Kategori
Berita Kegiatan

Jum’at Makan Siang Bersama DBN

Daqu Bisnis Nusantara (DBN) melaksanakan kegiatan Jum’at Makan Siang (JMS), Jum’at, (10/1). Program ini merupakan langkah DBN dalam mencari keberkahan dan keridhoan. JMS sudah berjalan 3 pekan, mulai Desember 2019 hingga 10 Januari 2020.

Sebelumnya, JMS diberikan ke luar daerah Pesantren Tahfidzh Daarul Qur’an, kepada para pengendara ojek online, tukang sapu jalanan, sampai pemulung dan dhuafa. Khusus hari ini diberikan untuk teman-teman yang belum makan siang di sekitar pesantren. Ada office boy, penjaga keamanan, dan lainnya.

Support dana JMS berasal dari SDM DBN. Para penerima manfaat JMS mendapatkan satu kotak makanan lengkap. Dalam satu minggu 30 – 50 pack makanan siap santap dibagikan. Makanan tersebut disiapkan di kantin/Daqu Catering.

Dalam 10 menit, makanan sudah habis. Tak jarang ada yang tidak kebagian. “Yah sudah habis ya mba, mas?”, tanya salah seorang penerima manfaat. “Pekan depan ya, bapak, ibu”, jawab kami.

Pintu DBN terbuka lebar untuk kegiatan sosial, kesehatan, pendidikan, dan dakwah. Selama memberikan manfaat yang positif, DBN siap membantu dan berbagi bersama.

Semoga semakin banyak yang terlibat dalam program JMS. Do’akan program ini terus istiqomah dan semakin banyak yang mensupport.

 

Oleh: Khoiry Ainul Yakin, Daqu Bisnis Nusantara (DBN)

Kategori
Berita Kegiatan

Yang Muda Bercocok Tanam

Indonesia merupakan negara agraris dengan 26.135.469, berdasar sensus pertanian Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2013, berprofesi sebagai petani. Sayangnya, setiap tahunnya pekerja sektor pertanian terus menurun. Sektor pertanian menjadi sektor usaha yang tidak lagi diminati masyarakat terutama para generasi muda.

Ada banyak alasan mengapa generasi muda enggan menggeluti usaha pertanian seperti tidak pernah mendapat informasi seputar dunia pertanian, tidak mendapat ilmu pertanian dari orangtua dan yang terbanyak kondisi pertanian begitu memprihatinkan.

Untuk mengenalkan kegiatan pertanian dan becocok tanam, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, Ketapang, Tangerang, bersama Daqu Agrotechno melakukan kegiatan budidaya tanaman holtikultura, Selasa (7/1). Kegiatan yang digelar di lapangan futsal ini diikuti oleh ratusan santri SMP dan SMA dengan tanaman cabai dan terong menjadi komoditasnya.

Nanda, pemandu dari Daqu Agrotechno, menjelaskan budidaya tersebut terdiri dari 3 fasa, “Pra tanam, penanaman dan perawatan, serta panen. Yang dilakukan hari ini adalah persiapan media tanam, penyemaian. Fasa ini berakhir sampai tanaman bisa dipindahlahankan ke kebun atau polybag”. Nanda juga mengatakan, Daqu Agrotechno akan terus mendampingi hingga budidaya masuk pada tahap panen.
“Insya Allah satu minggu ke depan, sudah bisa dipanen” tukas Adhitya Radhin, santri kelas 9.

Pelibatan santri pada sektor pertanian sudah dilakukan Kementerian Pertanian lewat Gerakan Tani Millennial yang diluncurkan tahun lalu. Gerakan tersebut untuk memperkenalkan generasi millennial tentang pertanian. Tak aneh karena generasi millennial merupakan usia mayoritas penduduk Indonesia, presentasenya mencapai 33,75%. Dengan jumlah tersebut mereka bisa menjadi penggerak sektor pertanian untuk penguatan ekonomi.

Kegiatan budidaya tanaman ini dilakukan sejalan dengan kebutuhan pertanian akan peran santri selaku generasi millennial. Ustadz Ridwan, salah satu asatidz yang mendampingi, mengatakan kegiatan ini bertujuan mengenalkan santri tentang dunia pertanian. Setelah itu mereka diharapkan mampu memproduksi hasil-hasil pertanian, baik perseorangan maupun pengelolaan pesantren, untuk meningkatkan ekonomi umat. Selain mengenalkan pertanian pada santri, kegiatan ini juga bertujuan melakukan penghijauan lahan pesantren.

Proses yang berkelanjutan menjadi kunci peningkatan pertumbuhan pertanian. Bukan sekedar ilmu pengetahuan, juga langkah nyata meningkatkan kesadaran, minat, serta pembekalan.

Kategori
Artikel

Sembilan Tahun Rumah Tahfizh

Tahun ini rumah tahfizh sebagai sebuah gerakan telah berusia 9 tahun. Saya teringat waktu program ini pertama kali tercetus terjadi diskusi yang panjang dan hangat antara Kyai Yusuf Mansur, ustaz Ahmad Jamil, ustaz Anwar Sani dan saya. Disaat yang sama kita sedang berusaha mewujudkan pesantren dengan impian mencetak 100 ribu penghafal Alquran. Pada faktanya saat itu susah juga, bahkan nyari santri saja kita harus masuk ke dalam-dalam kampung dan susah dapatnya.

Diskusi saat itu karena program rumah tahfizh mau kita luncurkan secara terbuka. Siapa saja bisa membuatnya, siapa saja bisa menarik donasi. Jadi kita bangun konsepnya, kita bangun kurikulumnya lalu siapa saja bisa menggunakan. Ini gimana? kita buat program tapi programnya bisa dipakai orang lain, disaat banyak lembaga menutup sekaligus melindungi asetnya. Namun, Kyai Yusuf Mansur punya pandangan berbeda. Menurutnya mencetak banyak penghafal Alquran ini harus melibatkan banyak unsur masyarakat. Tidak hanya kawan-kawan Daarul Qur’an saja.

Disaat kami sedang berdiskusi terkait konsep dan kurikulum, di saluran televisi Kyai Yusuf sudah mengenalkan konsep rumah tahfizh kepada masyarakat luas, “Siapa saja yang punya kontrakan, punya garasi, silakan buat pengajian dan itu rumah tahfizh” ajaknya saat itu.

Ajakan ini medapat respon yang luar biasa. Panggilan telpon ke kantor PPPA banyak sekali, sementara SDM terbatas. kita sampai kerepotan karena sistem sedang kita buat tapi ajakan ustad sudah direspon oleh masyarakat. Tapi kita melihat ini sebagai sebuah tantangan dan proses. Kita bersyukur gerakan ini diterima masyarakat.

Kategori
Berita Berita Foto Berita Tahfidz Pesantren

Daftar Lengkap Pemenang MHQ VII Daarul Qur’an

Berikut Daftar Lengkap Pemenang MHQ VII Daarul Qur’an yang berlangsung pada 17-19 November 2018 di Pesantren Daarul Qur’an Solo, Jawa Tengah.

 

 

1 Cabang Lomba :MHQ 10 Juz
Juara 1 : Widia Farohatul Husna Dari Tahfidz camp malang
Juara 2 : Ahmad Dani Arieliansyah Dari Daqu ci jantung
Juara 3 : Rama Akmal Hafizh Dari Idad kibar putra sukabumi
2 Cabang Lomba :Nazom Jazari
Juara 1 : Muhammad Fikran Ramli Dari Daqu Ketapang
Juara 2 : Nanda Felizan Pratama Dari Daqu ungaran
Juara 3 : Mohammad Hafizh Ramadhana Dari Daqu ci jantung
3 Cabang Lomba : Tilawah Mujawwad
Juara 1 : Dewi Safitri Dari Daqu Cikarang
Juara 2 : Atikah nazwa azzahra Dari Daqu Cikarang
Juara 3 : Muhammad Fathan Dari Daqu Ketapang
4 Cabang Lomba : MHQ 5 Juz
Juara 1 : Athiya zahratussita Dari Shigor putri
Juara 2 : Hanifa Ibrahim Dari Shigor putri
Juara 3 : M. Fakhri al fadil Dari Shigor putra
5 Cabang Lomba : MHQ Annas – Ad – Dhuha
Juara 1 : Dagnafellah Javiera Aimee N Dari Tk fullday semarang
Juara 2 : Fadhilah Akbar Kurniyanto Dari Tk fullday semarang
Juara 3 : Shakira Nur Aludra Dari Tk fullday ketapang
6 Cabang Lomba : Membaca Kitab Kaidah DAQU 1
Juara 1 : Faida ufaira Dari Tk fullday ketapang
Juara 2 : Iqlima malika salma Dari Tk fullday ketapang
Juara 3 : Qotrunnada salsabila Dari Tk fullday banyuwangi
7 Cabang Lomba : LOMBA KAIDAH DAQU 1-3
Juara 1 : Sunita arta wijayani Dari Sd fullday semarang
Juara 2 : Azzira himada indrawan Dari Sd fullday semarang
Juara 3 : Fathiya ayesha sabiluna Dari Sd fullday ketapang
8 Cabang Lomba : Membaca Kitab Kaidah Daqu 1- 5 &JUZ 30
Juara 1 : Tsaqof faturrahman Dari Shigor putra
Juara 2 : Dzatumali kuni rafinanda Dari Shigor putri
Juara 3 : Fathan nurrahman Dari Shigor putra
9 Cabang Lomba : Mhq juz 30 SD Fullday
Juara 1 : Badi’u zahrotun nafisah Dari Daqu sragen
Juara 2 : Nafisa kurnia cahyadewi Dari Sd fullday semarang
Juara 3 : Fidelya latifa cetta judyka Dari Sd fullday semarang
10 Cabang Lomba : Mhq juz 30, 29,28
Juara 1 : Fallah iqbal kurnianto Dari Sd fullday semarang
Juara 2 : Alvano gaizka nusa Dari Sd fullday semarang
Juara 3 : Muhammad fatih fadhilah Dari Sd fullday ketapang
11 Cabang Lomba : MHQ 20 JUZ
Juara 1 : Talitha arifanda denisa febnikova Dari Daqu cikarang
Juara 2 : Muhammad nabiel nur falah Dari Daqu surakarta
Juara 3 : Athif muhammad azzam Dari Daqu ci jantung
12 Cabang Lomba : MHQ 30 JUZ
Juara 1 : Firmansyah Dari Daqu ci jantung
Juara 2 : Ahmad azaim wajihuddin Dari Daqu ketapang
Juara 3 : Izzaturrohman satria muttaqin Dari Daqu surakarta
13 Cabang Lomba : MFQ
Juara 1 : Muhammad hasani laindara Dari Daqu ungaran
Kenzie raihan althaf
Rifqi nusaputra
Juara 2 : Nurul izzati Dari Daqu cikarang
Amalia zain
Nur shabib adhilah
Juara 3 : Muhammad jabal nur Dari Idad kibar putra sukabumi
Muhammad alfin maulana
Aditya nurikhwan
14 Cabang Lomba : MSQ
Juara 1 : Rizky hidayatullah Dari Daqu ketapang
Zulfikar marwan
Hakamudin
Juara 2 : Titania  kurnia  putri Dari Tahfidz camp malang
Salma deirahmadani
Fitriah  nur khalisah
Juara 3 : Aditya tito laksito Dari Daqu surakarta putra
Hifzul hawari
Ahmad zakariya
15 Cabang Lomba : MSQ SD
Juara 1 : Titan sparta abdullah Dari Sd fullday kalibata
Muhammad sulthan  ali
Raia reihana al farabi
Juara 2 : Aisyah Dari Shigor Putri
Isfandiyari Azzahra
Hilma Najwa
Juara 3 : Muhammad faza pratama syuta Dari Sd fullday ketapang
Fadiyah zalfa irwanto putri
Muhammad kun syafi’i
16 Cabang Lomba : Qiro’ah ‘Asrah
Juara 1 : Muhammad lutfil hadi Dari Daqu ketapang
Juara 2 : Candra dwinata Dari Daqu ketapang
Juara 3 : Permata amalia Dari Daqu cikarang
17 Cabang Lomba : 10 Juz Shigor
Juara 1 : Zulvita aryuni sumantri Dari Shigor Putri
Juara 2 : Najwa maulida zahara Dari Shigor Putri
Juara 3 : Fabio rexan alaudin Dari Shigor Putra
Kategori
Artikel KH. Yusuf Mansur

Dakwah Daarul Qur’an Menuju Lima Benua

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Oleh Tarmizi Assiddik, Ketua Daarul Qur’an

 

Sejarah Daarul Quran tak bisa dilepaskan dari kiprah dakwah Ustadz Yusuf Mansur, yang fokus mengajak umat Islam untuk lebih mencintai Al-Quran dan gemar bersedekah.

Di awal tahun 2000, Ustadz Yusuf Mansur memulai dakwahnya setelah berhijrah dari permasalahan hidup yang membelitnya. Ia memulai dakwah dengan memperbaiki diri sendiri. Caranya adalah menghafal Al-Quran. Kerabat dekatnya juga ia ajak untuk melakukan amalan ini.

Pengalaman pribadi ‘’move on’’ itu dijadikan materi pokok dalam dakwahnya. Sehingga, seruan Ustadz Yusuf Mansur lebih hidup dan gampang dicerna masyarakat. Iapun mulai banyak diundang berceramah.

Medio tahun 2000-an, Ustadz Yusuf Mansur mulai dikenal masayarakat luas. Kehadirannya dalam program tausiyah di sejumlah televisi nasional menjadikan ia semakin tertokohkan. Ia populer sebagai ‘’Ustadz Hafal Quran dan Sedekah’’.

Untuk merapikan pengelolaan dakwahnya, ia membuat komunitas yang dinamakan Wisatahati. Produk perdana lembaga ini adalah buku “Mencari Tuhan Yang Hilang“ yang terbit tahun 2006. Berikutnya terbit buku yang kemudian diangkat ke layar gelas dan layar perak bertajuk Kun Faa Yaa Kun.

Beriringan dengan program dakwah yang sedang berjalan, Ustadz Yusuf melalui Wisatahati  mulai merintis  pembangunan Pesantren Tahfidz yang bertujuan untuk membibit para penghafal Al-Quran di seluruh Indonesia.

Awalnya, pesantren itu berdiri tidak sengaja. Waktu itu datang tamu ke rumah Ustadz Yusuf Mansur, seorang ustadz bernama H Ahmad, yang sedikit mengadu tentang keadaan pondok pesantren yang dirintisnya yang memang butuh suntikan dana di tahun 2003.

Sore harinya, tanggal 5 Juli 2003  Ustadz Yusuf Mansur meminta beliau menempatkan santri di rumah Ustadz Yusuf Mansur, di sinilah dimulainya cikal bakal dakwah Daarul Qur’an melalui sedekah dan gerakan menghafal Al Qur’an.

Motivasi Ustadz Yusuf Mansur hanya satu supaya punya hafalan Alquran bisa ada kesempatan untuk muraja’ah yaitu dengan mengajar karena menjaga hafalan supaya baik yaitu dengan mengajar. Kedua, motivasi Ustadz Yusuf Mansur supaya selamat dan Ustadz Yusuf Mansur butuh sekali pertolongan Allah. ‘’Sedangkan Allah bilang, kalau kita rajin membantu orang, rajin sedekah, akan dibantu. Jadi, waktu itu sekitar delapan orang anak kemudian dipondokkan di rumah. Jadilah cikal bakal Ponpes Daarul Quran Wisatahati,’’ tutur Ustadz Yusuf Mansur.

Kemudian ia dan tim menemukan satu lokasi yang cantik sekali namanya Bulak Santri yang terletak di kelurahan Pondok Pucung Kecamatan Karang Tengah, Ciledug, Tangerang, Banten. Dan ternyata Bulak Santri ini tambah menarik karena dia sudah ada lokal untuk belajar, madrasah ada empat lokal yang sudah tidak terpakai selama tiga tahun, masjidnya besar tapi kegiatannya tidak terlalu banyak. Ada satu majelis yang sudah tidak terpakai belasan tahun.

Tahun 2005, Ustadz Yusuf Mansur melalui Yayasan Daarul Qur’an Indonesia yang dibentuknya meminta izin ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk anak-anak bisa belajar tidak ke luar tapi di dalam pesantren. Maka lahirlah SMP Islam Daarul Quran. Waktu itu Wisatahati mengaudisi 20 santri. Tahun pertama delapan santri, tahun kedua 20 santri. Untuk menghidupi santri diluncurkan program yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia ini.

Untuk mendukung program ini maka pada tahun 2006   manajemen PPPA mulai dirintis oleh Wisatahati. Dengan kesederhanaan, perlahan tetapi pasti, PPPA Daarul Qur’an mulai mengalami perkembangan dan kemajuan. Program utamanya membibit dan mencetak penghafal Al-Qur’an.

Tanggal 29 Maret 2007, PPPA Daarul Qur’an mulai diresmikan dan launching sebagai lembaga nirlaba yang didirikan oleh Ustadz Yusuf Mansur dan Wisatahati. Melalui program pendirian Pesantren Tahfidz yang digulirkan oleh PPPA Daarul Qur’an, tahun 2007 juga mulai pembangunan Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an berjalan dari Bulak Santri dan Ketapang di Tangerang hingga pembangunan Pesantren Tahfidz menyebar di berbagai daerah di Indonesia

Seiring perjalanannya Wisatahati bertransformasi menjadi Daarul Quran yang yang bergerak di berbagai unit di bidang pendidikan dan dakwah. Daarul Qur’an mendirikan Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an di berbagai daerah di Indonesia. Lembaga ini juga mendirikan Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Program Khusus  yang gratis untuk anak-anak yang berprestasi dan kurang mampu. Juga STMIK Antar Bangsa sebagai cikal bakal Universitas Yusuf Mansur yang telah melahirkan kader-kader ahli IT yang hafidz Qur’an. Mereka telah banyak diserap oleh dunia kerja. Di bidang pendidikan juga Daarul Qur’an telah mengembangkan pendidikan dan pembelajaran via online.

Di bidang Bisnis dan Usaha, Daarul Qur’an telah mengembangakan berbagai unit usaha yang bertujuan untuk mendukung gerakan dakwahnya Daarul Qur’an, pengembangan bisnis di internal Daqu melalui pesantrennya juga pengembangan bisnis ekternal dengan membangun dan mengoptimalkan potensi Ust, Yusuf Mansur dan Daarul Qur’an di dunia usaha.

Di bidang Sosial, Daarul Qur’an mendirikan PPPA Daarul Qur’an, lembaga nirlaba yang berkhidmat untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, berbagai program sosial dan pemberdayaan diluncurkan oleh PPPA, sehingga gerakan membibit dan mencetak para penghafal Al-Qur’an bergerak dari unit  yang dikembangkan oleh Daarul Qur’an dibidang pendidikan, Bisnis dan Sosial dengan semangat menciptakan masyarakat Indonesia berbasis Tahfidzul Quran.

Tanggal 3-5 Februari 2018 di Malang, rapat holding Daarul Qur’an yang dihadiri oleh berbagai lembaga-lembaga yang didirikan oleh Daarul Qur’an dan KH Yusuf Mansur memantapkan diri untuk mengembangkan dakwah Qur’an hingga 5 benua.

Dream kita semua itu membutuhkan dukungan masif dan berjangka panjang.

Bismillah[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Kategori
Berita kalibata

Rayakan Hari Kartini, KBTK DaQu Gelar Pemilihan Little Caliph

JAKARTA – Kelompok Bermain Taman Kanak-Kanak Daarul Quran (Daqu) Kalibata City mengadakan kegiatan untuk memperingati Hari Kartini.

Mengangkat tema “Be Talented Moslem”, kegiatan tersebut diselenggarakan di Panggung Utama Kalibata City Square pada Sabtu, (23/4/2016) yang lalu.20160503015107

Kepala Biro Fullday Ustadz Sukman menyebutkan, apa yang menjadi mimpi haruslah suatu cita-cita yang bermanfaat untuk orang lain.20160503015121

“Orang tua harus support untuk cita-cita anak-anaknya juga memberikan kesempatan bagi anak untuk mewujudkan mimpinya,” kata Ustadz Sukman dalam sambutannya.

Ustadz Sukman juga menyebutkan, pada kegiatan ini para orang tua siswa-siswi dipertontonkan bakat dan kecerdasan buah hatinya baik secara kognitif, sosial, emosional dan spiritual.

“Dimana, kesemuanya dapat dilihat melalui penampilan yang disuguhkan,” katanya.20160503015121 (1)

Dalam kesempatan ini, digelar juga kegiatan pemilihan DaQu Little Caliph yang merupakan kegiatan pencarian talent terbanyak dari siswa KBTK DaQu KalCit. Yang terpilih sebagai DaQu Little Caliph akan dinobatkan menjadi Duta Sekolah.

Sementara, ada empat kategori yang diperlombakan, yaitu DaQu Little Caliph Toddler, PlayGroup, Kindergarten A dan Kindergarten B.

Uniknya, pemilihan ini langsung diujikan di depan khalayak dengan cara diberikan beberapa pertanyaan dari dewan juri. Sementara, para finalis sebelumnya sudah melalui proses audisi terlebih dahulu.

Kategori
Banyuwangi Berita

12 Pesantren Sambangi Pesantren Tahfidz Daqu Banyuwangi

Pesantren Tahfidz Daqu Banyuwangi, pada Sabtu (16/10/15) kedatangan pimpinan dari 12 Pesantren Tahfidz se-Banyuwangi. Mereka adalah Kyai Halimi Alwi dari Pesantren Pesantren Tahfidz Sumberberas Muncar, Kyai Kamaludiin dari Ponpes Tahfidz Purwoharjo, Kyai M. Solihin dari Rumah Tahfidz Muncar, Kyai Sirojuddin  Pesantren Tahfidz Tegalpare, Kyai Mahmudi dari Kedungrejo, Kyai Imam Syafii dari Purwoharjo, Ustadz Irfan  Kepala Sekolah SMK Muncar, Kyai Muhammadun dari Kedung Gebang, Kyai Munif  Alawi Pesantren Pondok Asem, Kyai Asadih  dari Peangan, dan Kyai Saifuddin dari Curah Krakal.
Salah satu dari mereka menyatakan bahwa tujuan kunjungan ke Pesantren Daqu Banyuwangi selain menjalin silaturahmi juga ingin mengetahui apa dan bagaimana Program Tahfidz Camp yang sedang dijalankan di sini.
“Kami ingin tahu  barangkali bisa kita kerjasamakan,” kata Kyai Halimi Alawi mewakili rekan-rekannya.
Ustadz Hendy Irawan selaku tuan rumah menerangkan, Program Tahfidz Camp diselenggarakan pada akhir Agustus lalu. Pesertanya 11 santri dari Banyuwangi dan sekitarnya.
“Mereka kita karantina di sini untuk fokus menghafal Quran selama 40 hari dengan target tertentu,” tutur Ustadz Hendy Irawan Saleh, pengasuh Pesantren Daqu Banyuwangi.
Ustadz Habib Mustofa selaku Kepala Program Tahfidz  Ponpes Daqu Banyuwangi merasa kaget dan terharu atas kedatangan para pengasuh pesantren para seniornya.
“Saya bersyukur menerima penghormatan ini. Kehadiran Asaatidz sekalian jadi motivasi buat kita agar istiqomah,” kata Ustadz Habib Alhafidz.

Kategori
Berita Lampung

Daqu Lampung Semarakkan Tahun Baru

Suasana car free day di Jalan Raden Inten, Tanjung Karang, Bandar Lampung, Rabu (14/10) semakin meriah dengan kehadiran ratusan bocah usia TK/PAUD hingga SD. Mereka adalah para santri tahfidz Qur’an yang sedang mengikuti lomba mewarnai dengan latar Kampung Qur’an. Para orangtua dan wali santri turut mendampingi anak-anak.

Inilah salah satu kegiatan dalam memperingati Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1437 Hijriyah.

Selain mewarnai, kegiatan yang dikemas dalam Festival Anak Sholeh Lampung, itu juga berupa lomba tahfidz cilik.

Ustadz M Idris, Manager PPPA Daqu Lampung, mengatakan, rangkaian kegiatan yang sudah berlangsung sejak 4 Oktober ini bertujuan memberikan motivasi dan pencerahan kepada anak tentang sistem kalender Islam.

‘’Disamping itu juga agar anak-anak  semakin cinta Qur’an dengan membiasakan membacanya,’’ imbuh Idris.

Melalui festival tersebut, para orangtua juga diajak untuk lebih peduli pada pendidikan dan tumbuh-kembang putra-putrinya. ‘’Karena pendidikan anak bukan hanya tanggungjawab sekolah dan guru,’’ tandas Idris.

Masih dalam suasana Tahun Baru Hijriyah, Daarul Quran Lampung bekerjasama dengan Yayasan Ar-Raudah Kemiling Bandar Lampung, mengadakan Mabit dan Dzikir Munajat.

Kegiatan yang berlangsung di halaman TK/SD Ar-Raudah itu akan digelar pada 16-17 Oktober 2015.

Pesertanya sekitar 350 murid kelas 4 hingga 6, disertai para guru dan seratusan walimurid yang sudah mendaftar untuk ikut.

Kategori
Berita Cimanggis

Shigor Putri menguasai wilayah Cempaka Putih Jakarta

Tahun ini LDK FOSKOMI (Forum Studi dan Komunikasi Mahasiswa Islam) Politeknik STMI (Sekolah Tinggi Manajemen Industri) yang berlokasi di Cempaka Putih Jakarta Pusat mengadakan acara bertajuk Foskomi Fair dengan tema “Smart Way With Religious Life“ selain tabligh akbar, seminar kemuslimahan. Juga ada berbagai lomba seperti Lonba Essay, Lomba Adzan dan Lomba MTQ

Untuk Lomba MTQ ini dikhususkan bagi siswa/i yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Lomba MTQ kali  ini mengusung tema LISAN (lantunan indah ayat suci Al-Quran). Lomba MTQ tanggal 12 Oktober 2015 di Aula Gedung A lantai Tujuh Kampus Politeknik STMI.

Pesantren Tahfidz DQ Sighor Putri Cimanggis mengirmkan 5 anak santrinya,
Syifa Sakhia Safira kls 2, Binta Ummu Habibatuzzahra kls 3, Azkiya Najwa Fadhilah kls 4, Mawaddah Alhamd kls 5, dan Fitria Novananda kls 6.

Dalam lomba tersebut juri memberikan surah dari juz 1-30 dengan penilaian
Penguasaan Tajwid
Intonasi dan Makhrojul Huruf. Alhamdulillah dari 5 yang ikut lomba, dua santri meraih juara satu dan dua. Binta Ummu Habibatuzzahra juara satu dan yang menjadi juara kedua Fitria Novananda.

Ustadz Agus Jumadi yang menjadi Pengasuh Pesantren Tahfidz DQ Sighor Putri Cimanggis mengatakan, bahwa kemenangan ini memang menjadi kebanggaan tersendiri buat kami, tapi yang lebih penting lagi adalah ini menjadi salah satu dakwah Qur’an juga mengajarkan keberanian para santri untuk tampil dalam lomba. Semoga ini juga menjadi inspirasi dan motivasi untuk santri-santri lainnya. Terima kasih untuk santri yang ikut lomba dan selamat buat yang jadi juara.

Kategori
Berita Cimanggis

Menjadi Santri Sehat Lahir Batin

Dulu ada ungkapan, belum dikatakan santri pesantren kalau tidak terkena penyakit kulit. Ungkapan ini harus dikoreksi agar kesan pesantren yang kotor, jorok dan tidak terurus sudah tidak berkembang di masyarakat.

Salah satu bentuk ikhtiar yang dilakukan oleh Daarul Qur’an untuk menghilangkan image tersebut adalah dengan melakukan upaya preventif terhadap kesehatan, dan salah satunya seperti yang dilakukan oleh Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Shigor Putri Cimanggis yang merupakan pesantren khusus putri untuk tingakatan SD, dengan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan untuk para santrinya.
Penyuluhan ini dilakukan pada hari Jum’at (9/10) yang dibimbing oleh dr. Kamalia Layal jebolan dari S2 Kedokteran UI yang juga kakak kandung dari Nia Tsamania, ustadzah yang juga pengajar di shigor putri. Tema yang diangkat dalam penyuluhan ini terkait dengan penyakit kulit dan gigi.

“Kegiatan penyuluhan kesehatan ini adalah bagian dari kewajiban kami untuk memberikan pengetahuan kepada para santri bagaimana cara agar kita bisa terhindar dari penyakit kulit dan gigi yang biasa menyerang kepada santri di pesantren, selain itu agar semua santri mengetahui riwayat dan perkembangan kesehatan selama menjalani pendidikan di pesantren. Hal ini diharapkan agar semua santri pada sehat jasmani dan rohani, ibadah tenang belajar pun senang” demikian penjelasan Agus Jumadi yang merupakan Ustadz sekaligus kepala kepengasuhan Shigor Putri Cimanggis.

Sebelum pelaksanaan penyuluhan dilakukan, kegiatan diawali terlebih dahulu dengan acara Khotmil Quran yang merupakan kegiatan rutin santri setiap bulannya. “Kegiatan Khotmil Quran harus didahulukan lalu dilanjutkan Kegiatan penyuluhan kesehatan, agar acaranya berkah dan banyak manfaat yang dapat diambil” terang Nunung dalam sambutan tim pelaksana.