Kategori
Amalan Artikel Pesantren

Keutamaan Mentadabburi Alquran

Ustadz Syaiful Bahri selaku pengasuh Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang berkesampatan hadir pada Khotmil Qur’an tiga orang santri, Kamis (28/11). Setelah seremoni khataman Alquran selesai, beliau memberikan pesan pada santri yang hadir. “Sempatkan dalam sehari menghafal dan mentadabburi makna Alquran. Sempatkan untuk membaca artinya. Sehari 1 baris, 2 baris, 5 baris, atau bahkan 1 halaman”.

Beliau menerangkan bahwa Allah SWT sedang bercakap-cakap dengan hambanya dalam Alquran. “Contohnya Allah berbicara dengan kita dalam surat Al-Baqoroh yakni untuk menjadi orang yang beruntung harus percaya adanya yang ghoib, mendirikan sholat, dan bersedekah”, ujarnya. Maka dari itu kita perlu mentadabburi isi Alquran.

Selain memberikan pesan, Ustadz Syaiful juga memotivasi para santri dengan berbagai kisah penuh hikmah. Seorang anak muda Prancis bernama Gad selalu mencuri cokelat dari pedagang asal Turki bernama Ibrahim. Suatu saat ia lupa mencuri cokelat itu. Ibrahim menanyakannya. Bukan cacian yang Gad peroleh tapi sebuah nasihat indah serta sebatang coklat yang ia terima. Ia merasa tersentuh dengan apa yang dilakukan Ibrahim. Pada akhirnya mereka bersahabat.

Setiap Gad memilki masalah ia selalu bertanya pada Ibrahim. Ibrahim membuka sebuah buku yang ada dalam kotak dan membacanya. Gad merasa setelah mendengar makna-makna dalam buku yang dibacakan Ibrahim masalahnya selesai. Singkat cerita Gad mengetahui bahwa buku itu adalah Alquran. Hidayah datang kepadanya. Namun keluarganya menolaknya. Ia pun hijrah ke Afrika dan berhasil mengislamkan ribuan orang. “Itulah bagaimana orang-orang yang menghafal Alqur’an. Mereka tambah yakin kepada Allah SWT”, ungkap ustadz Syaiful.

Mentadabburi Alquran mendorong kita mendapatkan hidayah Allah SWT. “Bukan malah sebaliknya. Seperti apa itu? Orang yang cepat hafal Alquran tapi masih melakukan apa yang dilarang Allah SWT”, ungkap Ustadz Syaiful. “Orangnya santun tapi kalo ceramah selalu mendrorong untuk menghancurkan kaum yang lain karena hanya mengutip beberapa bagian saja”, terang beliau. Itulah pentingnya belajar Alquran secara utuh.

Allah SWT membuat peka hati seorang hamba yang mentadabburi Alquran. Seorang sahabat bernama Fudhail memiliki seorang anak bernama Ali. Kecintaan Ali pada Alquran membuat ia selalu menangis ketika sang ayah membacakan ayat tentang azab saat menjadi imam sholat. Hingga suatu saat sang anak meninggal karena mendengarkan ayat tentang azab tersebut. “Subhanallah. Ini masih permulaan. Kita perlu berapa tahun coba untuk mencapai ke titik itu?”, ujar Ustadz Syaiful. ”Abu Bakar Ash-Shidiq tidak pernah terdengar bacaan ayatnya karena tertutup oleh tangisannya”, ujar Ustadz Syaiful menutup ceritanya.

Kategori
Artikel KH. Yusuf Mansur

Dakwah Daarul Qur’an Menuju Lima Benua

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Oleh Tarmizi Assiddik, Ketua Daarul Qur’an

 

Sejarah Daarul Quran tak bisa dilepaskan dari kiprah dakwah Ustadz Yusuf Mansur, yang fokus mengajak umat Islam untuk lebih mencintai Al-Quran dan gemar bersedekah.

Di awal tahun 2000, Ustadz Yusuf Mansur memulai dakwahnya setelah berhijrah dari permasalahan hidup yang membelitnya. Ia memulai dakwah dengan memperbaiki diri sendiri. Caranya adalah menghafal Al-Quran. Kerabat dekatnya juga ia ajak untuk melakukan amalan ini.

Pengalaman pribadi ‘’move on’’ itu dijadikan materi pokok dalam dakwahnya. Sehingga, seruan Ustadz Yusuf Mansur lebih hidup dan gampang dicerna masyarakat. Iapun mulai banyak diundang berceramah.

Medio tahun 2000-an, Ustadz Yusuf Mansur mulai dikenal masayarakat luas. Kehadirannya dalam program tausiyah di sejumlah televisi nasional menjadikan ia semakin tertokohkan. Ia populer sebagai ‘’Ustadz Hafal Quran dan Sedekah’’.

Untuk merapikan pengelolaan dakwahnya, ia membuat komunitas yang dinamakan Wisatahati. Produk perdana lembaga ini adalah buku “Mencari Tuhan Yang Hilang“ yang terbit tahun 2006. Berikutnya terbit buku yang kemudian diangkat ke layar gelas dan layar perak bertajuk Kun Faa Yaa Kun.

Beriringan dengan program dakwah yang sedang berjalan, Ustadz Yusuf melalui Wisatahati  mulai merintis  pembangunan Pesantren Tahfidz yang bertujuan untuk membibit para penghafal Al-Quran di seluruh Indonesia.

Awalnya, pesantren itu berdiri tidak sengaja. Waktu itu datang tamu ke rumah Ustadz Yusuf Mansur, seorang ustadz bernama H Ahmad, yang sedikit mengadu tentang keadaan pondok pesantren yang dirintisnya yang memang butuh suntikan dana di tahun 2003.

Sore harinya, tanggal 5 Juli 2003  Ustadz Yusuf Mansur meminta beliau menempatkan santri di rumah Ustadz Yusuf Mansur, di sinilah dimulainya cikal bakal dakwah Daarul Qur’an melalui sedekah dan gerakan menghafal Al Qur’an.

Motivasi Ustadz Yusuf Mansur hanya satu supaya punya hafalan Alquran bisa ada kesempatan untuk muraja’ah yaitu dengan mengajar karena menjaga hafalan supaya baik yaitu dengan mengajar. Kedua, motivasi Ustadz Yusuf Mansur supaya selamat dan Ustadz Yusuf Mansur butuh sekali pertolongan Allah. ‘’Sedangkan Allah bilang, kalau kita rajin membantu orang, rajin sedekah, akan dibantu. Jadi, waktu itu sekitar delapan orang anak kemudian dipondokkan di rumah. Jadilah cikal bakal Ponpes Daarul Quran Wisatahati,’’ tutur Ustadz Yusuf Mansur.

Kemudian ia dan tim menemukan satu lokasi yang cantik sekali namanya Bulak Santri yang terletak di kelurahan Pondok Pucung Kecamatan Karang Tengah, Ciledug, Tangerang, Banten. Dan ternyata Bulak Santri ini tambah menarik karena dia sudah ada lokal untuk belajar, madrasah ada empat lokal yang sudah tidak terpakai selama tiga tahun, masjidnya besar tapi kegiatannya tidak terlalu banyak. Ada satu majelis yang sudah tidak terpakai belasan tahun.

Tahun 2005, Ustadz Yusuf Mansur melalui Yayasan Daarul Qur’an Indonesia yang dibentuknya meminta izin ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk anak-anak bisa belajar tidak ke luar tapi di dalam pesantren. Maka lahirlah SMP Islam Daarul Quran. Waktu itu Wisatahati mengaudisi 20 santri. Tahun pertama delapan santri, tahun kedua 20 santri. Untuk menghidupi santri diluncurkan program yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia ini.

Untuk mendukung program ini maka pada tahun 2006   manajemen PPPA mulai dirintis oleh Wisatahati. Dengan kesederhanaan, perlahan tetapi pasti, PPPA Daarul Qur’an mulai mengalami perkembangan dan kemajuan. Program utamanya membibit dan mencetak penghafal Al-Qur’an.

Tanggal 29 Maret 2007, PPPA Daarul Qur’an mulai diresmikan dan launching sebagai lembaga nirlaba yang didirikan oleh Ustadz Yusuf Mansur dan Wisatahati. Melalui program pendirian Pesantren Tahfidz yang digulirkan oleh PPPA Daarul Qur’an, tahun 2007 juga mulai pembangunan Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an berjalan dari Bulak Santri dan Ketapang di Tangerang hingga pembangunan Pesantren Tahfidz menyebar di berbagai daerah di Indonesia

Seiring perjalanannya Wisatahati bertransformasi menjadi Daarul Quran yang yang bergerak di berbagai unit di bidang pendidikan dan dakwah. Daarul Qur’an mendirikan Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an di berbagai daerah di Indonesia. Lembaga ini juga mendirikan Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Program Khusus  yang gratis untuk anak-anak yang berprestasi dan kurang mampu. Juga STMIK Antar Bangsa sebagai cikal bakal Universitas Yusuf Mansur yang telah melahirkan kader-kader ahli IT yang hafidz Qur’an. Mereka telah banyak diserap oleh dunia kerja. Di bidang pendidikan juga Daarul Qur’an telah mengembangkan pendidikan dan pembelajaran via online.

Di bidang Bisnis dan Usaha, Daarul Qur’an telah mengembangakan berbagai unit usaha yang bertujuan untuk mendukung gerakan dakwahnya Daarul Qur’an, pengembangan bisnis di internal Daqu melalui pesantrennya juga pengembangan bisnis ekternal dengan membangun dan mengoptimalkan potensi Ust, Yusuf Mansur dan Daarul Qur’an di dunia usaha.

Di bidang Sosial, Daarul Qur’an mendirikan PPPA Daarul Qur’an, lembaga nirlaba yang berkhidmat untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, berbagai program sosial dan pemberdayaan diluncurkan oleh PPPA, sehingga gerakan membibit dan mencetak para penghafal Al-Qur’an bergerak dari unit  yang dikembangkan oleh Daarul Qur’an dibidang pendidikan, Bisnis dan Sosial dengan semangat menciptakan masyarakat Indonesia berbasis Tahfidzul Quran.

Tanggal 3-5 Februari 2018 di Malang, rapat holding Daarul Qur’an yang dihadiri oleh berbagai lembaga-lembaga yang didirikan oleh Daarul Qur’an dan KH Yusuf Mansur memantapkan diri untuk mengembangkan dakwah Qur’an hingga 5 benua.

Dream kita semua itu membutuhkan dukungan masif dan berjangka panjang.

Bismillah[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Kategori
Banyuwangi Berita

12 Pesantren Sambangi Pesantren Tahfidz Daqu Banyuwangi

Pesantren Tahfidz Daqu Banyuwangi, pada Sabtu (16/10/15) kedatangan pimpinan dari 12 Pesantren Tahfidz se-Banyuwangi. Mereka adalah Kyai Halimi Alwi dari Pesantren Pesantren Tahfidz Sumberberas Muncar, Kyai Kamaludiin dari Ponpes Tahfidz Purwoharjo, Kyai M. Solihin dari Rumah Tahfidz Muncar, Kyai Sirojuddin  Pesantren Tahfidz Tegalpare, Kyai Mahmudi dari Kedungrejo, Kyai Imam Syafii dari Purwoharjo, Ustadz Irfan  Kepala Sekolah SMK Muncar, Kyai Muhammadun dari Kedung Gebang, Kyai Munif  Alawi Pesantren Pondok Asem, Kyai Asadih  dari Peangan, dan Kyai Saifuddin dari Curah Krakal.
Salah satu dari mereka menyatakan bahwa tujuan kunjungan ke Pesantren Daqu Banyuwangi selain menjalin silaturahmi juga ingin mengetahui apa dan bagaimana Program Tahfidz Camp yang sedang dijalankan di sini.
“Kami ingin tahu  barangkali bisa kita kerjasamakan,” kata Kyai Halimi Alawi mewakili rekan-rekannya.
Ustadz Hendy Irawan selaku tuan rumah menerangkan, Program Tahfidz Camp diselenggarakan pada akhir Agustus lalu. Pesertanya 11 santri dari Banyuwangi dan sekitarnya.
“Mereka kita karantina di sini untuk fokus menghafal Quran selama 40 hari dengan target tertentu,” tutur Ustadz Hendy Irawan Saleh, pengasuh Pesantren Daqu Banyuwangi.
Ustadz Habib Mustofa selaku Kepala Program Tahfidz  Ponpes Daqu Banyuwangi merasa kaget dan terharu atas kedatangan para pengasuh pesantren para seniornya.
“Saya bersyukur menerima penghormatan ini. Kehadiran Asaatidz sekalian jadi motivasi buat kita agar istiqomah,” kata Ustadz Habib Alhafidz.

Kategori
Berita Lampung

Daqu Lampung Semarakkan Tahun Baru

Suasana car free day di Jalan Raden Inten, Tanjung Karang, Bandar Lampung, Rabu (14/10) semakin meriah dengan kehadiran ratusan bocah usia TK/PAUD hingga SD. Mereka adalah para santri tahfidz Qur’an yang sedang mengikuti lomba mewarnai dengan latar Kampung Qur’an. Para orangtua dan wali santri turut mendampingi anak-anak.

Inilah salah satu kegiatan dalam memperingati Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1437 Hijriyah.

Selain mewarnai, kegiatan yang dikemas dalam Festival Anak Sholeh Lampung, itu juga berupa lomba tahfidz cilik.

Ustadz M Idris, Manager PPPA Daqu Lampung, mengatakan, rangkaian kegiatan yang sudah berlangsung sejak 4 Oktober ini bertujuan memberikan motivasi dan pencerahan kepada anak tentang sistem kalender Islam.

‘’Disamping itu juga agar anak-anak  semakin cinta Qur’an dengan membiasakan membacanya,’’ imbuh Idris.

Melalui festival tersebut, para orangtua juga diajak untuk lebih peduli pada pendidikan dan tumbuh-kembang putra-putrinya. ‘’Karena pendidikan anak bukan hanya tanggungjawab sekolah dan guru,’’ tandas Idris.

Masih dalam suasana Tahun Baru Hijriyah, Daarul Quran Lampung bekerjasama dengan Yayasan Ar-Raudah Kemiling Bandar Lampung, mengadakan Mabit dan Dzikir Munajat.

Kegiatan yang berlangsung di halaman TK/SD Ar-Raudah itu akan digelar pada 16-17 Oktober 2015.

Pesertanya sekitar 350 murid kelas 4 hingga 6, disertai para guru dan seratusan walimurid yang sudah mendaftar untuk ikut.

Kategori
Berita Cimanggis

Shigor Putri menguasai wilayah Cempaka Putih Jakarta

Tahun ini LDK FOSKOMI (Forum Studi dan Komunikasi Mahasiswa Islam) Politeknik STMI (Sekolah Tinggi Manajemen Industri) yang berlokasi di Cempaka Putih Jakarta Pusat mengadakan acara bertajuk Foskomi Fair dengan tema “Smart Way With Religious Life“ selain tabligh akbar, seminar kemuslimahan. Juga ada berbagai lomba seperti Lonba Essay, Lomba Adzan dan Lomba MTQ

Untuk Lomba MTQ ini dikhususkan bagi siswa/i yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Lomba MTQ kali  ini mengusung tema LISAN (lantunan indah ayat suci Al-Quran). Lomba MTQ tanggal 12 Oktober 2015 di Aula Gedung A lantai Tujuh Kampus Politeknik STMI.

Pesantren Tahfidz DQ Sighor Putri Cimanggis mengirmkan 5 anak santrinya,
Syifa Sakhia Safira kls 2, Binta Ummu Habibatuzzahra kls 3, Azkiya Najwa Fadhilah kls 4, Mawaddah Alhamd kls 5, dan Fitria Novananda kls 6.

Dalam lomba tersebut juri memberikan surah dari juz 1-30 dengan penilaian
Penguasaan Tajwid
Intonasi dan Makhrojul Huruf. Alhamdulillah dari 5 yang ikut lomba, dua santri meraih juara satu dan dua. Binta Ummu Habibatuzzahra juara satu dan yang menjadi juara kedua Fitria Novananda.

Ustadz Agus Jumadi yang menjadi Pengasuh Pesantren Tahfidz DQ Sighor Putri Cimanggis mengatakan, bahwa kemenangan ini memang menjadi kebanggaan tersendiri buat kami, tapi yang lebih penting lagi adalah ini menjadi salah satu dakwah Qur’an juga mengajarkan keberanian para santri untuk tampil dalam lomba. Semoga ini juga menjadi inspirasi dan motivasi untuk santri-santri lainnya. Terima kasih untuk santri yang ikut lomba dan selamat buat yang jadi juara.

Kategori
Berita Pusat

Apapun Peluangnya, Ambil!

Ratusan anak santri Shigor Putra berduyun-duyun menyambut kedatangan Ustadz Yusuf Mansur pada Jumat (9/10). Usai shalat isya Ustadz kemudian langsung menuju pesantren shigor di Ketapang, Tangerang yang merupakan pesantren setingkat SD khusus putra

Sesampainya di asrama, gema takbir menggema mengurai keheningan malam  disertai dengan sorak sorai yang penuh dengan keakraban dan keceriaan. Suasana malam itu begitu ramai, ceria dan terlihat kebahagiaan yang terpancar di wajah para santri. “Takbir… Allahu akbar ! Allahu akbar ! Demikianlah teriakan takbir para santri.

Apa kabar pada sehat anak-anak semua?” Sapa Ustadz pada santri.  Pada kangen bapak/ibu di rumah gak? Pasti kangen ya, insyallah kita doakan semoga orangtua kalian disehatkan dikuatkan serta diberi rizki yang berlimpah oleh Allah, bukan kah kalian semua setiap saat berdoa buat bpk/ibu kalian?. Tanyanya lagi. Amiiiiiiin ya Allah” jawab santri mengamini Ustadz Yusuf.

Selama bersama santri, ayah, begitu panggilan santri pada ustadz Yusuf Mansur, yang selanjutnya memberikan tausiyah dan motivasi yang luar biasa kepada para santri

” Ingat, siapa yang bisa jawab pertanyaan ustadz hayo ngacung?” Tanyanya dengan seru. Santri terdiam dan sedikit malu serta segan. Namun setelah dijelaskan detail oleh Ustadz akhirnya santri teriak menggairahkan.

” kalau ayah bilang siapa yang mau ngacung, maka tugas kalian ngacung aja langsung, kan gratis, gak usah bayar, kalau salah gak di apa apain juga kan? Belum apa apa udah down duluan; belum apa apa udah gak semangat; artinya disetiap kapan saja waktunya jika ada peluang maka langsung aja tangkap, masalah yang lainmah gimana nanti aja, bismillah deh” tegas  ayah kepada santri memberi motivasi yang mengasyikkan.

Tak lama ketika ustadz yusuf meminta siapa yang hafal 30 juz? Sontak saja semua santri pada langsung ngacung walaupun belum pada hafal.

“Alhamdulillah anak anak kami semangat, tegar pada rajin, Masya Allah ustadz benar2 bangga sama anak2, semoga kelak jadi orang besar dan manfaat ilmunya amiin”  sambut Kupmin Rambe ustadz yang juga sebagai pengasuh Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Shigor

Kategori
Berita Cimanggis

Menjadi Santri Sehat Lahir Batin

Dulu ada ungkapan, belum dikatakan santri pesantren kalau tidak terkena penyakit kulit. Ungkapan ini harus dikoreksi agar kesan pesantren yang kotor, jorok dan tidak terurus sudah tidak berkembang di masyarakat.

Salah satu bentuk ikhtiar yang dilakukan oleh Daarul Qur’an untuk menghilangkan image tersebut adalah dengan melakukan upaya preventif terhadap kesehatan, dan salah satunya seperti yang dilakukan oleh Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Shigor Putri Cimanggis yang merupakan pesantren khusus putri untuk tingakatan SD, dengan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan untuk para santrinya.
Penyuluhan ini dilakukan pada hari Jum’at (9/10) yang dibimbing oleh dr. Kamalia Layal jebolan dari S2 Kedokteran UI yang juga kakak kandung dari Nia Tsamania, ustadzah yang juga pengajar di shigor putri. Tema yang diangkat dalam penyuluhan ini terkait dengan penyakit kulit dan gigi.

“Kegiatan penyuluhan kesehatan ini adalah bagian dari kewajiban kami untuk memberikan pengetahuan kepada para santri bagaimana cara agar kita bisa terhindar dari penyakit kulit dan gigi yang biasa menyerang kepada santri di pesantren, selain itu agar semua santri mengetahui riwayat dan perkembangan kesehatan selama menjalani pendidikan di pesantren. Hal ini diharapkan agar semua santri pada sehat jasmani dan rohani, ibadah tenang belajar pun senang” demikian penjelasan Agus Jumadi yang merupakan Ustadz sekaligus kepala kepengasuhan Shigor Putri Cimanggis.

Sebelum pelaksanaan penyuluhan dilakukan, kegiatan diawali terlebih dahulu dengan acara Khotmil Quran yang merupakan kegiatan rutin santri setiap bulannya. “Kegiatan Khotmil Quran harus didahulukan lalu dilanjutkan Kegiatan penyuluhan kesehatan, agar acaranya berkah dan banyak manfaat yang dapat diambil” terang Nunung dalam sambutan tim pelaksana.

Kategori
Berita

Semarak Persiapan Santri Menuju Wisuda Akbar 6

Selepas SMA, Ulfa Zahrotul Widad sudah hafal 30 juz Qur’an. Namun, remaja ini masih bermukim di Rumah Tahfidz Daarul Qur’an Surabaya. Di bawah bimbingan Ustadz Alfarobi Alhafidz, di rumah tahfidz ini ia ingin hafalannya benar-benar di luar kepala 100%. ‘’Tinggal melengketkan hafalan yang 10 juz,’’ ucapnya tatkala dikunjungi medio September lalu di  rumah tahfidz yang terletak di Perumahan Permata Safira, Lidah Kulon, Surabaya.
Layly Abdidatuz Zahro, adik Ulfa, juga sama. Bersama temannya, Ihshavani Variha, sedang ‘’menginstall’’ hafalan agar 30 juz Qur’an di memori otaknya.
Selain ketiga hafidzoh muda itu, delapan santri putri Rumah Tahfidz Daarul Qur’an Surabaya juga sedang menggenjot hafalan mereka. Salsabilla Firdausi, tengah mengejar hafalan 10 juz. Sedang santri-santri cilik Fadhilah, Aulia, Maulidiniyah, Rahmawati, Fatimah, Wulandari, dan Islahiyah, sedang merampungkan hafalan Juz ‘Amma (juz 30).
Ghirah para santri tersebut, dalam rangka mempersiapkan diri mengikuti Wisuda Akbar Indonesia Menghafal 6. Wisuda Akbar 6 akan digelar Daarul Qur’an pada 22 November 2015 serentak di 5 kota di 5 Provinsi Indonesia. Selain di Masjid Istiqlal, DKI Jakarta, juga di Masjid At Taqwa Palembang, Sumatera Selatan, Masjid Al Markaz Makassar, Sulawesi Selatan; Masjid Al Anwar Pasuruan, Jawa Timur; dan Masjid Kampus UGM Yogyakarta, DIY.
Dalam wisuda nasional yang keenam kalinya ini, para peserta akan diuji bacaan dan hafalan Surat Al Baqarah ayat 101-157, Surat As Shaff, dan
Surat Al Qaf. Muhammad Zuzali, Ketua Panitia Wisuda Akbar VI, mengatakan, acara ini diperkirakan bakal diikuti sekitar 200.000 peserta. Mereka berasal dari pesantren, rumah tahfidz, TPQ, madrasah, dan masyarakat umum di 5 kota dan sekitarnya.
Menyambut hajat nasional tersebut, Rumah Tahfidz Al-Azmi Bogor menggelar Kwartalan Evaluasi Hafalan Santri. Melalui kegiatan selama sepekan ini, delapanbelas santri satu persatu menyetorkan (muraja’ah) hafalannya yang bervariasi antara 3 hingga 14 juz. Masing-masing disimak oleh Ustadz Penghafal Qur’an 30 juz dari rumah tahfidz lain. Sementara itu, sembilan pendekar cilik tengah mengikuti camp tahfidz di Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Banyuwangi, Jawa Timur. Dibawah bimbingan Ustadz Hendy Irawan dan Habib Mustofa Alhafidz, mereka berusaha merampungkan hafalan 30 juz Qur’an dalam waktu 40 hari.
Selama di camp, para santri menghabiskan waktunya untuk menghafal dan muroja’ah. Diselingi dengan diirosah Islamiyah, olah raga, dan sedikit  tidur jelang dhuhur. ‘’Insya Allah sebelum Wisuda Akbar, target hafalan 30 juz bisa tercapai,’’ kata Ustadz Mustofa optimis.

Kategori
Berita Kegiatan

Alfatihah buat Allah dan Hamba-Nya

Pengajian Akhir Pekan (PAP) kembali digelar di Masjid Nabawi Daarul Qur’an, Sabtu (03/10). Pengajian yang mengupas  Tafsir Assya’rowi ini dimulai pukul 09.30 WIB dan direlay langsung oleh Tahfidz TV.
Pada pengajian yang kedua ini, Ustadz H. Muhajirin sebagai narasumber tetap menyajikan tafsir ayat kedua Surat Alfatihah.

“Tidak sempurna shalat seseorang yang tidak membaca Fatihah,” narasumber mengingatkan.

“Pada saat shalat ketika kita membaca hamdalah maka Allah menjawabnya. Begitupun pada bacaan ayat berikutnya.”
Maka, lanjut Ustadz Muhajir, jika kita membaca Fatihah asal-asalan, maka Allah berpaling dari kita.”
Membaca Alfatihah itu sejatinya simbol komunikasi dengan Allah.
Pada sesi dialog di penghujung pengajian, banyak ragam pertanyaan dari audiens. Ada yang menanyakan apa hukumnya memuji kepada manusia;  Ada yang tanya, kenapa redaksinya Maliki yaumiddin tidak Maliki yaumil qiyamah?
Disimpulkan, Alfatihah terdiri 2  bagian. Ayat-ayat bagian pertama untuk Allah, dan beberapa ayat berikutnya buat hamba-Nya.”
Pengajiann yang dipandu Mahfud sebagai moderator ini, dimeriahkan dengan tampilan Tim Marawis Santri Daqu.
Ustadz Hendi Irawan selaku Kabiro Dakwah Pesantren Tahfidz Daarul Quran mengundang jamaah untuk hadir pada PAP berikutnya, yang akan dikemas lebih menarik lagi.

Kategori
Banyuwangi Berita

Camp Santri Tahfidz Bagikan Daging Qurban buat Warga Singojuruh

Idul Adha lalu, para santri peserta Camp Santri Tahfidz bersama dewan guru Pesantren Tahfidz Daarul Quran Banyuwangi bersemangat bagikan daging qurban untuk masyarakat Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur.
“Alhamdulillah tahun ini bertambah lagi jumlah hewan qurbannya,” ungkap Ustadz Hendy Irawan, Pengasuh Pesantren Tahfidz Daarul Quran Banyuwangi. “Tahun kemarin kita bagikan 1 sapi dan 20 kambing. Tahun ini 3 sapi dan 26 kambing, alhamdulillah atas kerjasama dengan Quis Daarul Quran, kedepan bagi yang berkenan berkurban bisa melalui QUIS DAQU,” lanjutnya.
Selama prosesi Idul Adha, sebelas santri turut menjadi panitia tanpa meninggalkan kewajibannya menghafal Alquran.
Kepala Desa Benelan Kidul,  Tatang, sangat mengapresiasi kiprah Daarul Quran yang berada di desanya itu. “Terima kasih Daarul Quran. Daging qurbannya banyak banget, masyarakat seneng,” ujarnya.
Salah satu pequrban adalah keluarga wakif  pesantren Rindar Suhardiansyah, dengan 2 kambing istimewa.
“Alhamdulillah, luar biasa, banyak sekali jamaahnya ya ustadz,” ujar Tatang, Lurah Benelan Kidul. “Insya Allah untuk dakwah Islam syiar Islam, kita akan suppport apapun kegiatannya,” kata Camat Singojuruh Ny Makrufi.