Kategori
Artikel Berita Pesantren

Pesantren Daqu Gelar Wisuda Angkatan 12

Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an kembali menggelar wisuda purna untuk angkatan 12 tahun kelulusan 2022, Sabtu (16/4). Acara dilaksanakan di Ballroom Kino Tower Alam Sutera, Serpong, Tangerang Selatan. Santri peserta wisuda berasal dari Pondok Pesantren Daqu yang memiliki jenjang kelas 12 atau setara, yakni Pesantren Daqu Putra Tangerang, Putri Cikarang, Bandung, serta Mu’adalah Cariu dan Karawang.

Santri peserta wisuda berjumlah 403 orang, terdiri dari 190 santri Pesantren Daqu Tangerang, 127 Putri Cikarang, 16 Bandung, 20 Cariu dan 10 Karawang. Sementara yang hadir berjumlah 345 santri.

Prosesi dilakukan dengan khidmad. Satu per satu santri menyalami para pimpinan Daarul Qur’an, yakni Pimpinan Umum KH Yusuf Mansur, Dewan Syari’ah Daarul Qur’an, KH Ahmad Kosasih, Pimpinan Direktorat Pendidkan KH Ahmad Jamil, Pimpinan Direktorat Zakat dan Wakaf, Ustadz Anwar Sani, serta Pimpinan Direktorat Ekonomi, Ustadz Tarmizi Ashidiq.

Hadir pula pakar kaligrafi iternasional, Syekh Belaid Ghamidi, serta pakar Al-Qur’an dari organisasi tahfizh dunia yang kini berkhidmad di Pesantren Daqu, Prof. Dr. Zaid bin Ali Andullah Al Ghayli. Keduanya di akhir acara memberikan ijazah sanad khot dan tahfizh pada beberapa santri. Wisuda juga mengumumkan para santri yang lolos seleksi mengikuti pengabdian di Pesantren Daqu yang dibacakan langsung oleh KH Ahmad Jamil.

Setalah prosesi wisuda, sambutan disampaikan oleh Perwakilan Wali Santri.  Beliau adalah KH Zainal Arifin, wali santri Inayatillah, Pesantren Daqu Putri Cikarang, sekaligus Wakil Walikota Banda Aceh.

Ia membuka dengan pesan pada para santri. Dalam tuturannya, ia menyanjung apa yang telah dilewati para santri di pondok sebagai buah kesungguhan mereka belajar. Seperti kata pepetah Arab, “Man Jadda Wajada”, siapa yang bersungguh-sungguh pasti dapat.

“Kami sangat bangga bisa menyekolahkan anak kami di Daarul Qur’an. Daarul Qur’an diminati bukan hanya oleh anak-anak kami, tapi masih banyak lagi,” ucap beliau setelahnya, mewakili perasaan para wali santri.

Kini giliran santri yang menyambut para guru dan orang-orang tua mereka. Santriwati asal Riau, Zaa Zaa Haura, sekaligus alumni Pesantren Daqu Cikarang diberi kesempatan mewakili teman-temannya memberi sambutan wisudawan.

Setelah mengucap terima kasih atas jasa para guru dan orang tua, santriwati sekaligus ketua Angkatan 12 Pesantren Daqu Putri Cikarang ini turut berpesan pada para sejawatnya.

“Jangan pernah takut bermimpi dan menjatuhkan umum. Karena seperti menjatuhkan bibit tumbuhan. Semakin kita siram dan pupuk dengan doa, sedekah, ibadah, maka dia akan tumbuh besar,” terangnya. Pesan yang ia pelajari dari Ayahanda KH Yusuf Mansur, yang senantiasa optimis terhadap semua mimpi.

Pesan yang ditunggu-tunggu tentunya datang dari Ayahanda KH Yusuf Mansur. Pimpinan Umum Daarul Qur’an yang sudah dianggap ayah sendiri oleh para santri, dengan ciri khasnya yang penuh optimisme, berpidato di hadapan para santri.

Optimisme ini dibutuhkan para santri sebab perjalanan mereka sejatinya baru dimulai bakda lulus dari tingkat SMA khususnya pondok pesantren ini. Pun begitu apa yang disampiakan KH Yusuf Mansur juga teramat penting agar mereka mampu menjadi pemimpin yang terbaik.

KH Yusuf Mansur mengajukan 3 syarat seorang leder atau pemimpin yang baik. Pertama, harus banyak inisiatif disertai aksi nyata untuk membantu sesiapa yang kesulitan.

“Kalian ngeliat ada warung, kantin, pimpin. Temen kalian yang kesusahan, ambil inisiatif, lakukan gerakan buat dia,” tutur beliau.

KH Yusuf kemudian mencotohan apa yang dilakukan Ikatan Alumni Daarul Qur’an atau IKADAQU Mesir yang membuat sebuah perayaan dalam memperingati 75 tahun kerjamasa Indonesia-Mesir. “…mengubah darosah yang kotor, penuh sampah, menjadi tujuan wisata,” terang Kyai Yusuf.

Syarat pemimpin yang baik kedua ialah harus banyak membantu orang. Jika niat orang tersebut baik maka tidak ada alasan untuk kita tidak membantu.

Yang terakhir, kita harus memilki gestur pemimpin, yakni yang mengajak, bukan diajak.

“Perhatikan dunia ini, liat sedang bergerak ke arah mana. Ambil inisiatif, jangan jadi flower, buat Gerakan,” tutup Kyai Yusuf diiringi riuhnya tepuk tangan Wisuda Angkatan 12 yang dihadiri pula oleh orangtua santri ini.

Peraih Nilai Dirosah dan Akademik Terbaik

Belum lengkap acara wisuda tanpa ada pemberian penghargaan pada para wisudawan dan wisudawati terbaik. Mereka yang telah berungguh-sungguh belajar hingga mendapat pengakuan secara akademik maupun Bahasa pun harus diapresiasi.

Penghargaan dirosah dan akademik pun diberikan pada masing-masing santri terbaik dari Pesantren Daqu Tangerang, Bandung, serta Muadalah Karawang dan Cariu.

Dari Pesantren Daqu Tangerang, Muhammad Maulana Siddiq menjadi santri terbaik penilaian Dirosah atau kepesantrenan. Sementara Zauqi Qassasy meeraih predikat nilai terbaik dalam pelajaran Diknas.

Pesantren Daqu Bandung menunjuk Muhammad Agam Nalf Saujani sebagai peraih pencapaian terbaik katgori Dirosah. Sementara dalam penilaian kategori Diknas, Muhammad Zakie Irdana, menyandang gelar serupa.

Pesantren Daqu juga memiliki pesantren dengan program mu’adalah atau Tarbiyatul Mu’alimin Al Islamiyah (TMI), yakni pesantren yang berfokus pada penerapan kurikulum kebahasaan serta kemampuan membaca kitab klasik Islam.

Dua pesantren dengan program TMI ini yakni Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu serta Karawang. Keduanya juga menganugerahi wisudawan terbaik kategori Dirosah dan Diknas.

Dari Pesantrn Daqu Cariu, Muaz Abiyyu mendapat gelar terbaik dalam penilaian Dirosah. Sementara santri atas nama Sopian menjadi yang terbaik dalam penilaian Diknas.

Pesantren Daqu Karawang menunjuk Muhammad Diroyan Al-Hafizh sebagai santri terbaik penilaian Dirosah. Sementara dalam penilaian Diknas dianugerahkan pada Muhammad Hafiz Fauzan.

Belum selesai, para santri juga mendapat kesempatan kuliah di Institut Daarul Qur’an (Idaqu) atau STMIK Antar Bangsa dengan beasiswa penuh hingga mereka lulus. Kabar Bahagia ini disampaikan langsung oleh Rektor Idaqu, Ustadz Anwar Sani, serta Ketua STMIK AB, Ustadz Tarmizi Ashidiq.

Pemberian Ijazah Sanad Khot Kaligrafi

Seperti tahun-tahun sebelumnya, dalam momen wisuda Pesantren Daqu juga dilakukan pemberian sanad kaligrafi. Tahun ini ada 4 kaligrafer muda dari kelas 12 yang mendapatkan ijazah sanad ( di beberapa khot ) langsung dari Syeikh Beleid Hamidi, Kaligrafer internasional yang telah menulis 8 mushaf Alquran.

Keempat santri tesebut yakni:

1. Fatih Dhermawan, yang menerima ijazah sanad khat Riq’ah

2. Muhammad Zidan Samudra, ijazah sanad khat Riq’ah

3. Dhiyaul Zikra Jamaludin, ijazah sanad khat Diwani

4. Ahmad Ridho, ijazah sanad khat Riq’ah

Di Pesantren Daqu para santri tidak hanya menghafal Al-Qur’an tapi juga bisa menuliskannya dengan standar yang baik.

Pembacaan SK pengabdian oleh KH Ahmad Jamil.

Pemberian Ijazah Sanad Al-Qur’an

Tahun ini Pesantren Daqu Kembali menelurkan santri yang memperoleh sanad Al-Qur’an Markaz ‘Idaad Mu’alimil Qur’anul Karim, atau tempat pembunaan para santri untuk meraih sanad Al-Qur’an.

Keduanya ialah Nanda Felizan yang mendapat Sanad Wiro’ah Imam Ashim Riwayat Hafsh dan Syu’bah dari Syekh Abdullah Ahmad Muhammad Asy Syajaroh. Sementara Habibi Bahrein memperoleh sanad serupa dari Syekh Salim Hasan Shomlah.

Sampai saat ini Pesantren Daqu lewat Markaz Al-Qur’an telah menelurkan santri bersanad hingga puluhan orang. Bacaan Al-Qur’an mereka tersambung hingga Rasulullah SAW.

Kategori
Berita Pesantren

Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Al-Jannah Cariu Gelar Wisuda Angkatan 5 dan 6

Sebanyak 26 santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Al-Jannah, Cariu, Kab. Bogor, diwisuda pada Kamis (25/6/2021), di Lapangan Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu, Jalan Tegalsalam RT.22 / RW.08, Cariu, Kab. Bogor. Semua santri yang diwisuda berasal dari 2 angkatan, yakni angkatan 5 dan 6, dari tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).

Prosesi wisuda disaksikan langsung oleh Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan, KH Ahmad Jamil, serta para pengurus Yayasan Al-Jannah yang dipimpin oleh Bunda Siti Khadijah Siregar. Prosesi wisuda juga dihadiri Pakar Tahfizh dan Tahsin Al-Qur’an yang berkhidmad di Pesantren Daqu, Syaikh Ahmad Samir Al-Khannas.

Prosesi wisuda dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Salah satu implementasinya yakni peniadaan proses pengalungan piagam dan pemberian sertifikat oleh para pimpinan pesantren. Para santri membawa kedua simbol wisuda itu sejak dari tempat duduk masing-masing sehingga waktu di atas panggung tidak berlangsung lama.

Orangtua dan wali santri juga tak diperkenankan hadir di lokasi wisuda. Sebagai gantinya, mereka bisa menyaksikannya lewat tayangan live di kanal Youtube Pesantren Daqu.

Selaku Pembina Yayasan sekaligus menjadi orangtua asuh para santri di pesantren, Bunda Siti Khadijah mengaku bangga atas pencapaian para santri. Beliau bersama 16 pengurus Yayasan lain juga yakin keberkahan akan selalu menyertai para santri serta Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu karena Al-Qur’an yang mereka hafal.

Bahkan, beliau yakin para santri mampu menjadi sosok pemimpin bangsa. “Kalau janjinya dipegang, Insya Allah, kalau jadi pemimpin, jadi pemimpin yang adil, yang amanah,” tukasnya, sekaligus berpesan untuk selalu mengamalkan isi Al-Qur’an.

Dalam menapaki masa depan, para santri juga diharapkan untuk terus berada dalam jalan keridhoan Allah SWT. Kyai Jamil mengatakan pada sambutannya, selama kita berbuat kebaikan dengan jalan yang diridhoi Allah serta tak melangar hukum, maka beristiqomahlah.

Sejalan dengan Bunda Khadijah, Kyai Jamil juga berpesan untuk mengamalkan Al-Qur’an sebagai landasan kita berbuat baik tersebut. “(selain itu) agar kita bisa berdakwah, kita harus jadi covernya Al-Qur’an dan agama,” terangnya.

Syaikh Khannas juga memberi wejangan pada para santri. Selain itu, ia juga memberi semangat bagi siapa saja yang ingin menjadi penghafal Al-Qur’an. Karena sejatinya menghafal Al-Qur’an itu mudah.

“Hati orang mukmin itu kuat menerima Al-Qur’an karena ada iman, amanah, dan taklif,” jelasnya sekaligus mengakhiri acara dengan memimpin pembacaan do’a.

Kategori
Berita Fullday

SD Daquschool Tangerang Gelar Wisuda Batch 9

Pandemi masih berlangsung, kegiatan sekolah pun masih terbatas. Salah satunya acara paling sakral bagi para siswa sekolah, yakni Wisuda Purna.

Itu juga yang dirasakan para siswa SD Daquschool Tangerang. Mereka melaksanakan wisuda dengan protokol kesehatan yang ketat. Jumlah kehadiran pun dibatasi. Sehingga tak semua keluarga tercinta bisa hadir di hari spesial mereka.

Tahun ini, SD Daquschool Ketapang resmi meluluskan generasi ke 9. Para siswa yang mengikuti wisuda tersebut berjumlah 33 orang.

Prosesi wisuda dilakukan di gedung kuliah Institut Daarul Qur’an, Jl. Cipondoh Makmur Raya, Cipondoh, Sabtu (12/6/2021). Para siswa hadir bersama kedua orangtua atau wali muridnya, dan tak boleh lebih dari itu. Mereka pun datang bertahap agar tak terjadi kerumunan. Di ruangan wisuda, mereka duduk berjarak antara satu dengan lainnya. Selain itu, tentunya handsanitizer dan thermogun disiapkan untuk memastikan kesehatan para peserta wisuda.

Selain para pimpinan SD Daquschool, hadir pula Pimpinan Direktorat Pendidkan Daarul Qur’an, KH Ahmad Jamil serta Pimpinan Direktorat Ekonomi Daarul Qur’an, Ustadz Tarmizi Ashidiq. Mereka didampingi oleh Kepala Biro Fullday, Dr. Mahfud Fauzi serta Kepala Sekolah SD Daquschool Ketapang, Miss Netty.

Lagu Indonesia Raya dan mars Daqu menjadi lantunan wajib untuk membuka acara. Setelah itu, para pimpinan bergantian memberikan sambutannya. Kyai Jamil menjadi yang pertama menyampaikan pesan-pesannya pada para wisudawan.

Dalam sambutannya itu Kyai Jamil mengatakan bahwa, Insya Allah, para siswa yang diwisuda sudah dipersiapkan untuk menatap masa depan dan menjadi generasi The Winner. Namun, ada satu hal yang tak boleh dilupakan para siswa setelah lulus nanti, yakni Al-Qur’an.

Selain hafalan, mengamalkan isi Al-Qur’an juga tak boleh terlewat. “Kulit sapi sebab berteman dengan Qur’an, tiap hari diciumin, sebab jadi cover Qur’an. Keberkahan Qur’an dia kena juga. Beda lagi kalau berteman dengan sepatu dan bedug,” tutur Kyai Jamil mengumpamakan bagaimana Al-Qur’an mampu memberi keberkahan.

Beliau juga berpesan agar para siswa selalu merendahkan suara ketika berbicara pada orangtua, namun harus meletakkan setinggi-tingginya cita-cita yang ingin mereka gapai.

Miss Netty pun menyampaikan hal senada dengan Kyai Jamil kala dirinya memberi sambutan. Namun, ia menyapaikannya dengan gaya yang sedikit berbeda. Beberapa pantun menjadi cara ia menyampaikan tersebut. Riuh tepuk tangan pun membanjiri tiap kali pantun selesai dibacakan.

Smeentara itu, aspirasi para orangtua atau wali siswa pun turut disampaikan di atas panggung. Kali ini Bapak Hermanto, selaku wali siswa Ananda Syakira, yang mewakili dalam memberi sambutan.

Di awal ia turut mengapresiasi SD Daquschool Ketapang yang mampu membangun relasi yang bagus antara siswa, guru dan orangtua. Ia juga mengenang beberapa acara yang menjadi ajang mempererat hubungan tersebut.

Tak hanya itu, ia turut memberi pesan untuk pembelajaran di SD Daquschool. “Di kelas 1, 2, 3 diajarkan fundamental, yakni bagaimana caranya belajar. Kemudian baru nanti kelas 5 dan 6 di drill buat ujian,” terangnya. Menurutnya, cara ini efektif untuk memaksimalkan potensi anak-anak Indonesia.

Ustadz Tarmizi pun tak ketinggalan memberikan nasihat dan pesannya. Untuk para siswa, ia berpesan agar jangan ragu untuk mengafirmasi cita-cita. Ia mencontohkan kala Rasul SAW mengatakan bahwa Konstantinopel (sekarang Istanbul) akan ditaklukan oleh pasukan muslim. Ratusan tahun kemudian baru perkataan Rasul terwujud setelah Muhammad Al-Fatih berhasil merealisasi cita-cita itu.

Di akhir acara, momen haru terhampar kala para siswa memberikan persembahan spesial bagi para gurunya. Satu per satu mereka membacakan penggalan puisi. Beberapa anak naik ke atas panggung, sementara yang lainnya mempersembahkan dari tempat ia duduk. Tak ayal, beberapa guru pun terlihat menitikkan air mata.

Kategori
Berita Cikarang Pesantren

Wisuda Purna Pesantren Daqu Putri Cikarang, Maknai dengan Rasa Optimis dan Bangga

Sehari setelah pelaksanaan Wisuda Purna Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang, Sabtu (17/4/2021), Pesantren Daqu Putri Cikarang juga menggelar acara serupa keesokan harinya, Minggu (18/4/2021) untuk angkatan ke 11, di aula Pesantren. Sama halnya dengan di Pesantren Daqu Tangerang, Wisuda Purna ini juga diikuti dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, para wali santri juga tak diperkenankan untuk hadir, kecuali yang ditunjuk sebagai perwakilan.

Para Pimpinan Daarul Qur’an turut hadir dalam acara sakral bagi santri kelas 9 SMP dan 12 SMA ini. Ayahanda KH Yusuf Mansur selaku Pembina Yayasan menyapa para santriwati sejak awal acara. KH Ahmad Kosasih selaku Dewan Syariah Daarul Qur’an, serta 3 Pimpinan Direktorat, yakni KH Ahmad Jamil, MA., selaku Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan, Dr. H. Tarmizi Ashidiq MA, selaku Pimpinan Direktorat Bisnis sekaligus Ketua STMIK Antar Bangsa, serta Dr. H. M. Anwar Sani, ME., selaku Pimpinan Direktorat Zakat dan Wakaf sekaligus Rektor Institut Daarul Qur’an, juga menyertai acara yang diselenggarakan ba’da Sholat Tarawih itu. Tak ketinggalan, Pengasuh Pesantren Daqu Putri Cikarang, KH Heri Setiawan, serta donatur utama pesantren, H. Budi Hartawinata turut mengiringi penyelenggaraan Wisuda Purna ini.

Tahun ini, Pesantren Daqu Cikarang mewisuda sebanyak 119 santriwati tingkat SMA. Kebahagiaan bagi Pesantren Daqu Cikarang makin lengkap setelah sebelumnya 6 orang santriwati berhasil lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Acara ini makin bermakna bagi para wisudawati karena Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H., Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, juga menyapa mereka selaku wali santriwati dari Ananda Zatila Aqmar Arifa. Meski secara daring, tapi sambutan tokoh masyarakat tersebut memberikan suntikan motivasi lebih bagi mereka.

“Teruslah berkarya, belajar, dan jangan lupa, kekuatan dari mengulang, the power of repetition. Ulangi terus yang sudah kita peroleh di pesantren. Ulangi terus hafalan yang Ananda punya,” pesan Prof Zudan pada para wisudawati. Ia juga berpesan agar pihak pesantren selalu memantau perkembangan dan menjalin komunikasi dengan para alumni. Karena merekelah yang menjadi cermin kualitas pesantren.

Sebelumnya, Kyai Jamil juga menitipkan pesan untuk para wisudawati. Beliau mengutip qoul atau perkataan para ulama terdahulu.

“Man ahsana suhbatal Qur’an, Ahsanallahu suhbatahu. Barangsiapa memperbaiki kedekatan, persahabatnnya dengan Al-Qur’an, maka Allah akan memperbaiki kedekatan-Nya dengan kita,” terang beliau. Pesan itu, kata beliau, mengingatkan kita bahwa sebagai santri aktivitas sehari-hari kita tak boleh lepas dari Al-Qur’an. Karena sejatinya, value atau nilai-nilai kehidupan yang diajarkan di pesantren, utamanya adalah bagaimana kita membersamai Al-Qur’an dan Al-Qur’an membersamai kita.

Sementara itu, Haji Budi memberikan tips kesuksesan bagi para santri. Sosok yang juga seorang pengusaha ini mengingatkan para wisudawati agar senantiasa berbakti pada orangtua. “Sukses itu adalah karena ia menjadikan orangtuanya jadi raja,” jelasnya.

Tentunya motivasi dari ayahnda Yusuf Mansur menjadi racikan ampuh untuk membakar semangat para wisudawati. Beliau berbagi berbagai cerita, salah satunya tentang ibunda dari sahabat salah satu asatidz Daarul Qur’an, Ustadz Hendy Irawan, yang ayahanda sebut sebagai Mama Liza. Di usia yang sudah menginjak 68 tahun tahun, Mama Liza ini masih semangat untuk mengejar mimpi. Kini, beliau sudah memilki ratusan karyawan.

“Jangan ditinggal apa saja yang sudah dipelajari di Daarul Qur’an. Tadi, tuh, soal afirmasi, visualisasi dan imajinasi. Apalagi kalian ini ahlul Qur’an, ditempel sama Al-Qur’an, wah itu udah mantep banget itu,” pesan ayahanda, setelah sebelumnya salah satu wisudawati mengutarakan keinginannya untuk memiliki sebuah brand.

Pesan menyentuh mewakili perasaan para wisudawati malam itu. Pesan itu disampaikan oleh Suci Arum Nur Rachmawati. Layaknya perpisahan, kesedihan pasti menyelimuti sanubari para wisudawati. Namun, Suci tak ingin momen ini hanya dijadikan sebagai curahan rasa haru.

“Hari ini adalah hakikatnya sebuah penundaan untuk bertemu suatu saat nanti. Saya harap hari ini tak dimaknai dengan perpisahan, tapi maknailah dengan perasaan optimis dan bangga untuk dapat meraih masa depan yang gemilang,” tutur Ananda bergelar hafizhah Al-Qur’an 30 juz ini. Dengan begitu, Wisuda Purna bukan akhir dari cerita, namun sebagai batu loncatan untuk menggapai cita-cita.

Kategori
Berita Kegiatan shighor putra

Haru dalam Acara Pelepasan Wisudawan Santri I’daad Shigor Putra Angkatan Ke 10

Sebanyak 55 santri I’daad Shigor Putra angkatan 10 telah diwisuda. 6 diantaranya bahkan berhasil meraih gelar hafizh Qur’an. Prosesi para santri tersebut berbarengan dengan prosesi wisuda santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an tingkat SMA serta I’daad Shigor Putri. Kini, setelah resmi menyandang gelar wisudawan, para santri I’daad Shigor Putra turut melepas statusnya sebagai santri Shigor dalam acara bertajuk “Pelepasan Santri Kelas 6, X Generation”.

Acara tersebut digelar di aula Shigor Putra, Gedung Ad-Dhuha lantai 6, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang, Minggu (18/4/2021). Pelepasan itu disaksikan pula oleh adik-adik kelasnya, yakni kelas 1 sampai 5. Mereka berkumpul untuk menyambut sekaligus melepas kepergian sang kakak.

Acara dibuka dengan tampilan hadroh yang dilanjutkan tilawah oleh Ananda Arwani. Setelah itu, barulah iring-iringan wisudawan disambut dan diberikan tempat tepat di depan panggung acara. Setelah membentuk formasi, para santri wisudawan khusyuk mendengarkan sambutan dari Kepala Sekolah Shigor Putra, Ustadz Yayan Rudiyana.

Ustadz Yayan pun melanjutkan pesan KH Yusuf Mansur dalam acara Wisuda Purna. Ia mengatakan bahwa para santri wisudawan itu masih punya banyak waktu untuk berdoa demi kesuksesan di masa yang akan datang.

“Kalian masih punya 6 tahun sebelum masuk kuliah. Mudah-mudahan kalian bisa lebih memperjuangkannya mulai dari SMP, SMA, hingga nanti jenjang kuliah,” tuturnya.

Tak lengkap rasanya kalau Pengasuh I’daad Shigor Putra tak memberikan motivasinya. KH Muhajirin Abdul Qodir, MA selaku pengasuh pun juga menyambut acara tersebut.

Beliau berpesan bukan hanya untuk para wisudawan, tapi juga untuk adik-adik kelas mereka. “Kalau kalian ga beetah, coba lagi setahun. Ga betah, coba lagi. Sampai betah. Agar kalian ikhlas belajar. Jangan sampai kalian di sini 5 tahun, 6 tahun, gak ngerti apa-apa,” pesannya.

Tak sampai situ, nasihat dan motivasi juga diberikan oleh KH Rosyid selaku perwakilan wali santri. Ia berharap para santri dapat melanjutkan apa yang sudah didapat di pesantren.

“Ada orangtua 60 tahun menghadapi singa di depannya, hebat gak dia? Enggak. Kenapa? Udah tua. Tapi, kalau kalian umur 12 tahun, berani ngadepin singa, kata orang-orang yang liat hebat ga? Hebat,” ujarnya menganalogikan bagaimana keberanian para santri untuk menghafal Al-Qur’an sejak dini.

Keharuan pun memuncak ketika rekaman video kenangan para santri wisudawan diputar. Diiringi dengan lagu sendu, para santri mulai menitikkan air mata. Ucapan doa dan terima kasih dihaturkan untuk para asatidz, asatidzah, hingga adik-adik dan teman-teman semuanya.

Para asatidz yang hadir pun larut dalam keharuan. Di antara mereka ada Koordinator Kepengasuhan Santri I’daad Shigor Putra, KH Husnul Adib. Di akhir acara, para santri pun saling berpelukkan dan mencium satu per satu tangan para asatidz dan asatidzah. Tanda terimakasih atas ilmu yang sudah diberikan padanya.

Kategori
Berita Kegiatan Pesantren shighor putra Shigor Putri

Pesantren Daqu Tangerang Gelar Wisuda Purna Tahun 2021

Semua yang berproses pasti akan berujung. Begitu pula dengan para santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang. Tiga tahun mereka menempuh pendidikan SMA, hingga akhirnya di hari Sabtu malam (17/4/2021) kemarin, mereka diwisuda sebagai pertanda telah menyelesaikan studinya. Prosesi wisuda itu digelar di panggung yang berada di lapangan basket Pesantren Daqu Tangerang. Tentunya, prosesi ini juga disertai penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Bukan hanya santri tingkat SMA. Para santriwan dan santriwati I’daad SD Shigor Putra dan Putri turut serta merasakan kebahagiaan acara di malam selepas pelaksanaan Sholat Tarawih tersebut.

Perayaan Wisuda Purna ini makin spesial dengan hadirnya seluruh pimpinan Daarul Qur’an, KH Yusuf Mansur selaku Pembina Yayasan, KH Ahmad Kosasih selaku Dewan Syariah Daarul Qur’an, serta 3 Pimpinan Direktorat, yakni KH Ahmad Jamil, MA., selaku Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan, Dr. H. Tarmizi Ashidiq MA, selaku Pimpinan Direktorat Bisnis sekaligus Ketua STMIK Antar Bangsa, serta Dr. H. M. Anwar Sani, ME., selaku Pimpinan Direktorat Zakat dan Wakaf sekaligus Rektor Institut Daarul Qur’an. Para pengasuh wisudawan dan wisudawati pun ikut medampingi, yakni Pesngasuh Pesantren Daqu Tangerang, KH Syaiful Bahri, Pengasuh I’daad SD Shigor Putra, KH Muhajirin Abdul Qodir, MA. Serta Pengasuh I’daad SD Shigor Putri, H. Jaya Rukmana, MA.

Hadir pula Prof. Dr. Zaid Ali Abdalla Al-Ghili, pakar Qiro’at yang telah lama mengabdi di Pesantren Daqu serta salah satu pengajar yang masyhur di Masjidil Haram, Syekh Abdul Dhohir Shoqr. Tak ketinggalan, Pjs Gubernur Sulawesi Utara, Dr Drs Agus Fatoni MSi., juga menyempatkan menyapa para wisudawan-wisudawati di malam itu. Ia pun turut hadir sebagai wali santri dari Alfascadieno Akbar Fatoni, salah satu santri SMA yang juga dinyatakan lolos seleksi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Tahun ini, SMA Pesantren Daqu Tangerang mewisuda sebanyak 156 santri, sementara I’daad Shigor Putra 55 santri serta 19 santriwati dari I’daad Shigor Putri. Tak sampai di situ, Pesantren Daqu juga menelurkan 96 santri yang sudah mengkhatamkan 30 juz Al-Qur’an, 90 dari tingkat SMA serta 6 orang dari I’daad Shigor Putra.

Kyai Syaiful yang mendapatkan kesempatan pertama untuk memberikan sambutan menuturkan ucapan syukurnya atas prosesi wisuda ini. Beliau yang sekaligus ketua panitia acara Wisuda Purna ini mengatakan bahwa para wisudawan tak menutup kemungkinan akan mengikuti jejak para tokoh agama Islam yang sukses di usia muda, sebut saja Usamah Bin Zayid yang di usia ke 17 tahun diangkat oleh Rasulullah SAW menjadi panglima perang, Muadz Bin Jabal di usia 20 tahun ditunjuk oleh Rasulullah SAW untuk menjadi Qadhi di Yaman, Imam Syafi’I di usia 15 tahun diamanahkan untuk memberikan fatwa di Masjidil Haram, dan lain sebagainya.

“Kami yakin, anak-anak kami yang saat ini berjumlah 230 yang akan di wisuda malam ini, mereka adalah gerenerasi yang dipersiapkan untuk menjadi generasi Rabbani dan Qur’ani,” ujarnya.

Capaian kelulusan ini tentu juga berkat peran serta para wali santri yang telah ridho menitipkan anaknya di Pesantren Daqu. Ucapan terima kasih pun diutarakan oleh KH Ahmad Jamil. Tanpa para wali santri, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an tak mampu menjadi wadah berkumpulnya para penghafal Qur’an.

“Saya teringat kisah Syeikh Dr. Aiman Suwaid yang bersyukur pada Allah SWT karena telah dititipkan seorang murid bernama Muhammad Hasan kepadanya untuk belajar Al-Qur’an. Beliau sujud syukur, benar-benar bersyukur. Lalu bagaimana kita tidak bersyukur, ribuan santri dititipkan oleh Allah SWT pada kita untuk belajar, menghafal Al-Qur’an serta belajar agama Allah,” kisahnya sembari tersedu.

Drs Agus Fatoni pun bersyukur mampu menyekolahkan sang anak di Pesantren Daqu. “Dalam model Pendidikan pesantren seperti inilah, kalian bukan hanya diberikan kecerdasan intelektual, tapi juga diperkuat dnegan kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, sosial, dan juga kecerdasan moral,” tegasnya seraya berpesan pada para wisudawan-wisudawati.

Terakhir, tentu motivasi dari Ayahanda KH Yusuf Mansur yang paling ditunggu-tunggu. Beliau memberikan “Rahasia Kecil” pada para santri agar kelak, di jenjang pendidikan selanjutnya, para santri mampu memilki tekad kuat untuk hidup mandiri. Lebih dari itu, agar mereka bisa menghadiahkan para orangtuanya sebagai balas budi telah berjuang memberikan pendidikan terbaik pada mereka.

Rahasia kecil itu dalah doa. “Doa yang bukan sembarang doa, di mana doa ini bener-bener mengunci kalian untuk terus mau memurojaah Qur’an,” terang Kyai Yusuf Mansur.

Doa ketika ditempel dengan Al-Qur’an, maka doa tersebut derajatnya lebih tinggi ketimbang doa yang lainnya. Hal itu pun telah dijelaskan dalam uslub Al-Qur’an.

Karena sesuatu yang ditempel dengan Al-Qur’an, maka hasilnya luar biasa. Malaikat yang ditempel dengan Al-Qur’an, maka jadilah Malaikat Jibril, sang Jendral para malaikat. Nabi yang diberikan wahyu Al-Qur’an, maka lahirlah ‘Ulumul Anbiya, yakni Rasulullah SAW. Bulan yang ditempel dengan Al-Qur’an, maka Ramadhan, bulan dengan penuh keberkahan, yang terbit.

Kategori
Berita Berita Foto Lampung Pesantren

Kelulusan dan Upaya Gapai Impian

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Perasaan bahagia menyelimuti pagi di area Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Lampung, Ahad (6/5), cuaca yang berkabut tak terasa dingin, senyum wali santri dan keluarga santri kelas 9 berhasil menghangatkan pagi itu.

Hari itu akan diadakan prosesi wisuda santri-santri kelas 9, yang genap melaksanakan pendidikan di Pesantren Daqu, Lampung. Acara diawali dengan penampilan spesial dari wisudawan yang berhasil mengharukan orang tua, adik kelas, juga segenap tenaga pendidik, banyak dari mereka menitikan air mata ketika segenap santri kelas 9 yang akan diwisuda itu membacakan kesan dan pesan mereka selama di pesantren.

Haflatul Ikhtitam Santri Angkatan 4 Pesantren Daqu, Lampung dihadiri oleh Ustadz Tarmizi As Shidiq selaku ketua 3 Daarul Qur’an, ustadz Mulyadi selaku kepala kesekretariatan Daarul Qur’an, Bapak Suparmo selaku Bhabinkamtibmas Polsek Tegineneng, sejumlah tokoh masyarakat, juga santri-santri Rumah Tahfizh.

“Berakhirnya belajar di Daarul Qur’an bukanlah akhir dari perjalanan mengejar impian dan cita-cita, tetaplah gantungkan impian dan cita-cita itu, sebagai penyemangat santri-santri dalam menjalani hidup, dan tetaplah berdo’a dan berupaya untuk mengejar impian dan cita-cita. Kebayakan dari anak-anak Indonesia galau dan ragu akan hidupnya kedepan, berbahagialah santri-santri Daarul Qur’an yang sudah menemukan impian dan cita-citanya, terus kejarlah dan berupaya untuk mencapainya.” Pesan ustadz Tarmizi kepada Wisudawan, kemudian beliau memberikan sebuah perumpamaan dalam mengejar impian.

“Impian itu ibarat bunga, harum baunya, dan merona warnanya.
harapan itu ibarat air, ditunggu dan dinanti saat dahaga melanda.
mengejar Impian membuat hidup berliku.
menunggu harapan hidup lebih bermakna.
Ada impian yang dikejar, ada asa yang didamba
Kejar terus impian, dan jangan lelah menunggu harapan
Berdo’a dan berusahalah untuk mencapainya “.

“ Dan tidak usah menangis saat cita-cita belum tercapai
Tidak usah bersedih ketika harapan tak kunjung datang
Tidak Usah muram saat impian belum juga terwujud.
Yakinkan diri, Yakinkan hati.
Anda Pasti Bisa mewujudkannya.

” Bismillah. Sukses dan berkah untuk santri-santri Daarul Qur’an yang akan mewujudkan Dream Daqu, Dream 5 Benua, Dream Indonesia dan Dream Kita Bersama “. Lanjutnya.

Usai menempuh pendidikan di SMP Daarul Qur’an sebagian besar dari wisudawan akan melanjutkan pendidikan SMA di Pesantren Daarul Qur’an, Ketapang, Tangerang.[/vc_column_text][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1525664153837-87945b22-0c8a-8″ include=”17497,17498,17499,17500,17501,17502,17503,17504,17505,17506,17507,17508″][/vc_column][/vc_row]