Kategori
Berita cugenang karawang malang Pesantren tahfizh camp

Saat Menghafal Quran Jadi Studi Lanjutan

Usai menyelesaikan studi S2 Farmasi di Universitas Gajah Mada (UGM) tawaran berkarir dari sejumlah institusi menghampiri Magfiroti Fitri

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Usai menyelesaikan studi S2 Farmasi di Universitas Gajah Mada (UGM) tawaran berkarir dari sejumlah institusi menghampiri Magfiroti Fitri. Dari mulai menjadi dosen di sebuah universitas hingga sejumlah rumah sakit menawarinya posisi bergengsi. Banyaknya tawaran itu membuat ia bingung dan memutuskan untuk shalat istikharah agar pilihannya tidak keliru.

Di saat menunggu hati sreg ke mana ia akan berkarir, Fitri bermimpi yang menggambarkan dirinya sedang membaca ayat terakhir surat Al Baqarah. Sejak itu tawaran posisi dari sejumlah institusi ia hapus sekaligus memantapkan diri untuk menghafal Alquran.

“Sejak lama saya memang memendam keinginan untuk menghafal Alquran. Saya melihat kawan yang sudah menghafal Alquran hidupnya itu tenang, adem, padahal masalahnya sama dengan yang saya hadapi” ujarnya.

Mimpi dan keinginannya ini ia ceritakan kepada orang tuanya. Awalnya Ayah Fitri menolak keinginan putrinya tersebut.

“Ayah saya kecewa. Maunya saya bekerja lalu menikah” kisah Fitri.

Namun itu tidak membuatnya patah semangat. Ia malah makin semangat berdoa kepada Allah agar membuat keinginannya menjadi penghafal Quran tercapai.

“Yah, saya pengen kerja, saya pengen nikah, tapi syaratnya satu. saya ngafal di Tahfizh Camp Daqu” Rayu Fitri.

Usaha Fitri untuk meyakinkan ayahnya berhasil, di usia 27 tahunnya Fitri terdaftar sebagai santriwati Tahfizh Camp Daqu, Cugenang, Jawa Barat.

Jauh dari Kalimantan Timur, Fithrah Nur Khalishah sejak kelas 2 SMK sudah bertekad untuk masuk ke Tahfizh Camp Daqu. Kedua orang tua  Fithrah sempat kaget  ketika mengetahui putrinya memutuskan untuk menghafal Alquran  lebih dulu sebelum lanjut studi ke Universitas. Informasi yang ia dapatkan dari aplikasi jejaring sosial Instagram membawa ia hingga sampai ke Tahfizh Camp Daqu, Malang.

“Seneng, karena disini belajar banyak hal yang tadinya gak tau jadi tau, terus bisa ketemu orang-orang baru, pengalaman baru ketemu ustadzah dan ustadz yang bisa ngasih ilmu-ilmu yang bermanfaat”. Kesan Fithrah yang baru sebulan menghafal di Tahfizh Camp Daqu, Malang.

Suasana pesantren Tahfizh Camp Malang yang sejuk, berada di antara Gunung Arjuna dan Gunung Kawi, membuat Hikmah Nur Hayati yang nyantri usai mendapatkan gelar S1 Komputansi Akuntasi, tambah kerasan.

“Jadi lebih bisa menikmati bacaan Alquran yang sebelumnya itu membaca ayat Quran itu biasa aja namun sekarang lebih tebawa suasna perasaan hati, sebelumnya sholat itu pake surat-surat pendek aja terus juga kurang menikmati bacaannya karena makhroj dan tajwidnya saya masih belum benar kemudian juga beum megerti apa artinya dari kalam kalam itu, lebih khusyuk dalam sholat”

 

Tahfizh Camp merupakan program yang dibuat oleh Daarul Quran bagi mereka yang ingin fokus menghafal Quran dalam waktu satu tahun.

Program  ini terbuka untuk umum, fokus setahun untuk menghafal Alquran dan mendalami ilmu agama. Berada di 3 tempat yakni di Karawang (Putra), Cugenang (putri) dan baru tahun ini berjalan di Malang untuk putri.

Tapi apakah mudah menghafal di usia dewasa? Disinilah Allah SWT memberikan ‘garansi’, dalam firman-Nya tertulis “Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”(QS. Al-Qamar 54: Ayat 17, 22, 32, 40) [ayat ini diulang 4x dalam surat yang sama].

“Ngafalin qur’an itu asyik banget. Kita sekolah ngafal pelajaran biologi, ngafal rumus kimia, matematika, itu aja kita mau kan, kita lakuin buat nilai apa lagi ngafalin qur’an yang jelas-jelas segala ilmu itu ada di qur’an, kita dapet kebahagiaan di dunia sama di akhirat, kita dapet kemuliaan di duia dan di akhirat. jadi jangan pernah takut untuk keluar sedikit dari jalur yang biasa kita jalanin demi mendapat kabahagian yang hakiki nanti.” Begitu kesan Sartika Nurul Ulfa saat menyelesaikan studi di Tahfizh Camp Cugenang.

Tika, biasa ia dipanggil, telah menyelesaikan Hafalan Qur’annya lengkap 30 Juz dan saat ini sedang studi di Sağlık Bilimleri Üniversitesi, atau Istanbul Health Sciences, Turki.

“Ini berkah Alquran” tambah Tika.[/vc_column_text][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1539328482120-a7db1671-a777-0″ include=”18143,18144,18145,18146,18147,18148″][/vc_column][/vc_row]