Kategori
Berita Lampung

Kisah Alfi: Pernah Jadi Dirigen Saat Pergantian Pengurus, Kini Menjabat Ketua OSDAQU

Muhammad Alfi Ramadhan, santri kelas 8 Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Lampung angkatan 9, pada tanggal 4 Februari 2022 kemarin, resmi dilantik menjadi Ketua Organisasi Santri Daarul Qur’an (OSDAQU). Santri kelahiran 11 September 2007 yang biasa dipanggil Alfi itu, bersama pasangannya, Muhammad Adnan, mendapat suara terbanyak dalam pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSDAQU Pesantren Daqu Lampung.

Perjalanan Alfi menjadi Ketua OSDAQU diawali dengan proses seleksi serta mengikuti fit and proper test. Kemudian para kandidat mengasah kemampuan dalam “Debat Kandidat” di tanggal 3 Februari 2022 lalu. Dalam debat tersebut, Alfi mampu menjawab pertanyaan dari hadirin dengan tegas dan jujur.

Alfi tak pernah menyangka bisa menjadi Ketua OSDAQU. Pasalnya, di pelantikan Ketua OSDAQU periode sebelumnya, Alfi menyaksikan langsung para kandidat terpilih dilantik karena ia ikut andil dalam acara terebut. Ia menjadi dirigen saat pemutaran Lagu Indonesia Raya. Kala itu, bagi Alfi, menjadi Ketua OSDAQU hanya sekedar ingatan semu belaka.

“Sambil mimpin Indonesia Raya sama hymne Oh Pondokku, saya ngebatin dalam hati, ‘bisa gak ya saya tahun depan jadi bagian OSDAQU?’ Alhamdulilah perkataan dalam hati itu jadi doa. Sekarang malah jadi Ketua OSDAQU,” kenang Alfi.

Alfi sadar ini bukan tugas sepele. Ini adalah salah satu bentuk pembelajaran untuknya dan seluruh anggota OSDAQU. Tak lupa Alfi juga meminta agar selalu dibimbing dalam menjalankan tugas yang mulia ini.

Pengasuh Pesantren daqu Lampung, Ustadz. Imron Rosyadi, S.Pd.I., pun merasa bangga sekaligus berpesan dalam sambutan di acara pelantikan tersebut.

“Kalian diajarkan untuk mengatur waktu, mengambil keputusan dan belajar menjadi seorang pemimpin, karena salah satu moto santri adalah ‘Siap Dipimpin dan Siap Memimpin’. Saat ini kalian dipercaya untuk memimpin suatu organisasi. Untuk itu, jaga amanah, jaga kepercayaan yang telah diberikan kepada kalian,” tutur Ustadz Imron.

“Boleh jadi dua puluh, tiga puluh tahun yang akan datang, kalian lah yang akan memimpin bangsa Indonesia. Nanti ada yang jadi Bupati, ada yang jadi Gubernur Lampung, ada yang jadi Panglima TNI, ada yang gantikan saya menjadi Pengasuh Daqu Lampung,” lanjutnya.

Ustadz Imron Rosyadi sekaligus berharap kepada jajaran kepengurusan OSDAQU yang baru agar menjadi contoh teladan yang baik untuk adik kelas.

“Karena sejatinya di pesantren, apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita rasakan, adalah pendidikan dan pengajaran,” terangnya.

Kategori
Berita Kegiatan

Harapan di Pelantikan Mudabbir Baru pada Peningkatkan Kedisiplinan Santri

Sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini, pelantikan mudabbir atau pengurus kamar Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang dilaksanakan lebih cepat. Kalau biasanya pelantikan dilakukan di awal tahun ajaran baru, kali ini bertepatan dengan berakhirnya thun ajaran 2020/2021.

Hal ini dilakukan karena menyesuaikan dengan kalender akademik 2021. Sehingga nantinya para mudabbir baru bisa melaksakan tugasnya secara maksimal.

Mudabbir sendiri merupakan bagian dari Organisasi Santri Daarul Qur’an atau OSDAQU yang bertugas menegakkan kedisiplinan para santri. Mereka tersebar di setiap kamar asrama. Para Mudabbir biasanya meupakan santri tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). 

Pelantikan mudabbir baru ini dilakukan di Masjid Nabawi, Pesantren Daqu Tangerang, Rabu (9/6/2021). Acara berlangsung setelah melaksanakan sholat Isya berjama’ah. Para santri dan pengurus Pesantren Daqu Tangerang pun berkumpul menyaksikan acara sakral ini.

Pengasuh Pesantren Daqu Tangerang, KH Syaiful Bahri, pun menyambut para mudabbir baru ini dengan suka cita. Bagi beliau, mereka akan menjadi generasi poendidik kedisiplinan baru yang lebih fresh namun tetap dalam kordior kepesantrenan.

Bagi Kyai Syaiful, ini juga bagian dari kaderisasi santri Pesantren Daqu. Mereka harus bisa mencapai target yang dicanangkan pesantren. Sehingga, dengan pelantikan mudabbir baru ini, diharapkan para santri juga semakin terpacu untuk mencapai target-target yang mereka ingin capai.

“Embanlah amanah ini dengan penuh rasa tanggung jawab,” tutup Kyai Syaiful menyampaikan pesannya pada para mudabbir baru.

Oleh: Ifkar Hasabi, Santri Pesantren Daqu Tangerang Kelas 11

Kategori
Berita Cikarang

Fit and Proper Test Kandidat Ketua OSDAQU Pesantren Daqu Putri Cikarang

Rangakaian acara Fit and Proper Test para kandidat ketua Organisasi Santri Daarul Qur’an (OSDAQU), Pesantren Tahfzih Daarul Qur’an Putri Cikarang diselenggarakan di Aula An-Nisa pada Kamis (24/02/21). Kali ini acaranya memiliki konsep yang berbeda. Para kandidat yang akan menduduki kursi fit n proper test bukan lagi dipilih oleh Ustadzaat, tapi dipilih langsung oleh Santriwati dari setiap Asramanya. Nadia Andita, Lisa Cempa Rodinda, Salma Nabila, Vanya Daffa Ardina, Nadhilah Nur Sabrina, dan Afi Kholifatul adalah 6 orang yang berhasil menduduki kursi tersebut.

Puncak acara dihiasi dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para Ustadzah Pengasuhan. Para kandidat memberikan jawaban terbaiknya mengenai leadership, visi misi, integritas, dan apa yang akan mereka berikan untuk Pesantren Daqu Putri Cikarang agar terus menjadi lebih baik.

Setelah sesi pertanyaan, dilanjut dengan polling pemilihan Ketua OSDAQU oleh Ustazah Pengasuhan. Vanya Daffa Ardina (Ketua I) dan Salma Nabila (Ketua II) berhasil terpilih menggantikan Nabilah Almas Shadrina dan Zatila Aqmar Arifa pada periode 2021/2022.

Keduanya juga yang akan menentukan siapa saja yang akan menduduki bagian-bagian di OSDAQU yang akan diestujui oleh para Ustadzah dalam rapat internal. Hal ini menjadi salah satu terobosan dari proses pemilihan ketua dan anggota OSDAQU tahun ini.

Kategori
Berita Kegiatan

OSDAQU Pesantren Daqu Tangerang Resmi Punya Ketua Baru

Rangkaian pemilihan Ketua Organisasi Santri Daarul Qur’an atau OSDAQU mencapai puncaknya. Malam itu, Sabtu (20/2/2021) di Masjid An-Nabawi, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang, Yafi Musyafa, santri kelas 12 asal Karawang, berhasil terpilih menjadi ketua OSDAQU periode 2021-2022, menggantikan Faiz Naufal.

Malam itu ia dilantik bersama pengurus lama OSDAQU, disaksikan oleh seluruh santri Pesantren Daqu Tangerang. Tak ketinggalan, para asatidz juga menjadi sasksi awal kepemimpinan Yafi, termasuk KH Syaiful Bahri selaku pengasuh Pesantren Daqu Tangerang.

Kyai Syaiful mengingatkan bahwa mendapat amanah bukanlah perkara yang mudah. Bahkan Umar Bin Abdul Aziz, salah satu khalifah terdahulu, menangis ketika dipilih memimpin umat muslim kala itu.

“Siapkah anak-anakku untuk mengemban amanah sebagai pengurus OSDAQU?” tanya kyai Yusuf pada para pengurus baru.

“Siap,” jawab mereka serentak. Jawaban yang semakin menyiratkan optimisme kepengurusan OSDAQU periode ini.

Sang ketua terpilih, Yafi, berkesempatan menyampaikan sepatah dua patah kata. Di hadapan para santri, ia meyakinkan bahwa ke depan OSDAQU akan jauh lebiih baik. Meski, ia sepakat dengan Kyai Syaiful, ini bukan perkara yang mudah.

“Mendapat jabatan bukan suatu yang dapat dibanggakan. Karena mendapat jabatan itu berarti menambah beban yang harus ditanggung,” tuturnya.

Riuh mengiringi di akhir sambutan Yafi. Makin semarak ketika acara dilanjutkan dengan penobatan penghargaan bagi santri kelas 12. Penghargaan itu di anataranya santri terbaik, tertegas, tergokil, dan lainnya.

Sebelumnya, Yafi diuji kelayakan atau fit and proper test bersama para pesaingnya. Setelah berbagai seleksi lain, ia berhasil menyingkirkan 3 calon lain dan maju memenangkan pertarungan menjadi Ketua OSDAQU.

Kategori
Berita Kegiatan Pesantren

Menguji Kemampuan Daya Saing Kandidat Ketua OSDAQU

Organisasi Santri Daarul Qur’an (OSDAQU) Pesantren Tahfzih Daarul Qur’an Tangerang telah memasuki akhir masa baktinya. Bak seorang kapten kapal, mereka sudah memasuki masa “pensiun”. Namun, mereka juga punya tanggung jawab mengkader para penerusnya, dimulai dari pemimpin organisasinya.

Karenanya, sejak jauh-jauh hari OSDAQU sudah membuka pendaftaran calon Ketua OSDAQU periode 2021-2022. Setelah melalui rangkaian seleksi, terpilihlah 4 calon, yakni Muhammad Yafi Mustafa (Karawang), Muhammad Maulana Shidiq (Riau), Habibie Bahrein (Karawang), serta Adam Hans Asri (Palembang).

Sebelum memasuki gelanggang pertarungan, keempatnya diuji kelayakan atau Proper Test. Agenda itu dilakukan Jum’at lalu, 12 Januari 2021, di aula Al-Fath, Pesantren Daqu Tangerang. Disaksikan langsung oleh Ustadz Saiful Bahri selaku pengasuh Pesantren dan para asatidz, keempat kandidat menjabarkan visi dan misi yang mereka bawa.  

Kandidat nomor 1, Yafi, menerangkan bahwa kelak OSDAQU harus jadi role model para santri. Karena itu, OSDAQU harus bisa menjadi “rumah” bagi para santri, bukan unutk ditakuti. “Memperbaiki prinsip organisasi internal santri sebelum dan sembari memperbaiki sistem eksternal,” jelasnya memaparkan salah satu misi yang kelak akan ia terapkan kalau terpilih.

Sementara kandidat nomor 2, Maulana, ingin menjadikan OSDAQU sebagai katalisator kedisiplinan dan akhlak para santri. Semua itu, kata dia, harus dimulai dari diri para santri sendiri.

Cita-cita untuk menjadikan santri Pesantren Daqu Tangerang terus berprestasi jadi alasan Habibie, calon nomor urut 3, ikut maju mencalonkan diri. Lewat program kerja yang efektif untuk meningkatkan kemampuan minat dan bakat santri, Habibie yakin santri Pesanten Daqu akan menoreh prestasi baik nasional maupun internasional.

Tak jauh berbeda dengan Habibie, Adam, yang mendapat nomor urut 4, juga siap membuat nama para santri dan Pesantren Daqu Tangerang harum. “Semua itu harus mengacu pada Daqu Method,” jelas Adam menambahkan.

Para asatidz berharap dengan adanya pemilihan ketua OSDAQU, bisa menjadi wadah pembelajaran untuk santri agar lebih berani dalam memimpin dan mengatur orang banyak, serta diharapkan hal-hal baik yang dilakukan selama kepemimpinan dapat diterapkan ke dalam masyarakat. Tak lupa, Ustadz Saiful Bahri pun berpesan bahwa siapapun yang akan terpilih nantinya tidak boleh jumawa dan merasa tinggi hati. “Begitu pun sebaliknya, yang tidak terpilih agar tidak berkecil hati dan tetap semangat menjalankan kepengurusan dimanapun ia ditempatkan nantinya,” ujarnya.

Kategori
Artikel

Andini: Amanah Tak Akan Salah Pilih Pundak

Pada suatu sore saya berkesempatan berbincang santai dengan Ketua OSDAQU (Organisasi Santri Daarul Qur’an) Putri terpilih. Ia adalah Putri Andini Zahra Imani (XI MIA 1). Perempuan yang hobi fotografi dan melukis ini lahir di Bogor pada 7 Juli 2001. Mau tahu apa saja yang kami perbincangkan? Yuk ikuti obrolan kami yang berakhir saat azan magrib dikumandangkan ini.

 

Andini apa kabar nih?

Alhamdulillah, baik.

 

Gimana rasanya sekarang menjadi santri nomor satu di DaQu Putri Cikarang?

Ya sebenarnya aku suka menyangkal sih kalau aku akan dapat amanah di kepengurusan ini. Tapi aku jadi merasa harus menjadi lebih baik dari sebelumnya agar bisa menjadi panutan yang baik, juga bisa jadi good advisor dan good listener buat semua anggotaku.

 

Apa sih visi dan misi Andini untuk DaQu Putri yang lebih baik?

Visi saya ingin mewujudkan akhlak santriwati Daarul Qur’an yang berkarakter dan berintregitas. Misi saya ingin menyikapi dengan kritis masalah santriwati tentang akhlak dan disiplin di pesantren, serta membenahi secara inovatif program yang belum terealisasikan.

 

Apa sih tujuan Andini jadi ketua OSDAQU?

Agar bisa menjadi influencer yang berpengaruh positif bagi anggota OSDAQU dan orang-orang disekitar.

 

Apa sih program baru yang akan Andini perjuangkan di kepengurusan ini?

Aku pengin adain program yang menjurus ke perhatian terhadap bakat santri, karena menurut aku itu penting sih, he he he.

 

Ada enggak program OSDAQU lama yang mau Andini kembangkan?

Pasti ada sih, terutama yang belum terrealisasi, insya Allah akan Andini bantu realisasi.

 

Ada enggak motivasi dari orang tua yang membekas dan menjadi acuan buat Andini?

Motivasi banyak, mama pernah bilang kalau memang kamu yang terpilih, berarti kamu memang dipercaya untuk itu dan kamu pasti mampu. Jadi aku inget saja terus sih itu dan yang paling aku percaya lagi, amanah enggak akan salah pilih pundak.[]

Pewawancara : Siti Nur Halizah, Daarul Qur’an – Cikarang

Kategori
Berita Berita Foto Kegiatan Pesantren

Politik ala Santri

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Jika kiat mengaji Al Qur’an dan belajar merupakan kegiatan utama dalam pendididkan pesantren maka ada juga kegiatan sunnah pesantren yang dijalankan dalam pendididkan di Pesntren Daqu. Salah satunya ialah seni berpolitik dan berorganisasi.

Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an sendiri punya organisasi santri yang menggerakkan dan membantu pengurus pesantren dalam menjalankan disiplin kegiatan dan sunnah-sunnah pesantren. Mereka tergabung dalam Organisasi Santri Daarul Qur’an (OSDAQU).

Santri yang tergabung dalam OSDAQU merupakan santri-santri dari kelas 11 yang terpiih dan memiliki hafalan Al Qur’an yang baik. Setiap santri pun berharap namanya masuk dalam pengurus Osdaqu. Jika menjadi pengurus sudah sudah merupakan suatu kebanggaan lalu bagaimana jika terpilih menjadi ketua Osdaqu?

Menjadi ketua OSDAQU merupakan suatu jabatan yang sangat bergengsi sekaligus sebagai pembuktian diri untuk membantu dan melaksanakan tugas di Pesantren Daqu. Maka saat tiba pemilihan ketua Osdaqu yang digelar pada Senin, 29 Januari 2018, suasana pesantren menjadi  “panas”.

Kegiatan diawali dengan kampanye dan debat kandidat yang berlangsung satu hari sebelum hari pemilihan, Ahad (28/1). Tiga kandidat yakni; Toha Yaasin R, Akmal Al-Junaidi, dan M. Fikran Ramli, yang berasal dari kelas 11, terlibat dialog seru saat memaparkan programnya. Hebatnya ketiga calon tersebut sudah merampungkan setoran hafalan 30 juz.

Debat berlangsung dengan sengit. Karena, ketiga kandidat tersebut memiliki argumen yang hampir sama kuatnya dikarenakan mereka banyak mengutip perkataan dari Ulama besar juga Al-Qur’an dan Hadits.

Sorak-sorak pendukung dari masing-masing kandidat saling sahut menyahut dan bergema di aula Al – Maidah. Meski begitu, acara tetap berlangsung dengan tertib karena para pendukung menjunjung sportivitas dan saling toleransi antar pendukung.

Dikawal langsung oleh tim asaatidz Pesantren Daqu debat berjalan dengan kondusif. Dalam debat kandidat ini masing-masing calon ditantang untuk menjawab pentanyaan seputar sekelumit permasalahan dan solusi kegiatan belajar di Pesantren Daqu.

Esok harinya langsung didakan pencoblosan oleh seluruh santri dan guru-guru. Untuk penghitungan suaranya sendiri dilakukan pada malam harinya setelah sholat Isya di Masjid Nabawi. penghitungan suara tersebut diakhiri dengan kemenangan mutlak bagi kandidat nomor 3, yaitu M. Fikran Ramli dengan perolehan suara sebanyak 456 suara yang membuatnya memimpin jauh didepan.

Sementara di urutan kedua terdapat kandidat nomor urut 2, yaitu Akmal Al-Junaidi dengan perolehan suara sebanyak 123 suara. Dan untuk kandidat nomor urut 1, yaitu Toha Yaasin, harus puas berada di posisi buncit dengan perolehan suara sebanyak 60 suara, dan untuk suara tidak sahnya sebanyak 127 suara.

Rabu (31/1). Menjadi hari pelantikan pengurus baru OSDAQU 2018. Sesuai perolehan suara maka M. Fikran Ramli diresmikan menjadi ketua OSDAQU. Pelantikan ini diadakan sekaligus dengan Laporan Pertanggungjawaban OSDAQU 2017.

“Jadilah orang yang extraordinary, orang belum bangun subuh kita sudah bangun, dan selau menjadi yang terdepan. Selamat atas berjalannya pengurus OSDAQU yang baru, jadikan ini sebagai kesempatan kalian untuk belajar memimpin.” Pesan ustadz Ahmad Jamil selaku ketua 1 Daarul Qur’an, usai para pengurus disumpah dan dilantik.

 

Kegiatan ini sudah menjadi ritme pendidikan di Pesantren Daqu, dimana santri akan banyak belajar menjadi pemimpin yang baik, dengan menerapkan segala ilmu yang telah ia pelajari di Pesantren Daqu.[/vc_column_text][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1517556923532-a29f0f07-4c57-10″ include=”16464,16465,16466,16467,16468,16469,16470,16471,16472,16473,16475,16476,16477,16478,16479″][/vc_column][/vc_row]