Kategori
Artikel daqu school semarang

Mimpi Membawa Mana Yokono Kembali Kunjungi Daarul Qur’an

Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Semarang dibuat heboh dengan kedatangan seorang tamu. Tamu itu berasal dari Jepang. Namanya Mana Yokono. Ia berusia 21 tahun. Ia sedang menempuh pendidikan di Konan University dan mengambil jurusan American Literature. Rumahnya dekat dengan kota Osaka, tepatnya di Himeji.

Kedatangannya ke Daarul Qur’an Semarang merupakan yang kedua kalinya. Ada kisah menarik di balik kedatangannnya kali ini. Mana merupakan volunteer yang mengajar di Daarul Qur’an Semarang. Kecintaannya dengan anak kecil membuat ia begitu senang berada di sana. Tapi, itu adalah tugasnya tahun lalu. Sampai suatu saat ia bermimpi bertemu murid-murid Daarul Qur’an yang pernah ia ajarkan. Ia pun kembali untuk menjenguk dan bertegur sapa dengan mereka.

“Mereka senang bicara denganku. Mereka sangat baik. Itulah kenapa aku kembali lagi ke sini”, ujarnya berbahasa Inggris standar Asia di tengah riuh murid Daarul Qur’an yang berlarian pada jam istirahat. Sosoknya yang humble membuat para murid senang. Di tengah proses wawancara, seorang murid menghampiri dan bercengkrama dengannya. Ternyata hal tersebut yang membedakan murid di Indonesia dan Jepang. “Di Jepang mereka jarang lari-larian, tidak seperti di sini. Di sana kebanyakan dari mereka hanya duduk di meja dan mulai belajar”. Orang Jepang memang terkenal kaku.

Di mata Mana Indonesia merupakan negara yang nyentrik. Misalnya dari segi agama. “Di sini banyak sekali agama dan kepercayaan. Bagiku itu unik. Aku bisa belajar tentang agama-agama tersebut”. Seperti yang ada di sila ke tiga, Indonesia adalah negara persatuan.

Rupanya agama Islam yang menjadi mayoritas dianut oleh masyarakat Indonesia menarik perhatiannya. Kerudung sebagai pakaian seorang Muslimah untuk menutup aurat nampak apik dikenakan olehnya, meski ia bukan seorang muslimah. “Ini meggemaskan tapi susah memakainya”, katanya diikuti gelak tawa.

Sayangnya, di negara-negara tertentu muslim identik dengan teroris. Bagi Mana itu menyedihkan. Pengalamnnya bergaul dengan mayoritas muslim di Indonesia sama sekali tidak menggambarkan apa yang dituduhkan. “Mereka semua baik. Mereka memanggilku dengan sebutan “ibu” (mrs dalam Bahasa Inggris) dan itu sangat menyenangkan. Aku tidak percaya kalau mereka dituduhkan seperti itu”, ungkapnya.

Indonesia sangat berkesan bagi Mana. Ia sangat ingin mempelajari bahasanya. Selain itu, sama seperti Presiden Amerika Serikat ke 44, Barrack Obama, ia sangat menggemari salah satu hidangan khas Indonesia yakni sate ayam.

Kategori
Banyuwangi Berita daqu school semarang kalibata Pusat

Daftar Juara Kontingen Daqu School di MHQN 8

Semarak MHQN ke 8 telah usai. Penutupan MHQN dilaksanakan di panggung utama pada Minggu (3/11). Pengumuman pemenang 25 cabang lomba dengan 214 peserta dari puluhan Pesantren dan Rumah Tahfizh Daarul Qur’an menjadi acara yang paling ditunggu. Kontingen Daqu School dari 4 kota juga ikut meramaikan gelaran MHQN serta menggondol gelar juara dari beberapa cabang lomba. Berikut daftar lengkap peraih juara MHQN 8 kontingen Daqu School.

TK BANYUWANGI

  1. Abimanyu Priatmaja: Juara 2 Lomba Kaidah DaQu 1

TK KETAPANG

  1. Rania Adhwa Hanifa: Juara 3 Lomba Kaidah DaQu 1
  2. Waldan Ludovickea Wachid: Juara 3 Lomba Hafalan Surat An-Naas s.d Ad-Dhuha

TK SEMARANG

  1. Ashila Husna Kamila Elqodiri: Juara 1 Lomba Kaidah DaQu 1
  2. Muhammad Naafi Faeyza: Juara 1 Lomba Hafalan Surat An-Naas s.d Ad-Dhuha
  3. Fatharani Rajwa Adifra: Juara 2 Lomba Hafalan Surat An-Naas s.d Ad-Dhuha

SD KALIBATA CITY

  1. Raia, Malika, Mysha: Juara 1 Lomba Cerdas Cermat Islami
  2. M. Rifa Abdurrahman: Juara 3 Lomba MHQ kategori Juz 30

SD KETAPANG

  1. Syakira Nur Aludra, kelas 1: Juara 3 Lomba Kaidah DaQu 1
  2. Ahmad Syamsul Hidayat, kelas 6: Juara 1 Lomba Mujawwad Anak
  3. Muhammad Yusuf Alhaafizh, kelas 6: Juara 3 Lomba Mujawwad Anak
  4. Muhammad Athoillah, kelas 3: Juara 2 Lomba Tartil
  5. Aileen Marva Khanza, kelas 4: Juara 3 Lomba Tartil
  6. Almira Najma Ardiningrum, kelas 3: Juara 2 Lomba MHQ kategori Juz 30
  7. Ahmad Muammar Khadafi, kelas 4: Juara 1 Lomba MHQ kategori 3 Juz (28,29,30)
  8. Kaafy Gumayyel Haavezh, kelas 5: Juara 2 Lomba MHQ kategori 3 Juz (28,29,30) 

SD SEMARANG

  1. Sarah: Juara 1 Lomba Kaidah DaQu 1
  2. Fadil: Juara 2 Lomba Kaidah DaQu 1
  3. Habibi: Juara 2 Lomba Mujawwad Anak
  4. Fiedilia: Juara 1 Lomba Tartil
  5. Zia: Juara 1 Lomba MHQ kategori Juz 30
  6. Nafisa: Juara 3 Lomba MHQ kategori 3 Juz (28,29,30)
Kategori
Berita daqu school semarang Fullday

“Menembus Logika Langit” | Jum’at Berkah

Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. Begitu konsep yang diajarkan kepada santri maupun SDM Daarul Qur’an, termasuk SD Daarul Qur’an Semarang. Tahun ini memang tahun yang menantang, sekaligus mengharukan bagi SD Daarul Qur’an Semarang. Masa kontrak gedung di Jalan Pahlawan yang hampir habis, mengharuskan untuk pindah ke Jalan Dr. Cipto, tempat dimana gedung yang baru dibangun. Waktu yang relatif singkat memicu seluruh tim untuk memaksimalkan ikhtiar dan doa. Semuanya terlibat, baik guru, karyawan, siswa, orang tua siswa, Marketing Gallery, hingga tim PPPA Daarul Qur’an Semarang turut melengkapi perjuangan.

Mulai dari istiqomah berdoa di salah satu waktu mustajab yakni di antara adzan dan iqomah, merutinkan sholawat, memaksimalkan sedekah, buka puasa sekaligus doa bersama setiap hari Kamis di gedung baru yang sedang proses pembangunan, hingga ada juga ikhtiar yang baru-baru ini ditambahkan, yaitu Jumat Berkah.

Nampaknya ada yang berbeda pada hari Jumat, 26 Oktober 2018 di DaQu School Semarang. Sebagian kelas 4 juga kelas 6 yang biasanya solat dhuha di sekolah, kali ini menjalankannya di Masjid At-Taqwa. Rupanya selain solat dhuha, anak-anak juga diajak berbagi bubur kacang hijau di sekitaran masjid.

Karena dekat, hanya berjarak sekitar 300 meter dari sekolah, anak-anak menuju masjid dengan berjalan didampingi oleh Mr Zee dan Mr Fuad. Sampai di lokasi, riuhnya pasar Jumat di sekitar masjid sudah menyambut. Anak-anak bergegas mengambil wudhu, kemudian mengawali kegiatan dengan muraja’ah surah Ar Rahman dan Al Waqi’ah. Dilanjutkan dengan solat dhuha 4 rakaat, dan ditutup dengan doa tulus anak-anak yang mengharap limpahan rahmat Allah untuk gedung baru mereka.

Selepas rangkaian solat dhuha, anak-anak segera menyiapkan kacang hijau yang hendak dibagikan. Ada yang membawa 1, 2, 3, bahkan 4. Sambil sesekali latihan untuk menyampaikan yang sudah diajarkan. Ya, mereka memang diminta untuk salam terlebih dahulu, kemudian menyampaikan “Bapak/Ibu, kami dari DaQu School, mau berbagi bubur kacang hijau”, disambung dengan meminta doa “InsyaAllah sekolah kami akan pindah ke jalan dr.Cipto. Mohon doanya agar pembangunannya dilancarkan?”, dan diakhiri dengan salam juga senyum terbaik.

You did it, nak! Jumat pagi yang mengharukan!

———————————————–

Menurut logika akal, berbagi hanya akan mengurangi harta kita. Terlebih kita yang sedang dalam kondisi butuh. “Daripada uangnya dipakai untuk berbagi, lebih baik untuk tambah-tambah beli material saja lah.. Itu gedungnya kan masih membutuhkan bantuan”, begitu logika akal berbicara.

Lain halnya dengan logika langit, yakni logika iman! Justru mengatakan sebaliknya, “Sedekah tidak pernah mengurangi harta, justru melipatgandakan. Tolonglah orang lain, maka Allah akan menolong urusan kita. Bisa jadi, orang-orang yang dibagi tadi ada yang kemudian tulus mendoakan, hingga doanya menembus pintu langit, lantas Allah mencurahkan rahmat-Nya untuk kebaikan gedung baru”.

Tugas kita hanya memaksimalkan bagian ikhtiar, maka Allah yang akan menyelesaikan bagian-Nya. Aamiin

Kategori
Berita daqu school semarang Fullday

Melihat Lebih Dekat Pembuatan Teh Kemasaan

Rabu, 25 Oktober, 2018 siswa-siswi SD Daarul Qur’an Semarang mengikuti kegiatan Field Trip ke PT. Sinar Sosro yang bertempat di Ungaran, Jawa Tengah. Kegiatan ini adalah bagian program tahunan sekolah. Kegiatan Field Trip tersebut diikuti oleh seluruh siswa kelas 4, 5, dan 6 serta didampingi oleh beberapa guru dan wali kelas masing-masing. Peserta menggunakan 4 Bis yang berangkat dari sekolah pukul 10.00 WIB. Selain menjadi program kegiatan tahunan sekolah, kegiatan ini juga bertujuan mengenalkan para siswa tentang dunia usaha di bidang industri tentang sejarah dan proses pembuatan teh langsung dari pabriknya.

Perjalanan dari sekolah menuju ke lokasi membutuhkan waktu 1,5 jam. Sebelum berangkat, para siswa mendengarkan arahan dari Mr Topo selaku Kepala Sekolah SD Daarul Qur’an Semarang. Siswa dihimbau untuk tetap tertib dan menjaga sopan santun selama kegiatan. Selama perjalanan, suasana di dalam bis begitu menyenangkan. Para siswa begitu antusias dan bersemangat. Ada yang mengobrol bersama teman-temannya sambil melihat indahnya pemandangan di luar, ada yang mengantuk dan tidur di bis, ada yang bermain tebak-tebakan, ada juga yang menyanyi sepanjang perjalanan.

Alhamdulillah, pukul 11.20 WIB, rombongan tiba di lokasi. Setiba di lokasi, rombongan disambut oleh dua staff dari PT Sosro dengan ramah dan hangat. Para siswa diarahkan untuk menuju masjid di lokasi tersebut untuk menunaikan sholat Dzuhur berjamaah dahulu. Setelah itu, para rombongan menikmati makan siang bersama dan peserta juga mendapatkan teh botol kemasan. Kemudian, anak-anak diajak oleh staff PT.Sosro untuk berkeliling dan masuk ke dalam pabrik untuk melihat bagaimana proses pembuatan teh di Pabrik Sosro.

Di dalam pabrik, para peserta dilihatkan bagaimana proses pembuatan teh dari tahap awal hingga akhir. Selama kegiatan tersebut, para siswa mencatat hal-hal penting yang mereka lihat didalam pabrik. Mereka juga diberikan kesempatan untuk bertanya tentang apa saja yang ingin mereka ketahui selama proses tersebut. Kemudian, peserta diarahkan masuk kedalam aula besar untuk menyaksikan sejarah berdirinya PT.Sosro melalui video dan sekaligus acara penutupan kegiatan Field Trip. Sebagai penutup, Mr Topo, selaku Kepala Sekolah SD Daarul Qur’an Semarang, mengungkapkan “Alhamdulillah, Melalui kegiatan field trip ini, saya berharap anak-anakku semua, para siswa SD DaQu Semarang bisa menambah pengetahuannya tentang dunia usaha dan kelak semoga bisa menjadi pemimpin masa depan yang tak hanya hafal Al Qur’an, tetapi juga memiliki jiwa enterpreneur yang hebat.”

Kegiatan selesai pukul 14.00. Rombongan SD DaQu Semarang mendapatkan bingkisan produk dari PT.Sosro untuk dibawa pulang. Aksa, salah satu peserta field trip dan siswa kelas 6, mengungkapkan “Kegiatan field trip hari ini sangat seru dan menyenangkan. Selain bisa menambah pengetahuan, saya juga tahu bagaimana kondisi sesungguhnya di dunia usaha saat masuk ke pabriknya.” Melalui kegiatan dan pengetahuan ini, para siswa diharapkan siap untuk menghadapi dunia usaha di masa depan. Para siswa juga diminta untuk menulis sebuah essay berbentuk laporan kegiatan sebagai bahan tugas dan pembelajaran.

Kategori
Berita daqu school semarang Fullday

Semarak Membaca SD Daqu Semarang

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Rabu pagi, 26 September 2018, siswa-siswi SD DaQu School Semarang terlihat berkeliaran dengan buku bacaan di tangan mereka. Ada yang membawa dari rumah, ada juga yang pinjam dari perpustakaan. Hari ini ada yang spesial di Kota Semarang, terutama untuk Instansi Pendidikan. Dalam rangka memperingati Bulan Literasi September ini, pemerintah Kota Semarang mengadakan kegiatan “SEMARANG MEMBACA – Serentak Membaca Se Kota Semarang”.
Mulai dari siswa-siswi PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK/Sederajat, hingga masyarakat umum juga dihimbau untuk bersama-sama membaca pada pukul 09.00-10.00 pagi.

Setelah break time, mulai pukul 09.00, anak-anak dipersilahkan untuk membaca di spot-spot tertentu di luar kelas. Ada yang di mushola, aula, samping lapangan hijau, ada juga yang di kolam renang yang sudah tidak terpakai. Membaca di lingkungan terbuka memang lebih menyenangkan, terlebih SD DaQu School Semarang mempunyai area belakang sekolah dengan suasana kehijauan yang asri. Didampingi oleh wali kelas masing-masing, anak-anak antusias sekali membuka lembar demi lembar buku yang dibawanya. Beberapa siswa kelas 1 dan 2 yang belum bisa membaca ada yang dibacakan oleh wali kelasnya. Adapun kelas 3-6 tidak hanya sekadar membaca, tapi juga diminta menjelaskan pesan atau hikmah yang terkandung dalam bacaan.

Membaca memang bukan segalanya, tapi segalanya bisa berawal dari membaca. Menyempatkan waktu sesaat dengan membaca, untuk kemudian melangkahkan kebaikan kecil setiap harinya. Membaca, melangkah, membaca, melangkah. Begitu terus hingga menyadari bahwa membaca adalah salah satu obat kuat untuk melangkah. Terlebih untuk anak-anak yang belum terbebani banyak hal, buku berkonten positif menjadi salah satu kebutuhan wajib untuk mengisi pikiran mereka yang penuh potensi.

“Miss buku yang ada gambar-gambarnya itu mana?”, “Miss pinjam buku ini ya?”, “Aku suka baca ini soalnya isinya lucu”, dan berbagai celotehan anak-anak tentang buku itu terdengar lebih menyenangkan, ketimbang hanya melihat anak-anak berdiam diri dengan gadget di tangan. Melihat buku-buku tampak lebih kusut karena dibaca setiap hari, jauh lebih membahagiakan daripada buku yang hanya tersimpan rapi di almari.

HAPPY LITERACY (EVERY) DAY![/vc_column_text][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1538462670945-6453e5b1-63b8-8″ include=”18121,18122,18123,18124,18125,18126,18127,18128,18129″][/vc_column][/vc_row]

Kategori
Berita daqu school semarang Fullday

Mengenal Budaya Jepang Bersama Mrs. Mana Yokono dari Kota Osaka

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Senin 13 Agustus 2018, Suasana di SD Fullday DaQuSchool Semarang di awal pertengahan Agustus 2018 ini terasa sangat berbeda tatkala segerombolan warga negara Jepang melintasi  lapangan parkir yang tengah digunakan oleh Mr. Yudi yang tengah mengajar materi PenjasOrKes. Seketika seorang anak berseragam olah raga Daqu pun berteriak “hei… Mrs. Megumi datang lagi!” teriak Keyke, siswi kelas 4.

Hal tersebut membuat Mrs. Mana Yokono, seorang mahasiswi jurusan bahasa Inggris, dan beberapa temannya yang berasal dari Osaka, Jepang berhenti sejenak dan melemparkan senyum seraya menunduk sebagai tanda hormat.

Mr. Zee, selalu wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, menjelaskan bahwa program ini adalah program rutin dari divisi bahasa dan budaya bekerja sama dengan Dejavato selaku badan penyalur relawan asing. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan siswa siswi dengan kebudayaan  bangsa lain sekaligus melatih kemampuan bahasa Inggris siswa siswi SD Fullday DaQuSchool, Semarang.

Divisi tersebut telah mempersiapkan beberapa agenda, diantaranya adalah program Japanese day. Mrs. Ovie selaku penanggung jawab program volunteer sekaligus  koordinator bahasa dan budaya bersama timnya menyelenggarakan Cooking Class dan Origami class. Program tersebut diikuti oleh seluruh siswa kelas 1 – 6 secara bergantian didampingi oleh guru yang mengajar pada jam pelajaran tersebut.

Dalam  program ini, siswa diminta menyiapkan bahan – bahan untuk membuat sushi sederhana seperti : nasi, telor dadar, mentimun, ikan, cuka dan nori sebagai pembungkusnya.  Semua siswa sangat antusias dan tak sabar  menyambut program ini. Tatkala hari itu tiba, Mrs. Mana sebagai Chef pun menunjukkan tahapan memasak sushi. Semua mata tertuju pada jari-jari lentik Mrs. Mana yang tampak sangat mumpuni menggulung sushi dengan  sushi roll dan sumpit yang selalu dibawanya.

Tiba-tiba seorang siswa kelas 4 bernama Bara, maju ke depan untuk mencicipi sushi karya Mrs. Mana. “mmm, Oishi”, kata Bara sambil tersenyum lucu disambut oleh riuh ketawa anak – anak. Mrs. Mana sangat sabar berkeliling untuk membantu siswa siswi yang kesulitan dalam membuat sushi. Selain program ini, Mrs. Mana juga membuka kelas origami baik di kelas pada saat pelajaran maupun di sela sela waktu istirahat dan sesudah anak – anak pulang sekolah. Antusias anak – anak membuat nya sangat bersemangat sehingga tak terasa setumpuk origami yang dibawanya habis. “Mrs, my origami paper is run out!, Can you buy another origami for me?” Tanya salah seorang anak kepada Mrs. Pity yang saat itu sedang menemani nya di kelas origami.

Tiga minggu sudah Mrs. Mana berada di Daqu School. Dari mulai pendampingan belajar di kelas, belajar budaya asing, hingga Japanese Day sudah terealisasikan selama tiga minggu tersebut. Mr. Topo selaku Kepala Sekolah pun berkomentar “Alhamdulillah, ini adalah kesekian kalinya kami mengundang warga negara asing di Daqu school Semarang untuk belajar lintas bahasa dan budaya asing. Insha Allah ini adalah salah satu ikhtiyar kami untuk menjadikan anak-anak didik kami yang tak hanya pandai membaca dan menghafal Al Qur’an, tetapi juga kami membekali mereka kemampuan dan pengetahuan bahasa Inggris dan belajar budaya asing yang pastinya akan bermanfaat kedepannya”.

Kecintaan Mrs. Mana pada dunia anak – anak membuatnya jatuh cinta pada Indonesia, sehingga suaranya pun terdengar parau ketika dia memberikan kata perpisahan. “Study hard, enjoy your learning and do your best to achieve your dreams.” “Belajarlah dengan rajin, nikmati proses belajarmu dan lakukan yang terbaik untuk meraih mimpi-mimpimu” begitulah pesan yang disampaikan Mrs. Mana kepada seluruh murid SD Fullday DaQuShool, Semarang.

[/vc_column_text][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1538453318697-144d83ca-d702-3″ include=”18109,18110,18111,18112,18113″][/vc_column][/vc_row]

Kategori
Berita Berita Foto Fullday Kegiatan

Serunya DaQu Camp Semarang

[vc_row][vc_column][vc_column_text]SD Fullday DaQuschool Semarang menggelar acara Daqu Camp yang bertempat di Bumi Perkemahan Greenland Gonoharjo Kendal pada tanggal 20-21 september yang lalu.

Kegiatan perkemahan yang dilaksanakan rutin setiap tahun ini dilaksanakan oleh gugus depan pramuka SD Fullday DaQuschool Semarang yang memiliki misi untuk mewujudkan peserta didik yang beriman, berprestasi, bersikap sosial, peduli lingkungan dan untuk mensinergikan nilai-nilai yang terdapat dalam pramuka dengan nilai-nilai islam yang toleransi dan berjiwa patriotisme.

Mr. Riyadh selaku pembina pramuka gudep SD Fullday DaQuschool Semarang menambahkan pramuka adalah wadah bagi pembentukan jiwa nasionalisme, melalui kegiatan perkemahan seperti ini maka akan tertanam jiwa kebersamaan, gotong royong dan kerja sama antara satu dan lainnya.

“Melaui gerakan pramuka inilah maka akan didapatkan proses pembelajaran yang sangat mendasar yaitu tentang tumbuh kembangnya semangat nasionalisme dan kebangsaan”, ujarnya.

Dengan pengembangan sikap kebersamaan, dedikasi tinggi, loyalitas dan kreatifitas yang kelak tentu akan berguna bagi kehidupan nyata di masyarakat.

Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 4, 5 dan 6 SD Fullday DaQuschool Semarang yang berjumlah 88 anak, terdiri dari 8 regu / barung putra dan 3 regu / barung putri.

Kepala SD Fullday DaQuschool Semarang, Mr Sutopo mengatakan, melalui kegiatan ini sekolah berupaya untuk membentuk peserta perkemahan menjadi siswa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia dan sehat jasmani serta rohani.

“Kemudian supaya mereka memiliki dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan untuk melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi”, ujarnya

Lebih lanjut menurutnya, ada hal penting lainnya yang mesti dimiliki oleh siswa yaitu kepekaan sosial dan peduli lingkungan, kreatif, serta semangat untuk mengembangkan diri secara terus menerus.

Rayya (12) satu diantara peserta menuturkan aktif dibidang kepramukaan mengajarkan bagi dirinya menjadi pibadi yang mandiri, belajar bekerja sama didalam kelompok dan belajar bersaing secara sportif.

“Mengikuti kemah sudah beberapa kali, kebetulan juga aktif di pramuka. Tidak hanya karena diwajibkan, tapi merasa senang saja rasanya bisa kumpul sama teman-teman”, tutur siswa kelas 6 SD Daarul Qur’an Semarang tersebut.

Sebagai seorang penggalang menurutnya juga harus bertanggung jawab, memberikan contoh dan pembelajaran yang positif kepada adik-adik kelasnya.

“pengetahuan bertambah karena banyak materi yang diberikan, dari sebelumnya tidak tahu menjadi tahu.’’ Lanjutnya

Dikatakannya selama dua hari pelaksanaan perkemahan, diisi dengan berbagai kegiatan yang menumbuhkan kreatifitas anak dan bagaimana siswa dapat memanajemen kelompok regunya. Adapun kegiatan yang diadakan adalah penyalaan api unggun, aneka lomba, hiking, shalat jamaah, tahajud, witir dan dhuha. Beberapa lomba yang dilaksanakan dalam Daqu Camp ini yaitu cerdas cermat, pentas seni dan wide game.[/vc_column_text][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1538125663969-9be0facc-77d0-4″ include=”18078,18079,18080,18081,18082,18083,18084,18085,18086,18087,18088,18089,18090,18091,18092″][/vc_column][/vc_row]

Kategori
Berita daqu school semarang

Memupuk Kemandirian Melalui Mabit

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Mabit adalah salah satu sarana Tarbiyah ( wasa’il at tarbiyah ). Secara bahasa mabit berarti bermalam. Istilah yang sangat masyhur di telinga kita karena istilah Mabit merupakan salah satu rangkaian ibadah haji yaitu mabit di Mina. Tetapi, mabit yang dilaksanakan oleh SD Daarul Qur’an Semarang ini yaitu menginap di sekolah; tempat para siswa-siswi belajar sehari-harinya, yaitudi jl. Pahlawan gang gergaji pelem kelurahan Mugassari, Semarang Selatan.

Acara ini dilaksanakan untuk memupuk kemadirian siswa-siswi serta memberi penguatan kepada mereka akan DaQu Metode dan sifat malu yang merupakan salah satu cabang iman. Siswa-siswi SD Daarul Qur’an yang terbiasa shalat dhuha, membaca asma’ul husna dan  shalat lima waktu beserta dzikir dan do’anya, dan di mabit ini siswa-siswi dilatih untuk qiyamul lail melaksanakan shalat tahajjud, shalat Hajat serta witir.

Mabit di SD Daarul Qur’an atau lebih akrabnya DaQuSchool merupakan agenda wajib yang dilaksanakan pihak sekolah. Terhitung dalam 1 tahun terdapat 3 kali agenda mabit. Pertama Mabit kelas genap yang diikuti kelas 2, 4 dan 6. Kedua Mabit kelas ganjil oleh kelas 1,3 dan 5. Ketiga Mabit Pesantern Ramadhan yang diikuti seluruh siswa-siswi dari kelas 1 sampai 6. Untuk  mabit kali ini adalah mabit kelas genap yang pesertanya kelas 2, 4 dan 6.

Acara mabit yang dilaksanakan dari jumat siang (7/9) sampai sabtu pagi berjalan dengan berkesan. Dimulai shalat ashar berjamaah, penguatan DaQu metode, serta adanya ice breaking dari Mr Riyad dan Mr Max yang semakin menambah kecerian anak-anak. Tidak sampai disitu saja, Malam nya sehabis shalat isya’, anak-anak dihadirkan pencerita dari luar sekolah, namanya Kak Kus yang semakin menambah keceriaan anak-anak.

Pukul 03.00 pagi anak-anak bangun untuk melaksanakan shalat malam. Anak-anak juga secara tidak langsung diajarkan mengenai kesabaran, karena setelah shalat malam, anak-anak membaca asma’ul husna dan shalawat sembari menunggu waktu shalat shubuh tiba, setelah shalat shubuh lanjut muroja’ah hafalan agar memperkuat lagi hafalan-hafalan mereka.

Pagi sebelum matahari menampakkan sinarnya, anak-anak mengikuti senam dan olahraga,serta  jalan-jalan di sekitar sekolah untuk mengenal lingkungan yang sehari-hari mereka tempati.  Acara ditutup setelah anak-anak melaksanakan shalat Dhuha.

Semoga dengan diadakannya mabit ini semakin menumbuhkan sifat-sifat positif siswa-siswi sehingga  tetap menjadi siswa-siswa yang sholeh-sholehah kebanggaan orang tua, agama , Nusa dan  bangsa. Amiin…

 

 [/vc_column_text][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1536728033157-ef305367-e2d7-7″ include=”18010,18011,18012,18013,18014,18015,18016,18017,18018,18019″][/vc_column][/vc_row]

Kategori
Berita Fullday Kegiatan

Asiknya Berlatih Ibadah Haji Bersama SD DaQu Semarang

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Jumat, 31 Agustus 2018, ada yang berbeda di SD DaQu Semarang. Terlihat nuansa putih dari seragam seluruh siswa kelas 1-6 beserta guru, juga miniatur bangunan kabah berdiri kokoh di tengah lapangan. Ya, hari ini SD DaQu Semarang mengadakan kegiatan manasik haji, atau biasa disebut “Ritual Hajj”. Kegiatan ini rutin diadakan 1 tahun sekali, bertepatan dengan musim haji. Harapannya dapat mengenalkan anak-anak kepada ibadah haji serta memotivasi untuk melaksanakan ibadah haji ke Baitullah.

Pagi-pagi setelah sholat dhuha, semangat anak-anak sudah dibakar melalui pembukaan oleh Mr. Sutopo selaku Kepala Sekolah SD DaQu Semarang, dilanjutkan dengan penjelasan teknis ibadah haji oleh Mr. Musta’in. Semangat pun bertambah ketika para guru mengajarkan memakai ihram serta niat haji. Dan yang paling penting adalah mengajak anak-anak untuk memaknai ibadah haji itu sendiri.

Kalimat talbiyah terdengar berkumandang, menandakan ritual haji segera dimulai. Diawali dengan wukuf di padang arafah, yang berarti menyerahkan diri sepenuhnya untuk mengingat Allah. Disana anak-anak sangat khusyu’ mendengarkan khutbah Arafah yang disampaikan oleh Mr. Musta’in.

Dilanjutkan dengan mabit di Musdzalifah dan melempar jumroh, dengan harapan bisa melempar atau membuang segala sifat buruk dalam diri. Kemudian thowaf mengelilingi miniatur ka’bah sebanyak 7 putaran, yang menguji kesabaran diri saat melebur bersama banyak hamba-hamba Allah lainnya.

Sambil terus mengucap bacaan-bacaan dzikir, anak-anak lanjut diajak menuju tempat melaksanakan sa’i. Berlari-lari kecil dari Shafa-Marwa menggambarkan tidak bolehnya putus asa dari rahmat Allah, seperti perjuangan Siti Hajar saat memperjuangkan minum untuk Ismail yang kehausan.

Setelah bolak balik miniatur Shafa-Marwa sebanyak 7 kali, terakhir anak-anak diajak melakukan tahallul. Yaitu memotong rambut yang bermakna mengorbankan sesuatu yang kita cintai demi mematuhi perintah Allah SWT.

Sebagai penutup dari rangkaian ritual haji, anak-anak bisa menikmati kurma dan air zam-zam. Para siswa mengaku senang sekali bisa belajar melaksanakan ibadah haji melalui manasik, ditambah dengan memahami makna-maknanya. Semoga dengan memaknai ibadah haji serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, Allah berkenan memanggil kita semua ke Baitullah untuk melaksanakan ibadah haji yang sesungguhnya. Aamiin[/vc_column_text][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1535949634546-facd0976-a862-9″ include=”18000,18004,18002,18001,17998,18005″][/vc_column][/vc_row]

Kategori
Berita kisah alumni Ungaran

Kibarkan Prestasi di Sekolah Lanjutan

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Pagi itu, rasa haru menyelimuti hati seorang ibu bernama Vivi Damayanti. Pasalnya beliau mendapat pesan via media sosial yang mengabarkan bahwa putrinya mendapat peringkat 1 di kelasnya. Beliau pun memberi tahu guru-guru Daqu mengenai kebahagiaan ini.

Lovina Chandra Aulia Wijaya, merupakan salah satu siswa lulusan SD Daarul Qur’an Semarang angkatan ke empat. Sejak kecil orang tuanya mempercayakan pendidikan kepada KB – TK Daarul Qur’an. Sekarang ananda berada di tingkat 7 salah satu SMP Negeri di kota Semarang. Prestasi ananda boleh dibilang tidak terlalu menonjol ketika belajar di tingkat SD. Namun baik orang tua dan guru selalu memberikan motivasi dan meyakinkan anak-anak, bahwa suatu hari nanti semua siswa lulusan Daqu akan berprestasi di luar sana.

Ananda merupakan salah satu siswa pelopor yang mengikuti program edutrip ke negara Singapura. Orang tua ananda sengaja mendaftarkan untuk mengikuti program tersebut dengan tujuan membentuk kemandirian, karena saat itu ananda masih kelas 3 SD dan berangkat tanpa didampingi orang tua.

Dan sekarang apa yang menjadi doa orang tua maupun guru terwujud, ananda berhasil meraih peringkat 1 di kelasnya bahkan peringkat 1 secara paralel di sekolahnya. Pagi itu sekolah tempat ananda sekarang memberikan penghargaan sebagai salah satu siswa berprestasi di sekolahnya.[/vc_column_text][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1533615036321-47a10f1a-37da-1″ include=”17848,17849″][/vc_column][/vc_row]