Kategori
Berita

Ba’da WA Harus Ada Daqu Kediri

Rep : Nahar Zainuddin/Daqu
Foto: Frandy

”Kami terharu dan bangga, masjid kami menjadi tempat penyelenggaraan Wisuda Akbar 6 yang digelar Daarul Qur’an. Selanjutnya atas nama masyarakat di sini, kami berharap agar segera berdiri Daarul Qur’an Kediri,” demikian tutur Ketua Ta’mir Masjid Agung An-Nuur Kota Pare, Kediri, KH Masruri Hisyom, dalam sambutannya pada Wisuda Akbar 6 di Kediri, Ahad (22/11).
Turut hadir dalam acara ini Ustadz Boby Heriwibowo Lc, inisiator lembaga Kauni yang mempopulerkan metode menghafal Al Qur’an semudah tersenyum.
Dalam taushiyah beliau mengajak agar seluruh elemen masyarakat kembali pada Al Qur’an. ”Jangan jauh dari Al Qur’an,” tandasnya.  Ia juga mengajak untuk berdakwah dengan santun, tanpa memaksa.
Ustadz Bobby juga mengajak bangsa Indonesia untuk bersabar terhadap musibah, sebagaimana tertuang di ayat terakhir surah Qof yang turut menjadi surah yang wajib dihafal jamaah.
Sementara itu, Sekretaris Majlis Ulama Jawa Timur KH M Yunus MA dalam sambutannya menekankan pentingnya acara seperti ini sebagai counter terhadap berbagai macam aliran sesat. ”Wisuda Akbar juga menjadi sarana pencegahan dini dari penistaan agama yang sedang marak belakangan ini,” katanya.
Sedang Kapolres Kediri AKBP Akhmad Yusep Gunawan, menyampaikan kebahagiaannya bisa menjadi bagian atas kesuksesan penyelenggaraan Wisuda Akbar 6 di Kediri. Ia berharap agar Daarul Qur’an lebih intensif  menggelar kegiatan semacam ini di wilayahnya.
Sekitar 5000 orang memenuhi Masjid Agung An-Nuur Kota Pare yang dibangun oleh Gubernur Pertama Jawa Timur, Muhammad Noer. ”Sekitar 3500 peserta wisuda didampingi guru dan keluarganya sehingga total jamaah kira-kira 5000 orang,” papar Ustadz Hendy Irawan Saleh, pengasuh Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Banyuwangi.
Sebagian peserta bahkan sudah mulai berdatangan sejak Sabtu sore. Mereka menghabiskan waktu menikmati taman di area depan masjid bersama keluarganya.
Dalam tutur katanya, pembawa acara menyelipkan Bahasa Inggris sebagai trade mark Kota Pare yang terkenal dengan wisata budaya Kampung Inggrisnya.
Wisuda Akbar 6 di Kediri semakin mengharukan dengan penyematan syahahadah hafalan 30 juz kepada 6 santri Tahfidz Camp Daqu Banyuwangi oleh Ustadz Hendy Irawan didampingi Ustadz Habib Musthofa selaku pembina Tahfidz Camp dan Ivan Mahendra, Kepala Cabang Daqu Malang.
Menyaksikan keenam santri yang sudah hafal 30 juz dalam waktu singkat, Kapolres Kediri spontan menyatakan siap mengikuti Tahfidz Camp agar jadi penghafal Qur’an.

Kategori
Artikel Berita Cikarang Cimanggis Fullday Jambi Lampung Pusat Takhosus Ungaran

Thousands of Participants Join the Selection for Wisuda Akbar

Sunday (15/11), thousands of prospecetive participants for Wisuda Akbar (Grand graduation) 6 in a number of cities in the country join the selection phase. They deliver Surah Al Baqarah verses 101-157 (57 verses), Surah As Shaff (14 verses), and Surah Al Qaf (45 verses) that they have memorized. It is assessed by some Ustadz and Ustadzah, comprising the aspects of fluency in memorizing and the appropriateness of pronunciation.
Wisuda Akbar 6 will be held by Daarul Qur’an on 22 November 2015 simultaneously in five cities of five provinces in Indonesia. Besides in the Istiqlal Mosque in DKI Jakarta, it will also be held in the Great Mosque of Taqwa Palembang, South Sumatera; Al Markaz Mosque Makassar, South Sulawesi; the Great Mosque of An Nuur Pare City, Kediri, East Java; and the Campus Mosque of UGM Yogyakarta, DIY.
Muhammad Zuzali, the Chairman of Wisuda Akbar 6 Committee, says it is predicted that 200,000 participants will join this event. They come from the pesantren, rumah tahfidz (house of Quran memorization), TPQ (Quranic Education Institution), madrasah (Islamic school), and common public in the five cities and their surroundings.
‘’To join Wisuda Akbar 6, the prospective participants must join the selection held simultaneously on this 15 November,’’ Zali says.
He also says that the selection is open for common public. “On the D-Day of Wisuda Akbar 6, the committee still allow the prospective participants to join the selection from 7 to 10 in the morning before the procession of graduation starts,’’ Zali explains.
Hundreds of participants from Jakarta, Tangerang, Depok, and Bekasi join the selection held in the An Nabawi Mosque, Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Ketapang, Cipondoh, Tangerang. The selection is opened by the pesantren guardian Ustadz Slamet Ibnu Syam and guided by tens of ustadz and ustadzah.
For the same event, hundreds of participants overfill the Qubbatul Islam Mosque, Sukabumi, West Java. They come from Bogor, Sukabumi, Cianjur, and surroundings.
In Yogyakarta, hundreds of prospective graduation participants do muroja’ah(re-memorizing) at Diponegoro Mosque in Yogyakarta City Government Office complex.
The legendary mosque of Markaz Al Islami in Makassar is also infested by hundreds of people who wants to deliver what they have memorized. Other hundreds of participants join the selection in Gowa, Sinjai, Maros, and Pinrang.
For the prospective participants from East java, the selection is held in Probolinggo, Banyuwangi, Madura, Surabaya, Bojonegoro, Sabilillah Mosque in Kota Malang, and Tulungagung.
At the same time, hundreds of prospective graduation participants from South Sumatera province join the selection in the Great Mosque of Ogan Komiring Ilir. Likewise, some other selections are held in Muara Jambi, Medan, and so on.
Wisuda Akbar in a simpler form will also be held in Hongkong, bringing the theme ‘’Wisuda Akbar Hongkong Menghafal” (Grand graduation Hongkong Memorizes), as well as at Rumah Tahfidz of the Nurul Latief Macassar Mosque in Capetown, South Africa taken care by Syaikh Adam Philander. Rumah Qur’an Daqu Indonesia in Gaza holds the similar event as well.
Struggle and big sacrifice are needed to join Wisuda Akbar 6 because the participants are generally orphan, unfortunate, and blind students of pesantren tahfidz, pesantren takhassus, rumah qur’an, rumah tahfidz, TPQ/TPA, and the congregarion developed by and in partnership with Daarul Qur’an throughout Indonesia.
Therefore, Ustadz Yusuf Mansur invites muslim people to take parts for the sake of the success of this national mission. Moreover, this annual great event also echoes in the international world, which will be signified by the attendance of the Secretary General of World Tahfidz League Syaikh Ali Basfar.
This event will become a means of relationship building and national consolidation to enhance the friendship and spirit to recite and memorize Al Qur’an and the accompanying programs.
For the teachers and students [of Daarul Qur’an], Wisuda Akbar is a means ofrefreshing, traveling to other cities enjoying the scenery along the trip.
So, let’s become a part of successful Wisuda Akbar 6. Every rupiah you give, insya Allah, will be useful for financing this Qur’anic mission.
To hold Wisuda Akbar 6, it needs minimum cost which insya Allah we can afford it together through:

  • 1,000 donations @ Rp2,000,000
  • 1,000 donations @ Rp1,000,000
  • 1,000 donations @ Rp500,000
  • 1,000 donations @ Rp100,000

#SedekahWisudaAkbar
CIMB Niaga 520 01 00342 004
Mandiri 128 000 509 2975
BCA 603 030 8041
“Hey who invites for a goodness, then he or she will get the merit like the people who follow his/her invitation without reducing the merit for them at all.” (HR Muslim).[aros]

Kategori
Berita Lampung

Ratusan Orang Ikuti Seleksi WA 6 di Daqu Lampung

rep: Mh Idris
foto : Eli S & Mh. Idris/Daqu Lampung

Ahad, 15 November 2015, Pesantren Tahfidz Daarul Quran Lampung diserbu hampir 500 orang, baik laki-laki, wanita, anak-anak hingga dewasa. Walaupun pesantren jadi heboh, namun sohibul bayt gembira dan memang sudah siap menyambutnya. Sebab, para tetamu itu adalah peserta seleksi Wisuda Akbar 6 di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Wisuda Akbar 6 akan digelar Daarul Qur’an pada 22 November 2015 serentak di 5 kota di 5 Provinsi Indonesia. Selain di Masjid Istiqlal, DKI Jakarta, juga di Masjid Raya Taqwa Palembang, Sumatera Selatan; Masjid Al Markaz Makassar, Sulawesi Selatan; Masjid Agung An Nuur Kota Pare, Kediri, Jawa Timur; dan Masjid Kampus UGM Yogyakarta, DIY.
Muhammad Zuzali, Ketua Panitia Wisuda Akbar 6, mengatakan, acara ini diperkirakan bakal diikuti sekitar 200.000 peserta. Mereka berasal dari pesantren, rumah tahfidz, TPQ, madrasah, dan masyarakat umum di 5 kota dan sekitarnya.
‘’Untuk bisa mengikuti Wisuda Akbar 6, para calon peserta harus mengikuti seleksi yang serentak dilaksanakan pada 15 November,’’ kata Zali.
Dalam seleksi, para peserta menyetor hafalan Surat Al Baqarah ayat 101-157 (57 ayat), Surat As Shaff (14 ayat), dan Surat Al Qaf (45 ayat). Setoran mereka dinilai oleh para Ustadz dan Ustadzah, meliputi aspek kelancaran hafalan dan ketepatan pengucapan.
Zali menambahkan, seleksi juga terbuka untuk masyarakat umum. ‘’Pada hari-H Wisuda Akbar 6, panitia juga menerima seleksi mulai pukul tujuh hingga sepuluh pagi sebelum prosesi wisuda dimulai,’’ terang Zali.
Ustadz Imron selaku koordinator penguji tes hafalan memulai seleksi tepat pada jam 9 pagi. Para peserta dipersilakan menuju halaman belakang pondok untuk menempuh ujian yang dibimbing 25 penguji. Para penguji terdiri dari Asaatidz Daqu dan Rumah Tahfidz.
Dari ratusan peserta ujian, terselip Ny Darni yang sudah berusia 70 tahun. Sebaliknya, ada peserta tercilik berumur 4 tahun yang bernama Bilqis Arina.
Fadhilah Ulfa selaku panitia penyelenggara seleksi mengatakan, acara ini bukan saja sebagai evaluasi hafalan peserta tapi juga pembelajaran bagi para asaatidznya agar lebih mempersiapkan santri. (ed: his)

Kategori
Berita

Ribuan Orang Ikuti Seleksi Wisuda Akbar

Ahad (15/11) ribuan calon peserta Wisuda Akbar 6 di sejumlah kota di Tanah Air, mengikuti tahapan seleksi. Mereka menyetor hafalan Surat Al Baqarah ayat 101-157 (57 ayat), Surat As Shaff (14 ayat), dan Surat Al Qaf (45 ayat). Setoran mereka dinilai oleh para Ustadz dan Ustadzah, meliputi aspek kelancaran hafalan dan ketepatan pengucapan.
Wisuda Akbar 6 akan digelar Daarul Qur’an pada 22 November 2015 serentak di 5 kota di 5 Provinsi Indonesia. Selain di Masjid Istiqlal, DKI Jakarta, juga di Masjid Raya Taqwa Palembang, Sumatera Selatan; Masjid Al Markaz Makassar, Sulawesi Selatan; Masjid Agung An Nuur Kota Pare, Kediri, Jawa Timur; dan Masjid Kampus UGM Yogyakarta, DIY.
Muhammad Zuzali, Ketua Panitia Wisuda Akbar 6, mengatakan, acara ini diperkirakan bakal diikuti sekitar 200.000 peserta. Mereka berasal dari pesantren, rumah tahfidz, TPQ, madrasah, dan masyarakat umum di 5 kota dan sekitarnya.
‘’Untuk bisa mengikuti Wisuda Akbar 6, para calon peserta harus mengikuti seleksi yang serentak dilaksanakan pada 15 November ini,’’ kata Zali.
Ia menambahkan, seleksi juga terbuka untuk masyarakat umum. ‘’Pada hari-H Wisuda Akbar 6, panitia juga menerima seleksi mulai pukul tujuh hingga sepuluh pagi sebelum prosesi wisuda dimulai,’’ terang Zali.
Ratusan peserta dari Jakarta, Tangerang, Depok, dan Bekasi, mengikuti seleksi di Masjid An Nabawi Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Ketapang, Cipondoh, Tangerang. Seleksi dibuka oleh pengasuh pesantren Ustadz Slamet Ibnu Syam, dan dipandu oleh puluhan ustadz dan ustadzah.
Untuk acara yang sama, ratusan peserta memadati Masjid Qubbatul Islam Sukabumi, Jawa Barat. Mereka berasal dari Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan sekitarnya.
Di Yogyakarta, ratusan calon peserta wisuda melaksanakan muroja’ah di Masjid Diponegoro di Kompleks Kantor Pemerintah Kota Yogyakarta.
Masjid legendaris Markaz Al Islami di Makassar juga dipenuhi ratusan orang yang hendak menyetorkan hafalannya. Ratusan peserta lain menempuh seleksi di Gowa, Sinjai, Maros, dan Pinrang.
Untuk calon peserta dari Jawa Timur, seleksi dilaksanakan di Probolinggo, Banyuwangi, Madura, Surabaya, Bojonegoro, Masjid Sabilillah Kota Malang, dan Tulungagung.
Pada saat bersamaan, ratusan calon peserta wisuda dari Provinsi Sumatera Selatan, mengikuti seleksi di Masjid Agung Ogan Kemiring Ilir. Seleksi juga berlangsung di Muara Jambi, Medan, dan lain-lain.
Wisuda Akbar dalam bentuk lebih sederhana juga akan digelar di Hongkong, dengan tajuk ‘’Wisuda Akbar Hongkong Menghafal”. Demikian juga di Rumah Tahfidz Masjid Nurul Latief Macassar di Capetown, Afrika Selatan, yang diasuh Syaikh Adam Philander. Rumah Qur’an Daqu Indonesia di Gaza juga menggelar acara serupa.
Butuh perjuangan dan pengorbanan besar untuk mengikuti Wisuda Akbar 6. Sebab, para peserta umumnya adalah santri tahfidz yatim, dhuafa, dan santri tunanetra dari pesantren tahfidz, pesantren takhassus, rumah qur’an, rumah tahfidz, TPQ/TPA, serta jamaah binaan dan mitra Daarul Qur’an di seluruh Indonesia.
Untuk itu, Ustadz Yusuf Mansur mengajak kaum muslimin turut mensukseskan syiar nasional ini. Terlebih event akbar tahunan ini juga bergaung secara internasional, ditandai dengan akan hadirnya Sekjen Liga Tahfidz Dunia Syaikh Ali Basfar.
Pagelaran ini pun menjadi ajang silatrahim dan konsolidasi nasional, untuk meningkatkan ukhuwah dan semangat membaca dan menghafal Al Qur’an serta program-program yang menyertainya.
Buat para guru dan santri, Wisuda Akbar juga menjadi rihlah (refreshing), jalan-jalan keluar kota, menikmati panorama perjalanan.
Maka, mari menjadi bagian dari kesuksesan penyelenggaraan Wisuda Akbar 6. Setiap rupiah sedekah Anda, insya Allah sangat berarti untuk membiayai syiar Qur’an ini.
Untuk hajatan Wisuda Akbar 6 ini, dibutuhkan biaya minimum yang insya Allah bisa kita pikul bersama oleh:

  • 1000 donatur sedekah @ Rp 2.000.000
  • 1000 donatur sedekah @ Rp 1.000.000
  • 1000 donatur sedekah @ Rp 500.000
  • 1000 donatur sedekah @ Rp 100.000

#SedekahWisudaAkbar
CIMB Niaga 520 01 00342 004
Mandiri 128 000 509 2975
BCA 603 030 8041
“Duhai siapa yang mengajak kepada suatu kebaikan, maka ia pun mendapat pahala seperti orang yang mengikuti ajakannya, tanpa mengurangi sedikitpun pahala-pahala mereka” (HR Muslim).

Kategori
Berita

Driver Juga Ngapalin Qur’an

Wuuiiih. .Subhanallah  kawan Jainuddin heran. Kali ini, saat mengimami shalat, pria yang murah senyum ini membaca surat yang cukup panjang. Padahal biasanya kalau gak baca Qulhu ya Al Kautsar. Tempo-tempo Yasiin, tapi cuma ayat ke-58 doang: Salamun qoulan min rabbirrahiim…. udah.
”Apa Bang Jai salah makan obat?” batin sang kawan berkelakar.
Dengan nada bangga, Pak Jai menceritakan kisah itu kepada Ustadz Muhammad Halimi,  Anggota Dewan Tahfidz Pesantren Tahfidz Daarul Quran yang mewawancarainya di Pesantren Daarul Qur’an, Tangerang, Jumat (13/11).
Jainuddin salah satu dari ratusan karyawan Yayasan Daarul Qur’an yang mengikuti muroja’ah. Bahkan salah satu driver Pesantren Daqu ini dengan pede hendak mengikuti Wisuda Akbar 6. ”Saya lagi ngapalin Surat As-Shoff nih,” katanya sambil tersenyum dan mengedipkan sebelah mata.
Wisuda Akbar 6 digelar Daarul Qur’an pada 22 November 2015 serentak di 5 kota di 5 Provinsi Indonesia. Selain di Masjid Istiqlal, DKI Jakarta, juga di Masjid Raya Taqwa Palembang, Sumatera Selatan; Masjid Al Markaz Makassar, Sulawesi Selatan; Masjid Agung An Nuur Kota Pare, Kediri, Jawa Timur; dan Masjid Kampus UGM Yogyakarta, DIY.
Kemajuan hidup dirinya, diakui Pak Jai, berkat bekerja di lingkungan pesantren.
Kepada Ustadz Muhammad Halimi, Jai bercerita, sebelum bekerja di Daqu, dirinya sudah melanglang buana. Berbagai profesi telah dia coba jalani, sejak jadi tukang ayam, kernet Kopaja, jual pecel lele, dan yang terakhir dagang nasi goreng.
”Semuanya nguber dunia doang, gak ada ketenangan hidup. Gak ada barokahnya,” aku Jai.
Setelah diterima jadi sopir pesantren, orientasi dan ritme hidupnya berubah. Tidak semata berburu dunia. Jai pun jadi turut terbawa budaya pesantren.
”Sekarang Saya udah bisa ngaji, seneng rasanya Mas Ustadz,” katanya.
”Oh ya, emang baru sekarang belajar ngaji ya Pak Jai?” tanya Ustadz Halimi.
”Betul Mas Ustadz, dulu huruf Hijaiyah aja sama sekali gak tahu, ibaratnya nul puthul. Kadang malu kalau ngeliat teman lagi baca Yasiin, sholat dengan bacaan merdu. Dalam hati nangis, kapan ya saya bisa seperti itu….” tutur Jai.
”Kalau sekarang, sudah bisa apa emang?” kejar Ustadz Halimi sambil tersenyum.
”Maunya apa? He he… alhamdulillah sekarang udah bisa ngaji, lagi ngapalin surat surat pendek juga, keren kan?” jawab Jai kocak.
Hasil setoran bacaannya,  Jai dinyatakan lulus 90%. ”Selanjutnya ikut tahsin dan terus ngafalin surat surat pendek,” kata Ustadz Halimi.
Maka, kini ke mana-mana Jai membawa Qur’an. Kalau senggang, dia membaca dan menghafalkan Juz Amma. Juga merampungkan Surat As-Shoff.
”Alhamdulillah, sekarang bisa ngimamin sholat di musholla. Sedikit-sedikit juga bisa ngajarin ngaji,” Jai bersyukur.
Ia menuturkan, sekarang jika mengimami sholat sudah tidak membaca surat pendek lagi. ”Kadang kawan saya heran pada saya, kok baca surat-surat panjang yang bukan Juz Amma. Kayak kelihatan keren gitu,” Jai terkekeh dengan mata berkaca-kaca.
Kepada Ustadz Halimi dan warga Daqu, ia berharap, ”Doakan mudah-mudahan saya selalu diberi kesehatan biar bisa ngapalin Qur’an minimal 5 juz.” (ed: fud)

Kategori
Berita

Semarak Persiapan Santri Menuju Wisuda Akbar 6

Selepas SMA, Ulfa Zahrotul Widad sudah hafal 30 juz Qur’an. Namun, remaja ini masih bermukim di Rumah Tahfidz Daarul Qur’an Surabaya. Di bawah bimbingan Ustadz Alfarobi Alhafidz, di rumah tahfidz ini ia ingin hafalannya benar-benar di luar kepala 100%. ‘’Tinggal melengketkan hafalan yang 10 juz,’’ ucapnya tatkala dikunjungi medio September lalu di  rumah tahfidz yang terletak di Perumahan Permata Safira, Lidah Kulon, Surabaya.
Layly Abdidatuz Zahro, adik Ulfa, juga sama. Bersama temannya, Ihshavani Variha, sedang ‘’menginstall’’ hafalan agar 30 juz Qur’an di memori otaknya.
Selain ketiga hafidzoh muda itu, delapan santri putri Rumah Tahfidz Daarul Qur’an Surabaya juga sedang menggenjot hafalan mereka. Salsabilla Firdausi, tengah mengejar hafalan 10 juz. Sedang santri-santri cilik Fadhilah, Aulia, Maulidiniyah, Rahmawati, Fatimah, Wulandari, dan Islahiyah, sedang merampungkan hafalan Juz ‘Amma (juz 30).
Ghirah para santri tersebut, dalam rangka mempersiapkan diri mengikuti Wisuda Akbar Indonesia Menghafal 6. Wisuda Akbar 6 akan digelar Daarul Qur’an pada 22 November 2015 serentak di 5 kota di 5 Provinsi Indonesia. Selain di Masjid Istiqlal, DKI Jakarta, juga di Masjid At Taqwa Palembang, Sumatera Selatan, Masjid Al Markaz Makassar, Sulawesi Selatan; Masjid Al Anwar Pasuruan, Jawa Timur; dan Masjid Kampus UGM Yogyakarta, DIY.
Dalam wisuda nasional yang keenam kalinya ini, para peserta akan diuji bacaan dan hafalan Surat Al Baqarah ayat 101-157, Surat As Shaff, dan
Surat Al Qaf. Muhammad Zuzali, Ketua Panitia Wisuda Akbar VI, mengatakan, acara ini diperkirakan bakal diikuti sekitar 200.000 peserta. Mereka berasal dari pesantren, rumah tahfidz, TPQ, madrasah, dan masyarakat umum di 5 kota dan sekitarnya.
Menyambut hajat nasional tersebut, Rumah Tahfidz Al-Azmi Bogor menggelar Kwartalan Evaluasi Hafalan Santri. Melalui kegiatan selama sepekan ini, delapanbelas santri satu persatu menyetorkan (muraja’ah) hafalannya yang bervariasi antara 3 hingga 14 juz. Masing-masing disimak oleh Ustadz Penghafal Qur’an 30 juz dari rumah tahfidz lain. Sementara itu, sembilan pendekar cilik tengah mengikuti camp tahfidz di Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Banyuwangi, Jawa Timur. Dibawah bimbingan Ustadz Hendy Irawan dan Habib Mustofa Alhafidz, mereka berusaha merampungkan hafalan 30 juz Qur’an dalam waktu 40 hari.
Selama di camp, para santri menghabiskan waktunya untuk menghafal dan muroja’ah. Diselingi dengan diirosah Islamiyah, olah raga, dan sedikit  tidur jelang dhuhur. ‘’Insya Allah sebelum Wisuda Akbar, target hafalan 30 juz bisa tercapai,’’ kata Ustadz Mustofa optimis.