Kategori
Berita

UN Resmi Ditiadakan, Apa Kata Santri Daarul Qur’an?

Ustadzah Laila juga berpesan bahwa ilmu pengetahuan itu tidak terbatas oleh ruang dan waktu.

Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi resmi mengumumkan bahwa Ujian Nasional (UN) tahun 2020 ditiadakan imbas dari pandemik Covid-19 atau virus corona. Dilansir dari situs CNN Indonesia, hal itu dijelaskan Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, dalam keterangan tertulis. “Presiden Joko Widodo memutuskan meniadakan UN Tahun 2020 yang sebelumnya sudah ada kesepakatan UN dihapus mulai tahun 2021,” ungkapnya, Selasa (24/3).

Efek keputusan tersebut juga dirasakan oleh para santri Daarul Qur’an. Banyak yang menyayangkan namun tak sedikit yang merasa senang. Namun satu hal yang pasti, keputusan ini demi keselamatan para santri dan banyak orang.

Salah satu santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Cikarang, Tasya Yulita, berujar bahwa langkah yang diambil pemerintah sudah tepat. “Kebijakan yang diambil pemerintah buat menghapuskan UN udah tepat banget soalnya siswa ga memungkinkan buat keluar dari rumah karena kondisi di luar yang lagi maraknya virus ini. Kedua, dari siswanya sendiri tentu juga belum ada kesiapan yang matang karena dari sebelumnya sekolah udah diliburkan”, katanya. Hal tersebut dirasa jadi win-win solution atas apa yang sedang terjadi.

Hal senada juga dikatakan Bimo dan Ramadhan. “Melihat sikon yang sangat tidak memungkinkan akan menjadi keputusan yang keliru jika dipaksakan UN dilangsungkan”, ujar Ramadhan.

Kasus ini juga menjadi perhatian para asatidz yang mengajar di pesantren. Ustadzah Laila Norita, salah satu asatidzah Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, menyebut jika situasi ini harus disertai kesiapan dalam menyusun kurikulum untuk para siswa belajar di rumah. “Bisa aja ujian jarak jauh, tapi teknisnya agak sulit karena minimnya pengawasan dan hasilnya nanti gak fair. Kemungkinan peluang untuk curang banyak. Bisa aja yang ngerjain pake joki dan sebagainya”, tuturnya.

Terlepas dari itu semua, harapan akan segera berakhirnya pandemik ini juga dihaturkan oleh santri dan para pengajar. Tasya, Bimo, dan Ramadhan sepakat agar para santri memanfaatkan waktu yang ada untuk menambah skill dan pengetahuan, bukan hanya bersenang-senang.

Ustadzah Laila juga berpesan bahwa ilmu pengetahuan itu tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Modal materi pelajaran di SMA sangat berguna sebagai dasar untuk melanjutkan ke tingkat lebih tinggi.