar ulang setiap semester 2,9 juta dan SPP bulanan 140 ribu rupiah” tambah Anwar Sani.

Program ini sekaligus komitmen Idaqu dalam mengembangkan dunia pendidikan. Menjadi perguruan tinggi yang unggul serta menyiapkan generasi pemimpin dan entrepreneur yang berkarakter qur’ani, berwawasan global, tangguh dan professional, sesuai visi misi Idaqu.

Kategori
Berita Kegiatan

Daarul Qur’an Gelar Vaksinasi Dosis Pertama Bagi SDI dan Santri Pesantren Daqu Tangerang

Dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, Daarul Qur’an gelar vaksinasi dosis pertama, Sabtu, 17 Juli 2021, yang dilaksanakan di Gedung Fullday Daquschool, kawasan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang. Vaksinasi diberikan pada seluruh Sumber Daya Insani (SDI) Daarul Qur’an dari berbagai unit serta santri Pesantren Daqu Tangerang.

Keseluruhan peserta vaksinasi lebih dari seribu orang. Untuk mencegah terjadi kerumunan, vaksinasi digelar bertahap. Nantinya, vaksinasi juga diberikan pada seluruh SDI dan santri dari berbagai cabang.

Kegiatan ini disaksikan langsung oleh Wakil Wali Kota Tangerang Drs. H. Sachrudin. Selain itu ada juga Kapolres Metro Kota Tangerang, Kombes Pol, Deonijiu de Fatima serta Komandan Kodim 0506/Tgr, Kolonel Inf Bambang Herry Tugiyono. Pejabat setempat tak ketinggalan meninjau proses vaksinasi, di antaranya Camat Cipondoh, Rizal Ridolloh, serta Lurah Ketapang, H. Alex Saadon.

Para pimpinan Daarul Qur’an juga hadir memantau jalannnya vaksinasi. Di antaranya Pimpinan Direktorat Pendidikan, KH Ahmad Jamil, Pimpinan Direktorat Ekonomi, Ustadz Tarmizi Ashidiq, serta Ustadz Anwar Sani selaku Pimpinan Direktorat Zakat dan Wakaf.

Kyai Jamil yang turut serta melakukan vaksinasi mengungkapkan bahwa ini adalah ikhtiar keluarga besar Daarul Qur’an dalam memutus mata rantai Covid-19.  

“Mencegah lebih baik dr mengobati. Ikhtiar juga harus, ga cukup hanya doa,” terangnya yang ditemui usai mendapat dosis pertama vaksin.   

“Kita harus membantu pemerintah, juga masyarakat banyak, agar pencemaran Covid ini bisa menurun, khususnya di Kota Tangerang dan di tanah air kita ini, Insya Allah,” harapnya.  

Pencegahan penyebaran Covid-19 dengan vaksinasi di Kota Tangerang sendiri telah dilakukan untuk 487 ribu orang di 108 titik vaksinasi, termasuk di Daarul Qur’an. Hal tersebut seperti diungkapkan Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin.

“Setelah vaksin juga masyarakat tetap harus melakukan protokol kesehatan,” pesan Sachrudin.

Vaksinasi merupakan upaya membentuk imun tubuh agar mampu melawan virus Covid-19 yang masuk. Karena itu, vaksinasi juga penting utamanya bagi para SDI yang berpotensi terpapar sebab melakukan perjalanan pulang-pergi menuju Daarul Qur’an.

Sesuai ketentuan, vaksinasi diberikan dalam dua dosis. Rencananya, dosis kedua vaksin bagi SDI dan Santri Pesantren Daqu Tangerang akan diberikan tanggal 14 Agustus 2021 nanti.

Kategori
Berita Kegiatan

Gelar Diskusi Kebangsaan, Idaqu Sekaligus Jalin Kerjasama dengan Lima Lembaga Nasional

Tokoh-tokoh nasional berkumpul di Institut Daarul Qur’an (Idaqu) untuk berdiskusi mengenai wawasan kebangsaan dengan tajuk “Wawasan Kebangsaan Menurut Perspektif Akademik”. Acara digelar Hari Kamis (17/6/2021) pagi hingga siang hari di kampus Idaqu, Jl. Cipondoh Makmur Raya, Cipondoh, Tangerang. Diskusi diikuti oleh dosen dan akademisi Lembaga Pendidikan Daarul Qur’an serta peserta umum lewat Virtual Meeting Zoom.

Momen diskusi ini melengkapi rangkaian penandatanganan nota kesepahaman antara Idaqu dengan lima lembaga nasional, yakni Majelis Ulama Indoensia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Asosisasi Dosen Indonesia (ADI), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, serta Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Kerjasama menyoal berbagai sektor akademik maupun support system untuk kedua belah pihak.

Pimpinan Umum Daarul Qur’an, KH Yusuf Mansur, membuka acara dengan sambutannya. Beliau berujar, kecintaan kita terhadap bangsa Indonesia harusnya sudah terpupuk mengingat anak bangsa banyak yang berkarya dan diakui dunia, berikut tradisi nasional yang menggugah banyak bangsa.

Dalam bidang pendidikan, Indonesia telah lama diakui sebagai penyuplai ulama-ulama besar yang menjadi guru imam-imam besar Haramain.

“Saya pengen dekan-dekan universitas di Malaysia adalah anak-anak Idaqu. Sekarang kita ekspor mahasiswa mahasiswi, nanti kita ekspor pimpinan-pimpinan terbaik,” ujarnya.

Dream yang diucapkan Kyai Yusuf itu menjadi magis buat Idaqu. Sang Rektor, Dr. H. M. Anwar Sani, S.Sos.I, M.E., berujar bahwa Kyai Yusuf memang selalu menggelora ketika berbicara sebuah impian. Ia mengatakan, perjalanan Daarul Qur’an dari dream Kyai Yusuf pun bisa menjadi inspirasi untuk pembangunan bangsa.

“Kata Kyai Yusuf, Daqu akan segede lantainya bumi, atapnya langit. Terwujud dengan lembaga pendidikan baik formal maupun non formal. Sekarang jumlahnya ratusan ribu di Indonesia maupun mancanegara,” tukasnya.

Setelah sambutan dari dua pimpinan Daarul Qur’an, diskusi pun dibuka. Diskusi dibuka dengan para panelis dalam diskusi ini yakni Sekretaris Jendral ICMI, Mohammad Jafar Hafsah; Sekjen MUI, Dr. H. Amirsyah Tambunan, M.A.; Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod, M.Si.; Wakoor Kopartais 1 DKI Jakarta, Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, M.A.; serta Sekertaris Senat UIN Jakarta, Prof. Dr. Armai Arief, M.Ag. Satu panelis lain hadir di Ruang Virtual Meeting Zoom, yakni Ketua Umum ADI, Prof. Dr. Dino Pati Djalal, M.A.

Di tengah diskusi, seisi ruangan heboh. Sebabnya, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Periode 2004-2009, Adhyaksa Dault, juga ikut meramaikan diskusi.

Seluruh panelis pun memberikan pandangannya terkait Wawasan Kebangsaan. Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod menerangkan bahwa wawasan kebangsaan terbagi dua, yakni teks dan konteks. Dikatakannya, secara teks semua masyarakat sudah hafal, namun tidak dengan konteksnya.

“Perilaku kita harus dijaga. Kaburo maktan ‘indallahi taquulu ma laa ta’malun,” terangnya megutip surat As-Saff ayat 3 yang artinya “(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” Singkatnya, wawasan kebangsaan bukan hanya di mulut belaka, namun harus diaktualisasi dalam kehidupan.

Mengutip sila pertama Pancasila, Sekjen MUI, Prof. Amir menjelaskan bahwa masyarakat yang berwawasan kebangsaan haruslah berketuhanan yang maha esa. Karena itu merupakan martabat, gengsi, serta nilai-nilai penganut bangsa.

Ia juga menambahkan, “tujuan bernegara adalah melindungi segenap bangsa Indonesia,” tuturnya.

Prof. Armai yang sudah malang melintang di berbagai organisasi untuk membina pendidikan anak bangsa pun turut menyuarakan pandangannya. Ia pun sependapat dengan Prof. Amir. Menurutnya, dalam bidang pendidikan, tujuannya pun harus membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa.

Selanjutnya, Prof. Thib Raya juga menerangkan hal serupa. Ia menambahkan bahwa dengan dasar sila pertama itu, masyarakat Indonesia juga harus bekerja dan berkarya. “Dan semua keahlian itu harus mencapai kehidupan kalian,” jelasnya.

Dino Pati Dajalal yang lama menempuh studi di luar negeri mengungkapkan salah satu kekuatan Indonesia yang selama ini masih belum tereksploitasi, yakni ekonomi. Peraih gelar doktor di London School of Economics and Political Science ini juga berujar, wawasan kebangsaan juga harus selaras dengan menjaga identitas bangsa.

“Kalau kita mau unggul di abad 21, kita harus menjaga identitas disertai dengan keunggulan,” jelasnya.

Adhyaksa Dault jadi panelis “dadakan” dalam acara ini. Pengalamannya menjadi Menteri tentu amat berharga bagi wawasan kebangsaan masyarakat Indonesia, khususnya bagi para pemuda.

Adhyaksa pun kembali mengutip sila dalam Pancasila, seperti panelis lain. Namun, ia menekankan pada sila ke-4. Menurutnya, isu-isu kebangsaan yang terjadi saat ini tak lain karena aktualisasi hikmah dan kebijaksanaan seperti dalam sila ke-4 itu sudah sirna.

“Kita harus dipimpin dengan orang yang punya hikmah. Hikmah ini diambil dari ajaran agama,” terangnya. Karena bagaimanapun, menurutnya, Pancasila merupakan bagian dari ajaran agama, khususnya Agama Islam.

Adhyaksa menjadi panelis terakhir yang memberikan pandangannya terhadap wawasan kebangsaan. Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan, KH Ahmad Jamil pun menutup diskusi dengan memimpin pembacaan doa.

Kategori
Berita idaqu Kegiatan

NGEBAPER Is Back: Percaya Pada Pertolongan Allah

Selepas masa karantina diri, kegiatan kependidikan Daarul Qur’an kembali bergulir. Termasuk di Institut Daarul Qur’an (Idaqu). Program bulanan NGEBAPER (Ngobrol Enak Bareng Rektor) yang telah masuk jilid 5 kembali berjalan. Acara tersebut digelar di Masjid Al-Anwar, Idaqu, Jum’at (24/7/2020). Acara live ini juga ditampilkan via video conference Zoom untuk mahasiswa yang tak sempat hadir di lokasi.

Rektor Idaqu, tampil sebagai pemateri pertama. Pengalaman beliau sampai di titik ini dalam membersamai Daarul Qur’an jadi motivasi bagi para mahasiswa. “Semua punya kesempatan yang sama kalau kita bertuhankan Allah SWT. Harus yakin bahwa pertolongan Allah akan datang”.

Selain yakin, tentunya juga harus berikhtiar dengan ilmu. Pengalaman Ustadz Anwar Sani menggambarkan betapa pentingnya ilmu, salah satunya keahlian beliau di bidang marketing. “Saya pernah jadi direktur tanpa manajer dan staf. Pernah juga jadi ketua yayasan tanpa manajemen. Makanya, kalau kita bisa menguasai marketing, mau hidup di dunia kayak mana pun pasti bisa”, terangnya. Harapannya para mahasiswa juga bisa jadi marketer terutama dalam upaya pengembangan Idaqu.

Materi utama tentang kurban selanjutnya dibawa oleh Ustadzah Rina Susanti Abidin Bahrin. Beliau adalah Wakil Rektor IV IDaqu.

Kurban jadi topik karena umat muslim akan merayakan hari raya kurban ini sebentar lagi. Materi terdiri dari sejarah, syari’at, hingga syarat dan ketentuan dalam berkurban.

Salah satu permasalahan yang muncul di kalangan mahasiswa adalah bagaimana mengumpulkan dana untuk membeli hewan kurban. Selain tawakal dan meminta pada Allah, kata Ustadzah Rina, diperlukan strategi yang jitu. “Kumpulin aja satu orang dua orang di keluarga. Satu keluarga dua keluarga. Satu rumah dua rumah. Karena kalau kita mau sebenernya kita bisa”, terangnya. Hikmahnya, kurban juga bukan hanya saat Idul Adha namun juga mengorbankan keikhlasan pada Allah SWT.

Penampilan para mahasiswa serta video clip para dosen bernyanyi lagu Kebyar-Kebyar makin memeriahkan NGEBAPER ini. Rencananya, NGEBAPER juga akan terus berlanjut menyesuaikan dengan situasi.

Kategori
Berita idaqu Kegiatan

Menyikapi Perkembangan Teknologi dengan Ide Kreatif

Ngobrol Enak Bareng Rektor (Ngebaper) kembali digelar oleh mahasiswa Program Tahfizh Intensif Institut Daarul Qur’an (Idaqu), Jum’at (10/1). Acara bulanan yang memasuki jilid ketiga ini diselenggarakan di koridor Gedung Yasin, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang.

Di edisi kali ini Ustadz Hendy Irawan Saleh, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Daarul Qur’an, menjadi narasumber. Sebelumnya, salah satu mahasiswi Idaqu, Tiara Safira, membuka acara dengan membawakan lagu karya Nissa Sabyan. Di tengah penampilan, Rektor Idaqu, Ustadz Anwar Sani, membuat suasana meriah dengan ikut bernyanyi bersamanya.

Selain Ustadz Hendy dan Ustadz Anwar Sani, acara juga dihadiri Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Idaqu, Ustadz Zikron Amnar. Ketiganya memberikan wejangan pada para mahasiswa.

Dalam sambutannya, Ustadz Anwar Sani bercerita mengenai perkembangan Idaqu. Selain mengintensifkan pembangunan masjid dan kelas, pengembangan kuliah online untuk mahasiswa Idaqu juga menjadi topik.

Ustadz Zikron membagikan pengalamannya ketika berkuliah di Al-Azhar, Mesir. Hal itu menjadi motivasi untuk mahasiswa Idaqu. “Antum kalau di sana bisa baca Al-Qur’an, bisa Bahasa Arab, bisa Bahasa Inggris, udah ga ada beda orang Arab dengan ‘Ajami”, ujar beliau.

Zaman yang terus berkembang menuntut kita untuk beradaptasi. Hal tersebut disampaikan oleh Ustadz Hendy. “Kita mengikuti perubahan zaman tetapi relevan. Kita sudah ada patokannya yaitu Daqu Methode. Relevansinya selalu ada, kenapa? Karena kita di Qur’an. Qur’an kan relevan”, ujar beliau.

Selain itu, perkembangan teknologi mengharuskan kita berfikir kreatif. “Ide tuh mahal loh. Kayak Saltbae, itu kan cuma ide. Pengusaha steak yang restorannya ada di seluruh dunia yang football player merasa ketinggalan zaman kalo belum nyobain steaknya”, terang Ustadz Hendy.

Ide kreatif yang ditelurkan diekspansikan di bidang multimedia sebagai ranah yang sedang digandrungi. Ekspansi tersebut harus massif dan komprehensif. Hal itu akan berdampak pada pelaksanaan program yang ada di Daarul Qur’an. Kelak semakin banyak orang yang meneliti dan mengenal Daarul Qur’an.

Kategori
Berita Kegiatan

NGEBAPER Bareng Wirda Mansur

Program Tahfizh Intensif Institut Daarul Qur’an (Idaqu) mengadakan acara Ngobrol Enak Bareng Rektor yang disingkat menjadi bahasa millennial yakni “NGEBAPER”, Jum’at (6/12) di Lapangan Yasin Shigor. Ustadz Anwar Sani selaku Rektor Idaqu hadir dalam acara tersebut. Hadir pula Ibu Nur Diana Dewi selaku Wakil Rektor 2 dan Bapak Marzuki selaku Wakil Rektor 3.

“Salah satu Ikhtiar Institut Daarul Qur’an adalah bagaimana penghafal Qur’an tapi juga punya jiwa entrepreneur”, ujar Ustadz Sani. Beliau juga berbicara mengenai target yang akan dicapai Idaqu. “Insya Allah kita akan buka program Idaqu jilid 2. Target Idaqu kan 500 orang. Alhamdulillah Insya Allah dibantu dan diiringi oleh teman-teman semua yang berjumlah 192 orang”.

NGEBAPER dihadiri oleh tamu spesial yaitu anak sulung kyai Yusuf Mansur, Wirda Mansur. Wanita yang baru saja membuka outlet minuman barunya yaitu Zegerr! ini berbicara mengenai entrepreneurship.

“Lu yakin mau jadi pengusaha? Kalo lu yakin yang pertama di kejar bukan income tapi ideas”, ujar Wirda. Self Branding merupakan kekuatan utama yang dibangun oleh Wirda untuk menjalankan usahanya. Ia berujar bahwa tahun depan usahanya akan mengalami peningkatan omzet. “Gue mau postpound kuliah lagi dari yang harusnya Januari tahun depan jadi September. Gue mau bener-bener fokus buat nargetin yang Insya Allah tahun depan omzet sebulan sampe 20 M”.

Pencapaian Wirda bukan diraih dalam satu atau dua tahun. Ia mengaku sejak umur 15 tahun sudah memimpin orang yang bergelar sarjana. Menurutnya, percaya diri merupakan sifat yang harus dimilki oleh seorang pengusaha. “Seperti yang diajarkan oleh bapak saya ya hehe. Pokoknya harus jual mahal, orang harus takut sama kita”.

Namun, keberhasilannya bukan semata-mata karena usahanya sendiri. Tanpa izin Allah semua yang kita lakukan akan sia-sia. “Kok gue jadi gini sih, kok gue ga Allah dulu, Allah lagi, Allah terus”, ceritanya ketika memilki hajat yang tak kunjung terkabul.

Keseruan acara semakin bertambah dengan adanya penampilan musik yang dibawakan oleh santri Idaqu. Selain itu, penampilan stand up comedy oleh Iman, santri Idaqu, berhasil mengocok perut para peserta. Acara NGEBAPER ditutup dengan foto bersama.

Kategori
Akhlak Artikel Berita Kegiatan

Royadi, Juara Nasional yang Ingin Hafal Alquran

Keinginan untuk menjadi Hafizh Quran membawa Muhammad Royadi menempuh pendidikan di program tahfizh intensif Institut Daarul Qur’an (Idaqu). Mahasiswa lulusan Madrasah Aliyah Negeri 5 Bogor ini juga mengaku ingin memperbaiki akhlaknya. Satu hal yang menjadi sorotan adalah Royadi merupakan atlet pencak silat yang sudah sering menjuarai kompetisi pencak silat berbagai tingkatan. Terbaru, ia berhasil menyabet medali emas dalam turnamen pencak silat tingkat nasional kategori mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Jakarta, 1-3 November 2019. Rektor Idaqu, Ustadz Anwar Sani, memberikan penghargaan kepadanya pada Senin, 18 November 2019.

Perjalanan karir pencak silat Royadi terbilang cemerlang. Sejak duduk di bangku kelas 6 SD ia sudah menggeluti olahraga tersebut. “Sempat berenti dari SMP sampe SMA, terus kelas 12 nya saya lanjut lagi”, ungkapnya. Ia juga pernah meraih predikat atlet terbaik tingkat pelajar. Selain di tingkat nasional ia juga pernah menjuarai turnamen tingkat internasional. “Namanya JSOC. Alhamdulillah saya mendapat juara 3”.

Menurut Royadi, berbagai pencapaian tersebut tak lepas dari do’a dan ridho orang tuanya. Selain itu, bagi seorang muslim sholat merupakan kekuatan utama untuk memotivasi diri. “Sholat jangan ditinggalkan, supaya kemajuan kita di bidang apapun ada rejekinya”, pesannya.

Kesibukan sebagai seorang mahasiswa juga tidak menghalanginya untuk berprestasi, terlebih di Idaqu ia merasa kemampuannya diakomodir dengan baik. “Kemarin kan yang terakhir di UMJ turnamennya pas hari kuliah tapi alhamdulillah kampus sangat mendukung dengan memberikan izin. Dari awal masuk sini Ustadz Sani juga sudah mengetahui (kemampuan Royadi) dan beliau welcome banget”, ujarnya. Ia mengaku bersyukur bisa melanjutkan pendidikan di Idaqu karena selain bisa terus meraih prestasi di bidang olahraga pencak silat ia juga bisa menghafal Alquran sesuai dengan harapannya.