Kategori
Berita daqu school semarang Kegiatan Ungaran

KH Yusuf Mansur Sapa Keluarga Besar Daqu Jawa Tengah di Acara Halal Bi Halal

Digelar di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Semarang, di Kel. Keji, Ungaran, Kab. Semarang, satu per satu keluarga besar Daqu antri untuk berjumpa KH Yusuf Mansur, Senin (23/5). 

Masjid Pesantren Daqu Semarang pun penuh dengan hadirin yang terdiri dari Santri dan wali santri pesanten, SDI Daarul Qur’an area Jawa Tengah, baik pesantren, Fullday, hingga PPPA Daarul Qur’an serta para donatur. 

Acara bertajuk Halal Bi Halal ini sekaligus merayakan Hari Raya Idul Fitri. Momen ini menjadi wadah saling memaafkan dan berbagi. Selain itu, jamuan makan siang membuat suasana semakin hangat. 

Memasuki acara utama, KH Yusuf Mansur menyampaikan tausiyahnya. Dalam kesempatan ini, beliau banyak berkisah bagaimana sebuah ujian adalah berkah untuk mencapai tujuan. 

Berawal dari kisah beliau kala merintis Daarul Qur’an. Mendekam dalam sel hingga dijauhi orang. Namun karena itu beliau berkenalan kembali dengan Al-Qur’an. Sampai karena proses itu pula yang menginspirasi lahirnya Daarul Qur’an.

“Kenali impian yang ada situasai membuat kita bertolak belakang dengan tujuan, itu justru akan dikabul,” tutur Kyai Yusuf.

Selain itu, Kyai Yusuf juga berkisah bagaimana Nabi Musa berbaik sangka pada Allah ketika ia dan umatnya terjebak dalam kepungan Fir’aun. Lalu bagaimana Nabi Sulaiman dihabiskan kerajaan ayahnya, yakni Nabi Daud, namun beliau justru menjadi raja terkaya sepanjang sejarah umat manusia. 

Kareja itu, Kyai Yusuf pun berpesan agar terus berada pada koridor yang Allah rodhoi.

“Begitu kita tetap pada koridor yakin, percaya, iman, maka yang digoretkan Allah buat kita lebih besar dari pada apa yang kita inginkan. Ayok, dong berbaik sangka,” terang beliau.

“Jangan berubah pada keyakinan. Kecuali berubahnya jauh lebih naik. Kalau Allah udah ngasih masalah insya allah menguatkan,” lanjut Kyai Yusuf. 

Acara Halal bi Halal berakhir dengan saling bersalaman bersama Kyai Yusuf Mansur, santri dan wali santri, serta seluruh SDI. 

Kategori
Berita Ungaran

Daqupedia Ajarkan Santri Menjadi Seorang Wirausahawan Agro

Kala pandemi Covid-19 berlangsung, banyak hikmah yang bisa dipetik. Salah satunya kita bisa melakukan hal-hal baru yang bermanfaat. Seperti di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ungaran, Semarang.

Sejak awal Maret 2020 lalu, pandemi justru menimbulkan ide baru di Pesantren Daqu Ungaran. Berawal dari jajakan salah satu asatidz, yakni Ustadz Edy, para santri, asatidz-asatidzah serta Sumber Daya Insani (SDI) diajak bercocok tanam dengan media hidroponik.

Bangunan setengah jadi di belakang bangunan kelas jadi lahan dadakan untuk bercocok tanam. Berbagai macam tanaman ditanam. Sawi, kangkung, tomat, selada dan tanaman lainnya kelak bisa dipanen dan dimanfaatkan untuk kebutuhan pesantren.

Awalnya, menanam menggunakan sistem hidroponik adalah kegIatan rutin bahkan di seluruh Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an lainnya. Namun, melihat potensi yang ada di Pesantren Daqu Ungaran, akhirnya kegiatan tersebut menjadi sebuah program. Terlebih, di masa pandemi yang memaksa berbagai kegiatan diberhentikan.

Program tersebut bernama Daqupedia. “Daqupedia nantinya ada program wirausaha santri. “Santri bisa mengolah hasil panennya lalu dijual ke masyarakat,” tutur Ustadz Syaifudin selaku penanggung jawab program ini.

Guru IPA SMP Daarul Qur’an Ungaran ini pun bercerita tentang visi dari program ini. Program ini, kata beliau, nantinya bisa berkembang menjadi ciri khas yang ada di Pesantren Daqu Ungaran. Apalagi, lahan dan kondisi cuacanya mendukung karena lokasi yang berada di kaki pegunungan.

“Nantinya kita juga bisa buat produk hasil olahan panen, bukan hanya hasil panen,” terangnya.

Saat ini, hasil tanaman yang ditanam sudah mampu menghasilkan keuntungan untuk pesantren. Bahkan sudah ada calon pelanggan tetap yang meminta supply hasil panen dari program Daqupedia ini. “Sudah ada juga yang meminta untuk tempat wisata,” papar Ustadz Syaifudin.

“Harapannya ini juga bisa membantu ekonomi pesantren. Sesuai dengan visi Pesantren untuk mengembangkan ekonomi protektif,” lanjutnya.

Kategori
Berita Ungaran

Audisi Daqu Got Talent Pesantren Daqu Ungaran Suguhkan Bakat-Bakat Unik

Daqu Got Talent menapakkan kakinya di Pesantren Daqu Ungaran, Semarang. Kali ini, para juri mendapat suguhan bakat-bakat yang berbeda dari peserta audisi lainnya.

Kamis (5/11/2020) 65 santri saling menunjukkan bakat terbaik untuk mendapatkan tempat di babak final. Hamparan alam yang sejuk jadi latar panggung yang berada di pelataran masjid pesantren. Setelah sholat dzuhur, para santri langsung mencari tempat mengitari panggung sederhana beralas karpet itu.

Daqu Got Talent jadi wadah penyaluran bakat santri yang digelar Daqu Talent Management (DTM). Salah satu harapannya adalah santri bisa menebar dakwah Islam lewat kesenian, seperti yang diungkap Kepala Bidang DTM, Ustadz Ade Kurniawan, dalam sambutan sebelum acara.

“Jadi temen-temen bisa berdakwah gak hanya dengan ceramah, tapi dengan kesenian. (Seperti) Sunan Kali Jaga dengan gamelannya, tombo atinya Opik, Mohammed Salah lewat sepakbolanya,” jelas Ustadz Ade.

Di awal, para juri dibuat kagum dengan alunan Tembang Macapat khas Jawa Tengah yang dikelir Abil Athaillah Al-Bani. “Ini keunikan yang baru kita temui. Bisa kita ulik lagi,” puji salah satu juri, Pak Heri Hermanto, yang sudah malang melintang mewadahi minat dan bakat Pesantren Daqu Ketapang, Tangerang.

Setelah suasana sendu dengan musik gamelan, giliran alunan lagu rock kenamaan, Sweet Child O Mine, karya Guns n Roses digarap dengan lihai oleh Zidane Alfarizy. Bukan bernyanyi, tapi ia mengcovernya dengan alat musik drum.

Zidane mengaku telah lama mengulik alat musik tersebut. Kemampuan tekniknya pun diuji oleh para juri. Hasilnya, tak ada raut kekecewaan di wajah mereka.

Jangan khawatir kehilangan kader da’i ulung. Tengoklah Muhammad Yusuf. Badan santri kelas 7 ini memang kecil, tapi nyali dan kemampuan berbicara di hadapan orang banyaknya tak bisa dipandang sebelah mata. Para juripun meneyebutnya sebagai “The Next Dai Cilik”.

Beberapa bakat unik lainnya juga terhampar di panggung itu. Di antaranya cover lagu 12 bahasa daerah karya musisi Eka Gustiwana yang diremake salah satu peserta. Ada pula pantun palang pintu khas Betawi, pantomim layaknya Charli Chaplin, melestarikan budaya dengan atraksi freestyle egrang dan masih banyak lagi.

“Seneng banget karena bisa tampil di hadapan temen-temen. Mudah-mudahan banyak yang lolos dari sini,” tutur salah satu peserta, Hamas Pahlawan.

Banyak bermunculan bakat unik santri yang akan dieksplorasi lewat wadah Daqu Got Talent ini. Karena itu, tunggu audisi Daqu Got Talent di Pesantren Daqu lainnnya ya.

Kategori
Berita Ungaran

Inovasi Santri Daarul Qur’an Ungaran Lahirkan Medali Kompetisi se-Asia Tenggara

Kabar gembira datang dari Pesanten Tahfidz Daarul Qur’an Ungaran. Terlaksana pada tanggal 14-16 Febuari 2020 di BG Junction Mall Surabaya, Santri Daarul Quran atas nama Jibril Kumara, Kanzie Raihan, Farhan Andika, Nasrullah Ramadhani, dan Iqbal Maulana berhasil menyabet silver medal dalam acara Asean Innovative Sciene and Enterpreneur Fair (AISEF). Mereka berhasil memboyong medali lewat inovasi bertajuk “Biospray Ahong sebagai pembersih layar smartphone dan pembersih tangan anti bakteri”.

Biospray Ahong adalah sebuah produk spray/semprot yang diproduksi sebagai anti bakteri. Produk ini juga dapat digunakan sebagai pembersih layar smartphone dan handsanitizer.

Biospray Ahong lahir dari kesadaran Jibril, Kanzie, Farhan, dan Nasrullah akan gaya hidup yang tak terlepas dari smartphone. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan Universitas Lampung disebutkan bahwa kuman terbanyak pada bagian tubuh kita ada di tangan. Dengan menyemprotkan Biospray Ahong dapat mencegah pertumbuhan kuman di tangan khususnya setelah menggunakan smartphone. Pembuatan Biospray Ahong ini juga dalam rangka menyadarkan generasi muda akan bahaya bakteri yang ada di sekitar kita.

Biospray Ahong terbuat dari bahan-bahan yang mudah didapatkan dan tak banyak menggunakan bahan kima sehingga lebih aman. Selain itu, hanya membutuhkan waktu sehari untuk memproduksinya.

Prestasi yang diraih santri Daarul Qur’an Ungaran meski dengan kondisi yang tak menguntungkan ini menjadi motivasi bagi santri lainnya. “Sejujurnya kami juga tidak menyangka bisa meraih silver medal pada ajang AISEF dengan persiapan yang sangat minim”, ujar Jibril. “Semoga ini menjadi langkah awal yang baik untuk Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an dalam bidang inovasi”, harap Ustadz Syaifudin menimpali.

 

Oleh: Aldino. Daarul Qur’an Ungaran, Semarang.

Kategori
Berita Pesantren Ungaran

Perjalanan Dakwah di Negara Minoritas Muslim

“Negara yang kami tempati termasuk negara kecil dengan jumlah penduduk 6 juta jiwa dan 5% diantaranya adalah muslim.”, ujar Roxy yang tengah berkunjung ke Daarul Qur’an Ungaran, Semarang guna bersilaturrahmi, pada Selasa, (14/1).

Roxy yang bernama lengkap Rukhsana Bibi datang ke Daarul Qur’an Ungaran bersama keempat anaknya – Rukhsar Asif (Noori), Maleeha Asif, Muhammad Solaeman, dan Maryam – Roxy beserta keempat anaknya yang berkewarganegaraan Denmark tiba di Daarul Qur’an Ungaran pada pukul 10.30 WIB. Salah satu anak Roxy yang bernama Maleeha Asif merupakan seorang aktivis Muslim pada bidang politik dan kemanusiaan. Kedatangannya disambut baik oleh Ustadz M. Faris yang pada saat itu didampingi oleh Ustadz Koiri, Ustadz Ilyas, dan Ustadz M. Lutfi.

Maksud kedatangan Roxy adalah dalam rangka mengetahui keadaan Islam dan perkembangannya di Indonesia sebagai negara kesatuan yang damai dengan mayoritas penduduk muslim di dalamnya.

Roxye menjelaskan bahwa mereka berasal dari Syuriah yang kemudian memutuskan untuk menjadi kewarganegaraan Denmark dengan niat untuk berdakwah. Roxy juga menceritakan tentang awal kedatangannya di Denmark sebagai seorang muslim yang selalu dianggap sebagai warga negara yang kurang dihormati karena penduduk asli Denmark beranggapan bahwa Islam adalah agama yang keras dan penuh dengan teroris. Perjalanan dakwah mereka cukup berat, bahkan tidak jarang pula mereka mendapat cacian juga adu pemikiran, hingga suatu ketika mereka diundang oleh salah satu stasiun televisi dalam sebuah acara perdebatan agama.

Alhamdulillah berkat pertolongan Allah, mereka mendapat kemenangan dalam perdebatan tersebut yang kini menjadikan mereka beserta umat Islam disana mendapat kedudukan yang istimewa di Denmark, karena selalu mengajarkan kebaikan dan kedamaian.

Pada kesempatan kunjungan ini, Roxye beserta keempat anaknya diajak berkeliling Pesantren Daarul Qur’an Ungaran, mulai dari gedung asrama hingga sekolah.

Para santri merasa sangat antusias dengan kedatangan tamu muslim dari berbagai negara di seluruh belahan dunia. Kedatangannya membuat para santri termotivasi, khususnya untuk terus belajar Bahasa Inggris.

Kategori
Berita Ungaran

Genjot Potensi Guru, Daarul Qur’an Ungaran Gelar Training Jurnalistik

Jum’at (15/3) Daarul Qur’an Ungaran, Jawa Tengah, menggelar Training Jurnalistik untuk SDM (sumberdaya manusia). Training berlangsung di Kampus Daqu Ungaran di Dusun Suruhan, Desa Keji, Ungaran Barat. Sebanyak 25 guru mengikuti acara ini.

Kepala Daqu Ungaran, Ustadz Khalid Hidayatullah, mengatakan, training ini merupakan bagian dari program peningkatan kapasitas guru.

“Dunia semakin cepat berubah, sehingga kita harus menyesuaikan diri dan mengantisipasinya,” kata Ustadz Khalid.


Dengan akrab dan jenaka, Ustadz Hendy Irawan Saleh menjadi narasumber sesi pertama.

Sebagai lembaga pendidikan modern berbasis Qur’an, Daarul Qur’an sangat mementingkan jurnalistik.

“Dengan jurnalistik, da’wah Qur’an semakin cepat dan efektif,” tandas Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Daqu itu.

Karena itu, para guru Daqu harus melek media dan jurnalistik.

“Seorang guru punya istri maya paling tidak empat: FB, Instagram, Twitter, dan YouTube,” Ustadz Hendy melukiskan kerakusan Bangsa Indonesia dalam penggunaan media sosial.

Nah, penggunaan medsos yang tinggi itu harus dibarengi kemampuan jurnalistik agar menjadi gerakan da’wah Qur’an.

Ustadz Hendy mengajak para guru untuk memanfaatkan semua saluran media Daqu, baik media cetak, digital, maupun elektronik, sebagai wahana da’wah bil qolam.

Kategori
Berita kisah alumni Ungaran

Kibarkan Prestasi di Sekolah Lanjutan

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Pagi itu, rasa haru menyelimuti hati seorang ibu bernama Vivi Damayanti. Pasalnya beliau mendapat pesan via media sosial yang mengabarkan bahwa putrinya mendapat peringkat 1 di kelasnya. Beliau pun memberi tahu guru-guru Daqu mengenai kebahagiaan ini.

Lovina Chandra Aulia Wijaya, merupakan salah satu siswa lulusan SD Daarul Qur’an Semarang angkatan ke empat. Sejak kecil orang tuanya mempercayakan pendidikan kepada KB – TK Daarul Qur’an. Sekarang ananda berada di tingkat 7 salah satu SMP Negeri di kota Semarang. Prestasi ananda boleh dibilang tidak terlalu menonjol ketika belajar di tingkat SD. Namun baik orang tua dan guru selalu memberikan motivasi dan meyakinkan anak-anak, bahwa suatu hari nanti semua siswa lulusan Daqu akan berprestasi di luar sana.

Ananda merupakan salah satu siswa pelopor yang mengikuti program edutrip ke negara Singapura. Orang tua ananda sengaja mendaftarkan untuk mengikuti program tersebut dengan tujuan membentuk kemandirian, karena saat itu ananda masih kelas 3 SD dan berangkat tanpa didampingi orang tua.

Dan sekarang apa yang menjadi doa orang tua maupun guru terwujud, ananda berhasil meraih peringkat 1 di kelasnya bahkan peringkat 1 secara paralel di sekolahnya. Pagi itu sekolah tempat ananda sekarang memberikan penghargaan sebagai salah satu siswa berprestasi di sekolahnya.[/vc_column_text][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1533615036321-47a10f1a-37da-1″ include=”17848,17849″][/vc_column][/vc_row]

Kategori
Berita Ungaran

Barung Putri Tak Terhenti dan Maju ke Persari

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Bertempat di SMKN Bawen, pesta siaga tingkat Binwil Semarang digelar, Sabtu (31/4). Dibuka langsung oleh Dr.H.Mundjirin ES, SpOG, ketua majelis pembimbing cabang yang juga Bupati Kabupaten Semarang. Hadir pula dalam upacara pembukaan Kepala Kwarda Jawa Tengah beserta jajarannya.

Barung putra dan barung putri SD Daqu Semarang yang sebelumnya berlaga di ajang yang sama tingkat kota mewakili Kota Semarang akan bersaing dengan perwakilan dari kabupaten/kota di wilayah Karisidenan Semarang diantaranya kontingen Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan dan Kota Salatiga.

karena merupakan perwakilan perwakilan terbaik dari masing masing kabupaten/kota tentunya tingkat persaingan sangat ketat. Ini terbukti dari hasil rekap nilai keseluruhan taman yang sudah dilaksanakan masing-masing peserta mulai dari ketaqwaan, toleransi beragama, tanda pengenal pramuka, scouting skills, baris berbaris, kereta bola, dimana jarak nilai antar barung tidak terpaut jauh.

Barung putri SD Daqu menjadi yang terbaik sementara untuk putra harus puas di posisi 8. Kak Imam selaku pelatih menyampaikan bahwa performance barung putri konsisten sejak awal ditambah dengan taman pentas seni serta memasukan bola dimana pada tingkat kota hanya masuk 5 bola kali ini 7 anggota barung bisa berhasil memasukan bola hal ini menjadikan nilai barung putri kokoh dipuncak dan tak terkejar oleh perolehan nilai barung lain.

Sementara untuk putra kali ini memang harus puas dan mesti banyak berlatih karena barung-barung yang lain lebih bagus dan di taman Jawa Tengahku hebat ada nilai yang tidak sempurna yang jelas anak-anak sudah berjuang dan berusaha membrikan yang terbaik.

Fatkhurohman selaku kepala sekolah yang turut mendampingi mengucapkan banyak terima kasih kepada wali murid, guru -guru serta pembina yang sudah all out mensuport selama latihan.

Di persari/perkemahan sehari yang dilaksanakan oleh kwarda jawa tengah tidak seketat seperti pesta siaga untuk materi yang dilombakan hanya pentas seni dan rangking satu selebih nya lebih ke rekreasi dan persaudaraan.[/vc_column_text][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1522984878787-7005d777-9a69-1″ include=”17189,17188,17190″][/vc_column][/vc_row]

Kategori
Berita Kegiatan Ungaran

Mengenal lebih dekat Televisi Sebagai Media Informasi

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Dalam rangka puncak tema “Televisi Sumber Informasi bermanfaat Karunia Allah Al Bashir”, anak2 KB TK DaQu School Semarang melaksanakan kegiatan Fieldtrip ke stasiun TV TVRI Jawa Tengah pada hari Kamis, 22 Maret 2018.

Disana kami disambut oleh ibu El selaku perwakilan dari TVRI. Agenda pertama, anak-anak dikenalkan dengan berbagai macam peralatan yg digunakan untuk pengambilan gambar di dalam studio televisi.

Penjelasan tersebut diberikan bu El dengan diselingi tepuk televisi dan lagu televisi. Dari penjelasan beliau anak-anak bisa melihat secara langsung kamera, kamera belalai, clip on, lampu, dekorasi, dan lainnya.

Anak-anak juga diajak berkeliling melihat studio dan stasiun televisi, serta tanya jawab bersama petugas dari TVRI Jawa Tengah. Harapannya melalui kunjungan ini anak-anak bisa bertambah informasi mengenai televisi, bisa membedakan tayangan yg baik dan yang tidak, sehingga ananda bisa memanfaatkan media televisi dengan benar.[/vc_column_text][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1522471922922-faae8250-ac5a-7″ include=”17154,17153,17152,17151,17150,17147″][/vc_column][/vc_row]

Kategori
Berita Kegiatan Ungaran

Tsyopcridens Generation Unjuk Gigi di Daqu Fest 2018

[vc_row][vc_column][vc_column_text]UNGARAN—Pagelaran Seni dan Kreativitas Santri Pondok Pesantran Tahfizh Daarul Qur’an Semarang bertajuk Daqufest angkatan 3 tahun 2018 akhirnya digelar pada 17 Februari 2018. Acara yang diselenggarakan pada Sabtu malam ini juga dihadiri langsung oleh  Ustadz Tarmizi As-Shiddiq, Ketua Daarul Quran Pusat.

Daqu Fest adalah acara pagelaran seni dan kreativitas santri tahunan yang diselenggarakan setahun sekali baik di pesantren pusat maupun cabang. Kebetulan, di Ungaran banyak diikuti oleh santri kelas IX SMP Daarul Quran, meski beberapa pentas seni juga diikuti oleh santri kelas VII dan VIII.  Angkatan 3 Santri Daarul Quran Ungaran menamakan dirinya dengan “TSYOPCRIDENS GENERATION”. Kalimat ini adalah singkatan dari Top Seventy of Peacemaker in the day long who eager to nominate the universe culture (tujuh puluh perintis yang selalu ingin mengangkat peradaban dunia).

Hujan yang mengguyur Kota Ungaran, sempat membuat panitia panitia dag dig dug, apakah acara akan diundur atau tetap lanjut. Alhamdulillah atas izin Allah, hujan mulai reda pada sekitar pukul 20.20 WIB.

Ustadz Tarmizi As-Shiddiq. dalam sambutannya menyampaikan, “Dakwah Islam itu tidak melulu harus lewat pidato atau bahkan mengaji al-Quran saja tapi juga bisa lewat seni. Lewat seni dakwah Islam merembes ke banyak lapisan masyarakat. Di Daaqul Quran sendiri, Marching Band sudah sering ikut kontes ke Jepang, China, maka sangat mungkin dari Daarul Quran  Ungaran kelak juga akan bisa menampilkan jenis pentas seni yang lain.”

Dalam Daqu Fest tahun 2018 ini, kurang lebih ada 16 penampilan yang disuguhkan kepada audiens yang hadir. Keenambelas penampilan tersebut seperti; Hadroh, MC Tiga Bahasa, Qiroatul Quran, Puppet Show (Daqu School), Deklamasi Puisi, Perkusi, Video Clip ‘Taubat Maksiat’, Band, Drama ‘Penyesalan Si Kakek’, Magic (sulap), Dance, Silat, Acapella, Berita Tawa (Beta), dan Paduan Suara.

Diantara berbagai penampilan tersebut, drama bertajuk Penyesalan Si Kakek lah yang cukup membuat audiens terpesona. Si Kakek yang diperankan oleh M. In’amul Ahsan (9B) saat tuanya menjadi kakek yang miskin lagi merana karena kutukan dari ibunya, karena semasa mudanya si kakek banyak berbuat maksiat seperti minum minuman keras, berani membantah bahkan menyakiti kedua orangtuanya. Bahkan, parahnya, si kakek ini sampai berani menjual seluruh harta yang dimiliki oleh ayah dan ibunya hanya untuk berjudi. Ketika, ayahnya kakek tersebut (Firdho Razzaq) sudah meninggal tinggallah ibunya seorang diri. Bukannya si Kakek tersebut merawat ibunya dengan baik, malah justru menyakitinya bahkan sebelum meninggal ibunya pun mengutuk bahwa kakek (Ahsan) seumur hidupnya tidak akan pernah bisa mencukupi kebutuhannya dan terus selalu mengandalkan belas kasihan orang lain.

Amanat dari drama kisah tersebut adalah bahwa seorang anak sampai kapanpun sudah semestinya tidak boleh membantah, membentak, bahkan menganiaya kedua orangtuanya, sebab orangtua adalah pintu keberkahan sukses seorang anak. Ketika anak tersebut sudah berani menciderai kedua orangtua, maka secara otomatis bukan kesuksesan yang terjadi tapi kutukan buruk akan menimpa dirinya.[/vc_column_text][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1521095950643-dca7cae3-65ed-2″ include=”16931,16932,16933,16934,16935,16936,16937,16938,16939,16940,16941,16942″][/vc_column][/vc_row]