Kategori
Artikel

Keutamaan Hari Arafah

Hari Arafah merupakan hari yang istimewa karena pada hari itu Allah SWT membanggakan hamba-Nya yang berkumpul di Arafah kepada para malaikat. Hari Arafah bertepatan dengan tanggal 9 Zulhijah. Semua Jamaah Haji berkumpul untuk menjalankan ibadah Wukuf, yang jika tidak dilakukan maka haji yang dikerjakan menjadi tidak sah. Arafah juga merupakan nama sebuah gunung, tempat dimana Nabi Muhammad Saw berpidato di depan kaumnya untuk yang terakhir kali.

Hari Arafah adalah hari agung, di hari ini seluruh jamaah haji berkumpul di Arafah untuk melakukan puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah. Seluruh jamaah berkumpul untuk menghadirkan penghambaan, melantunkan zikir, dan memanjatkan doa kepada Zat Yang Mahamulia; Allah Subhanahu wa taala.

خَيرُ الدُّعَاءِ دُعاءُ يَومِ عرفةَ ، وأفضل ما قلتُ أنَا والنَّبِيُّونَ من قَبْلي : لا إِله إِلا الله وحده لا شريك له ، لَهُ الملكُ وله الحمدُ ، وهو على كل شيء قديرٌ

“Sebaik-baik doa adalah doa di hari Arafah dan seutama-utama ucapanku dan ucapan para nabi sebelumku adalah; Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa alaa kulli syai’in qodiir.” (HR. Tirmizi)

Diantara keutamaan hari Arafah disebutkan oleh Ibnu Rajab Al Hambali seperti yang ditulis oleh Muhammad Abduh Tuasikal sebagai berikut ini:

1- Hari Arafah adalah hari disempurnakannya agama dan nikmat. Dalam shahihain (Bukhari-Muslim), ‘Umar bin Al Khottob ra berkata bahwa ada seorang Yahudi berkata kepada ‘Umar,

آيَةٌ فِى كِتَابِكُمْ تَقْرَءُونَهَا لَوْ عَلَيْنَا مَعْشَرَ الْيَهُودِ نَزَلَتْ لاَتَّخَذْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ عِيدًا . قَالَ أَىُّ آيَةٍ قَالَ ( الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا ) . قَالَ عُمَرُ قَدْ عَرَفْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ وَالْمَكَانَ الَّذِى نَزَلَتْ فِيهِ عَلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – وَهُوَ قَائِمٌ بِعَرَفَةَ يَوْمَ جُمُعَةٍ

‘Ada ayat dalam kitab kalian yang kalian membacanya, dan seandainya ayat tersebut turun di tengah-tengah orang Yahudi, tentu kami akan menjadikannya sebagai hari perayaan (hari ‘ied)’. ‘Ayat apakah itu?’ tanya Umar. Ia berkata, ‘(Ayat yang artinya): Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu’. Umar berkata, ‘Kami telah mengetahui hal itu yaitu hari dan tempat di mana ayat tersebut diturunkan pada Nabi Saw. Beliau berdiri di Arafah pada hari Jumat’.” (HR. Bukhari no. 45 dan Muslim no. 3017). At Tirmidzi mengeluarkan dari Ibnu Abbas semisal itu. Di dalamnya disebutkan bahwa ayat tersebut turun pada hari Ied yaitu hari Jumat, dan hari Arofah.

2- Hari Arafah adalah hari Ied (perayaan) kaum muslimin. Sebagaimana kata Umar bin Al Khattab dan Ibnu Abbas. Karena Ibnu Abbas berkata, “Surat Al Maidah ayat 3 tadi turun pada dua hari Ied: hari Jumat dan hari Arafah.” Umar juga berkata, “Keduanya (hari Jumat dan hari Arafah) -alhamdulillah- hari raya bagi kami.” Akan tetapi hari Arafah adalah hari Ied bagi orang yang sedang wukuf di Arafah saja. Sedangkan bagi yang tidak wukuf dianjurkan untuk berpuasa menurut jumhur (mayoritas) ulama.

3- Hari Arafah adalah asy syaf’u(penggenap) yang Allah bersumpah dengannya sedangkan hari Idul Adha (hari Nahr) disebut al watr (ganjil). Inilah yang disebutkan dalam ayat,

وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ

“Dan (demi) yang genap dan yang ganjil” (QS. Al Fajr: 3). Demikian kata Ibnu Rajab Al Hambali. Namun Ibnul Jauzi dalam Zaadul Masiir menukil pendapat sebaliknya. Yang dimaksud al watr adalah hari Arafah, sedangkan asy syaf’u adalah hari Nahr (Idul Adha). Demikian pendapat Ibnu Abbas, Ikrimah dan Adh Dhohak.

4- Hari Arafah adalah hari yang paling utama. Demikian pendapat sebagian ulama. Ada pula yang berpendapat bahwa hari yang paling utama adalah hari Nahr (Idul Adha).

5- Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata, “Hari Arafah lebih utama dari 10.000 hari.” Atho’ berkata, “Barangsiapa berpuasa pada hari Arafah, maka ia mendapatkan pahala seperti berpuasa 2000 hari.”

6- Hari Arafah menurut sekelompok

ulama salaf disebut hari haji akbar. Yang berpendapat seperti ini adalah Umar dan ulama lainnya. Sedangkan ulama lain menyelisihi hal itu, mereka mengatakan bahwa hari haji akbar adalah hari Nahr (Idul Adha).

7- Puasa pada hari Arafah akan mengampuni dosa dua tahun. Dari Abu Qotadah, Nabi Saw bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arafah (9 Zulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)

8- Hari Arafah adalah hari pengampunan dosa dan pembebasan dari siksa neraka. Dari Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda,

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ

“Diantara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arafah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?”(HR. Muslim no. 1348)

Allah pun begitu bangga dengan orang yang wukuf di Arafah. Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, ia berkata bahwa Nabi Saw bersabda

,إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِى مَلاَئِكَتَهُ عَشِيَّةَ عَرَفَةَ بِأَهْلِ عَرَفَةَ فَيَقُولُ انْظُرُوا إِلَى عِبَادِى أَتَوْنِى شُعْثاً غُبْراً

“Sesungguhnya Allah berbangga kepada para malaikat-Nya pada sore Arafah dengan orang-orang di Arafah, dan berkata: “Lihatlah keadaan hambaku, mereka mendatangiku dalam keadaan kusut dan berdebu” (HR. Ahmad 2: 224. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya tidaklah mengapa)

Demikianlah keutamaan hari Arafah. Semoga Kita semua selalu dalam keberkahan, kemuliaan dan termasuk ke dalam golongan hamba-hamba Allah yang dibanggakan dihadapan para malaikat-Nya. Aamiin.[]

 

Oleh: Maryati Tarmizi

 

 

 

* sumber foto google

 

Kategori
Berita

The Real meaning of “The Annual Festival of Sacrifice” (Ied Al-Adha) for Muslims

At the end of the Hajj (annual pilgrimage to Makkah), Muslims throughout the world celebrate the holiday of Eid al-Adha (Festival of Sacrifice).

During the Hajj, Muslims remember and commemorate the trials and triumphs of the Prophet Ibrahim. The Qur’an describes Ibrahim as follows:

“Surely Ibrahim was an example, obedient to Allah, by nature upright, and he was not of the polytheists. He was grateful for Our bounties. We chose him and guided him unto a right path. We gave him good in this world, and in the next ​life he will most surely be among the righteous.” (Qur’an 16:120-121)

One of Ibrahim’s main trials was to face the command of Allah to slaughter his one and only son. Upon hearing this command, he prepared to submit to Allah’s will. When he was all prepared to do it, Allah revealed to him that his “sacrifice” had already been fulfilled. He had shown that his love for his Lord superseded all others, that he would lay down his own life or the lives of those dear to him in order to submit to Allah.

During the celebration of Eid al-Adha, Muslims commemorate and remember Ibrahim’s trials, by themselves slaughtering an animal such as a sheep, goat, cow, or buffalo. This action is very often misunderstood by those outside the faith.

Allah has given us power over animals and allowed us to eat meat, but only if we pronounce His name at the solemn act of taking life. Muslims slaughter animals in the same way throughout the year. By saying the name of Allah at the time of slaughter, we are reminded that life is sacred.

qurbanThe meat from the sacrifice of Eid al-Adha is mostly given away to others. One-third is eaten by immediate family and relatives, one-third is given away to friends, and one-third is donated to the poor. The act symbolizes our willingness to give up things that are of benefit to us or close to our hearts, in order to follow Allah’s commands. It also symbolizes our willingness to give up some of our own bounties, in order to strengthen ties of friendship and help those who are in need. We recognize that all blessings come from Allah, and we should open our hearts and share with others.

It is very important to understand that the sacrifice itself, as practiced by Muslims, has nothing to do with atoning for our sins or using the blood to wash ourselves from sin. This is a misunderstanding by those of previous generations: “It is not their meat nor their blood that reaches Allah; it is your piety that reaches Him” (Qur’an surah Al-Hajj, 22:37).

The symbolism is in the attitude – a willingness to make sacrifices in our lives in order to stay on the Straight Path. Each of us makes small sacrifices, giving up things that are fun or important to us. A true Muslim, one who submits his or herself completely to Allah, is willing to follow Allah’s commands completely and obediently.

It is this strength of heart, purity in faith, and willing obedience that Allah desires from us.

On the first morning of Eid al-Adha, Muslims around the world attend morning prayers at their local mosques. Prayers are followed by visits with family and friends, and the exchange of greetings. At some point, members of the family will visit a local mosque the slaughter of an animal. The meat is distributed during the days of the holiday or shortly thereafter to the poor and the needy.

qurban1Muslims honor and respect the Prophet Ibrahim. The Quran describes him as “a man of truth, a prophet” (Quran 19:41). Many aspects of Islamic worship, including pilgrimage and prayer, recognize and honor the importance of the life and teachings of this great prophet.

The Quran sums up the view of the Prophet Ibrahim among Muslims: “Who can be better in religion than one who submits his whole self to Allah, does good, and follows the way of Ibrahim the true in Faith? For Allah did take Ibrahim for a friend” (Quran 4:125).

Ibrahim is the father of other prophets (Ismail and Ishak) and the grandfather of Prophet Jakub. He is also one of the ancestors of the Prophet Muhammad (peace and blessings be upon him). Ibrahim is recognized as a great prophet among believers in the monotheistic faith, such as Islam.

The Quran repeatedly describes the Prophet Ibrahim as a man who believed in One True God, and was a righteous example for us all to follow:

“Ibrahim was indeed a model, devoutly obedient to Allah, (and) true in Faith, and he joined not gods with Allah. He showed his gratitude for the favours of Allah, who chose him, and guided him to a Straight Way. And We gave him Good in this world, and he will be, in the Hereafter, in the ranks of the Righteous. So We have taught thee the inspired (Message), “Follow the ways of Ibrahim the True in Faith, and he joined not gods with Allah” (Quran 16:120-123).

He realized that there must be only One God. He was chosen as a Prophet and dedicated himself to the worship of Allah Azza Wa Jalla.*****

Kategori
Berita

Qurban Membanjiri Kaki Sinabung

Idul Adha menjadi momentum kepedulian kepada korban bencana alam, termasuk korban erupsi Gunung Sinabung, Kab Karo, Sumatera Utara. Pada Hari Raya Qurban ini, ratusan hewan qurban dari luar daerah ‘’membanjiri’’ desa-desa di kaki Sinabung.

Ternak qurban berupa lembu, kerbau, kambing, dan domba itu berasal dari pequrban melalui lembaga-lembaga seperti LAZIS Dewan Dakwah, PPPA Daarul Quran, ACT, Muslim Karo Simalem, Keluarga Muslim Karo, Ulil Albab, dan lain-lain. Hewan qurban juga berasal dari lembaga luar negeri seperti Muslime Helfen Germany dan Global Peace Mission Malaysia.

Pequrban di Karo juga berasal dari komunitas seperti Komunitas Radio Rodja, Dosen USU, dan Alumni UGM.

Untuk memeratakan distribusi qurban di Sinabung, tokoh dakwah Karo Moh Ilyas Tarigan dan Adnan Effendy sibuk berkoordinasi dengan jaringan masjid dan dai.

Para dai tersebut berasal dari Dewan Dakwah, AMCF, As Sunnah, Raudhatul Hasanah, dan lain-lain.

‘’Sepanjang Hari Arafah hingga Hari Tasyrik, kami terus berkomunikasi 24 jam dengan pengurus masjid dan para dai untuk memastikan pemerataan qurban secara proporsional,’’ tutur Ilyas Tarigan yang juga ketua badan wakaf Yayasan Pesantren Raudhatul Hasanah, Medan.

Ia mengungkapkan, dirinya mendapat amanah untuk mendistribusikan sapi qurban dari alumni UGM dan grup dosen Universitas Sumatera Utara.

Ilyas juga membantu pembagian qurban dari Quis-Daarul Quran. Sebanyak 40 domba dan seekor lembu Daarul Quran disembelih di Masjid Tiganderket, Jeraya, Sukandebi, dan Simpang Gunung.

Dari empat titik pemotongan itu, selanjutnya daging qurban dibagikan untuk warga di kawasan terdampak erupsi Sinabung yang meliputi Desa Tiganderket, Jeraya, Sukandebi, Simpang Gunung, Payung, Pintu Mbesi, Gajah, Nang Belawan, Sukatepu, Sibayak, Penampen, Rumah Rakyat, dan Desa Simpang Penamben.

img_0930 img_0947

 

‘’Alhamdulillah, secara umum pelaksanaan qurban di Karo berjalan lancar dan merata secara proporsional,’’ ujar Ilyas Tarigan yang blusukan dari desa ke desa di kaki Sinabung bersama relawan putrinya, Nur Aini.

Pelaksanaan sholat Idul Adha hingga penyembelihan qurban di Sinabung juga didukung oleh para dai yang tergabung dalam Forum Komunikasi Majlis Taklim (FKMT) Sumatera Utara.

Pada 9 Dzulhijjah (Ahad, 11/09), puluhan dai yang tergabung dalam FKMT menggelar buka puasa bersama dan evaluasi teknis Idul Adha di rumah Trima Purba di Desa Guru Benua, Kec Munthe, Karo. Mereka merembug persiapan untuk menjadi penyelenggara sholat Ied dan qurban di 10 desa di kaki Sinabung.

Kategori
Berita

Manfaat Quis Untuk Masyarakat Pesisir

JAWA TIMUR (TEROPONGSENAYAN) – Idul Adha selalu ditunggu oleh warga nelayan di Desa Sidokumpul, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Karena saat Idul Adha ini mereka bisa menikmati daging kambing ataupun sapi menggantikan ikan yang menjadi makanan setiap hari.

Termasuk Idul Adha kali ini, hewan ternak yang berasal dari para pequrban yang mereka tidak kenal sebelumnya sangat mereka nantikan.

Sudah tiga tahun ini desa Sidokumpul menjadi mitra penyaluran hewan qurban dari Qurban Istimewa (Quis) Daarul Qur’an. Tahun ini sebanyak 10 hewan ternak disalurkan ke Desa Weru melalui Yayasan Mujahidin.

Daging kambing atau sapi merupakan barang mewah bagi para nelayan. Di tengah susahnya mencari ikan saat ini para meraka hanya bisa mengantongi uang sebesar lima puluh ribu rupiah untuk dibawa pulang. Yang jelas tidak bisa untuk makan bermewah-mewah.

“Alhamdulillah kami sangat bersyukur mendapatkan kepercayaan quis untuk menyalurkan hewan qurban dari para pequrban di Daarul Quran,” ujar Pak Man selaku dewan guru, Selasa (13/9/2016).

Sementara itu Ketua Yayasan Mujahidin Muhammad Tahrun mengungkapkan kemitraan dengan Quis Daqu ini menjadi sebuah awal yang baik bagi kami dalam mengantarkan nilai-nilai dakwah islam kepada masyarakat.

“Terima kasih kepada para pequrban dan Quis Daqu. Semoga semua mendapat keberkahan” ujar pak Tahrun. (icl)

Kategori
Berita Fullday

Daqu Fullday Gelar Ibadah Qurban

Siswa Daqu Fullday melaksanakan ibadah qurban dengan menyembelih sebanyak 46 ekor kambing dan 3 ekor sapi. Pelaksanaan pemotongan hewan ini diadakan pada Senin (12/9) yang bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1437 H. Seluruh hewan qurban berasal dari wali murid siswa Daqu Fullday.
img-20160915-wa0001
Pelaksanaan pemotongan hewan qurban di sekolah selain sebagai ibadah juga pendidikan bagi para siswa untuk belajar taat dan cinta pada perintah Allah dan rasulnya.
img-20160915-wa0002
“Ini merupakan latihan praktik, tidak sekedar teori saja. Sehingga pemahan siswa akan ibadah qurban menjadi komplet” ujar Kepala Biro Fullday Drs H. Sukman Hermawan.

Prosesi pemotongan hewan ini semakin istimewa karena juga dihadiri langsung oleh ayahanda KH. Yusuf Mansur. Tidak hanya di Tangeran dan Jakarta pelaksanaan ini juga dilakukan di SD Daqu Semarang.

Kategori
Berita Kegiatan

Sekolah Alam Medan Raya Gelar Edukasi Qurban

Sejalan dengan motto Program Quis-Daqu (Qurban Istimewa Daarul Quran) yakni ‘’Qurban Sejuta Manfaat’’, pelaksanaan qurban di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dikemas dalam bentuk Edukasi Qurban.

img_1661

Qurban lima ekor domba dari Quis-Daqu dan tiga ekor dari warga, berlangsung di areal Sekolah Alam Medan Raya di Desa Tuntungan, Kec Pancur Batu, Rabu (14/9) pagi.

Puluhan siswa Sekolah Alam beserta orangtua serta pengurus yayasan dan warga setempat, lesehan mengikuti acara demi acara.

 

 

Pada sesi pertama, beberapa siswa menampilkan hafalan surat pendek Al Quran. Selanjutnya, M Ilyas Tarigan sebagai salah satu pendiri Sekolah Alam, menyuntikkan motivasi kepada orangtua dan siswa.

‘’Saat ini kondisi Sekolah Alam kita memang masih belum tampak apa-apa. Namun yakinlah, kelak dari sekolah di areal seluas 7 hektar wakaf dari Anda ini akan lahir para pemimpin bangsa,’’ ujar Ilyas dengan bersemangat.

Acara berlanjut dengan presentasi kelompok siswa yang membawakan paparan bertema qurban. Masing-masing kelompok yang terdiri dua siswa, menyampaikan sejarah qurban, fiqih, hikmah, dan lain-lain. Layaknya presentasi ilmiah, para siswa membuat peraga di kertas karton berisikan tulisan dan gambar.

Sesi terakhir adalah penyembelihan hewan qurban disertai pemaparan anatomi kambing dan domba. Acara ini dipimpin instruktur Praditya yang juga supplier Quis-Daqu.

img_20160914_105725_hdr img_20160914_105704_hdr

 

 

 

 

 

 

Didit, sapaan Praditya, mengajarkan teknik menyelenggarakan qurban secara efektif dan efisien. Ia memberi contoh memegangi hewan untuk disembelih, kemudian menyembelih sesuai syariat Islam, dan mengajarkan teknik menguliti serta mencincang kambing.

‘’Lihat ini, domba punya kantung air mata. Kalau kambing tidak punya,’’ tutur Praditya sambil menunjukkan bagian dalam pelipis kepala domba yang baru saja disembelih.

img_20160914_105649_hdr

‘’Jadi domba bisa menangis ya,’’ timpal Azzam, salah satu bocah yang mengerumuni Praditya.

‘’O, iya.’’

Didit menerangkan, yang membuat daging kambing bau prengus adalah kantung air seni yang tidak dibuang atau pecah.

 

 

Daging domba dan kambing selanjutnya diambil sedikit untuk dimasak dan dinikmati peserta edukasi qurban. Sedang yang lainnya dibagikan kepada warga desa setempat.

Direktur Sekoah Alam Medan Raya, Laila Sari, berterima kasih atas partisipasi Quis-Daqu dalam acara ini.

‘’Alhamdulillah, acara qurban yang luar biasa seperti ini cocok dengan visi kami merintis sekolah alam yang baru memasuki tahun ketiga,’’ katanya sambil menambahkan bahwa angkatan pertama siswa sekolah alam berjumlah 23 anak.

img_1678

Edukasi qurban di Deli Serdang ini merupakan bagian dari pendistribusian hewan qurban Quis-Daqu di Sumatera Utara.

Tahun ini, QUIS Daqu mengirim sebanyak satu ekor lembu dan 50 ekor domba ke Medan, Deli Serdang, dan Karo. Lima domba dipotong di Rumah Tahfidz PGN  Medan dan lima di Sekolah Alam Medan Raya Deli Serdang.

Kategori
Berita Pusat

Ketua MUI Karo Pimpin Qurban Daarul Quran di Sinabung

Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Karo, Adnan Effendi Zainuddin Batubara, memimpin pemotongan hewan qurban Program Qurban Istimewa (QUIS) Daarul Quran di kaki Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara.

img_0752

Hal itu ditandai dengan pemotongan ternak qurban QUIS di Desa Jeraya, Kec Simpang Empat, Senin (12/9) pagi.

Bertempat di areal Masjid Jeraya, Adnan Zainuddin memimpin pemotongan seekor lembu dan 10 domba dari peserta Program QUIS Daqu.

Penyembelihan hewan qurban di tepi zona merah Sinabung ini dilaksanakan bersama tokoh dakwah Karo Ilyas Tarigan,  sejumlah dai muda dan puluhan warga setempat.

img_0815

Ilyas menjelaskan, daging qurban QUIS tersebut dibagikan kepada warga Desa Jeraya, Sukatepu, Gajah, Nang Belawan, dan Desa Pintu Mbesi.

‘’Selain warga terdampak erupsi Sinabung, penerima daging qurban di daerah ini juga merupakan pengungsi dari zona merah Sinabung,’’ ungkap Ilyas yang didampingi putrinya sebagai relawan QUIS Daqu, Nur Aini.

Adnan Zainuddin yang jalannya agak terpincang-pincang karena asam urat di kakinya, menyatakan syukur dan terima kasih kepada para pequrban QUIS Daqu.

‘’Saya atas nama warga Muslim Karo bersyukur dan berterima kasih atas kiriman qurban dari Daarul Quran. Saya bangga dan terharu memimpin qurban QUIS Daqu walaupun sebenarnya sedang kurang sehat,’’ tutur Adnan yang kini beserta istri dan anaknya menempati rumah petak kontrakan di Simpang Empat sebagai pengungsi mandiri.

img_0788

Tahun ini, QUIS Daqu mengirim sebanyak satu ekor lembu dan 50 ekor domba ke Medan dan Karo. Sepuluh domba dipotong di Rumah Tahfidz PGN  dan Sekolah Alam Bukit Hijau Tuntungan, Medan.

Lembu dan 40 domba dipotong di Masjid Desa Jeraya, Tiganderket, Sukandebi, dan Simpang Gunung. Dari empat titik potong ini selanjutnya daging qurban juga dibagikan kepada warga beberapa desa di sekitarnya.

 

Kepada jamaah penerima qurban QUIS Daqu, Ilyas Tarigan berpesan agar momentum Idul Adha dijadikan tonggak untuk meningkatkan ibadah.

img_0885

 

‘’Masjid jangan diramaikan, tapi dimakmurkan. Buat apa masjid ramai seperti ini jika setelah adzan berkumandang yang sholat hanya sedikit orang,’’ kata Ilyas di hadapan warga desa yang tumplek memenuhi Masjid Tiganderket saat pemotongan qurban.

Kategori
Berita Pesantren

Quis Bagi Hewan Kurban Bagi Warga Sekitar Hotel Siti

” Bismillahi, Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar” demikian ustadz Jaya Rukmana memulai acara pembukaaan penyembelihan hewan qurban tahun 2016 di hotel Siti Tangerang yang digelar pada Senin (12/9).
20160912_085752

Kegiatan dimulai sejak pukul 08.30 selepas shalat Idul Adha, yang dihadiri oleh segenap warga dan tokoh masyarakat. Total semua hewan dan pekurban yang berasal dari para santri Shigor ini mencapai 50 kambing dan 2 sapi.

 

“Saya ucapkan kepada para pekurban semoga Allah swt menerima amal kurban dan diberikan keberkahan dalam amal usahanya dunia maupun hingga akhirat, para pekurban yang terdiri dari santri shigor putri tahun 2016 ini mencapai 50 kambing dan 2 sapi” ujarnya.
20160912_092732
Menurutnya, Pendistribusian dibagikan kepada yang berhak diantaranya kepada masjid Annadzom Pabuaran Tumpeng Tangerang sebanyak 20 kambing, rumah tahfidz Al-Marjan sebanyak 5 kambing, Binamas, Babinsa dan sisanya untuk warga sekitar yang berhak.

 

Secara terpisah, Khori Ainul Yakin selaku penanggungjawab Qurban Istimwea (QUIS) Daqu menghaturkan banyak terima kasih kepada segenap donatur dan pekurban pada tahun 2016 ini seraya berdoa semoga Allah swt meridoi kurbannya dan kelak di catat sebagai amal jariyah.

Kategori
Artikel

Hikmah Ibadah Qurban Oleh: Khori Ainul Yaqin

Ibadah qurban menandakan nilai ketauhidan yang nyata Nabi Ibrahim as yang rela mengorbankan anak satu-satunya yang sangat dicintainya karna perintah Allah semata. Dari kisah tersebut Allah SWT melalui Nabi Ibrahim as hendak mengajarkan kepada umat manusia agar memahami arti tauhid yang sebenarnya yakni membebaskan dirinya dari penghambaan kepada materi menuju penghambaan kepada Allah SWT.

Maka hikmah yang dapat di ambil dari ibadah Qurban Adalah

Pertama
Melatih diri untuk slalu patuh pada perintah Allah SWT, karna tingkat ketaqwaan seorang hamba tidak selalu kuat, dan Allah akan Mengujinya setiap saat. “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan” (QS. Asy Syam (91) : 8)

Kedua
Jika seseorang hamba sudah mampu untuk berqurban, Namun enggan menunaikanya maka belum di akui sebegai umat Nabi Muhammad SAW, Sebagaimana Bersabda Rosululloh SAW : “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu dia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat sholat kami.” (HR. Ahmad dan Ibn Majah). Seseorang tidak akan pernah sampai kepada ketaqwaan dan tidak akan memperoleh keimanan yang sejati, bila kecintaannya kepada dunia mengalahkan kecintaannya kepada Allah SWT dan Rasulnya.

Ketiga
Menumbuhkan jiwa Sosial untuk berbagi kepada sesama sebagai rasa syukur atas nikmat yang telah di berikan oleh Allah SWT. (Sayidah)

Kategori
Aqidah Artikel Berita

Quis Daarul Quran Tingkatkan Layanan Qurban dan Aqiqah

Quis Daarul Qur’an merupakan lembaga otonom yang didirikan Daarul Qur’an. Lembaga ini dihadirkan untuk meningkatkan layanan dan kenyaman masyarakat dalam menunaikan ibadah kurban dan akikah.

“Kami memberikan layanan penyiapan hewan kurban atau akikah,  pemotongan, dan pendistribusian,” kata Ketua Yayasan Daarul Qur’an Tarmizi As Shidiq, Selasa (9/8)

Tarmizi mengatakan, ada sejumlah keistimewaan program kurban dan akikah melalui Quis Daarul Qur’an. Transaksi dan prosesi sejak stocking hewan hingga pemotongan dan pendistribusian dagingnya dilakukan sesuai syariat Islam. Stocking hewan kurban dan akikah sendiri dikelola secara profesional oleh Daqu Agro Techno, lembaga otonom Daarul Qur’an yang bergerak di bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan. Daqu Agro Techno dalam hal ini juga bekerja sama dan membina peternak-peternak lokal (plasma).

“Calon pengurban dapat melihat stok ternak melalui program wisata agro,” ungkap Tarmizi.

Untuk pendistribusian, Tarmizi menjelaskan, hewan kurban dan akikah ditujukan secara khusus untuk unit-unit pemuliaan Alquran, yaitu komunitas Pesantren Tahfizh, Rumah Tahfizh, dan Rumah Quran serta kawasan binaan Daarul Qur’an di nusantara. Program kurban ini sekaligus dapat meningkatkan pergerakan ekonomi petani dan peternak serta menunjang kemandirian Pesantren Tahfizh dan Rumah Tahfizh binaan.

Untuk memelihara semangat berkurban dan lebih meringankan pelaksanaannya, Quis Daarul Qur’an menyelenggarakan layanan sepanjang tahun berupa Program Qurban Berencana. Melalui program tabungan kurban ini, para pekurban langganan dapat meningkatkan jumlah kurbannya, sedangkan yang belum berkurban dapat mencicil untuk mewujudkan niat ibadahnya. Program ini lebih menyemarakkan syiar agama dan Qur’an di Tanah Air, terutama di daerah-daerah pelosok seperti Kampung Quran OeUe di NTT dan Jailolo, Maluku Utara. (republika.or.id)