Kategori
Berita Fullday Kegiatan

Puluhan Calon Wali Murid Mengikuti Open House Fullday Daqu School Ketapang

TK dan SD Fullday Daqu School menyelenggarakan serangkaian acara silaturrahmi antara calon wali murid dengan kepala sekolah TK dan SD Daqu School. Acara ini terdiri dari seminar parenting, trial class, bazar makanan, serta berkuda dan memanah, pada Sabtu (18/1).

Bertempat di Masjid Nabawi, acara seminar parenting ini dilaksanakan. Diawali dengan sambutan dari Miss Syafriyeni, kepala sekolah TK Daqu School menyampaikan seputar keunggulan dalam pengajaran di TK Daqu School, seperti diterapkannya Daqu Method dalam keseharian, diantaranya anak-anak dibiasakan untuk melaksanakan shalat dhuha sebelum masuk kelas, diajarkan memahami perbedaan antara muslim dan muslimah, juga diajak bermain di alam terbuka.

“Segala yang anak dapatkan di sekolah, baiknya bersinergi dengan apa yang dijalankan di rumah.”, ujar miss Yeni kepada para calon wali murid TK dan SD Daqu School yang hadir dalam silaturrahmi hari ini. Beliau memaparkan bahwa betapa pentingnya sinergi dalam pendidikan anak antara orangtua murid di rumah dengan guru di sekolah. Beliau menyampaikan pula, bahwa jika anak disekolah diajarkan menghafal Qur’an, maka di rumah anak diajak mengulang hafalan Al-Qur’an oleh orangtuanya.

Mr. Zainal Arifin, wakil kepala sekolah SD Daqu School dalam sambutannya menyampaikan bahwa visi dan misi yang dimiliki TK dan SD Fullday Daqu School ini adalah sama, yaitu melahirkan generasi penerus bangsa yang berjiwa enterpreneur dan berjiwa Qur’ani. Maka dari itulah, TK dan SD Daqu School ini menyediakan waktu untuk anak-anak menjalani kegiatan tahfizh setiap hari di sekolah.

Usai sambutan dari kepala sekolah TK dan SD Daqu School, acara dilanjutkan dengan seminar parenting yang pada kesempatan ini disampaikan oleh Adlil Umarat yang akrab disapa dengan Pak Ading. Beliau mengangkat tema “Merawat Cinta Suami-Istri Untuk Mengoptimalkan Pengasuhan Anak”.

Tidak hanya membahas tentang bagaimana seharusnya suami dan istri bersikap satu sama lain, beliau juga memaparkan secara mendalam terkait pengasuhan anak, bagaimana cara berbicara kepada anak, bahkan bagaimana menyampaikan kata “maaf” kepada anak.

Pada kesempatan ini beliau juga memberikan beberapa contoh terkait pembahasan dan meminta para wali murid yang hadir untuk mempraktikkan langsung apa yang telah beliau contohkan, “karena pada dasarnya setiap materi yang diterima bukan hanya cukup didengar saja, tapi kita butuh praktik agar mengerti bagaimana pengaplikasian yang semestinya.”, ujar Pak Ading kepada para calon wali murid.

Sementara itu, di area TK Daqu School dilaksanakan trial class. Kegiatan dalam trial class ini meliputi melukis pakaian, membuat kue bola-bola cokelat, juga membuat prakarya berbentuk bingkai foto. Telah disiapkan cat air, kaos putih polos, stik eskrim, lem, juga aneka bahan makanan seperti messis seres, biskuit, dan susu kental manis.

Dalam pengawasan guru, anak-anak diberi kebebasan untuk berkreasi. Tidak takut kotor dan tidak khawatir dengan salah. Anak-anak diajarkan untuk mengekspresikan kreativitasnya masing-masing dengan menggunakan bahan-bahan yang telah disediakan sebelumnya oleh para guru.

Di waktu yang sama, di koridor sekolah SD Daqu School tepatnya di lantai 1, dilaksanakan pula bazar makanan dan minuman.

Juga di lapangan sekolah yang berlokasi depan gedung Al-Fatihah, dilaksanakan simulasi berkuda dan memanah untuk para calon murid TK dan SD Daqu School. Dalam pengawasan coach, anak-anak secara bergantian dapat terlibat langsung dalam kegiatan berkuda dan memanah ini.

Kategori
Artikel Berita Cikarang

Catatan MHQN 8: Belajar Tawadhu’ dari Kontingen Jambi

Gelaran MHQN ke 8, Jum’at-Minggu, 1-3 November 2019, telah usai. Ratusan peserta dari berbagai cabang Daarul Qur’an, baik pesantren maupun rumah tahfizh, yang tersebar di Indonesia memeriahkan acara tersebut. Penyelenggaraan acara MHQN 8 di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Putri Cikarang bagi sebagian peserta terasa cukup melelahkan, terlebih dengan jarak yang jauh dari beberapa cabang Daarul Qur’an yang lain. Namun, itu bukan sebagai penghalang mereka untuk berkompetisi. Seperti yang dialami oleh peserta MHQN 8 dengan jarak paling jauh dari lokasi lomba yakni Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Jambi yang harus melakukan perjalanan darat hingga 24 jam.

Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Jambi diwakili oleh 10 santri yang turun di masing-masing cabang lomba. Ustadz Haikal yang mendampingi para santri menuturkan bahwa perjalanan darat yang mereka lakukan merupakan hasil kesepakatan para santri. “Setelah dikumpulkan kemudian mereka ditawarkan, mau pesawat apa mobil? Dari 10 santri itu rata-rata pilih mobil. Mungkin salah satu alasannya karena ingin jalan-jalan juga”. Selain karena alasan ingin rekreasi, pemilihan menggunakan transportasi darat juga bertujuan untuk mengurangi anggaran yang dikeluarkan oleh pesantren. Dengan begitu dana tersebut dapat di alokasikan untuk kebutuhan yang lain.

Salah satu resiko perjalanan darat yang mereka sadari adalah waktu istirahat yang tidak maksimal, apalagi ketika melintasi wilayah Sumatera yang jalannya masih bergelombang. Namun, menurut Ustadz Haikal, dengan niat yang baik perjalanan yang dilakukan menjadi lancar. “Bahkan yang mabuk perjalanan pun ga ada. Sebelumnya ada satu santri yang keberatan naik mobil karena mabuk perjalanan itu, tapi setelah sampai pun alhamdulillah ga ada kendala”, ujar beliau.

Persiapan yang dilakukan kontingen Jambi sedikit berbeda dengan kontingen lain. Total 1 sampai 2 bulan mereka mulai berlatih untuk mengikuti kompetisi di MHQN 8. Namun, sejatinya setelah pelaksanaan MHQN sebelumnya mereka telah mempersiapkan diri untuk mengikuti MHQN 8 ini dengan cara kontingen yang akan diikutsertakan sudah dipilih dan dikaderisasi terlebih dahulu. Kaderisasi yang dilakukan bukan hanya sekedar melihat kemampuan santri namun santri tersebut harus memilki akhlak yang baik. Hal tersebut dirasa lebih efektif mengingat jumlah santri yang tidak terlalu banyak dibandingkan dengan cabang Daarul Qur’an yang lain. Ustadz Haikal mengakui bahwa tantangan terberat dari kaderisasi tersebut adalah seperti memuliai dari awal di setiap keikutsertaannya. Berbeda dengan seleksi yang bisa memilih sesuai dengan kompetensi yang dimilki masing-masing santri. “Jadi memang kalau tahun depan dadakan itu gabisa, dan harus dari sekarang”, ujar beliau. Meski memilki keterbatasan, nyatanya sejak awal keikutsertaan kontingen Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Jambi di MHQN mereka tak sekalipun absen dari penyelenggaraan tersebut.

Kategori
Artikel Berita Cikarang

Juara Lomba Cerdas Cermat MHQN: “Jangan Sampai Umat Islam Diinjak-injak”

Acara MHQN ke 8 hari kedua ditutup dengan final lomba cerdas cermat tingkat SMA. Acara yang digelar setelah pelaksanaan sholat isya tersebut berlangsung meriah karena dilangsungkan di panggung utama yang disaksikan oleh seluruh peserta MHQN 8. Yel-yel bersahutan saling mendukung jagoannya masing-masing. Kali ini yang jadi artisnya adalah Pesantren Daarul Qur’an Bandung, Cikarang, dan Tangerang. Hingga pada tahap akhir, SMA Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang yang diwakilkan oleh Rahman dan Ilham Maulana kelas 12, serta Muhammad Ilham dari kelas 11 keluar sebagai yang terbaik.

Bicara tentang seorang juara lomba tidak akan ada habisnya. Seperti yang diungkapkan oleh Rahman. Mereka tidak tahu sama sekali apa yang harus di pelajari karena kisi-kisi yang diberikan terlalu general. “Akhirnya pelajarin aja dari kelas 10, 11, 12”. Tentu mempelajari materi dari semua tingkatan amatlah banyak. Akhirnya, mereka hanya mempelajari apa yang menurut mereka akan dilombakan saja. “Alhamdulillah semuanya keluar”, ujar Rahman kembali.

Ilham mengatakan bahwa apa yang dicapai tak terlepas dari sikap tawadhu mereka. “Semuanya dikembalikan lagi pada Allah SWT”. Dengan meraih juara tersebut semakin menegaskan bahwa santri juga bisa berprestasi. “Karena ilmu agama dan sains itu harus beriringan”, kata Ilham Maulana. “Jangan sampai umat islam di Indonesia diinjak-injak sebagai mayoritas”, lanjutnya.

Kategori
Berita Cikarang

Penutupan MHQN 8: Ketapang Menunggu

Semarak MHQN ke 8 telah usai. Penutupan MHQN dilaksanakan di panggung utama pada Minggu (3/11). Diiringi dengan nuansa tegang menunggu acara utama yakni pengumuman hadiah, para peserta antusias menyaksikan acara penutupan ini. Kyai Yusuf Mansur yang sebelumnya tidak dapat hadir pada acara pembukaan turut meramaikan acara tersebut untuk memberikan nasihatnya.

Seperti pada pembukaan, acara diawali dengan penampilan qasidah dari santriwati Pesantren Putri Cikarang. Setelah pembacaan tilawah Alquran, Kyai Jamil memberikan sambutan yang pertama. Beliau berharap penyelenggaraan ini akan menjadi bekal untuk para santri semangat belajar dan berprestasi. Dengan adanya acara MHQN ini diharapkan para santri tidak berhenti untuk berinovasi. Namun, dalam sebuah penyelenggaraan bukan berarti tidak ada koreksi. “Salah satunya pengunaan mic nih. Ini minimal 2 jari nih”, ujar Kyai Jamil yang menyampaikan sarannya berkat bekal pengalaman yang tak pelu diragukan lagi. Selain itu beliau juga sedikit menunjukkan kebolehannya bertilawah Alquran. Serraya membacakan potongan ayat Alquran, suara beliau membuat takjub para hadirin, termasuk Kyai Yusuf Mansur.

Setelah takjub dengan apa yang dibawakan oleh kyai Jamil, kini giliran Kyai Yusuf Mansur yang menaikki panggung. Beliau menyampaikan pesan kepada para pemenang dan seluruh hadirin. Dalam kesempatan kali ini beliau membawakan tema sabar. “Kalo ga sabar bukan santri namanya”, ujar beliau. Beliau menyampaikan terkadang ketika kita banyak bertanya justru itulah yang membuat kita malah kurang bersyukur. “Bersabarnya minta ke Allah aja”, ujar beliau. Seperti biasa, Kyai Yusuf selalu memberikan motivasinya ketika ceramah. Kali ini santri dimotivasi untuk bersabar karena dengan sabarnya kita masalah kecil mampu mengangkat kita menjadi seorang pemimpin. Sabar adalah sebuah pengalaman yang tidak dimiliki oleh orang yang tidak berjiwa pemimpin. Sebelum menutup sambutannya, beliau berpesan, “sabar itulah yang mengangkat derajat. Yang akan mendatangkan berjuta kebaikan”, ujar beliau diikuti oleh seluruh hadirin, frasa per frasa.

Acara yang ditunggu tunggu pun tiba. Seluruh peserta menegang melihat mc bersiap membacaka para pemenang 25 cabang lomba. Ada yang bersemangat dengan yel-yel, merenung seraya berdoa, hingga pekikan takbir bergemuruh memeriahkan suasana. Kyai Yusuf Mansur ikut naik ke panggung untuk memberikan hadiah bagi para pemenang. Raut wajah sumringah beliau terpancar ketika melihat pemenang karya inovatif mendemokan hasil karyanya. Karena dengan begitu menunjukkan bahwa santri bukan hanya lihai dalam bertilawah Alquran dan berceramah namun juga cerdas pada koridor sains.

Dominasi kembali ditunjukkan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang. Mereka mampu menyabet gelar juara umum. Raut kebahagiaan bersemai di wajah mereka. Selain itu diumumkan pula tuan rumah acara MHQN selanjutnya. Sang juara umum, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang kembali ditunjuk menjadi tuan rumah. Sungguh, menjadi hari yang istimewa karena keluarga besar Daarul Qur’an di hari itu bersatu untuk menyambung sillaturrahmi.

Kategori
Artikel Berita Cikarang

Usaha Tidak Mengkhianati Hasil

Penyelanggaran MHQN di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Putri Cikarang (1/11) mempertandingkan beragam jenis perlombaan. Muhammmad Fathurrahman Hafizh dari Daarul Qur’an I’daad Sukabumi menjajal kemampuannya berkompetisi di cabang lomba mujawwad dewasa. Bagi dirinya perlombaan ini adalah ajang mengasah kemampuan untuk menjadi lebih baik. “Tadinya saya kurang percaya diri. Tapi karena impian saya besar saya bisa Alhamdulillah”.

Ustadz Darsono merupakan orang yang berjasa di balik kemampuan dirinya yang terus meningkat. Berkat rekomendasi dan semangat beliau, Fathur percaya diri mengikuti seleksi yang diadakan untuk mengikuti lomba tersebut. Proses seleksi yang dilakukan juga tidak mudah. Ia berhasil menyisihkan kompetitor lainnya. “Tadinya sisa 4 orang tapi di seleksi lagi jadi 2 orang, salah satunya saya”, ujarnya.

Ia berpesan bahwa kemampuan apapun yang kita punya harus terus diasah. Selain itu percaya diri merupakan kunci jika kita ingin menempuh ke tahap yang lebih baik. “Usaha itu tidak akan mengkhianati hasilnya. Kalau kita usaha Insya Allah Allah akan kasih hasilnya”. Ia juga berpesan bahwa sebuah amanah, termasuk mengikuti perlombaan, adalah tanggung jawab yang harus dipikul. Namun, jangan sampai amanah tersebut membebani kita. “Bawa happy aja”, ujarnya.

Kategori
Berita Cikarang

Kerja Keras Untuk Masa Depan

Salah satu lomba yang dipertandingkan dalam MHQN yang ke 8 di Pesantren Tahizh Daarul Qur’an Putri Cikarang adalah MSQ. Seni mengolah suara tersebut membutuhkan teknik yang tinggi. Oleh karena itu lomba ini juga menjadi lomba favorit di MHQN. Sela, Olivia, dan Afifah, santriwati Daarul Qur’an Cikarang mengatakan mereka membutuhkan waktu 2 minggu untuk mempersipakan lomba tersebut. “Kita dilatih oleh Ustadzah Hanibo. Kita disuruh minum susu (untuk menjaga kualits suara)”, ujar Sella.


Selain menjaga kualitas suara, mereka juga rajin menonton video peraih juara pada penyelenggaraan sebelumnya. Bukan tanpa halangan, mereka mengakui meskipun sudah sering latihan kerap terjadi intonasi suara yang kurang pas ketika ditampilkan. “Untuk mengatasinya paling kita minum air putih”, ujar Sella.


Perlombaan ini merupakan yang pertama bagi Afifah yang masih duduk di kelas 9, sementara Sella dan Olivia duduk di kelas 12. Di sisi lain, Olivia pernah mengkuti kompetisi serupa sebelumnya. Dengan kombinasi tim seprti itu diharapkan adanya saling tukar aura positif yang akan membuat mereka percaya diri. “Intiya temen lah. Yang bikin semua semangat itu dari temen”, ujar Sella kembali. Mereka juga berharap apapun yang mereka sampaikan dapat diterima dengan baik dan bukan hanya sekedar materi lomba. Terakhir mereka berpesan bahwa kita harus senantiasa bekerja keras, “karena masa depan itu mahal buat kita”, tutup Sella.

Kategori
Berita Cikarang

Pentingnya Sinergi dan Perencanaan

Dalam sebuah penyelanggaran acara pasti membutuhkan persiapan yang matang, termasuk pelaksanaan Musabaqoh Hifzhil Quran Nasional (MHQN) yang ke 8, Jum’at, (1/11). Ustadz Muhaimin selaku ketua pelaksana mengaku bahwa acara ini adalah acara tahunan sehingga persiapan yang dilakukan mencapai satu tahun. Beliau berkata bahwa persiapan tersebut butuh waktu hingga satu bulan sebelum pelaksanaan acara. Persiapan tersebut dilakukan demi mencapai tujuan yang diharapan. “Harapannya dari acara ini kita mengajarkan bahwa Alquran ini bukan hanya dihafal tapi juga diamalkan”, ujar beliau. “Bahwa dakwah ini terbagi menjadi 3 dimensi, dimensi syiar, fastabiqul khairat, serta sebagai ajang sillaturrahim”, tambahya.

Sebaik-bainya perencanaan Allah lah yang menentukan hasilnya. Derasnya hujan membuat acara MHQN tertunda. Bahkan hujan juga merubuhkan tenda utama. Untuk mengatasi hal tersebut panitia telah membuat beberapa rencana. “Kita jauh hari sudah sampaikan, ketika panggung utama ini tidak terkendali harus kemana. Alhamulillah ada solusi”, terang Ustadz Muhaimin. Meski sempat tertunda tapi tidak berlangsung lama acara kembali dilanjutkan dengan sedikit perubahan pada beberapa lokasi lomba.

Selain menanamkan niai kerjasama, kegiatan sepeti ini juga membuat yang telibat di dalamnya dituntut berfikir cepat. Hujan adalah kendala yang tidak bisa dihindari. Namun, dengan kesigapan dan keikhlasan Insya Allah ada jalan keluarnya. “Itu tidak lepas dari kuasa Allah. Tentu kita butuh ujian, ketika sukses dengan ujian itu akan luar biasa”, ujar Ustadz Muhaimin.

Kategori
Berita Kegiatan Pesantren

Berlomba Menjadi Yang Terbaik di MHQN 8

Jumat, 1 November 2019, secara resmi ajang Musabaqoh Hifzhil Quran Nasional Daarul Qur’an ke 8 dibuka. Pesantren Tahfizh Putri Daarul Qur’an Putri Cikarang kali ini menjadi tuan rumah dalam pagelaran yang digelar hingga tanggal November 2019 nanti. Ratusan santri yang berasal dari Pesantren Tahfizh Cikarang, Ketapang, Surakarta, Semarang hingga Banyuwangi akan berlomba menjadi yang terbaik dalam 18 cabang yang dikompetisikan.
Lantunan ayat suci Al-Quran serta iringan Qosidah dari santriwati Pesantren Tahfizh Cikarang mengawali acara pembukaan yang diikuti oleh sejumlah sambutan. Hadir dalam pembukaan ini KH. Ahmad Kosasih, Ketua Dewan Syariah Daarul Qur’an, ustad Ahmad Jamil, Ketua Daarul Qur’an, Drs. Qomaruddin, M.M, perwakilan dari Kementerian Agama, serta jajaran Kepala Biro Daarul Qur’an.

Ustadz Ahmad Jamil, Ketua Daarul Qur’an, dalam sambutan pembuka mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kecintaan kita pada Alquran selain sebagai ajang kompetisi akan meningkatkan daya belajar seorang murid agar lebih baik.

“MHQN adalah perjalanan sebuah mimpi dari halaqoh menuju pentas Quran dunia dalam menyiarkan firman Allah. MHQN juga sebuah apresiasi buat para santri.
Ini bukan soal kalah menang, tapi ini soal bagaimana memiliki jiwa the winner, yang berani tampil, berani unjuk kemampuan” ujarnya

Sementara itru Drs. Qomaruddin, M.M. berpesan agar tidak hanya berhenti di menghafal, para santri juga harus mengamalkan apa yang dihafalkannya tersebut.

“Seperti kata Alquran, inni ja’ilu fil Ardhi Khalifah, kita harus menjadi pemimpin di muka bumi, dalam artian kita harus memimpin sesuai dengan apa yang dikatakan Alquran”, ujarnya.

Adapun Kyai Kosasih berpesan menghafal Alquran bukan berarti seseorang akan mendapat kemuliaan di hari kiamat nanti. Bisa jadi seorang penghafal Alquran mendapat siksaan karena ia meninggalkan apa yang dihafalkan.

Dalam kesempatan ini Drs. Dadi Iskandar, M.M, utusan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, berpesan agar pesantren bisa menjadi wadah untuk mencegah maraknya penyakit sosial seperti hubungan sesama jenis.

Acara pembukaan Musabaqoh Hifzhil Quran Nasional ditutup oleh doa yang dibacakan oleh Syeikh Zaid, kepala Markaz Daarul Qur’an, dan selanjutnya perlombaan akan dilaksanakan setelah ibadah Sholat Jum’at.

Kategori
Artikel Berita Tahfidz malang tahfizh camp

Widia Farohatul Husna: Muraja’ah di Bawah Serangan Kerikil

Masih teringat dengan jelas peristiwa beberapa tahun lalu di benak Widia Farohatul Husna (15 tahun) saat ia mondok di pesantren di Kalimantan. Ketika itu konflik horizontal tengah terjadi di Kalimantan. Saat itu ia dan ratusan santri lainnya baru saja menyelesaikan shalat duha yang dilanjutkan dengan membaca asmaul husna dan muraja’ah hafalan. Tidak lama kemudian warga berdatangan ke pesantren dan protes karena terganggu dengan suara aktivitas pesantren. Tidak hanya protes warga pun melempari atap pesantren dengan batu kerikil.

“Takut banget dan hampir dua ratusan santri menangis” Kenang Widia. Ditengah ketakutan tersebut Widia berhasil menyelesaikan hafalan 10 juz dalam waktu 2 tahun.

Kini Widia melanjutkan hafalan Alquran di Tahfizh Camp Daarul Qur’an Malang, Jawa Timur. Sejak awal ia suka menghafal ayat-ayat suci Alquran. Baginya ia belum menjadi santri jika pulang ke rumah belum membawa hafalan Alquran. Tawaran beasiswa pendidikan gratis menambah motivasi anak seorang pengusaha sukses ini. Inilah yang membuat dirinya menjuarai beberapa perlombaan tahfizh di daerahnya. Prinsip menjaga muraja’ah karena takut dosa kehilangan hafalan membuatnya teguh menjaga hafalan Qur’an hingga sekarang.

Genap 5 bulan di Tahfizh Camp Malang, Widia berhasil menyelesaikan setoran hafalan sebanyak 17 juz. Widia memiliki target menyelesaikan hafalan pada bulan ke-9. Semangat dan  ketekunan Widia mengantarnya meraih Juara I lomba Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) Nasional Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an ke-VII kategori MHQ 10 juz di Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

“Alhamdulillah saya berhasil meraih yang terbaik” ujarnya.

Widia mengakui menyiapkan diri untuk MHQ ini dalam waktu 2 pekan dibawah bimbingan usatdzah Inas. Ia mengakui kenyamanan lingkungan danpengajar yang tekun sangat membantu kelancaran proses hafalan Widia selama di Malang. Ia pun berharap akan banyak penghafal Alquran yang lahir di Indonesia nantinya.

Ditulis oleh: Runtiningsih dan Unik Nur 

Kategori
Berita Berita Foto Berita Tahfidz Pesantren

Daftar Lengkap Pemenang MHQ VII Daarul Qur’an

Berikut Daftar Lengkap Pemenang MHQ VII Daarul Qur’an yang berlangsung pada 17-19 November 2018 di Pesantren Daarul Qur’an Solo, Jawa Tengah.

 

 

1 Cabang Lomba :MHQ 10 Juz
Juara 1 : Widia Farohatul Husna Dari Tahfidz camp malang
Juara 2 : Ahmad Dani Arieliansyah Dari Daqu ci jantung
Juara 3 : Rama Akmal Hafizh Dari Idad kibar putra sukabumi
2 Cabang Lomba :Nazom Jazari
Juara 1 : Muhammad Fikran Ramli Dari Daqu Ketapang
Juara 2 : Nanda Felizan Pratama Dari Daqu ungaran
Juara 3 : Mohammad Hafizh Ramadhana Dari Daqu ci jantung
3 Cabang Lomba : Tilawah Mujawwad
Juara 1 : Dewi Safitri Dari Daqu Cikarang
Juara 2 : Atikah nazwa azzahra Dari Daqu Cikarang
Juara 3 : Muhammad Fathan Dari Daqu Ketapang
4 Cabang Lomba : MHQ 5 Juz
Juara 1 : Athiya zahratussita Dari Shigor putri
Juara 2 : Hanifa Ibrahim Dari Shigor putri
Juara 3 : M. Fakhri al fadil Dari Shigor putra
5 Cabang Lomba : MHQ Annas – Ad – Dhuha
Juara 1 : Dagnafellah Javiera Aimee N Dari Tk fullday semarang
Juara 2 : Fadhilah Akbar Kurniyanto Dari Tk fullday semarang
Juara 3 : Shakira Nur Aludra Dari Tk fullday ketapang
6 Cabang Lomba : Membaca Kitab Kaidah DAQU 1
Juara 1 : Faida ufaira Dari Tk fullday ketapang
Juara 2 : Iqlima malika salma Dari Tk fullday ketapang
Juara 3 : Qotrunnada salsabila Dari Tk fullday banyuwangi
7 Cabang Lomba : LOMBA KAIDAH DAQU 1-3
Juara 1 : Sunita arta wijayani Dari Sd fullday semarang
Juara 2 : Azzira himada indrawan Dari Sd fullday semarang
Juara 3 : Fathiya ayesha sabiluna Dari Sd fullday ketapang
8 Cabang Lomba : Membaca Kitab Kaidah Daqu 1- 5 &JUZ 30
Juara 1 : Tsaqof faturrahman Dari Shigor putra
Juara 2 : Dzatumali kuni rafinanda Dari Shigor putri
Juara 3 : Fathan nurrahman Dari Shigor putra
9 Cabang Lomba : Mhq juz 30 SD Fullday
Juara 1 : Badi’u zahrotun nafisah Dari Daqu sragen
Juara 2 : Nafisa kurnia cahyadewi Dari Sd fullday semarang
Juara 3 : Fidelya latifa cetta judyka Dari Sd fullday semarang
10 Cabang Lomba : Mhq juz 30, 29,28
Juara 1 : Fallah iqbal kurnianto Dari Sd fullday semarang
Juara 2 : Alvano gaizka nusa Dari Sd fullday semarang
Juara 3 : Muhammad fatih fadhilah Dari Sd fullday ketapang
11 Cabang Lomba : MHQ 20 JUZ
Juara 1 : Talitha arifanda denisa febnikova Dari Daqu cikarang
Juara 2 : Muhammad nabiel nur falah Dari Daqu surakarta
Juara 3 : Athif muhammad azzam Dari Daqu ci jantung
12 Cabang Lomba : MHQ 30 JUZ
Juara 1 : Firmansyah Dari Daqu ci jantung
Juara 2 : Ahmad azaim wajihuddin Dari Daqu ketapang
Juara 3 : Izzaturrohman satria muttaqin Dari Daqu surakarta
13 Cabang Lomba : MFQ
Juara 1 : Muhammad hasani laindara Dari Daqu ungaran
Kenzie raihan althaf
Rifqi nusaputra
Juara 2 : Nurul izzati Dari Daqu cikarang
Amalia zain
Nur shabib adhilah
Juara 3 : Muhammad jabal nur Dari Idad kibar putra sukabumi
Muhammad alfin maulana
Aditya nurikhwan
14 Cabang Lomba : MSQ
Juara 1 : Rizky hidayatullah Dari Daqu ketapang
Zulfikar marwan
Hakamudin
Juara 2 : Titania  kurnia  putri Dari Tahfidz camp malang
Salma deirahmadani
Fitriah  nur khalisah
Juara 3 : Aditya tito laksito Dari Daqu surakarta putra
Hifzul hawari
Ahmad zakariya
15 Cabang Lomba : MSQ SD
Juara 1 : Titan sparta abdullah Dari Sd fullday kalibata
Muhammad sulthan  ali
Raia reihana al farabi
Juara 2 : Aisyah Dari Shigor Putri
Isfandiyari Azzahra
Hilma Najwa
Juara 3 : Muhammad faza pratama syuta Dari Sd fullday ketapang
Fadiyah zalfa irwanto putri
Muhammad kun syafi’i
16 Cabang Lomba : Qiro’ah ‘Asrah
Juara 1 : Muhammad lutfil hadi Dari Daqu ketapang
Juara 2 : Candra dwinata Dari Daqu ketapang
Juara 3 : Permata amalia Dari Daqu cikarang
17 Cabang Lomba : 10 Juz Shigor
Juara 1 : Zulvita aryuni sumantri Dari Shigor Putri
Juara 2 : Najwa maulida zahara Dari Shigor Putri
Juara 3 : Fabio rexan alaudin Dari Shigor Putra