Kategori
Artikel Prestasi

Santri Daqu Sabet 12 Medali Kejuaraan Taekwondo Internasional di Yogyakarta

Alhamdulillah, Tim Taekwondo Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an berhasil total 12 medali dalam ajang Jogjakarta Internasional Taekwondo Open 2023 Cultural & Sport Tourism Week yang digelar 12-18 September 2023 di GOR Amungrogo, Yogyakarta.

Tim Taekwondo Pesantren Daqu meraih medali dengan rincian 3 medali emas, 5 medali perak, serta 4 medali perunggu.

Kesuksesan ini buah kerja keras para santri yang mempersiapkan diri lebih dari sebulan sebelumnya. Selain itu, doa para orang tua dan asatidz asatidzah tak ketinggalan ikut menyertai mereka.

Dalam kejuaraan ini, para Santri Pesantren Daqu Tangerang tersebut juga didampingi Pengasuh Pesantren, KH Syaiful Bahri.

Kejuaraan Taekwondo ini sendiri merupakan kolaborasi antara Yayasan Atlet Indonesia Hebat, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Pengurus Daerah Taekwondo Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta

Kejuaraan prestisius ini mengumpulkan para atlet Taekwondo dari berbagai negara, yang bersaing untuk meraih medali emas, perak, dan perunggu.

Tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai upaya untuk mempromosikan pariwisata dan budaya lokal Yogyakarta.

Brikut Rincan santri dari Tim Taekwondo Pesantren Daqu yang sukses berprestasi di ajang Jogjakarta Internasional Taekwondo Open 2023 Cultural & Sport Tourism Week.

MEDALI EMAS

1. Dzibran Athaullah Mahardika, Kelas 12 IPA B

2. M.Asad Al Ayubi, Kelas 12 IPS B

3. Faiq Fadhlul 11 IPS A

MEDALI PERAK

1. Muhammad Ersya Eka Putra, Kelas 12 IPA C

2. Arjuna, Kelas 12 IPA B

3. Haykal Putra, Kelas 12 IPS B

4. Arham Bugis, Kelas 11 IPS B

5. Farhan Musyafa, Kelas 9F

MEDALI PERUNGGU

1. Fauzie Al Fatih, Kelas 12 IPS B

2. M.Hamdan Rahmat, Kelas 12 IPS A

3. Ivan Bandhowo, Kelas 12 IPA C

4. Langga Putra, Kelas 9D

Kategori
Artikel Kegiatan

Santri Daqu Tiba di Korsel untuk Ikuti World Scout Jambore, Disambut Langsung Oleh Gubernur

Alhamdulillah, kontingen Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an dalam World Scout Jambore 25 di Korea Selatan telah tiba di negeri ginseng tersebut.

Perjalanan pesawat yang melelahkan tidak membuat semangat 90 santri Pesantren Daqu itu pudar. Pagi kota SaeManGeum, Korea Selatan pun menyambut mereka.

Para santri Pesantren Daqu dan kontingen Indonesia di World Scout Jambore ke-25 tiba di Korea Selatan pada 30 Juli 2023, pukul 09.20 waktu setempat.

Sesampainya di sana, mereka dikumpulkan untuk bertemu dengan Gubernur Provinsi Jeollabuk-Do, Korea Selatan, Kim Kwan Young.

Seperti diketahui, World Scout Jambore ke-25 Korea Selatan ini digelar di Provinsi Jeollabuk-Do atau Jeollabuk Utara.

Gubernur Provinsi Jeollabuk-Do, Korea Selatan, Kim Kwan Young, menyambut para santri selaku tuan rumah penyelenggara World Scout Jambore ke 25.

Dalam penyampaiannya, Kim Kwan Young mengingatkan bahwa kegiatan ini juga dalam rangka mempererat kerjasama kedua negara.

Setelah bertemu Gubernur, rombongan kontingen bertolak ke Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Korea Selatan yang berada di Ibu Kota Seoul.

Pak Gandi Sulistiyanto Soeherman sebagai Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan mengucapkan selamat datang kepada peserta jambore.

“Kalian adalah duta negara indonesia, jadi buatlah bangga nama indonesia di mata internasional. Manfaatkannlah momen ini sebagai menambah relasi dan jaringan dengan anggota pramuka se-dunia,” ujar beliau.

World Scout Jambore ke 25 di Korea Selatan sendiri akan dilakasanakan pada 1 sampai 12 Agustus 2023 mendatang.

Korea Selatan menjadi tuan rumah yang kedua kalinya setelah sebelumnya di tahun 1991 juga sukses menggelar kegiatan tersebut.

World Scout Jambore ke 25 sekaligus menandai peringatan 100 tahun Asosiasi Pramuka Korea Selatan.

Kategori
Artikel Banyuwangi Prestasi

Masya Allah! Juara MHQ Kab Banyuwangi Jadi Tambahan Rentetean Prestasi Abdulloh Kafabih

Santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Banyuwangi Kelas 9, Abdulloh Kafabih, menambah rentetan prestasi yang ia raih selama mondok.

Alhamdulillah, Abdulloh Kafabih baru saja dinobatkan sebagai juara 1 Musabaqoh Hifzhil Qur’an atau MHQ Tingkat Kabupaten Banyuwangi.

Lomba MHQ Tingkat Kabupaten Banyuwangi yang dimenangkan Abdulloh Kafabih ini digelar oleh Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi pada 18 Juli 2023 kemarin.

Selain itu, Lomba MHQ Tingkat Kabupaten Banyuwangi ini juga bgian dari rangkaian Pentas Pendidikan Agama Islam (PAI) 2023 Kabupaten Banyuwangi.

Gelar Juara 1 Lomba MHQ ini sekaligus kado dari Abdulloh Kafabih untuk pondok menyambut tahun baru Hijriyah 1445 H.

“Saya senang karena bisa merasakan berlomba dengan anak-anak yang banyak. Alhamdulillah berprestasi,” kata Abdulloh pada media lokal Banyuwangi kabarbanyuwangi.co.id, dilansir Kamis, 20 Juli 2023.

Sebelumnya Abdulloh juga berhasil meraih juara 1 lomba MHQ pada ajang FASI tingkat Kabupaten pada tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi.

“Keikutsertaan Abdul di Pentas PAI 2023 ini adalah penyaringan dari juara MHQ pada ajang FASI 2022 lalu, alhamdulillah untuk kedua kalinya ananda meraih juara 1,” ujar Ustadz Horiyanto, asatidz Pesantren Daqu Banyuwangi sekaligus pembimbing Abdulloh Kafabih.

Abdulloh Kafabih yang memang mempunyai keunggulan dalam hafalan Qur’annya sebelumnya juga telah mengikuti Wisuda Tahfizh Nasional Daarul Qur’an kategori 30 juz.

Tak hanya itu, Abdulloh Kafabih juga dinobatkan sebagai wisudawan terbaik WTN 2023 dari 400 lebih santri Daarul Qur’an yang menjadi wisudawan-wisudawati.

WTN Daarul Qur’an sendiri merupakan ajang pemberian apresiasi kepada para santri di lingkungan Daarul Qur’an yang telah menghafal Qur’an dari beberapa kategori, yakni 3, 5, 25, 20, dan 30 juz.

Kategori
Artikel Kegiatan Pesantren

Rangkaian Kegiatan MPLS SMP Daqu Tangerang: Kenali Pondok dan Jadi Apapun yang Kamu Mau

Jangan takut masuk Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, karena sejak masa orientasi, para santri sudah diberikan aktivitas yang menyenangkan dan penuh makna.

Seperti masa orientasi atau MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) yang dijalani santri kelas 7 SMP Pesantren Daqu Tangerang ini.

Selama tiga hari, mulai Selasa hingga Kamis, 11-13 Juli 2023, mereka menjalani serangkaian kegiatan MPLS yang seru.

Di hari pertama, para santri berkumpul di lantai 5 Gedung Al Fatihah, kompleks Pesantren Daqu Tangerang, untuk mendapatkan pengarahan tentang kegiatan sekolah.

Diawali dengan penjelasan sekolah dan lingkungannya beserta jam Kegiatan Belajar dan Mengajar di sekolah.

Materi disampaikan oleh Supervisor Biro Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pesantren Direktorat Pendidikan Daarul Qur’an, Ustadz Aditya Nugraha.

Selain bersinggungan dengan sekolah, para santri Pesantren Daqu Tangerang tentunya juga akan beraktivitas dalam kegiatan pondok.

Karena itu, Kepala Pengasuhan Pesantren Daqu Tangerang, Ustadz Wildan Fauzi, menjelaskan rincian kegiatan yang akan dilakukan para santri.

Tentunya dua kegiatan tersebut, baik di sekolah maupun pondok, turut mendukung para santri untuk menjadi insan yang berdaya saing global dan berakhlak Qur’ani.

Dua materi selanjutnya amat berkaitan dengan tujuan santri mondok di Pesantren Daqu, yakni hafal Al-Qur’an dan jago berbahasa.

Ustadz Fitrah Alif selaku Kepala Tahfizh Daarul Qur’an menjelaskan program apa saja yang akan diikuti para santri kelas 7, khususnya di jenjang SMP, selama mondok.

Ustadz Alif juga menjelaskan, para santri berkesempatan mengikuti ajang bergengsi Wisuda Tahfizh Nasional bagi mereka yang berprestasi dan layak usai menjalani tes.

Kemahiran berbahasa santri akan dipantau langsung oleh Ustadz Irvan Juliansyah selaku Kepala Bahasa Pesantren Daqu.

Kemampuan berbahasa asing, khususnya Arab dan Inggris, kata Ustadz Irvan, mampu membawa santri menjelajahi dunia.

Hal tersebut seperti dialami para alumni Pesantren Daqu yang tengah menempuh studi ataupun bekerja di berbagai belahan dunia.

Di hari kedua, Rabu, 12 Juli 2023, para santri kelas 7 SMP Pesantren Daqu Tangerang ini kembali berkumpul di tempat yang sama.

Kali ini materi diberikan oleh Pengasuh Pesantren Daqu Tangerang, KH Syaiful Bahri, terkait Daqu Method.

Daqu Method sendiri merupakan kurikulum khas Daarul Qur’an yang menerangan 7 poin terkait berkehidupan seorang insan Daarul Qur’an.

Hal ini penting ditanamkan kepada para santri agar mereka bisa menjadi apapun yang mereka inginkan sesuai dengan tujuan Pesantren Daqu.

Selanjutnya, para santri dibuat semakin bergairah dengan motivasi dari Ustadz Rizal Adlan yang mendorong mereka untuk go international.

Seperti penjelasan Ustadz Irvan di hari pertama, para santri sangat berpeluang menapaki diri di berbagai belahan dunia usai mondok di Pesantren Daqu.

Saat ini, jelas Ustadz Rizal, santri Pesantren Daqu ada yang telah berkarir di Jepang, menjadi imam di berbagai masjid di Timur Tengah, hingga menjelajahi dinginnya utara Benua Rusia.

Para santri kelas 7 SMP ini bisa mengikuti jejak para kakak kelasnya jika mereka bersungguh-sungguh belajar serta selalu meminta ridho kedua orang tua.

Di hari ketiga yangberlangusng esok hari, Rabu, 13 Juli 2023, ditutup dengan kegiatan fun game, leadership, memanah, dan berkuda. Kegiatan akan digelar di di lapangan berkuda Daqu Faris School Daarul Qur’an Tangerang.

Kategori
Artikel Berita Fullday Kegiatan

Uji Hafalan 4 Juz, 2 Siswa SD Fullday Daqu Tangerang Ikuti Tasmi Bil Ghaib

Sabtu 25 Juni 2022, SD Fullday Daarul Qur’an Tangerang mengadakan acara Tasmi Bil Ghaib kategori 4 Juz. 2 siswa yang berhasil mendapatkan hafalan sebanyak 4 juz diuji di sini. Keduanya ialah ananda Ahmad Muammar Khadafi dan Haninda Aulia Fasya dari kelas 6.

Tasmi Bil Ghoib adalah kegiatan mendengar lantunan hafalan Al-Qur’an yang dibaca tanpa melihat Al-Qur’an. Metode ini dipakai para ulama untuk menguji hafalan Al-Qur’annya atau muridnya sampai dinyatakan lulus. Tasmi Bil Ghoib juga menjadi syarat seseorang mendapat sanad Al-Qur’an.

Salah satu ruangan SD Fullday Daqu Tangerang jadi tempat keduanya diuji oleh KH Rosyidun dan Ustadz Ahmad Nur Jihansyah dari Biro Tahfizh Direktorat Pendidikan Daarul Qur’an. Kedua orang tua dari Dafi dan Hanin turut hadir menyaksikan kedua buah hatinya di momen bahagia ini.

Keduanya bergantian membacakan Al-Qur’an mulai Juz 27, 28, 29 dan 30. Ananda Dafi membaca juz 27 dan 28 sementara Hanin 29 dan 30. Para hadirin mendengarkan dengan takzim sembari melihat Al-Qur’an dan mengoreksi jika bacaan keduanya terdapat kesalahan.

Usai Tasmi, Dafi dan Hanin melaksanakan sebuah “ritual” bersama orang tua. Keduanya memakaikan sebuah mahkota di kepala ayah dan bunda masing-masing. Ini adalah simbol syafaat seorang anak penghafal Al-Qur’an terhadap orang tuanya. Haru biru momen tersebut pun tak terelakkan.  

Abdul Basyir selaku ayah dari Ananda Dafi, mengaku terkesan terhadap perkembangan anaknya, juga terhadap Daqu. Ia berujar bahwa di SD Fullday Daqu Tangerang banyak terdapat keunggulan, termasuk soal hafalan Al-Qur’an ini.

“Anak saya dibimbing dan dididik mulai dari pendidikan dunia seperti matematika, sains, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab. Untuk Bahasa Arab sendiri kami tidak menemuinya di sekolah-sekolah lain, ya,” terangnya menjelaskan keunggulan tersebut.

Ia melanjutkan, “Saya memilih SD Daarul Qur’an karena di sini mengajarkan anak-anak kami ilmu yang sangat banyak, apalagi ilmu keagamaan juga tahsin, tahfizh, tilawah, dan lain lain, yang bisa diamalkan oleh anak-anak kami. Saya sangat bersyukur atas apa yang dicapai anak saya. Ini semua berkat peran para guru juga. Semoga guru-guru tetap semangat berjuang dan istiqomah dalam mendidik dan membimbing ananda menjadi lebih baik lagi.”

Ia pun berharap anandanya bisa menjaga sekaligus menambah hingga mengamalkan isi Al-Qur’an. Selain itu, apa yang dicapai Dafi dan Hanin juga bisa menjadi motivasi bagi teman-teman lainnya.

Semoga hapalanya semakin menguatkan terus meningkat dan tidak berhenti sampai disini murojaahnya tambah lancar, semoga menjadi hafizh dan hafizoh 30 juz. Selain itu semoga menjadi motivasi untuk teman-teman lainnya.

Kategori
Banyuwangi Berita

Santri Pesantren Daqu Banyuwangi Raih Juara 2 Lomba Cerdas Cermat Se-Kabupaten Banyuwangi

Lomba tersebut sebagai salah satu cabang lomba kompetisi bertajuk Nurut Taqwa Scout Competition, yang digelar oleh SMK Nurut Taqwa, Banyuwangi pada 20 Februari 2022 kemarin. Ada beberapa cabang lomba. Selain LCC, juga ada Lomba Ketangkasan Baris-Berbaris atau LKBB, serta kompetisi produk keratif. Kompetisi dilaksanakan untuk tingkat SMP.

Pesantren Daqu Banyuwangi mengirim 13 delegasi dalam kompetisi tersebut. 10 santri di LKBB serta 3 santri mengikuti LCC.

Dalam LCC, santri Pesantren Daqu Banyuwangi berhasil menggondol piala Juara 2, menyisihkan siswa lain dari 36 sekolah yang turut serta. Prestasi membanggakan ini tak lepas dari kerja keras dan doa yang senantiasa dipanjatkan selama proses kompetisi, mulai persiapan hingga berakhirnya kegiatan.

“Alhamdulillah, tentunya kita bangga dengan pencapaian para santri kita ini. Mudah-mudahan menjadi modal mereka untuk lebih baik kedpeannya. Apalagi di scout competition ini juga mengajarkan bagaimana mereka berkomptisi secara sehat, mandiri, disiplin, serta kerja keras,” tutur Kyai Musta’in, Pengasuh Pesantren Daqu Banyuwangi, setelah gelaran ini berakhir.

Kategori
Berita Kegiatan Pesantren

Santri Daqu Sabet Gelar The Best Group di Islamic Youth Summit 2022

Santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an menjadi peserta Islamic Youth Summit 2022 yang digelar di Yenidoğan, Erciyes Sokağı No: 7, 34030 Bayrampaşa, Istanbul, Turki, pada 14-17 Februari 2022 lalu.

Pertemuan ini digagas oleh Youth Break The Boundariesh, Yayasan yang menyediakan instrumen pembinaan dan pemberdayaan generasi muda untuk mempersiapkan pemimpin masa depan. Diikuti oleh 350 peserta dari beberapa negara muslim, seperti Indonesia, Malaysia, Pakistan dan Palestina.

Daarul Qur’an sebagai salah satu kontingen asal Indonesia mengirim 26 delegasi. Terdiri dari 20 santri putra dan 6 santri putri ditambah 2 orang pembimbing.

Dalam gelaran ini, para peserta diminta membahas isu-isu sosial yang tengah ramai. Santri Pesantren Daqu sendiri mengangkat tiga tema, yakni Public Health, Public Policy serta Mental Health.

“Di era modern, di mana orang-orang bisa healing atau curhat dengan berekspresi di medsos, pelajar di asrama yang gak bisa akses medsos perlu wadah curhat, terlahirlah let’s Talk,” terang Ustadzah Eha, pengajar di Pesantren Daqu Putri Cikarang yang menjadi salah satu pendamping delegasi santri Pesantren Daqu.

Let’s Talk mendorong para pelajar, khususunya bagi mereka yang berada di asrama sekolah, untuk menulis hal apapun terkait permasalahan mental yang mereka alami dengan stastus anonim di mading sekolah.

Selain Let’s Talk, delegasi santri Pesantren Daqu juga mengusulkan sebuah wadah untuk membantu para pelajar terhindar dari paparan Covid-19. Wadah ini bernama Wehealth.

Ragam kegiatan dan sosialisasi akan digelar memalui wadah ini. Seperti seminar tentang Covid-19, membuat petunjuk jaga jarak di tempat di mana para pelajar asrama/santri kerap berkerumun, seperti dapur, kantin sekolah, serta tempat-tempat ibadah. Selain itu, mading sekolah/asrama/pesantren akan selalu menyediakan update situasi Covid-19 dunia terkini.

Berkat makalah tersebut, delegasi santri Pesantren Daqu menyabet penghargaan The Best Group. Tentunya ini menjadi sebuah kebanggan bagi santri Pesantren Daqu, khususnya bagi negeri kita tercinta, Indonesia.

Di samping itu, santri Pesantren Daqu, Muhammad Aqshal Rivaldi, juga ditunjuk menjadi qori’ ketika acara opening ceremony dan cultural night dengan lantunan Surah Ar-Rahman.

Kategori
Berita Berita Tahfidz

Irfan Menjadi Santri Hafizh Qur’an Kedua di Angkatan Ketiga Pesantren Daqu Jambi

Jum’at sore (27/1/2022), di Masjid Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Jambi, para santri telah berkumpul, juga para asatidz serta pengasuh Pesantren Daqu Jambi, Kyai Nurul Jannah Adhatul Mauli atau biasa disapa Ustadz Uyung.

Sore itu menjadi spesial karena Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Jambi, sekali lagi, menelurkan seorang hafizh Qur’an.

Irfansyah Eka Wijaya, atau biasa dipanggil Irfan, adalah santri kelas 9. Putra dari Ayah Jayadi ini berasal dari Kecamatan Sungai Bahar, Muaro Jambi, tak jauh dari lokasi Pesantren Daqu Jambi, di Pelempang, Mestong, Kabupaten Muaro Jambi.

Berkumpulnya santri dan para asatidz memang sebab Irfan. Karena di momen itu, ia mengikuti seremoni Khotmil Qur’an 30 juz dan menjadi santri Pesantren Daqu Jambi kedua di angkatannya yang berhasil menghafal seluruh isi Al-Qur’an. Irfan mengikuti jejak temannya, Abdurrosyad, yang Juga menjabat Ketua Organisasi Santri Daarul Qur’an atau OSDAQU.

Irfan merupakan santri dari halaqoh Ustdaz Fiqih. Ustadz Fiqih sendiri merupakan Kepala Tahfizh Pesantren Daqu Jambi.

Capaian Irfan dibilang spesial karena sejatinya target tingkat SMP untuk seluruh santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an adalah 15 juz. Pesantren Daqu Jambi sendiri hanya membuka jenjang pendidikan tingkat SMP.

Irfan memeroleh prestasi berkat kegigihannya dalam menghafal. Apalagi, ketika baru masuk Pesantren Daqu Jambi, Irfan hanya punya modal hafalan juz 30.

Ustdaz Uyung selaku Pengasuh Pesantren Daqu Jambi tentu bersyukur akan pencapaian Irfan. Kata beliau, dengan begitu, Pesantren Daqu jambi kembali meneruskan tradisi mencetak hafizh Qur’an 30 Juz setiap tahun.

Sebelumnya, cerita Ustadz Uyung lagi, Pesantren Daqu Jambi yang dahulu masih berstatus Pesantren Takhassus Daarul Qur’an sudah menelurkan banyak penghafal Qur’an di angkatan pertama.

Ketika berubah status menjadi pesantren regular di tahun kedua, tradisi hafizh Qur’an itu diteruskan oleh seorang santri dari total jumlah santri angkatannya sebanyak 11 orang. Kemudian di tahun ketiga, Irfan menjadi penerus estafet pretasi tersebut.

“Insya Allah ada beberapa santri lagi yang mau menyelesaikan,” terang Ustadz Uyung.  

Menurut Ustdaz Uyung, Irfan adalah seorang anak yang disiplin. Ia juga rajin dan punya kemauan untuk menghafal. Selain itu, Irfan yang menjabat Sekertaris OSDAQU ini juga berprestasi.

“Di Daqu Competition saat Irfan kelas 8, berhasil menjadi juara cabang lomba Karya Tulis Ilmiah,” jelas Ustadz Uyung.  

Tentu harapan membumbung setalah Irfan menyelesaikan hafalan Al-Qur’an. Dari orang tua, guru, teman, dan semua orang yang mencintai Irfan. Seperti yang juga diutarakan Ustadz Uyung.

“Harapannya istiqomah dan melanjutkan hafalannya. Karena hafalan bukan hanya sekedar dihafal, tapi kemudian mulazamah (berupaya agar hafalan tidak hilang). Nanti kita mempertanggungjawabkan hafalan kita di hadapan Allah SWT,” papar Ustadz Uyung.

Selain itu, Ustadz Uyung juga berharap seluruh santri Pesantren Daqu Jambi bisa mengikuti jejak Irfan. “(Agar bisa) melanjutkan keinginan, harapan, dan cita-cita orang tuanya,” tukas Ustadz Uyung.  

“Kalau ingin dicintai Allah, salah satu medianya dengan Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an mendekatkan kita pada Allah SWT. Maka, tiada hari tanpa Al-Qur’an,” terang Ustadz Uyung dengan pesan yang ditujukan kepada seluruh orang yang ingin atau sedang dalam proses menghafal Al-Qur’an.   

Kategori
Artikel Berita malang Pesantren

Language Activity Pesantren Daqu Malang: Ajang Kreatifitas untuk Mengasah Kemampuan Bahasa

Salah satu cara paling mudah mengenal sebuah peradaban suatu bangsa adalah mengenal bahasanya. Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Meski sebagian orang berpendapat bahwa keduanya sederajat dan memiliki hubungan koordinatif dan sama tinggi kedudukannya. (Koentjaraningrat, Sosiolinguistik : 1985). Oleh karenanya tentu sangat erat dengan asimilasi dan perubahan yang aktif dan dinamis masyarakatnya.

Kompleksitas bahasa juga menyimpan ide dan gagasan yang berasal dari lingkungan, sosial dan kultur yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Contohnya, keseharian kita akan membawa frasa-frasa baru dalam berinteraksi. Bahkan tak jarang cenderung mencampur aduk karakteristik bahasa yang sesungguhnya. Sering di antaranya bahasa keinggris-inggrisan terselip dalam obrolan chating group sosialita.

Kaitannya dengan lingkungan pesantren yang kerap dianggap tertutup dari dunia luar, model dan strategi pendidikan di pesantren tidak memilih diam. Di pesantren, justru para santri identik dengan pembiasaan penggunaan bahasa asing, khususnya Bahasa Arab dan Inggris dalam kehidupan keseharian. Hal demikian juga terlaksana di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Malang.

Dengan dibukanya Language Activity (22/01) di Pesantren Daqu Malang, akan  semakin menguatkan peran pendidikan pesantren yang mulanya dirasa cukup terkooptasi dengan satu karakteristik keilmuan saja.

Ustadz Teguh Catur Cahyono, selaku Pengasuh Pesantren Daqu Malang, berpesan dalam sambutannya tentang pentingnya penguasaan terhadap bahasa-bahasa yang paling berpengaruh di dunia, yaitu bahasa Arab dan Inggris. “Language is the key to open the world,” tuturnya. Terutama, lanjut beliau, Bahasa Arab yang merupakan bahasa Al-Qur’an, kitab suci agama kita.

“Tujuan digelarnya Language Activity adalah untuk merayakan kegiatan bahasa sebagai langkah awal pembelajaran dan menambah percaya diri santri menguasai bahasa asing. Dalam hal ini Bahasa Arab dan Bahasa Inggris di lingkungan pesantren,” tutur Ustadzah Ike Nabila, selaku asatidzah yang juga pengajar bahasa.  

Kegiatan ini dipenuhi ajang kreativitas santri dengan ragam penampilan dan kostum yang unik. Beberapa penampilan di antaranya puisi tiga bahasa, story telling, pidato dan drama bertajuk “Malin Kundang” yang sangat menghibur, tentunya juga menggunakan bahasa asing.

Ustadzah Fikriyah, selaku penanggungjawab acara, berharap kegiatan ini bisa menjadi wadah para santri dalam mengekspresikan diri dan berani tampil di depan halayak serta mampu bekerjasama dengan atau antar kelompok. Ditambah keunggulan karena mahir berbagai bahasa.  

Pada dasarnya, Language Activity adalah cara Pesantren Daqu Malang dan Pesantren Daqu lainnya mengenalkan serta “memaksa” santri untuk berbahasa asing. Kemudian hal tersebut berguna demi mewujudkan Dream Daqu 5 Benua.

Sesungguhnya, mimpi para guru yang diutarakan tiap tahun itu kini telah nyata, atas izin Allah SWT. Dengan para alumni yang sudah banyak menempuh pendidikan di kampus-kampus terbaik mancanegara.

Kini, para santri Pesantren Daqu Malang pun wajib menggunakan dua bahasa di hari dan tempat tertentu di lingkungan pesantren. Hal tersebut guna memperkaya perbendaharaan mufrodad hingga mereka betul-betul menguasai bahasa asing, dengan kearifan kultur dan budaya yang mereka miliki.


Penulis: Achmad Fachrurrosi, Asatidz Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Malang

Kategori
Artikel

Pantang Menyerah dan Percaya, Membuat Mimpi Menjadi Nyata

Banyak pebisnis sukses yang mengawali karirnya dengan naik turun, bangkrut lalu sukses. Termasuk yang dialami Ayu.

Ayu Dinamika Islami, adalah seorang alumni Pesantren Tahfizh Daarul Quran Putri Cikarang Angkatan ke 4. Perjalanan karirnya membuatnya tertarik menggeluti bisnis. Hingga sekarang menjadi pemilik bisnis usaha makanan ringan “Kingpee”.

Ayu mengawali karirnya dari titik nol. Sejak menginjakkan kaki pertama kali di Pesantren Daqu, ia sama sekali tidak mempunyai apa-apa.

Setelah kehilangan ayahnya karena kecelakaan, Ayu tinggal bersama 4 orang adik dan ibunya yang mengambil peran sebagai kepala keluarga. Sang bunda kemudian membuka usaha warteg.

Singkat cerita, dengan kegigihannya Ayu berhasil mendapatkan bebasiswa untuk bersekolah di Pesantren Daqu. “Aku pasti mau meringankan beban orang tuaku,” terang Ayu.

Takdir pun menunjukan jalan lain. Ibu Ayu divonis mengidap kanker stadium akhir. Kondisi keuangan Ayu juga semakin memburuk. Hingga saat ia lulus dari Pesantren Daqu atau tepatnya saat usianya 18 tahun, ibunya meninggal. Ia dipaksa menjadi dewasa dan bekerja untuk menghidupi 4 orang adiknya sendirian.

Mulai dari bekerja di Marketing Gallery Daarul Quran, fotografer di Bundaran HI, bahkan pernah menjadi tukang cuci piring di warung pecel lele, semua pernah dilakukannya. Banting tulang mencari nafkah untuk kehidupan adik-adiknya. Sampai Ayu memutuskan kuliah di STMIK Antar Bangsa selama 4 semester. Di sanalah Ayu bertemu dengan suaminya.

Mereka menikah secara sederhana. Salah satu alasannya karena Ayu ingin menggunakan uang pernikahannya itu untuk membuka suatu bisnis minuman di Kawasan CBD Ciledug. Sayang, usaha itupun gulung tikar. Namun, Ayu tidak menyerah dan tetap belajar dalam berbisnis.

“Kalau mau memulai sesuatu, yakinkan dulu hati kita,” jelas Ayu yang dengan khidmad disaksikan oleh para alumni Pesantren Daqu dalam acara Daqu Memanggil tersebut, (23/1/2021).

Ayu dan suami menjalani pahit manisnya kehidupan. Kemanisan hidup yang dialami mereka salah satunya ketika sang suami diterima untuk bekerja pada bagian ekspor dan impor di Australia. Namun, ia harus meninggalkan Ayu yang baru saja melahirkan anak kedua. Tak patah arang, Ayu mulai berbisnis makanan ringan dengan uang mahar pernikahannya, meski tanpa sepengetahuan sang suami nun jauh di sana.

“Ketika aku punya kekuatan mimpi, aku pasti akan punya kekuatan untuk menjadikannya nyata,” ucap Ayu diselingi tepuk tangan para hadirin di tengah lapangan basket dan futsal Pesantren Daqu Tangerang tersebut.  

“Man Jadda wa Jada.” Usaha Kingpee yang dibuka Ayu pun mampu memeorelah omzet 1 miliar rupiah. Hal tersebut ia capai di usianya yang masih terbilang muda, 25 tahun. Bisnis Ayu memiliki banyak cabang dan laris manis. Ayu mengaku, ini juga berkat doa dari para guru yang mengajarnya di Pesantren Daqu dahulu. Karena itu, jika kita pantang menyerah, mimpi setinggi apapun bisa digapai.

Penulis: Farid Adnan (Daqupost)