Kategori
Berita Kegiatan Pusat

Semarak Gersena di Pesantren Daqu Ketapang

“Ini hari yang spesial bagi keluarga Daarul Qur’an, hari ini kita akan memberikan sesuatu yang terbaik dan paling kita sayangi. Gerakan sedekah nasional kini sudah menggema ke mana-mana, ini patut kita syukuri. Kegiatan ini juga untuk membuktikan kita tidak hanya sebagai penyeru tetapi juga pelaku disaat yang sama”

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Sejak pukul 07.00 wib santri pondok pesantren tahfizh Daarul Qur’an Ketapang, Tangerang, sudah berkumupul di area lapangan futsal. Sebuah panggung kecil sudah berdiri tepat di sisi timur asrma pondok. Jumat, 27 April 2018, menjadi hari yang spesial bagi keluarga besar Daarul Qur’an, karena bertepatan dengan hari gerakan sedekah nasional.

Gerakan yang terinspirasi dari kebiasaan Jody Brotosuseno, pemilik dan pendiri Warong Steak & Shake, tersebut kini sudah menasional semenjak beberapa pengusaha lain yang tergabung dalam spiritual company mengikuti jejak pria yang akrab disebut Mas Jody tersebut.

Seperti tahun-tahun biasanya para santri, assatidz dan staf Daarul Qur’an menyiapkan sedekah terbaik mereka yang nantinya akan disalurkan ke PPPA Daarul Qur’an untuk program mencetak penghafal Al-Qur’an.

“Ini hari yang spesial bagi keluarga Daarul Qur’an, hari ini kita akan memberikan sesuatu yang terbaik dan paling kita sayangi. Gerakan sedekah nasional kini sudah menggema ke mana-mana, ini patut kita syukuri. Kegiatan ini juga untuk membuktikan kita tidak hanya sebagai penyeru tetapi juga pelaku disaat yang sama” ujar ustad Ahmad Jamil, Ketua Daarul Qur’an.

Masih di atas panggung, ustad Ahmad Jamil pun membuka jam tangan merk G-Shock yang dikenakan dan ditawarkan langsung kepada para santri dan assatidz. Dipandu oleh ustad Hendy Irawan Saleh dan ustad Kupmin, lelang jam tangan ini berlangsung meriah. Sempat terjadi tawar menawar harga hingga akhirnya ustad Saribun berhak atas jam tangan yang sudah keliling lima benua ini dengan tawaran tertinggi sebesar Rp 2,7 juta. Dalam kesempatan yang sama juga dilelang jam milik ustad Sholeh yang terjual diharga Rp 1 juta.

Ternyata lelang jam belum berakhir, tiba-tiba ustad Saribun kembali melelang jam yang barunya saja didapatkannya dan menawarkan kembali pada para santri. Hingga akhirnya satu santri kelas 11 berhasil mendapatkan dengan harga Rp 2,7 juta. Keseluruhan lelang tersebut langsung diserahkan kepada PPPA Daarul Qur’an.

Setelah itu para santri dan staf Daarul Qur’an pun mengantri di meja administrasi untuk memberikan sedekah terbaik mereka. Tidak ketinggalan juga para santri yang telah membuat kotak sedekah sesuai kelas mereka.

Kegiatan Gersena ini pun tidak hanya berlangsung di ponpes Daqu Ketapang, tetapi juga berlangsung di Cikarang, Lampung dan Ungaran. Anda juga ingin ikut berkontribusi dalam gerakan sedekah nasional ini? langsung saja klik sedekahonline.com[/vc_column_text][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1524880731843-6bc71d3d-02e5-9″ include=”17418,17417,17416,17415,17414″][/vc_column][/vc_row]