Kategori
Banyuwangi Berita Cikarang Cimanggis Fullday Fullday Jambi Lampung Pusat Takhosus Ungaran

Marching Band Daarul Qur’an Raih Juara Internasional

Rep: Ade Kurniawan/Daqu
Foto: M Fadil Lubis /Doc . Pesantren

Alhamdulillah Marching Band Daarul Quran menjuarai posisi dua ( 2 ) international untuk katagori percusion ensamble dalam perhelatan event lomba Winter Guard International di Stadium Badminton Cheras Malaysia ( 7-8/11/2015). Bravo untuk Marching Band yang berjuluk  Gema Nadaqu ini.

Ade Kurniawan, sang pembimbing Marching Band melaporkan secara langsung dari lokasi pagelaran internasional di Kuala Lumpur itu. Menurutnya, kami bersyukur sudah bermain dengan sehat dan profesional sebagaimana aturan main dari kepanitiaan setempat, pesan dan nasehat para pimpinanpun selalu menjadi penyemangat tim agar mempersembahkan penampilan yang terbaik, pada akhirnya kami berada di posisi kedua tingkat Internasional.

Secara konten perlombaan menurut Iwan Setiawan Hanafiah Coach Gema Nadaqu, kali ini tema performence lagu yang dipertunjukkan adalah paket Islami dengan lagu Yaa Allah dari Wali Band, Sholawat Cinta dari Alm. Ust. Jefry albukhori dan Maha Sempurna dari Ungu Band.

Sementara, menurut Ust Hasan Aziz yang juga official Gema Nadaqu, dengan jumlah peserta lomba 8 kontingen juara satu (1) nya juga diraih dari Indonesia,  Listya Dwijaswara Percussion,  Cirebon   Alhamdulillah. Kemudian katagori lainnya yaitu colour guard juara 1 diraih  Bahana Tapin Kalimantan Selatan.  (Ed:Fud)

Kategori
Banyuwangi Berita Cikarang Cimanggis Fullday Fullday Jambi Lampung Pusat Takhosus Ungaran

SDM Daqu Serentak Gelar Tes Hafalan Sebelum Wisuda Akbar

Rep : Muhammad Halimi/ Daqu
Foto : Johny / Doc. Pesantren

Pesantren Tahfidz Daarul Quran Ketapang menggelar program tes hafalan Quran khusus bagi karyawan. Kegiatan ini diikuti serentak oleh semua elemen karyawan baik pusat maupun cabang, dari mulai OB, juru masak, satpam, pendidik dan kependidikan. “Semua bersatu padu dalam  melantunkan surat As-shoof dan Qof, Subhanallah.. Adeeeeem banget dengernya. Demikian komentar Ustadz Halimi salah satu anggota dewan Tahfidz ditengah-tengah berlangsungnya tes hafalan di Masjid An Nabawi pada Sabtu (07/11/2015).

Kegiatan menghafal ” bertujuan untuk memfasilitasi para karyawan dalam meningkatkan kemampuan intelektual, apalagi menghafal Quran, bahkan bisa sebagai mengasah kemampuan spiritual, sesekali biar tidak lupa hafalannya silakan sering dibaca di shalat lima waktu ” ujar Ustadz.H. Ahmad Jameel yang juga pimpinan harian Daarul Quran.

Ditengah  kesibukan menghafal dan asyiknya bercengkrama, kata Ustadz Ahmad Slamet  Ibnu Syam memotivasi, dengan Al Quran ternyata ada motifasi yang membuat semangat bertubi tubi melebihi semangat 45 yaitu hadits nabi SAW :

[arabic-font]

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ”

 [/arabic-font]

Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinue walaupun sedikit”, dan keutamaan orang-orang yang disibukkan oleh Alqur’an begitu mulia, ini hadits yang begitu menyentuh, coba dimengerti lebih dalam hadis ini!!” tutur ustadz yang juga pengasuh pesantren Tahfidz Daarul Quran pusat.

Ustadz menyitir lagi hadits Nabi menurutnya, satu lagi hadits yang memberikan semangat untuk menghafal adalah karena ingin memberikan jubah kemuliaan kepada keduanya orang tuanya diakhirat nanti “Dari Buraidah, Rasulullah saw bersabda : “Siapa yang membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, ‘Mengapa kami dipakaikan jubah ini?’ Dijawab, ‘Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur’an.”(HR Abu Daud).

“Alhamdulillah, kami bekerja disini dunia dapat, akhirat dapat, Allahu Akbar…. saya kalau ngimamin shalat di rumah sama anak-anak dan istri, saya pakai surat As-shof dan istri saya terheran-heran karena biasanya saya pakai qulhu dan  atau surah yang pendek-pendek” ujar salah satu SDM Daqu yang tidak mau disebutkan namanya. (ed : fud)

Kategori
Berita Cikarang Cimanggis Fullday Jambi Lampung Pusat Takhosus Ungaran

Ulama Kuwait Kunjungi Pesantren Daarul Quran

Rep : Dwi Makmun
Foto : Jhony/ Doc. Pesantren
Ahad, 8 November 2015 pukul 17.00 santri berbaris membuat pagar betis sejak pintu masuk pesantren hingga teras  masjid An-Nabawi. Untuk menyambut kehadiran tamu istimewa sore itu. Saat tamu datang,  shalawat Badar  santri Daqu berkumandang dengan iringan marawis menjadi pertanda tamu spesial telah hadir.

Adalah Syeikh Tareq Al Suwaidan M.Sc., Ph.D dari Kuwait menjadi tamu pesantren Daqu Tangerang. Selain menjadi leader Kuwait Islamic Brotherhood, Syeikh yang sudah belajar di Amerika sejak usia 17 tahun ini juga salah satu tokoh dikenal oleh dunia dengan karya tulisnya salah satunya ; Ensiklopedia Yahudi

Kunjungan alumnus Penn State University Amerika ini diterima langsung oleh KH.Yusuf Mansur dan Ustadz Slamet Ibnu Syam yang menunggu di pintu gerbang Pesantren. Setibanya di Pesantren, kemudian diajak berkeliling pesantren. Acarapun  berlanjut dengan sholat Maghrib berjamaah di masjid AnNabawi dengan imam KH Yusuf Mansur.

Usai sholat Maghrib dengan pengalih bahasa Ustadz Slamet Ibnu Syam pengasuh Pesantren Daqu Tangerang. Ulama yang pernah belajar dan tinggal di negeri Paman Sam selama 22 tahun ini tidak ingin menyampaikan hal yang berkaitan dengan agama karena menurut beliau itu sudah biasa diterima oleh para santri. Karena yang dihadapi adalah santri usia muda belia maka beliaupun  memberikan satu cerita yang diambil dari salah satu buku karya beliau yang bercerita tentang negeri Andalusia.

Dikisahkan tentang Ahmad Ibn Abi Amr anak muda yang pekerjaannya sebagai pengantar barang dengan keledai. Kepada kedua temannya yang sama-sama tinggal di sebuah gubuk, Ahmad mengatakan bahwa ia ingin menjadi khalifah atau pemimpin di Andalusia. Kedua temannya mentertawakan dan mengatakan jangan mimpi.

Apapun yang dikatakan kedua temannya, Ahmad ngga peduli. Dia kemudian meninggalkan pekerjaannya dan mendaftar sebagai Polisi. Karena imannya, kegigihannya, kejujurannya dan karena kepandaian yang dimilikinya,  Ahmadpun menjadi seorang Khalifah di negeri Andalusia.

Santri sangat antusias mendengar cerita, yang memberi motivasi bahwa sebagai generasi penerus harus punya mimpi atau keinginan tertinggi, berani mengubah diri untuk berusaha keras dan tetap menjaga iman kepada Allah. Karena menurut Dr Tareq seorang peminpin dalam Islam harus memiliki tiga unsur. Pertama Iman Kedua Kepandaian dan Ketiga Keberanian

Sebelum pamit pulang, KH Yusuf Mansur memberikan kenang-kenangan berupa miniatur Masjid AnNabawi Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Ketapang Tangerang sekaligus mohon doa agar Daarul Quran mampu melahirkan  banyak pemimpin yang hafal AlQuran. (Ed: HIS)

Kategori
Berita Cikarang Cimanggis Fullday Fullday Jambi Lampung Pusat Takhosus Ungaran

Qari Youssef Bocorkan Tips Menghafal Quran 30 Juz

Dalam safari dakwahnya di Indonesia Qari Youssef selalu menghipnotis jamaah dengan indahnya bacaan Alquran. Tentu saja kemampuan spesial yang dimiliki pria 28 tahun ini bukan di dapat dengan cara yang gampang.  Saat mengunjungi santriwati DaQu Sighor Putri Cimanggis Depok 6/11/2015,  Qari yang juga piawai membawakan berbagai sholawat ini berbagi tips cara mudah menghafal Alquran 30 Juz.
Sebelum tips itu diberikan, penghafal  Quran berkebangsaan Maroko ini  memberi tantangan untuk santriwati agar maju dan memperdengarkan bacaan Qur’an mereka. Kesempatan emas ini tak dilewatkan oleh Binta (Kelas 3,  Jakarta) dan Mawaddah (Kelas 5, Jakarta) dengan penuh percaya diri memperdengarkan bacaan Alquran mereka. Apresiasi positif pun mengalir dengan sendirinya dari Qari Youssef yang kemudian berbagi cara mudah menghafal Alquran 30 Juz, yaitu:

  1. Niat karena Allah untuk menghafal al Quran dan meyakini bahwa Qur’an itu firman Allah yang berisi  pengetahun – pengetahuan dan banyak pahala dari tiap ayat ayatnya.
  2. Menghafal dengan guru yang baik supaya kita makin termotivasi contohnya di Daqu kita mempunyai guru yang hebat yaitu ust Yusuf Mansur.
  3. Mempunyai teman menghafal Quran agar semangat terus terpacu dengan pertemananan yang baik.
  4. Menjauhi televisi atau tontonan dan musik yang membuat kita jauh dari Quran. Supaya pikiran dan hati kita fokus hanya untuk Qur’an

Sesi terakhir perjumpaan singkat di sore yang sangat bersahabat ini diisi dengan foto bersama Syekh Youssef.  Bule Hafidz Quran ini telah memberikan kesan yang menyenangkan untuk anak-anak. Semoga apa yang telah disampaikan  bisa menjadi motivasi tambahan di hati Santri Shighor Putri. Aamiin.

Mengakhiri tour dakwah Indonesia 2015 di Depok, Qari Youssef berencana akan pulang ke California pada hari Ahad 8/11/2105 mendatang.

Thank you for visiting us, Sir. Have a nice weekend and hope your flight went well! 🙂 [ed: His]

Kategori
Berita Cikarang Cimanggis Lampung Pusat Takhosus Ungaran

Kini, Pesantren Tidak Lagi Menjadi Pilihan Kedua

Banyak orangtua yang menakut-nakuti anaknya masuk pesantren; “Kalau nakal nanti di pesantrenin lho” seolah, pesantren adalah tempat pembuangan anak kandung.
Akibatnya, tak sedikit generasi muda Muslim melihat pesantren dengan sesuatu yang negatif. Padahal pesantren adalah institusi pendidikan yang komplet. Selain belajar tentang ilmu agama dan umum para santri dididik untuk belajar tentang kehidupan.
Namun, belakangan stigma pesantren sebagai institusi pendidikan alternatif yang dipilih jika anak tidak masuk sekolah umum mulai memudar. Kini, banyak para orangtua yang memilih pesantren sebagai pilihan utama tempat belajar anak-anaknya.
“Belakangan trendnya seperti itu. Bahkan banyak dari kalangan ekonomi atas yang tidak ragu dan sungkan lagi untuk memasukkan anaknya ke pesantren” ujar Ustadz Ahmad Jameel, Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an, Selasa (28/7) di sela-sela menyambut kedatangan para santri baru di Ketapang, Tangerang.
Ustadz Jameel menambahkan antusiasme masyarakat untuk memasukkan anaknya ke pesantren sangat tinggi. Bahkan banyak orangtua yang sudah mendaftarkan anaknya untuk tahun ajaran beberapa tahun kedepan.
“Sepertinya saat ini tumbuh kesadaran untuk menyiapkan anak sedini mungkin dalam menghadapi kehidupan. Tidak salah kita menyiapkan anak menjadi ahli matematika, IT, ekonomi dan lainnya tapi jangan lupakan pendidikan dasar mereka dengan ilmu agama” ujarnya.
Pendidikan yang komplet inilah yang membuat Asep (50) mendukung pilihan anaknya Nezar (14) untuk masuk ke ponpes tahfidz Daarul Qur’an. Pria yang berprofesi sebagai guru di salah satu SMP di Jakarta Utara ini mengakui pesantren adalah institusi pendidikan yang lengkap.
“Selain belajar ilmu umum anak-anak ditanamkan ilmu agama. Mereka juga dibekali dengan hafalan Al-Qur’an. Dan yang lebih istimewanya di pesantren mereka akan belajar tentang kehidupan” ujarnya.
“Maka, begitu anak saya memilih pesantren sebagai pendidikan berikutnya. Saya  langsung setuju saja tidak ambil pusing” tambahnya.
Sementara itu ustadz Yusuf Mansur, pendiri ponpes tahfidz Daarul Qur’an, mengatakan banyaknya kekhawatiran memasukkan anak ke pesantren biasanya berasal dari orangtua itu sendiri. Banyak orangtua yang khawatir anaknya tidak makan enak, tidak bisa tidur nyenyak dan lain sebagainya.
“Padahal anak-anak itu fine-fine aja. Nah, gara-gara kita selaku orangtua ribet sendiri maka si anak jadi ketakutan. Padahal, insya Allah apa yang dialami oleh anak-anak di pesantren baik itu susah dan senangnya akan menjadi  pelajaran berharga bagi kehidupan mereka selanjutnya” ujar ustadz Yusuf Mansur.
Untuk tahun ajaran 2015/2016 ini pondok pesantren tahfidz Daarul Qur’an menerima sebanyak 1300 santri baik putra dan putri untuk belajar di ponpes yang tersebar di Tangerang, Cikarang, Lampung dan Semarang.