Kategori
Berita Pesantren

Marching Band Gita Nadaqu Go To South Korea

Marching Band Gita NadaQu akan tampil dalam festival bertajuk Marching Band Festival Yeosu di Korea Selatan. Selama satu pekan kontingen Gita NadaQu yang terdiri dari 60 santri dan di dalamnya meliputi 35 orang santri dari Daarul Quran Putri Cikarang ini akan membawakan beberapa aransemen seperti Mohing Asang ( dayak folksong), Kalimantan Medley ( cik cik periuk & ampar ampar pisang ), Viva La Vida (coldplay). Nantinya MB Gita Nadaqu akan didampingi oleh kontingen Persada dari pesantren tahfizh Daarul Qur’an Putra Cikarang.

Jelang keberangkatan seluruh kontingan dilepas oleh unsur pimpinan Daarul Qur’an yakni ustad Ahmad Jamil, ustad Anwar Sani, ustad Tarmizi Ashidiq serta ustadzah Nurdiana Dewi, pada Selasa (17/9).

Dalam sambutannya Tarmizi berpesan kepada para santri untuk tetap menjaga kebersihan dan ketertiban selama di Negeri Ginseng tersebut. Menurutnya para santri tidak hanya mewakili Indonesia saja tapi juga Indonesia dan Islam secara khusus.

Adapun Ahmad Jamil menyatakan perjalanan ini tidak hanya bermain marching band tetapi juga harus dimaknai sebagai perjalanan dakwah. Para santri tetap harus menjaga nilai dan norma-norma Islam meski di luar pondok.

“Mari sama-sama kita doakan supaya kelak Korea menjadi qoryah, qoryahnya orang-orang Islam, kampungnya orang-orang muslim. Niat kita dateng ke Korea Selatan ini adalah untuk dakwah. Berdakwah lewat seni Insya Allah akan lebih mudah diterima di masyarakat manapun.”

Oleh : Vita Alfiani Putri

Kategori
Berita Kegiatan

Marching Band SD Daqu Semarang Unjuk Gigi

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Perhelatan pekan olahraga pelajar daerah (POPDA) tingkat kota tahun 2018 ini terasa spesial buat Daqu School Semarang, karena team marching band daqu school Semarang akan ikut berlaga dengan 16 kecamatan lain.

“Alhamdulillah tahun ini di percaya UPT pendidikan Semarang Selatan maju ke Popda kota. kepercayaan ini merupakan tanggung jawab dan amanah yang besar karena kami harus bersaing dengan tim-tim yang sudah berpengalaman” ujar Fathurohman, Kepala Sekolah SD Daqu Semarang.

“Latihan rutin pun kami laksanakan setiap hari sehabis shalat duhur” ungkap Sutopo selaku wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.
Disela-sela mendampingi latihan Fuad Istiwa selaku pembimbing eskul marching band menyampaikan, yang penting tahun ini anak-anak punya pengalaman tampil di event besar sehingga akan jadi bekal untuk melihat peta kekuatan di kota semarang.

sebagai informasi, selain tampil di ajang Popda lomba marching band ini juga diselenggarakan oleh persatuan pelatih marching band di Kota Semarang, jadi peserta utusan masing-masing kecamatan akan tampil 2 kali yaitu 21 Februari 2018 di ajang Popda yang bertempat di Pleret atau sekitaran tepi sungai banjir kanal barat dan 22 Februari 2018 yang dilaksanakan di Stadion Tri Lomba Juang.

“Semoga anak -anak tampil percaya diri dan juga bisa menampilkan performance terbaiknya” ungkap salah satu wali murid.

Popda sendiri merupakan gelaran berjenjang tiap tahun yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga, bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Semarang. Selain marching band, wakil Daqu School yang ikut berpartisipasi adalah Ananda Key Key, untuk cabang panahan dan Danil untuk cabang taekwondo yang sudah lolos seleksi sebelumnya di tingkat kecamatan.[/vc_column_text][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1519189991609-603652c6-78d6-5″ include=”16656,16652,16653″][/vc_column][/vc_row]

Kategori
Berita

Chengdu, Kami Datang

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Udara dingin dengan suhu 15 derajat celsius menyambut kedatangan rombongan marching band santri pondok pesantren tahfizh Daarul Qur’an, Gema Nadaqu, di Bandara Internasional Siangliu, Chengdu, China, Rabu (1/11). Beruntunya jaket tebal yang telah dipersiapkan sebelumnya mampu mengangatkan tubuh.
Sempat terkendala masalah bagasi di Bandara Soekarno Hattai dan delay pesawat yang akan mengangkut dari Beijing ke Chengdu, namun itu tidak membuat rombongan kehilangan semangat. Sebaliknya rombongan berjumlah 30 personel itu memantapkan niat untuk tampil sebaik-baiknya dalam ajang Chengdu International Music and Art Festival 2017 yang berlangsung dari tanggal 1-6 November ini.

Sebelumnya even ini akan berlangsung pada bulan Oktober lalu namun diundur karena ada kegiatan nasional yang berlangsung di Cina. Gema Nadaqu telah mempersiapkan diri dengan baik. Tiga lagu akan dibawakan yakni Kita Bisa karya Yopie Widianto, Jangan Menyerah karya D’masiv, Indonesia Jaya dan lagu mandari berjudul Wo Ai Ni.

Persiapan sendiri sudah dilakukan sejak lama serangkaian dengan penampilan di Istana Merdeka saat upacara penurunan bendera pusaka pada 17 Agustus lalu.

“Praktis kita hanya memantapkan lagu-lagu yang dibawa sebelumnya serta berlatih untuk lagu berjudul Wo Ai Ni” ujar Ade Kurniawan selaku koordinator Gema Nadaqu.

Ade pun berharap Gema Nadaqu akan tampil baik dalam festival kali ini sekaligus menjadikan ini sebagai sebuah pengalaman dan pelajaran agar Gema Nadaqu bisa lebih baik lagi kedepannya.[/vc_column_text][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1509586500566-8349c447-0bc6-10″ include=”15252,15253″][/vc_column][/vc_row]

Kategori
Berita Kegiatan

Gemanadaqu Meriahkan Hari Santri Nasional

Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional ke-dua, Pemerintahan Kota Tangerang melalui Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) mengadakan apel dan Istighatsah bersama yang dilaksanakan bersama di depan Plaza Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

Sejak pagi hari puluhan ribu santri sudah memadati lapangan Plaza Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, mereka merupakan gabungan dari santri pesantren-pesantren di Kota Tangerang.

Turut hadir juga tim marching band Gemanadaqu Pesantren DaQu memeriahkan apel Hari Santri Nasional, “alhamdulillah, tim kita diberi kesempatan untuk perform di acara Hari Santri Nasional ke 2 ini” ucap Ade pembina tim marchingband yang telah menerima undangan dari K.H. Syihabuddin selaku ketua FSPP Kota Tangerang.

Tim Marchingband Gemanadaqu yang pada 17 agustus lalu turut menampilkan performanya dalam rangkaian acara penurunan bendera di Istana Negara RI ini juga menjadi salah satu tim marchingband favorit di Kota Tangerang.

Dalam rangkaian acara tim marchingband Gemanadaqu membawakan 4 lagu, dua lagu diantaranya yakni lagu, jangan menyerah, dan Indonesia Jaya, kemudian lagu kita bisa, dan mars daqu dibawakan oleh tim marchingband Gitanadaqu Pesantren DaQu Putri yang juga turut serta.

Dalam pidatonya Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan “Santri memiliki peranan yang sangat penting, kalau kita lihat kan banyak tokoh – tokoh yang lahir dari kalangan santri,” kemudian ia juga berharap supaya di Hari Santri yang ke-dua ini dapat menambah sinergi antara santri yang ada dan pemerintahan untuk bersama-sama berbuat untuk pembangunan kota dan bangsa.

WhatsApp Image 2017-10-23 at 12.16.01 WhatsApp Image 2017-10-23 at 12.15.59 WhatsApp Image 2017-10-23 at 12.15.57 WhatsApp Image 2017-10-23 at 12.15.55

Kategori
Berita kalibata

Seorang Pendidik Harus Menjadi Teladan Peserta Didik

Agar terwujud pembangunan karakter pada pendidikan usia dini maka seorang pendidik dituntut menjadi teladan bagi peserta didik. Pendidik juga harus bisa menjadi pemacu, motivator sekaligus pemberi inspirasi bagi peserta didik.

WhatsApp Image 2017-08-22 at 07.32.24

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Sopan Andrianto, dalam workshop “Membangun Karakter dan Potensi Anak Usia Dini” di Gedung Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Rabu (16/8).

Haimah, Kepala Sekolah TK Daarul Qur’an Kalibata City, yang hadir dalam kegiatan tersebut berharap kegiatan workhsop ini dapat membantu Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam merumuskan pembangunan karakter dan potensi usia dini di seluruh lembaga pemdidikan di DKI Jakarta, khususnya di Daarul Qur’an.

“Insya Allah apa yang kami dapat di workshop ini akan kami aplikasikan di Daarul Qur’an” ujar Haimah.

Kategori
Berita

Daarul Qur’an, Pesantren Tahfizh Pertama Tampil Pada Upacara Penurunan Bendera di Istana Merdeka

“Alhamdulillah, lega banget” kalimat itu yang pertama keluar dari Kayla Nadira, personel Gema Nadaqu, marching band pondok pesantren tahfzih Daarul Qur’an, seusai menyelesaikan penampilannya.

“sempat nervous tadi tapi alhamdulillah kita bisa bermain maksimal” ujarnya dengan senyum.

WhatsApp Image 2017-08-18 at 10.35.25

Upacara penurunan bendera pusaka yang dilaksanakan di istana Merdeka dalam rangka HUT RI ke-72 hari ini menjadi hal yang spesial. khususnya, untuk pondok pesantren tahfizh Daarul Qur’an asuhan KH Yusuf Mansur. Karena sore itu tim marching banda Gema Nadaqu, yang terdiri dari gabungan santri putra dan putri, terpilih menjadi salah satu pengisi acara.

Terdiri dari 105 personel Gema Nadaqu membawakan tiga lagu yakni lagu “Kita Bisa” karya Yovie Widianto, “Jangan Menyerah” Karya D’masiv dan “Indonesia Jaya”. Persiapan dilakukan selama dua pekan dengan 4 kali melakukan gladi resik di Istana Merdeka.

WhatsApp Image 2017-08-18 at 10.35.15

Kayla yang telah menyelesaikan hafalan sebanyak 30 juz pun mengatakan pengalaman ini akan selalu dikenang dalam perjalanan hidupnya.

“Saya rasa banyak yang mengidamkan main di dalam Istana Merdeka. Alhamdulillah saya bisa merasakan hal tersebut” tambahnya.

Hal senada dikatakan oleh Faris Prananda, santri kelas 11 yang juga telah memiliki hafalan 30 juz. Bertugas sebagai field Commander, Fariz memiliki tugas yang berat dalam mengarahkan kawan-kawannya.

“Dengan segala persiapan dan gladi resik sebetulnya kawan-kawan sudah lebih dari siap. Hanya disaat-saat akhir saya merasakan kepercayaan diri kawan-kawan harus terus ditingkatkan” tambahnya.

Ia pun mengakui kedatangan KH Yusuf Mansur dalam gladi resik terakhir, Selasa (15/8), menambah suntikan moril pada kawan-kawan.

“Kami juga dipinta untuk tidak lupa berdoa dan melaksanan shalat malam untuk meminta kelancaran kepada Allah swt” tambahnya.

Selain yang pertama bagi Daarul Qur’an, penampilan Gema Nadaqu ini juga tercatat yang pertama untuk pesantren tahfizh di Indonesia. Dalam beberapa tahun belakangan juga perwakilan pesantren absedn dalam mengisi upacara kemerdekaan di Istana Merdeka.

WhatsApp Image 2017-08-18 at 10.35.23

 

“Kami sangat bersyukur telah diberikan kesempata ini” ujar Ade Kurniawan selaku pengasuh Gema Nadaqu.

“Ini qodarullah, ini adalah jalan dari Allah SWT” syukur Ade yang memang telah merencanakan untuk penampilan di istana.

Ade mengungkapkan rahasianya tentu ada pada kata-kata “Dream, Pray, Action” yang K.H. Yusuf Mansur ajarkan. Dan penampilan marchingband ini juga sebagai syiar Daarul Qur’an untuk menunjukkan kemampuan.

Ia berharap akan ada tim-tim marchingband lain dari sekolah-sekolah, pesantren, untuk berkesempatan tampil di Istana Merdeka kedepannya.

 

Kategori
Berita Kegiatan

KH Yusuf Mansur Motivasi Gema Nadaqu di Istana Merdeka

“Senyum dong, nanti masuk televisi kan wajah ente” teriak KH Yusuf Mansur saat melihat gladi resik marching band Gema Nadaqu yang akan tampil mengiringi penurunan Bendera Pusaka Merah Putih di Istana Merdeka, Kamis (17/8) petang nanti.

istanamerdeka_01

Teriakan pendiri Daarul Qur’an tersebut pun menambah motivasi sebanyak 105 santri putra dan putri Gema Nadaqu tersebut. Yusuf Mansur pun berkali-kali mengingatkan agar power ditingkatkan agar penampilan menjadi lebih sempurna.

Kehadiran da’i yang dikenal karena gerakan sedekah dan menghafal Al-qur’an tersebut menambah semarak kegiatan gladi resik hari kedua tersebut. Sejumlah peserta lain yang menyadiri kehadiran Yusuf Mansur pun langsung bersalam tangan dan meminta foto bersama. “

“Wah, belum ketemu Jokowi malah ketemu pak ustadz” ujar salah satu penari dari Jawa Timur.

Dengan sabar dan senyum Yusuf Mansur pun memenuhi permintaan tersebut. “Hitung-hitung latihan jika jodoh jadi presiden nanti” candanya yang disambut tawa dari mereka yang berfoto.

istanamerdeka_03WhatsApp Image 2017-08-16 at 09.02.41

 

Kedatangan pendiri Daarul Qur’an yang akrab dipanggil ayah oleh para santrinya tersebut pun memotivasi personel Gema Nadaqu. Terlihat mereka berusaha tampil sempurna mungkin sore itu.

“Senang banget dilihat langsung oleh Ayah” ujar salah satu personel Gema Nadaqu.

Gema Nadaqu sendiri terpilih menjadi salah satu pengisi acara penurunan bendera pusaka tersebut setelah sebelumnya mengajukan diri dengan memberikan sejumlah prestasi yang telah diraih dan rekaman saat tampil dalam beberapa kejuaraan.

Ade Kurniawan selaku pengasuh Gema Nadaqu pun bersyukur atas terpilinya Gema Nadaqu ini. Ia mengajukan segala berkas administrasi sudah diajukan sejak bulan Februari lalu. “Alhamdulillah bakda Idul Fitri lalu kami mendapat surat balasan akan dilakukan survey sekaligus penilaian oleh panitia” ujar Ade.

WhatsApp Image 2017-08-16 at 09.02.42

Ade menambahkan untuka penampilan ini Gema Nadaqu mempersiapkan diri selama dua pekan. Nantinya mereka akan membawakan tiga lagu yakni lagu “Kita Bisa” karya Yovie Widianto, “Jangan Menyerah” Karya D’masiv dan “Indonesia Jaya”.

Kategori
Berita Kegiatan Pesantren

Marching Band Gema Nadaqu Akan Iringi Penurunan Bendera Pusaka

Seperti tahun-tahun sebelumnya upacara penurunan bendera merah putih pada 17 Agustus 2017 nanti akan disugui penampilan marching band serta pertunjukan kesenian lainnya. Pada tahun ini salah satu marching band yang terpilih adalah santri putra dan putri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an asuhan KH Yusuf Mansur.

Terpilihnya Gema Nadaqu, grup marching band ponpes tahfizh Daarul Qur’an, dipastikan dengan kunjungan tim survey  terdiri dari Dwi Mahardiyanto, tim divisi kesenian Kementerian Sekretariat Negara dan Deni Mulyana, biro pengawal istana sekretariat presiden yang didampingi oleh pengurus Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Kota Jakarta, Kamis (3/8).

Selain melihat kesiapan personel Gema Nadaqu kunjungan ini juga untuk silaturahim sekaligus pembicaraan teknis saat pelaksanaan upacara penurunan bendera nanti.

Nantinya Gema Nadaqu akan membawakan tiga lagu nasional dan bermain dalam durasi 15 menit dengan jumlah personel sebanyak 150 santri yang berasal dari Pesantren Tahfizh Daarul Qur;an Putri Cikarang dan Pesantren Tahfizh Putra Ketapang, Tangerang. Selain Gema Nadaqu juga akan ada beberapa marching band lagi yang terpilih dari berbagai kota di Indonesia.

“Alhamdulillah, kabar ini sangat menggembirakan bagi keluarga besar Daqu dan insya Allah kami akan mempersiapkan diri sebaik-baiknya” ujar ustadz Anwar Sani

Anwar Sani pun berharap nantinya para santri akan tampil baik sekaligus membuktikan bahwa menjadi santri itu tidak akan ketinggalan dalam prestasi lainnya.

“Sebaliknya menjadi penghafal Al-Qur’an itu malah akan memudahkan jalan kita” ujarnya.

Terpilihnya Gema Nadaqu tampil dalam upacara penurunan bendera di Istana Negara menambah daftar prestasi yang telah diraih dalam sejumlah ajang perlombaan pada tingkat nasional dan internasional. Terakhir Gema Nadaqu tampin dalam ajang Langgam Indonesia di Denpasar pada 20-22 Juli lalu.

Dalam ajang tersebut Gema Nadaqu berhasil meraih juara untuk beberapa kategori yakni:

– Juara 2 kategori colour guard contest
– Juara 2 kategori drum battle
– Juara 3 Brass n pitt ensemble
– Juara 2 Individual colour guard

WhatsApp Image 2017-08-03 at 14.31.53 WhatsApp Image 2017-08-03 at 14.31.52 WhatsApp Image 2017-08-03 at 14.31.55 WhatsApp Image 2017-08-03 at 14.31.50 WhatsApp Image 2017-08-03 at 14.31.48 WhatsApp Image 2017-08-03 at 14.31.49

Kategori
Berita Kegiatan

Tampil Perdana, MB SD Daqu Raih Juara Drum Band

Tampil pertama kalinya dalam ajang resmi tidak membuat personel Marching Band SD Daqu Internasional gerogi. Sebaliknya mereka membawa pulang piala juara harapan 2 dalam ajang DEPOK OPEN DRUM BAND & MARCHING BAND VIII/ 2017 yang digelar pada 29-30 April 2017 lalu.

 
“Alhamdulillah untuk pertama kalinya SD Daqu tampil di lomba MB dan menghasilkan juara harapan 2, insyaallah akan kami tingkatkan lagi” ujar Abdul Munqiz Kepala Sekolah SD Daqu.

 
Kegiatan yang berlangsung di Depok ini diikuti oleh 57 an peserta se-jabodetabek. Tidak hanya oleh para siswa dan guru hasil ini juga disyukuri oleh wali murid.

 
Pada kesempatan lain, ustadz Ahmad Jameel, Ketua Daarul Qur’an, berpesan agar para siswa terus belajar sekaligus meningkatkan kreatifitas dan daya tahan bersaing dengan sekolah lain.

 
“Ayo terus belajar dan belajar, tugas kita masih panjang, teruskan karya dan kreatifitas serta bakat-bakat anak kita.  Insyaallah semua akan lebih baik ”ujarnya ketika mendapatkan info kemenangan ini.

MB_SDDQ_30 MB_SDDQ_29

MarchingBand_04 MarchingBand_05 MarchingBand_13MarchingBand_06MarchingBand_07 MarchingBand_01

Kategori
Berita Kegiatan Pesantren

Marching Band Gita Nadaqu Berlaga di Shanghai

Marching Band Gita Nadaqu Daarul Qur’an kembali berlaga di ajang internasional. Kali ini mereka tampil dalam Shanghao Spring Internasional Festival, pada 28-30 April 2016.
Festival marching band internasional tahunan ini diikuti grup marching band, wind brass, drum band dari beberapa Negara seperti Thailand, Spanyol, Austria, China Hongaria, dan Australia.
Gita Nadaqu yang diperkuat 60 santri Pesantren Tahfidz Putri Daarul Qur’an Cikarang, mewakili Indonesia.7de15ae2-2d57-4b84-a0fa-11ace40d4806
Dalam gladi resik di Fudan University Gym, Shanghai, Ustadz Ahmad Jameel selaku Pimpinan Harian Pesantren Daarul Qur’an berpesan singkat kepada para santri, “Be the best and do the best. Allah SWT with us, always.’’
Tarmizi As Shidiq, Ketua Daarul Qur’an, berwasiat agar MB Gita Nadaqu tak hanya mencetak prestasi tapi juga menjaga perilaku individu maupun tim. Sebab, MB Gita Nadaqu bukan hanya mewakili Pesantren Daarul Qur’an, tapi juga Indonesia, bahkan mewakili Islam.
‘’Kalian adalah duta Islam, jadi tunjukkanlah sikap dan prestasi terbaik,’’ tandas Tarmizi.6ee44152-69e2-4fb5-a4d7-b2561e83852e
Ketua Marching Band Gita Nadaqu, Millah Haedene, berterima kasih atas doa dan dukungan masyarakat Indonesia sehingga MB Gita Nadaqu terus tampil di sejumlah event internasional. Atas nama Tim MB Gita Nadaqu, ia berjanji untuk memberikan yang terbaik untuk almamater, bangsa, dan agama.
Syukur senada disampaikan Regita Indah Sari. Santri yang telah hafal 17 juz Qur’an ini membenarkan bahwa penampilan di Shanghai bukan sekadar lomba marching band, tapi juga ajang dakwah kepada masyarakat dunia.
Jeny, Koordinator Panitia Festival, menuturkan bahwa para peserta melakoni acara Wind Carnival di Fudan Gym dan The Oriental Pearl Square, Opening Ceremoany, Marching Band Show Gala, dan Parade on Huangpu River.
Sudah menjadi budaya MB Gita Nadaqu, di manapun berlaga, mereka tidak meninggalkan Daqu Methode. Di sela-sela jadwal festival, para santri tetap menjaga sholat tahajjud, dhuha, tilawah Qur’an, baca sholawat, dan bersedekah dalam bentuk keramahan pada lingkungan.