Kategori
kalibata Kegiatan

Murid SD Daqu Kalibata City Ikuti Imunisasi Memperingati BIAS

Siswa SD Daarul Qur’an Kalibata City mengikuti kegitaan imunisasi memperingati Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada Rabu, 30 Agustus 2023 lalu.

Dalam BIAS ini dilakukan pemberian imunisasi lanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap penyakit seperti campak, rubella, difteri, tetanus.

Program BIAS dilaksanakan juga dengan tujuan menggerakkan kegiatan UKS untuk memantau kesehatan siswa.

BIAS merupakan kegiatan rutin dari Kementrian kesehatan RI bekerja sama dengan Dinas Kesehatan provinsi setempat.

Kegiatan BIAS di SD Daqu Kalibata City diperuntukan bagi siswa kelas 1,2,5 dan 6 serta skrining kesehatan kelas pada siswa kelas 1.

Imunisasi yang diberikan berupa MR dan DT/Td untuk kelas 1, Td untuk kelas 2, Td untuk kelas 5 serta HPV untuk kelas 6.

Siswa terlihat antusias saat proses imunisasi yang dilakukan oleh petugas dari Puskesmas Pancoran tersebut.

Para siswa satu persatu masuk ke ruang kelas 1 yang pagi itu dipersiapkan khusus untuk pelaksanaan imunisasi.

Mr. Fatur selaku kepala sekolah yang baru menerima amanah menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang terjalin dengan Puskesmas Pancoran selama ini.

“Ke depan kami akan terus bersinergi terutama untuk menunjang kegiatan perilaku hidup bersih dan sehat anak anak selama ini,” ungkap Mr. Fatur.

Untuk mendukung kegiatan sekolah sehat dan imunisasi, SD Daqu Kalibata City juga melantik dokter cilik sebagai duta kesehatan sekolah.

“Selain kegiatan imunisasi di daQu kalcit, Kami juga sudah melantik dokter kecil yang bisa membantu kegiatan UKS di sekolah,” jelas Mr. Fatur.

Sementara itu, Imas Susanti selaku penanggungjawab kegiatan imunisasi dari Puskesmas Pancoran mengungkapkan harapannya agar sekolah, khususnya di SD Daqu Kalibata City, bisa terus bekerja sama dengan orang tua/wali murid tentang imunisasi ini.

“Dengan melakukan imunisasi bagi kita dan anak, kita bisa melindungi orang lain karena ada herd immunity dimana kita memutuskan penularan suatu penyakit dengan cara meningkatkan cakupan imunisasi,” jelas beliau.

“Alhamdulillah kerjasama yang terjalin antara daQu School Kalibata dan Puskesmas Pancoran sudah sangat baik hal,” lanjutnya.

Salah satu murid kelas 6 SD Daqu Kalibata City bernama Lala mengaku senang mengikuti imunisasi meski sedikit sakit dirasa saat disuntik.

Lala juga mengungkapkan jika imunisasi ini bagus untuk kesehatan para murid. “Sakit sedikit Mis tapi menyehatkan. Imunisasi meningkatkan imunitas tubuh loh,” ungkap Lala.

Kategori
Berita Fullday Kegiatan

Orientation Day SD Daqu Tangerang: Dengarkan Dongeng Inspirasi Bersama Kak Muis dan Arnold yang Menggemaskan

SD Daarul Qur’an Internasional Tangerang melaksanakan kegiatan Student Orientation Day. Salah satu rangkaian acaranya adalah mendengarkan dongeng yang seru banget.

Para siswa baru SD Daarul Qur’an Internasional Tangerang ini terlihat khusyuk mendengarkan dongeng yang dibacakan Kak Muis.

Gelak tawa itu pecah dari mulut 22 siswa dan 20 siswi baru SD Daarul Qur’an Internasional ini dalam acara yang digelar di Aula Al-Fath, kompleks Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang, Selasa (11/7).

Kak Muis dengan penuh keceriaan menyampaikan kisah hikmah tentang kewajiban seorang anak menuntut ilmu.

Meski banyak ketakutan ketika pertama kali masuk sekolah, namun menuntut ilmu sendiri, kata Kak Muis, adalah kewajiban bagi seorang muslim dan muslimah.

Karena itu, para siswa-siswi baru SD Daarul Qur’an Internasional ini termasuk yang sedang menjalankan kewajiban sebagai umat muslim.

Penyamapaian dongeng yang jenaka berulang kali membuat gemas para siswa dan siswi, apalagi ketika teman Kak Muis ikut nimbrung dalam cerita tersbeut.

Dia adalah Arnold, seorang boneka monyet menggemaskan yang membuat para siswa-siswi gregetan dengan kelakuannya.

Selain lucu, ternyata Arnold juga penuh inspirasi. Ia membantu Kak Muis mengajak para siswa-siswi bersholawat hingga membaca surat-surat pendek.

Di akhir acara, para murid pun bergantian berfoto dengan Arnold. Ada yang dipeluk, dicium, bergandengan tangan, hingga Arnold iseng mengambil kopiah siswa muslim.

Begitulah keseruan acara yang diberi tema “Aku Siap dan Senang Menjadi Murid Sekolah Dasar” tersebut.

Keseruan yang para murid baru dapat di masa orientasi ini pada dasarnya juga akan terus berlangsung selama menjalani pendidikan di SD Daarul Qur’an Internasional.

SD Daarul Qur’an Internasional, yang tak hanya ada di Tangerang namun juga di banyak kota, memang terus berkomitmen memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi ananda.

SD Daarul Qur’an Internasional tidak hanya menggunakan kurikulum nasional, namun juga internasional, seperti namanya, serta khas Daarul Qur’an.

Perpaduan ketiga kurikulum diharapkan mampu terus menelurkan ananda yang berdaya saing global dan berakhlalk Qur’ani.  

Kategori
Berita Fullday kalibata

Ayahanda Yusuf Mansur Turut Meriahkan Wisuda KB-TK Daquschool Kalibata City Tahun 2021

Tahun ajaran 2020/2021 terasa cepat bagi para siswa dan sivitas akademik KB-TK Fullday Daquschool Kalibata City. Tak terasa, Sabtu kemarin, (12/6/2021) sepuluh orang murid KB-TK Daquschool Kalibata City sudah diwisuda. Kesepuluh murid itu terdiri dari 4 wisudawan dan 6 wisudawati. Wisuda itu dilaksanakan di Shibyan KB-TK Daquschool Kalibata City, Apartemen Kalibata City Tower Raffles, Jl. Raya Kalibata No.1, Jakarta.

Momen lucu terhampar ketika para murid mempersembahkan sebuha puisi sebelum prosesi pengalungan medali dilakukan. Setelah itu, Miss Yuli Yuliana selaku Kepala KB-TK Fullday Kalibata City memberikan sambutannya.

Ia mengungkapkan, pandemi menjadi faktor yang mempengaruhi dunia pendidikan, termasuk di KB-TK Daquschool Kalibata City. Para orangtua dan guru banyak yang merasa tidak maksimal, namun di balik itu mereka sudah berusaha.

“Anak hanya dihadapkan pada kondisi pembelajaran yang dihadapkan pada laptop. Kita buat kurikulum dengan konsep yang ringan. Semoga dari tempaan keprihatinan ini anak-anak menjadi terbentuk pribadi yang tangguh,” tukasnya.

Terlepas dari kesulitan mendidik saat pandemi, para orangtua juga diharapkan selalu memberikan kasih sayang terbaik bagi sang buah hati. Hal itu diungkapkan pula oleh Miss Safriyeni selaku Kepala Bidang Shibyan KB-TK Fullday Daarul Qur’an.

Menuurut Miss Yeni, sapaannya, seorang anak adalah aset bagi para orangtua baik di dunia maupun akhirat. Sehingga apapun yang dilakukan sang anak juga tergantung dari didikan orangtuanya.

“Tanamkan di hati mereka, apapun yang mereka inginkan, minta sama Allah,” pesan Miss Yeni yang senada dengan tajuk wisuda hari itu, “Raih Prestasi Bersama Allah”. Ia juga berpesan bagi para wisudawan dan wisudawati untuk terus untuk terus menyayangi orangtuanya, menjaga hafalan Al-Qur’an dan sholat lima waktu.

Apresiasi pun diberikan oleh para wali murid yang hadir. Bunda Asyla yang mewakili mereka pun mengungkapkan kekagumannya pada para guru KB-TK Daquschool Klaibata City karena mampu mendidik anak yang punya beragam karakter.

“Luar biasa ya bagi saya mendidik anak ketika kondisi masyarakat itu nilai-nilai islam sudah sangat minim.  Berterima kasih pada miss semua karena sudah mendidik anak dengan berbagai karakter. Mendidik dengan mengedepankan karakter anak,” terangnya.

Di tengah acara, para hadirin dibuat heboh dengan kedatangan pimpinan umum Daarul Qur’an, ayahanda KH Yusuf Mansur yang datang bersama sang istri, Ibunda Hj. Maemunah. Beliaupun memberikan pesannya bagi para orangtua yang hadir.

Beliau mengingatkan akan pentingnya mendoakan anak. Karena sejatinya kita harus khawatir jika kita sudah mulai tidak mendoakan anak sebab bisa jadi apa yang dilakukan anak kita luput dari ridho Allah SWT.

“Kita kudu lebih mati-matian lagi buat doain anak kita, ketimbang kita punya duit banyak, mobil banyak, rumah luas, apartemen luas. Semua itu runtuh ketika kita punya anak, dia narkoba, ngehamilin orang, bawa kabur anak orang, runtuh udah,” jelasnya.

Tak hanya itu, untuk mendorong agar sang anak senantiasa dalam naungan Allah SWT, ayahanda Yusuf Mansur juga menyarankan para orangtua untuk memilki anak asuh. Kemudian jangan lupa untuk selalu memperbaiki diri karena kelak anak akan mewarisi perilaku kita.

Kategori
Banyuwangi Berita

DaQuSchool Banyuwangi Dinilai Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Rabu (24/2), DaQuSchool Banyuwangi kedatangan tamu dari Tim Satgas Covid-19 dalam rangka persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) di Banyuwangi secara terbatas. Tim Satgas Covid-19 mensurvei kesiapan sekolah di masing-masing kecamatan yang dikoordinir oleh kelurahan bersama puskesmas, koramil, polresta serta satpol-pp. DaQuSchool Banyuwangi yang berdomisili di Kelurahan Kebalenan, termasuk dalam daftar survei tersebut.

Beberapa hal, masukan, dan saran seputar protokol kesehatan untuk DaquSchool Banyuwangi disampaikan oleh Tim Satgas Covid-19, salah satunya penambahan buku daftar kesehatan, baik untuk siswa maupun guru. Selebihnya, protokol kesehatan sekolah dinilai baik oleh mereka, bahkan mendapat nilai 87,5 yang berarti sangat siap melaksanakan PTM.

“DaQuSchool Banyuwangi sudah menguatkan prokes atas izin Allah. Ada sedikit yang perlu dilengkapi, tapi alhamdulillah hasil penilaian tim satgas sangat baik. Semoga dalam waktu dekat PTM bisa berjalan baik dan lancar meski tetap harus dibatasi,” ujar Kepala Sekolah KB-TK DaQuSchool Banyuwangi, Miss Huda.

Bersama dengan ini, harapannya KBM di DaQuSchool dan sekolah lainnya dapat berjalan baik demi keberlangsungan tumbuh kembang siswa. Sebagaimana misi Daarul Qur’an yakni mencetak generasi Qur’ani yang berjiwa pemimpin, cerdas, peka, berwawasan luas, visioner, mandiri dan menjadikan Daqu Method sebagai pakaian.

Kategori
Artikel

Marketing Santri

Entah, judul di atas ini cocok atau tidak. Tiba-tiba saya hanya ingin menulis seperti itu. Padahal saya ingat, Guru Bahasa Indonesia saya sering mengajarkan bahwa judul musti mencerminkan isi. Atau, isi tulisan harus tercermin dalam redaksi judul. Di sinilah saya harus sampaikan secara apa adanya bahwa belum tentu judul tulisan ini mencerminkan isinya.

Informasi awal di atas, sengaja saya datangkan untuk saya jadikan semacam: disclimer. Bahwa jika judul tulisan ini ternyata tidak merepresentasikan isinya, kiranya pembaca dapat memaklumi saja. Kalau perlu, maafkan saja. 

Marketing is a social process by which individual and groups obtain what they need and want through creating, offering and freely exchanging products and services of value with others”. Demikian adalah ta’rif marketing, sebagaimana diajukan oleh Philip Kotler.

Philip Kotler dipandang sebagai ahli marketing kelas dunia. Pria kelahiran 27 Mei 1931 ini adalah penulis produktif, konsultan, profesor utama bidang Marketing Internasional di Northwesten University. Selain Kotler, tentu saja sangat banyak para ahli yang mengajukan penjelasan terkait marketing. Bahkan, jangankan para ahli, saya yang sama sekali bukan ahli, akan beranikan diri mengusulkan: apa dan bagaimana marketing. Tentu saja pembaca juga sangat boleh memberikan insight-nya. Makin banyak insight, makin banyak perspektif, akan makin kaya, dan makin syumul.

Dari kabar yang beredar, secara teoritis, marketing disebut-sebut sebagai ilmu yang datangnya belakangan, di saat ilmu-ilmu seperti akuntansi dan manajemen telah berkembang pesat. Marketing, masih berdasar kabar yang beredar, pertama kali diajarkan di dalam kelas oleh E.D. Jones tahun 1906 di University of Michigan, juga oleh Simon Litman di University of California.

Ringkesnya, marketing adalah berbagai upaya memenuhi kebutuhan dan bahkan keinginan orang lain, yang dilakukan dengan jalan: penciptaan (produk barang atau jasa), penawaran, dan pertukaran (dalam ragam bentuknya). Dari sini lalu kita mudah memahami kenapa banyak sekali penawaran-penawaran yang bertebaran di hampir seluruh ruang umum (public space). Penawaran, adalah satu dari tiga hal yang dilakuan dalam kerja-kerja marketing. Setiap pihak yang melakukan penawaran, dipastikan ia memiliki produk (barang atau jasa).

Marekting, dengan demikian adalah hal yang sangat asasi dilakukan oleh pemilik produk, baik dalam rupa barang (semisal: buku), atau pun dalam bentuk jasa (semisal: “cara baca” buku). Saking pentingnya marketing, kita mendapat kabar bahwa sebuah ada perusahaan berani mengeluarkan banyak dolar untuk itu. Bahkan, untuk urusan marketing, korporasi rela diri mendatangi pihak yang menahbiskan diri sebagai konsultan marketing. Berbanding lurus dengan itu: makin tenar seorang konsultan, maka makin bagus juga return yang didapatkannya. Demikian itu telah berlangsung sejak lama hingga kini, dan entah sampai kapan.

Apa yang demikian adalah salah?? Tidak!! Tidak ada yang salah, dan  tulisan ini jauh dari bicara salah atau tidak salah. Perihal salah atau tidak salah, bukan di sini dan bukan saat ini diskusinya.

Marketing, yang semula lahir dan tumbuh subur di dunia bisnis, dunia ekonomi, lambat laun merangsek masuk ke jantung dunia pendidikan. Tak terkecuali Pesantren.

Bagaimana dunia pendidikan mengadaptasi hal ihwal marketing?.

Atau saya ubah saja: bagaimana perspektif Pesantren tentang marketing? bagaimana marketing (seyogyanya) dipraktekan olehPesantren?

Pertanyaan ini harus dijawab sendiri oleh insiders Pesantren. Jangan sampai perihal ini justeru diajukan penjelasannya oleh para outsiders. Jika yang kedua yang terjadi, maka (sebenarnya) yang rugi adalah Pesantren.

Snouck Hurgronje, Clifford Geertz, Martin van Brunnessen, Karl A. Steenbrink, Manfred Ziemek, adalah sedikit nama-nama outsider sangat masyhur, yang mendalami hal-ihwal pesantren. Para insiders Pesantren sendiri, kajian yang dilakukannya sering disebut belum sekuat mereka.

Sekali lagi, perspektif Pesantren terkait marketing harus diajukan oleh insiders atau wong jero Pesantren sendiri. Jadi, bagaiaman perspektif Pesantren tentang marketing? Danbagaimana Pesantren mempraktekan marketing?.

Sekurang-kurangnya, usul saya: “khidmat di jalan dakwah” adalah spirit yang harus menjiwai keseluruhan dari proses marketing di Pesantren.

Agama mengajarkan, semua kaum beriman harus menjadi marketer kebaikan. Tak bisa dibantah! Setidaknya, dalam kerangka seperti itulah, kerja-kerja marketing dilakukan oleh santri atau Pesantren.

Terus, bagaimana caranya?

Guna menjawab pertanyaan ini, ijinkan saya bercerita. Cerita ini juga yang akan menjadi ikhtitam tulisan ini.

Dulu, saat masih jomblo, di momen Idul Fitri, saya sowan kepada salah satu satu guru ngaji saya. Seorang guru, yang kepada beliau saya belajar mengeja huruf-huruf Al-Qur’an, mengaji bab air, perihal istinja, perihal salat, perihal puasa, perihal dasar gramatika Bahasa Arab, perihal adab, hadis, tafsir. Kepada beliau juga saya dengan teman-teman di kampung belajar tentang darah. Iya, belajar tentang hukum darah perempuan.

Saya beranikan diri mengajukan pertanyaan kepada beliau seraya berucap:

“Punten Kyai, kaulo pingin sekali diberi tahu: kira-kira bagaimana cara mengembangkan lembaga pendidikan Pesantren?”.

Saat pertanyaan itu diajukan, saya tengah mengabdi di sebuah Pesantren yang dikelola keluarga, yang ada di pedalaman Sumatera. Tepatnya di Jalur 8 Jemabatan 7 Desa Telang Karya Kec. Muara Telang Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan.

Lalu… Dengan suara lirih beliau ngandika:

Kaulo tidak banyak ngerti macem-macem. Kaulo namung inget salah satu hadis Kanjeng Nabi yang mestinya membuat kita sadar, bahwa tatkala kita terus-menerus dan sekuat-kuatnya mendekatkan diri kepada Allah SWT, maka pasti Allah akan menggerakkan alam semesta untuk bukan hanya mendekat, namun juga “patuh” kepada kita”.

Cerita itu mendadak saya kembali ingat, gegara nulis soal marketing.

Penggalan pesan Kanjeng Nabi itulah yang saya usulkan menjadi semacam: Marketing Style of Santri, atau Marketing Style of Pesantren.

Sebagai institusi pendidikan agama, marketing yang ada di Pesantren perlu dijiwai dan sekaligus dibungkus dengan nilai-nilai yang berbasis pada khazanah keilmuan Pesantren (ajaran agama). Itulah yang selanjutnya menjadi distingsi, menjadi pembeda yang nyata, antara marketing Pesantren dan yang lain.

Khitaman, saya harus jujur menyatakan bahwa: dalam konteks hadis yang diceritakan Pak Kyai itulah, saya berusaha memahami pelajaran Guru kita: Allah dulu, Allah lagi, Allah terus!. 

Wallahu a’lamu.

 Muhammad Bisyri, Ketua LSP Daarul Qur’an

 

Kategori
Berita Fullday

Pembagian Rapor Drive Thru, Solusi di Tengah Pandemi Covid-19

Pembagian laporan pembelajaran alias Rapor bagi para murid SD Fullday DaQu School Ketapang menjadi satu kegiatan rutin yang tidak bisa ditinggalkan. Terlebih pada semester kedua, kegiatan ini sebagai penutup kegiatan belajar mengajar pada tahun ajaran sebelumnya yang sekaligus menjadi simbol kenaikan kelas bagi para murid.

Lantas, bagaimana dengan pembagian rapor pada situasi New Normal usai pandemi seperti saat ini? Apakah  tetap dilaksanakan? Bagaimana pelaksanaannya?

Kepala Sekolah SD Fullday Daqu School, Miss Nety Ariyani, S.Pd beserta para pengajar membuat jadwal pembagian rapor secara berkala. Kegiatan rutin tahunan ini tetap dilakukan meski tetap harus menerapkan standar protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, melakukan pengecekan suhu badan, dan menggunakan hand sanitizer sebelum wali murid memasuki lingkungan SD Fullday DaQu School dan bertemu dengan para guru. Juga untuk menghindari kerumunan, kegiatan ini menggunakan sistem drive thru. Para wali santri yang tiba hanya mengambil rapor yang telah disiapkan oleh para wali kelas dan tidak diperkenankan untuk melakukan konsultasi bersama wali kelas secara tatap muka, sebab konsultasi bersama wali kelas telah dilakukan melalui video call satu hari sebelumnya.

Kegiatan pembagian rapor tahun ini berlangsung di halaman SD Fullday Daqu School Ketapang dengan dihadiri para wali kelas selama tiga hari berturut-turut, yakni hari Rabu, Kamis, dan Jum’at tanggal 1, 2, dan 3 Juli 2020 sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, hari Rabu untuk kelas 1A sampai kelas 2B, hari Kamis untuk kelas 2C sampai kelas 3D, dan hari Jum’at untuk kelas 4A sampai kelas 5B mulai pukul 08.00 hingga pukul 11.00 WIB.

“Saya sangat setuju dengan adanya sistem pembagian rapor seperti ini, mengingat kami tengah berada di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini sangat mengkhawatirkan bagi kami, para orang tua.”, ujar Bunda Azzam yang dijumpai usai menerima rapor putranya yang tahun ini akan naik ke kelas 2 SD. “Semoga pandemi ini segera berakhir dan anak-anak dapat kembali menjalani keseruan di sekolah bersama para guru dan teman-teman di SD Fullday Daqu School. Aamiin.”, lanjutnya.

Kategori
Berita Fullday Kegiatan

Drive Thru, Cara KB-TK Daquscool Bagikan Rapor

Mengingat masih tingginya angka penyebaran Covid-19 di Indonesia, KB-TK Daarul Qur’an melakukan pembagian rapor murid dengan cara drive thru, Rabu (24/6). Para orangtua siswa yang mengambil rapor tak perlu turun dari kendaraannya. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan dan Kesehatan para orangtua dan murid.

“Alhamdulillah pembagian rapor dengan cara drive thru berjalan lancer. Secara teknis dimulai dari masuk pos 1. Orangtua siswa datang menghampiri stand yang sudah kami siapkan register, kami akan mengarahkan mereka ke stand sesuai dengan nama anak dan nama kelas serta kemudian diarahkan ke stand yang sudah tersedia. Lalu orangtua keluar dari pos 2”, terang Miss Yeni, Kepala Sekolah KB-TK Daarul Quran Ketapang, Tangerang.

Sebelum pembagian rapor, para guru kelas menyampaikan perkembangan belajar dan konsultasi perkembangan ananda secara daring melalui video call.

Orangtua yang datang harus menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker. Para pengajar yang membagikan rapor juga dilengkapi dengan masker dan face shield serta sarung tangan agar tak saling bersentuhan.

“Alhamdulillah dengan metode ini orangtua merasa nyaman, karena memang prosesnya tidak keluar mobil atau turun dari motor sama sekali,” ungkap Miss Yeni.

Pembagian rapor drive thru KB-TK Daqu School dibagi dalam dua sesi selama dua hari agar tak menimbulkan kerumunan. Sesi pertama pada hari Rabu (24/6) sementara sesi kedua dilakukan Kamis (25/6).

Ditulis oleh, Dr.Mahfud Fauzi, M.Pd, Kabid Biro Fullday Daarul Qur’an

Kategori
Artikel Berita Kegiatan

Haru Bahagia di Virtual Graduation Daarul Qur’an: Prosesi Wisuda di Tengah Pandemi

Untuk pertama kalinya, Daarul Qur’an adakan virtual graduation. Yang mendapat kesempatan pertama ini adalah para siswa Fullday Daqu School dari berbagai cabang, Tangerang, Jakarta dan Semarang serta berbagai jenjang yakni Shibyan, TK dan SD. Hal ini juga imbas dari belum redanya penyebaran Covid 19 di Indonesia. Nantinya, virtual graduation juga dilakukan untuk wisudawan-wisudawati SMP dan SMA di lingkungan pendidikan Daarul Qur’an.

Ada pemandangan yang sedkit berbeda dari wisuda biasanya. “Saya liat tadi ada yang ibunya memeluk anaknya, subhanallah syahdu sekali. Anandanya ada yang masih nguap ‘huaa…’ ha ha ha”, kelakar Dwi Makmun, Master of Ceremony yang memandu acara melalui kanal video conference Zoom ini.

Ya, acara yang dihelat pukul 8 pagi, Sabtu (20/6/2020), ini membuat mata beberapa siswa masih terlihat sayu. Tak heran, mengingat mereka mengikuti acara dari rumah masing-masing dimana, mungkin, di hari yang lain mereka masih terlelap selepas sholat subuh berjama’ah pada jam itu.


Acara ini sudah ditunggu tak hanya oleh 184 siswa beserta orangtuanya, namun juga para guru. Ketua panitia acara, Miss Safriyeni, bahkan sempat menitikan air mata melihat harunya suasana meski dalam situasi yang berbeda. “Tetap semangat menuntut ilmu agar sukses dunia akhirat dan tercapai apa yang ananda harapkan.”, ucapnya saat memberi sambutan.

Selain Miss Safriyeni, Kepala Biro Fullday, Ustadz Lalan dan Kepala Bidang Fullday, Ustadz Syam juga hadir di tengah acara.

Pesan semangat menuntut ilmu juga disampaikan Pimpinan Direktorat Pendidikan, Ustadz Ahmad Jamil. “Insya Allah, senantiasa Allah jaga dan kabulkan mimpinya, kesehatannya anak-anak. Ayat yang dibaca Hafizh jadi penyemangat karena Allah akan mengangkat derajat bagi yang beriman dan menuntut ilmu. Maka bersyukur kita bisa tidak hanya belajar Al-Qur’an dan agama tapi juga belajar hidup di daarul quran”, tutur beliau, merujuk ayat Al-Qur’an yang dibaca ananda Hafizh Mansur. Karena memang, lulusan Daarul Qur’an diharapkan mampu memberikan manfaat bagi agama, bangsa dan negara.

Virtual graduation pertama ini terasa makin spesial dengan kehadiran pendiri Daarul Qur’an, KH Yusuf Mansur. UYM, sapaan akrabnya, duduk di sebelah sang anak yang juga sebagai lulusan, Hafizh Mansur serta sang istri, Ibu Siti Maemunah. Kesumringahan terlihat di wajah masing-masing wisudawan dan para orangtua. Siapa yang tak ingin ditengok ayahanda saat melepas jenjang sekolahnya?

“Doakan terus anaknya. Doakan anak-anak kita bener-bener taat agama. Ga aneh-aneh. Insya Allah anak-anak jadi lebih dari yang kita inginkan. Berkat sedekah yang kita keluarkan untuk pendidikan anak kita”, pesannya pada para orangtua.

UYM memang dikenal memiliki intensi khusus di bidang pendidikan. Berkat itu pula Daarul Qur’an mampu berdiri dan melahirkan ribuan hafizh Qur’an. “Kita khawatir kala kita berhenti mendoakan, memberi yang haram dan mencontohkan yang tidak baik”, tutupnya, sekaligus penyemangat bagi para orangtua untuk terus mensupport anaknya hingga mampu meraih mimpi. Sejalan dengan tagline virtual graduation ini “Be The Best You Can Be”.

Kategori
Berita Fullday Kegiatan

Asyiknya Belajar Calistung Bersama Ayah Eddy

Ayah Eddy Santoso, Penemu Metode #petualanganmaharaja kembali mengisi pelatihan nasional yang kali ini berlokasi di Daqu Cimanggis pada Sabtu (29/2). Dengan mengangkat tema “Pintar Membaca Tanpa Belajar Membaca”, sebanyak 60 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-jabodetabek mengikuti pelatihan nasional bersama Ayah Eddy.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh SD Fullday Daqu School Kalibata City ini dihandle langsung oleh Ustadz Faturrahman sebagai ketua pelaksana kegiatan ini. Dalam sambutannya, Ustadz Fatur mengajak seluruh peserta pelatihan untuk sama-sama mendoakan semua lembaga pendidikan, khususnya yang ada di Indonesia agar kelak menjadi semakin berkembang dan dapat terus mencetak generasi masa depan yang lebih baik.

Mengingat telah terbitnya peraturan dari Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang mengatakan bahwa anak usia TK dan PAUD tidak boleh belajar baca, tulis, dan berhitung (calistung), Ayah Eddy membuat sebuah teknik belajar untuk anak-anak usia dini agar tetap bisa mendapatkan pelajaran sebagaimana seharusnya tanpa harus terfokus pada kata belajar.

Ayah Eddy semakin yakin untuk meluncurkan teknik tersebut di kalangan guru-guru PAUD, mengingat bahwa bisa membaca, menulis, dan menghitung ini menjadi salah satu syarat utama bagi anak-anak yang ingin melanjutkannya di jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD).

Juga mengingat para orangtua dari peserta didik yang masih memiliki mindset bahwa anak yang cerdas adalah anak yang sudah pandai calistung sejak usia dini.

Berdasarkan yang terjadi di keseharian, Ayah Eddy menyimpulkan bahwa jika guru PAUD dapat berbaur dengan peserta didik usia dini, menciptakan kenyamanan dalam belajar, mengaplikasikan kepada anak-anak teknik bermain sambil belajar, maka anak-anak usia dini akan merasa sekolah sebagai rumah keduanya. Anak-anak tidak akan merasa jenuh karena mereka dapat menikmati kegiatan belajar di sekolah.

“Kebanyakan guru-guru kan kalau sudah mendengar kata belajar membaca, yang ada di pikirannya hanya menyiapkan secarih kertas dan sebuah pensil, betul ?”, tanya Ayah Eddy kepada seluruh peserta pelatihan hari ini. Sontak seluruh peserta pelatihan menjawab, “Iya Ayah.. Betul sekaliiiiiii…”

Kali ini Ayah Eddy akan mengajarkan bagaimana teknik mengajarkan anak membaca tanpa buku dan pensil. Beberapa permainan telah disiapkan oleh Ayah Eddy. Diantaranya dengan bermain kartu dan kain.

Ayah Eddy membuat permainan menggunakan kartu yang telah disiapkan sedemikian rupa sebelumnya. Dengan teknik ini, guru-guru mengajak peserta didiknya untuk bermain sambil belajar yang sekaligus juga dapat melatih fokusnya.

Kartu yang dipegang oleh guru kemudian disebar secara acak ke arah anak-anak, lalu anak-anak yang mendapatkan kartu tersebut mengisi kotak-kotak yang ada pada sebuah matras yang sudah digelar dengan menyesuaikan suku kata yang terdapat di kartu dengan suku kata yang ada di matras. Melalui permainan ini, anak-anak secara tidak langsung tengah belajar membaca.

Permainan ini terus diulangi beberapa kali hingga guru merasa anak-anak sudah cukup pandai membaca suku kata pada kartu.

Berikutnya anak-anak diajak untuk belajar membaca sambil bermain dengan menggunakan kain. Masih dengan kartu yang sama, lima orang anak diminta untuk maju kedepan. Kemudian masing-masing dibagi tugas, empat anak memegang ujung kain berbentuk segi empat dan satu anak diminta untuk duduk di bawah kain yang kemudian diminta oleh guru untuk menyusun kartu menjadi sebuah kalimat. Setelah selesai, kartu tersebut diberikan kepada guru untuk dicek kebenarannya.

Dengan permainan seperti ini, anak-anak akan merasa enjoy dalam belajar membaca dan guru tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk mengambil fokus anak-anak.

Tidak hanya untuk belajar membaca saja, permainan seperti ini juga bisa diterapkan saat guru tengah mengajari anak-anak menulis dan menghitung.

“Namanya juga anak usia dini, ya mereka senangnya bermain.”, ujar Ayah eddy. “Para guru baiknya tidak melarang anak-anak untuk bermain, karena jika itu dilakukan maka yang ada anak-anak malah akan menjadi jenuh dan tidak mau lagi bertemu dengan gurunya di sekolah.”

“Boro-boro deh anak mau belajar sama gurunya di sekolah, ketemu aja sudah ogah.”, ujar Ayah Eddy. Maka dengan ini, guru diminta untuk lebih kreatif dalam mengajak anak usia dini untuk belajar.

Tidak lupa, Ayah Eddy juga memberikan beberapa tips terkait penanganan anak-anak yang aktif. “Ada dua jenis anak pada usia dini, yakni anak yang aktif dan anak yang pasif.”, ujarnya. “Anak yang terlihat lebih aktif inilah yang sering kali menjadi keluhan utama bagi para guru PAUD. Sementara anak yang terlihat lebih pasif menjadi kebanggaan guru-gurunya. Mengapa demikian ? karena anak yang pasif ini telah memudahkan guru dalam mengajar.”

“Padahal pada kenyataannya, anak-anak yang aktif inilah yang biasanya lebih cepat menyerap pelajaran dari guru. Mengapa demikian ? karena, anak-anak inilah yang lebih kritis terhadap hal-hal yang baru ditemuinya.” ujar Ayah Eddy.

Melalui pelatihan ini, Ayah Eddy mengajak para guru PAUD untuk lebih sabar dan kreatif menghadapi anak-anak usia dini, khususnya pada saat jam belajar berlangsung.

Kategori
Berita Fullday Kegiatan

Tumbuhkan Jiwa Berwirausaha Sejak Dini

Menumbuhkan jiwa berwirausaha sudah menjadi pakem Daarul Qur’an, khususnya dalam lingkup pendidikan, mulai usia 3 tahun sampai setingkat mahasiswa strata 1. Hal tersebut juga dilakukan oleh siswa-siswi Toddler, Kelompok Bermain (KB), dan Taman Kanak-Kanak (TK) Daqu School Ketapang melalui pagelaran Daqu Bussiness Day, Jum’at (28/2). Sejak pukul 06.30 pagi, para orangtua yang bertugas menyiapkan segala perlengkapan anak-anaknya berjualan telah mendekorasi stand kelas masing-masing di pelataran Gedung An-Nahl, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang.

Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah KB-TK Daarul Qur’an Ketapang, Miss Safriyeni dan Miss Iik, memandu jalannya acara. Memasuki area jualan dengan kostum beraneka warna, para siswa dan siswi menempati standnya. Sebelum bertransaski, mereka menyanyikan yel-yel yang sudah dipersiapkan bersama wali kelas masing-masing.

Muslimah kebagian berjualan  duluan, sementara teman-teman muslim asik mencari makanan yang disuka. “Jangan lupa ucapkan terima kasih setelah bertransaksi ya…”, Miss Yeni berujar ramah sambil berjalan mengelilingi stand. Setelah itu mereka betukar posisi. di sisi lain, orangtua yang ikut berjualan awalnya  hanya 3 orang tapi akhirnya semuanya ikutan.

Pukul 10 mereka menyelesaikan aktivitas jual beli. Tapi itu bukan akhir dari Daqu Business Day. Siswa-siswi Toddler, KB, dan TK berisitirahat di kelas masing sementara area Daqu Business Day dipenuhi pelanggan dari kawan mereka di Shigor, kakak kelasnya di SD, bahkan beberapa Sumber Daya Insani Daarul Qur’an juga ikut berbelanja.  “Saya sudah belanja Takoyaki dan Siomay. Yuk datang ke Business Day”, ajak Ustadz Kupmin Rambe, Kepala Biro Daqu Training Center, yang hadir memeriahkan acara.

Di Business Day, siswa-siswi tak hanya diajarkan bertransaski tapi juga bagaimana berinteraksi dengan orang lain. “Mereka diedukasi sejak dini tentang bagaimana berjualan yang baik, berinteraksi yang baik, yang menerapkan kejujuran dalam kehidupan sehar-hari”, ungkap Miss Yeni. “Mereka diajarkan memasarkan produk pada temannya, kepada ibu gurunya, atau juga kepada kakak-kakaknya”, tambahnya.

Di bazar yang juga menjual souvenir ini terdapat penilaian pada tiap stand. Stand yang mendapat nilai tertinggi berhak mendapat hadiah. Di tingkat PG-Toddler, PG 1 berhasil meraih penghargaan tersebut. Sementara di kelompok TK A dan TK B, masing-masing diraih oleh TK A1 dan B1.