Kategori
Berita Kegiatan Pusat

Dzikir Munajat SDI Daarul Qur’an

Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an menyelenggarakan acara Dzikir Munajat yang diikuti oleh seluruh Sumber Daya Insani (SDI) Daarul Qur’an pada Ahad, 8 Maret 2020. Acara ini digawangi langsung oleh Deputi Daarul Qur’an.

Bertempat di Masjid An-Nabawi Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang, acara ini dihadiri oleh 350 SDI dari berbagai unit Daarul Qur’an, diantaranya unit pendidikan, manajemen, kerumahtanggaan, Daqu Bisnis Nusantara (DBN) dan Program Pembibitan Penghafal Al-Qur’an atau yang dikenal dengan singkatan PPPA.

Tepat pukul 03.00 dini hari, acara dimulai. Diawali dengan shalat tahajud berjamaah bersama Ustadz Dzikran Amnar sebagai imam, kemudian dilanjutkan dengan dzikir munajat yang dipimpin oleh KH. Saiful Bahri dan doa bersama oleh KH. Ahmad Jamil.

Tepat selepas adzan subuh berkumandang, dilaksanakan shalat subuh berjamaah dengan diimami langsung oleh KH. Yusuf Mansur. Dilanjutkan dengan sharing keislaman bersama KH. Yusuf Mansur.

“Jadikan dzikir sebagai wirid. Jadikan lisan kita basah dengan doa-doa.”, ujar KH. Yusuf Mansur. “Juga jadikan setiap hajat dan harapan kita hanya karena dan untuk Allah, sebab kita adalah milik Allah.”

KH. Yusuf Mansur mengemukakan harapannya yang begitu mendalam bahwa setiap insan yang masih menghembuskan nafasnya di dunia ini dapat menjadikan setiap putaran istighfar dan shalawatnya menjadi washilah dalam mendapatkan kasih sayang Allah.

Sharing ini menjadi sebuah jalan dalam meningkatkan level keimanan seluruh SDI yang hadir juga menumbuhkan kembali rasa semangat berkhidmat dalam jiwa SDI yang semakin menyala bak kobaran api.

Taharrak fa inna fil harakah barakah. Bergeraklah, karena sesungguhnya dalam setiap pergerakan terdapat keberkahan. Begitulah sepenggal kalimat yang selalu menemani setiap SDI Daarul Qur’an.

Di tengah sharing, KH. Yusuf Mansur mengangkat sebuah permasalahan yang sering terjadi dalam panyalahpahaman pada makna sedekah. Seperti yang sering kali beliau temui di kalangan masyarakat, orang yang menyisihkan sebagian hartanya dengan berniat sedekah,

“Tidak baik, ketika kita memberi bantuan untuk orang lain se-rutin-rutinnya. Sekali pun niatnya untuk sedekah.”, ujarnya. “Mengapa demikian ? sebab yang seperti itu bukan sedekah, namanya. Dan apa yang kita lakukan bukanlah menolongnya, tapi justru menjatuhkannya.”

Bagaimana bisa memberi bantuan kepada orang lain secara rutin, kok malah dibilang tidak baik ? “Kalau kita ngasih bantuan ke orang lain sekali atau dua kali, mungkin memang benar kalau dia layak untuk diberi, layak untuk dikasih. Tapi kalau sudah lebih dari itu, artinya kita telah merusak mentalnya.”, ujar KH. Yusuf Mansur. “Lantas, bagaimana cara kita memberikan bantuan untuk mereka ? beri mereka kerjaan. Beri mereka jalan untuk bisa bergerak. Sehingga mereka mendapatkan rezeki tidak hanya dengan semata-mata diam saja dan menunggu rezeki datang tanpa melakukan apa pun.”

Mau ngasih orang-orang makanan, kasih mereka kerjaan. Ajarkan mereka mental kemandirian. Ada sesuatu yang harus mereka lakukan. “Do something to get something. If they don’t do something, they will get nothing., ujar KH. Yusuf Mansur.

Di akhir acara SDI Daarul Qur’an memberi kejutan kepada KH. Ahmad Jamil berupa kue dan ucapan selamat milad ke 45 tahun.

Kategori
Berita Kegiatan Pusat

Ketua Panitia Peshol: “Pesantren Holiday menumbuhkan habbits positif”

Berakhirnya Pesantren Holiday 2019 yang dilaksanakan Senin, (23/12), hingga Kamis, (26/12), memberikan kesan tersendiri bagi para santri. Selain itu, para orangtua juga berharap sang anak menjadi orang yang memahami agama dan mampu menghafalkan Al-Qur’an. “Semoga tahfizhnya semakin bagus dan tahsinnya semakin lancar”, ujar Aldina, kakak dari Ghani, salah satu santri Pesantren Holiday. “Harapannya bisa menjadi penghafal Al-Qur’an, penerus bangsa dan negara yang sholeh”, ungkap Ibu dari salah satu santri, Muhammad Tasqi.

Tak hanya orangtua, penyelenggara Pesantren Holiday juga berharap para peserta mendapatkan ilmu dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan. Riyan, selaku ketua panitia Pesantren Holiday mengatakan, kegiatan ini adalah wadah pendidikan dan pengajaran bagi para santri, utamanya pendidikan karakter. “Memfasilitasi kegiatan liburnya untuk yang lebih bermanfaat. Meninggalkan keluarganya, untuk mendapatkan pendidikan”, ujarnya.

Dari Pendidikan dan pengajaran tersebut diharapkan mampu menumbuhkan habbits yang positif. “(contohnya) habbits sosial. Karena di sini dari berbagai macam daerah. Anak-anak diajarkan untuk berusaha memahami temannya”, tukas Riyan.

Salah satu tujuan diadakannya Pesantren Holiday adalah memperkenalkan lingkungan pesantren pada para peserta. Berdasarkan track record para alumni, banyak yang akhirnya berminat masuk pesantren setelah mengikuti kegiatan tersebut. “Tahun ini saja hampir 50 persen sudah daftar indent. Tinggal masuk aja”, ungkap Riyan.

Harapan-harapan tersebut tak kan terealisasi tanpa sebuah sistem yang berkelanjutan. Maka dari itu, jangan ragu mengikutsertakan anak pada kegiatan yang mampu menumbuhkan karakter seperti Pesantren Holiday.

Kategori
Artikel Berita Cikarang Kegiatan Pusat

Belajar Jurnalistik di Kumparan

Meski berusia muda media online Kumparan, telah mendapat kepercayaan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan informasi yang cepat dan tepat. Dengan platform kekinian menjadikan pembaca betah berlama-lama beselancar mencari informasi terkini di Kumparan. Dengan maksud mendapatkan ilmu dan informasi bagaimana Kumparan menghasilkan berita dan dikelola, sebanyak 30 santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, yang terdiri dari 15 santri pria dan 15 santri perempuan, mendatangi kantor Kumparan yang berlokasi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (28/11).

Dengan mengenakan seragam batik berwarna orange yang menjadi ciri khas santri Pesantren Daqu tingkat SMA, para santri begitu bersemangat hadir dan aktif berinteraksi menanggapi nara sumber dari Kumparan yang memperkaya wawasan santri seputar penulisan berita dan konten kreatif ala millenial yang dikemas sedemikian rupa sehingga tidak membuat para user media sosial merasa bosan. Antusias untuk terus menggali ilmu nampak jelas pada raut wajah mereka. Bahkan ada yang sudah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk ditanyakan kepada para nara sumber. Sebegitu tidak ingin kehilangan moment belajar ini.

“Sebuah cerita akan lebih mudah menyentuh hati pembaca, jika cerita itu dapat menyentuh emosi. Dan akan jauh lebih menarik lagi ketika cerita itu dapat menyelipkan solusi, menjawab berbagai macam pertanyaan orang tentang apa yang kita tuangkan dalam cerita.”, ujar Ikhwanul Habibie sebagai Kepala Peliputan Kumparan.com yang menjadi nara sumber pertama pada sharing session hari ini.

Dalam pemaparannya, Habibie juga menjelaskan titik perbedaan yang paling mencolok dari reportase dan explanatory. “Kalau reportase, cukup melaporkan apa yang kita lihat, dengar, dan rasakan. Sedangkan explanatory, perlu lebih dari itu. Gaya tulisan ini bahkan mampu membuat pembaca merasakan keberadaan dirinya di lokasi tersebut.”, ujar Habibie.

“Saat ini, orang lebih suka baca tulisan yang pendek. Simple tapi dapat menyentuh inti dari tulisan itu.”, ujar Habibie melanjutkan pemaparannya. Tak lupa, Habibie mengingatkan para santri bahwa dalam jurnalistik ada tiga point utama yang selalu memiliki keterkaitan dan setiap point tersebut masing-masing memiliki kekuatan, yaitu tulisan, foto, dan video.

Habibie kemudian bertanya kepada para santri, adakah santri yang hobi nulis, foto, atau video ? sontak para santi antusias merespon pertanyaan nara sumber dengan mengangkat tangan saat hobinya disebutkan. Usai memaparkan banyak point terkait penulisan konten, Habibie membuka sesi tanya jawab. Tidak sedikit santri yang mengajukan pertanyaan dan dijawab oleh Habibie secara gamblang.

“Masyarakat sosial media itu bersifat dinamis dan to the point.”, ujar Anton William sebagai VP Marketing Kumparan.com yang pada hari ini menjadi nara sumber kedua.

Anton memberikan sebuah tips berharga dalam pembuatan video news untuk kemudian diupload di sosial media, usahakan jangan terlalu panjang. Cukup berdurasi 30 sec. Kenapa ? Anton juga memberikan alasannya, karena jika durasinya terlalu panjang, maka user media sosial akan bosan. Kembali lagi ke kalimat sebelumnya, bahwa masyarakat sosial media itu bersifat dinamis dan to the point.

Tak ketinggalan, Anton juga memberikan sebuah tips yang tidak kalah berharganya terkait bagaimana cara mengemas sebuah berita agar menjadi singkat namun tetap tersampaikan point utamanya. Gimana caranya ? Buat judul singkat tidak lebih dari 4 kata dan buat deskripsi tidak lebih dari dua kalimat.

Anton menutup sharing session hari ini dengan membuka sesi pertanyaan. Begitu banyak pertanyaan yang diajukan oleh para santri, satu diantaranya adalah “bagaimana cara mengatur sebuah konten atau materi menjadi rapi jarak uploadnya ?” Anton menjawab, “Jarak upload konten diatur oleh admin sosial media, biasanya sekitar 1 jam.”

Setelah semua pertanyaan terjawab, MC memberikan dua soal rebutan kepada santri Pesantren Daqu.

Pertanyaan pertama berhasil dijawab oleh Dirra Esya dari Daqu Cikarang dan pertanyaan kedua berhasil dijawab oleh Iqbal dari Daqu Ketapang. Keduanya mendapatkan reward dari kumparan.

Acara hari ini diakhiri oleh pertukaran cinderamata dari Pesantren Daqu dan Kumparan, kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama. Usai runtutan acara sharing session hari ini, para santri diajak berkeliling kantor Kumparan dan berkenalan dengan beberapa pembagian unit di dalam Kumparan.

Semoga apa yang telah dibagikan oleh para nara sumber hari ini, bisa menjadi awal mula perubahan besar untuk Pesantren Daqu.

 

*foto by Kumparan

Kategori
Berita Pesantren Pusat

Mewujudkan Kelahiran yang Dijanjikan

Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada Sabtu, (9/11) diperingati di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang pada Selasa, (12/11). Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut diperingati lewat acara Tabligh Akbar bertajuk “Kelahiran yang Dijanjikan” di Masjid An-Nabawi, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an yang dimulai pada pukul 9 pagi. Tabligh Akbar diisi oleh ceramah yang dibawakan Ustadz Tashil Amani. Sebelum ceramah dimulai, para santri dan asatidz yang hadir membacakan sholawat dan diiringi oleh lantunan irama rebana.

Acara dimulai dengan lantunan ayat suci Alquran dan dilanjutkan oleh sambutan dari Ustadz Anwar Sani. Beliau mengatakan dalam sambutannya bahwa pembelajaran itu tidak hanya di kelas tapi bisa dimanapun dan acara ini merupakan bagian dari pembelajaran.

Tema kelahiran yang dijanjikan, menurut Ustadz Tashil, bukan hanya menyangkut kelahiran Rasulullah SAW yang dijanjikan oleh kitab sebelum Alquran namun juga sesuatu yang kita minta kepada Allah SWT. Dalam upaya mewujudkan apa yang kita minta itu harus diikuti dengan motivasi. “Harus punya motivation, yang terdiri dari dua kata, motif dan action”, ujar Ustadz Tashil. Motif yang dimaksud adalah alasan kuat kita meminta kepada Allah SWT sementara action adalah praktek dari motif tersebut.

Dalam sebuah riwayat, Allah SWT menerangkan bahwa Ia akan menjadi apa yang hambanya prasangkakan. Hal tersebut tidak mengherankan karena, menurut Ustadz Tahsil, apa yang kita prasangkakan atau pikirkan akan menjadi ucapan, ucapan akan menjadi perlakuan, perlakuan yang diulang terus menerus akan menjadi kebiasaan, kebiasaan tersebut akan menjadi sebuah karakter, pada akhirnya yang awalnya kita pikirkan akan menjadi kenyataan. Terlebih Allah SWT mampu mewujudkan apapun. Maka dari itu kita harus senantiasa berprasangka baik kepada Allah SWT.

Agar kita mampu terus berprasangka baik pada Allah SWT maka harus senantiasa beristighfar, terlebih ketika kita memiliki sebuah hajat. Rasulullah SAW bersabda, “barangsiapa yang membaca istighfar maka Allah akan menerangkan hatinya yang gundah gulana, Allah akan berikan jalan keluar, dan Allah akan beri rizki dari jalan yang tak disangka-sangka”. Ustadz Tashil menjelaskan bahwa dalam Surat Hud ayat 3 Allah SWT juga menjanjikan kebaikan bagi orang yang senantiasa beristighfar. Yang paling penting adalah apa yang kita lakukan semata-mata berorientasi pada akhirat. Rasulullah SAW bersabda, “barangsiapa melakukan sesuatu dengan niat akhirat maka Allah akan mempermudah urusannya, menjadikan keyakinan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dengan hina (mudah)”. Selanjutnya acara ditutup dengan do’a yang dibacakan oleh Ustadz Abdurrasyid.

 

Oleh: Zulfikri, Santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang

Kategori
Berita Pusat shighor putra shigor putra

Shigor Putra Ketapang Raih Juara Umum Kompetisi Robotik

Santri Shigor Putra Ketapang mengikuti Kompetisi Robotik dalam rangka memperingati hari pahlawan yang diselenggarakan oleh Roboratory pada hari Ahad, 10 November 2019, di Bale Kota Mall, Tangerang. Sukses menggondol 6 juara dari beberapa kategori yang diikuti, Shigor Putra Daarul Qur’an Ketapang dinobatkan sebagai juara umum karena memperoleh gelar dengan raihan terbanyak.

Ustadz Oman selaku pendamping santri Shigor Putra mengatakan bahwa juara umum ini merupakan capaian yang pertama kalinya. “Sebelumnya di Sukabumi kita ikut juga. Dari 6 perwakilan 5 di antaranya dapet juara”, tambahnya. Capaian tersebut, kata beliau, merupakan hasil latihan rutin para santri yang terpilih setelah proses seleksi. Adanya ekstrakulikuler robotik juga berpengaruh terhadap kesiapan teknik para santri sehingga tidak terlalu sulit untuk mengarahkan mereka. “Yang ekskul di situ juga emang mereka yang minat jadi merekanya juga enjoy aja”, ungkap Ustadz Oman.

Berikut merupakan daftar santri Shigor Putra Ketapang peraih gelar juara di Kompetisi Robotik Roboratory.

1.Kategori Lego Education Brick

Juara 1: Muhammad Fadhil Arkanditya, kelas 3

Juara 3: Ahmad Maulana El Fatih A, kelas 3

2. Kategori Lego Education Wedo

Juara Harapan 2: M. Haidar Firda Rusmanta, kelas 4

3. Kategori Lego Education Mechanic

Juara 2: M. Iqbal, kelas 5

Juara 3: Fathan Nurrohman, kelas 5

Juara Harapan 1: Mufrizal Jusuf Setiawan

Kategori
Banyuwangi Berita daqu school semarang kalibata Pusat

Daftar Juara Kontingen Daqu School di MHQN 8

Semarak MHQN ke 8 telah usai. Penutupan MHQN dilaksanakan di panggung utama pada Minggu (3/11). Pengumuman pemenang 25 cabang lomba dengan 214 peserta dari puluhan Pesantren dan Rumah Tahfizh Daarul Qur’an menjadi acara yang paling ditunggu. Kontingen Daqu School dari 4 kota juga ikut meramaikan gelaran MHQN serta menggondol gelar juara dari beberapa cabang lomba. Berikut daftar lengkap peraih juara MHQN 8 kontingen Daqu School.

TK BANYUWANGI

  1. Abimanyu Priatmaja: Juara 2 Lomba Kaidah DaQu 1

TK KETAPANG

  1. Rania Adhwa Hanifa: Juara 3 Lomba Kaidah DaQu 1
  2. Waldan Ludovickea Wachid: Juara 3 Lomba Hafalan Surat An-Naas s.d Ad-Dhuha

TK SEMARANG

  1. Ashila Husna Kamila Elqodiri: Juara 1 Lomba Kaidah DaQu 1
  2. Muhammad Naafi Faeyza: Juara 1 Lomba Hafalan Surat An-Naas s.d Ad-Dhuha
  3. Fatharani Rajwa Adifra: Juara 2 Lomba Hafalan Surat An-Naas s.d Ad-Dhuha

SD KALIBATA CITY

  1. Raia, Malika, Mysha: Juara 1 Lomba Cerdas Cermat Islami
  2. M. Rifa Abdurrahman: Juara 3 Lomba MHQ kategori Juz 30

SD KETAPANG

  1. Syakira Nur Aludra, kelas 1: Juara 3 Lomba Kaidah DaQu 1
  2. Ahmad Syamsul Hidayat, kelas 6: Juara 1 Lomba Mujawwad Anak
  3. Muhammad Yusuf Alhaafizh, kelas 6: Juara 3 Lomba Mujawwad Anak
  4. Muhammad Athoillah, kelas 3: Juara 2 Lomba Tartil
  5. Aileen Marva Khanza, kelas 4: Juara 3 Lomba Tartil
  6. Almira Najma Ardiningrum, kelas 3: Juara 2 Lomba MHQ kategori Juz 30
  7. Ahmad Muammar Khadafi, kelas 4: Juara 1 Lomba MHQ kategori 3 Juz (28,29,30)
  8. Kaafy Gumayyel Haavezh, kelas 5: Juara 2 Lomba MHQ kategori 3 Juz (28,29,30) 

SD SEMARANG

  1. Sarah: Juara 1 Lomba Kaidah DaQu 1
  2. Fadil: Juara 2 Lomba Kaidah DaQu 1
  3. Habibi: Juara 2 Lomba Mujawwad Anak
  4. Fiedilia: Juara 1 Lomba Tartil
  5. Zia: Juara 1 Lomba MHQ kategori Juz 30
  6. Nafisa: Juara 3 Lomba MHQ kategori 3 Juz (28,29,30)
Kategori
Berita Berita Foto Pesantren Pusat

Mimpi Savero dan Zainal Membawa Indonesia Tampil di Pentas Dunia

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Kabar gembira datang bagi keluarga besar Daarul Quran saat Savero Aurelio Armanto dan Zainal Abidin Mahfud, santri kelas 7c, berhasil membawa SSB ASIOP Apacinti Jakarta, menjuarai AQUA Danone Nations Cup (AQUADNC) 2018. Atas prestasinya tersebut keduanya akan ikut dalam lafa Final Dunia DNC di Spanyol pada tahun depan.

Baik Savero dan Zainal memiliki mimpi untuk membawa Indonesia tampil di ajang Piala Dunia. Keduanya pun senang dengan apa yang telah mereka capai dan tidak lupa untuk terus berlatih dan mempertahankan kemampuan yang telah dimiliki.

Kepada tim daqu.sch.id, keduanya bercerita mengapa memilih sepak bola sebagai olahraga yang ditekuni dan masuk pesantren untuk pendidikan selanjutnya. Mereka juga berkisah bahwa masuk pesantren bukan halangan untuk meraih prestasi di luar ilmu-ilmu keagamaan. Bahkan menurut keduanya pesantren membantu mereka dalam soal belajar fokus, mental sekaligus bekerjasama.

Sejak kapan bermain sepak bola

Savero : Sejak kelas 2 SD
Zainal : Sama, sejak kelas 2 SD

Apa yang menyebabkan suka dengan sepak bola?

Savero : Waktu itu diajak papa nonton Indonesia vs Chelsea di Stadion Gelora Bung Karno. Saya suka permainannya mereka meski belum kenal dengan nama banyak pemainnya.

Zainal : Saya suka diajak ngeliat kakak latian sepak bola juga. Jadi sejak itu mulai suka dengan permainan ini dan ingin ikut kakak latian di SSB.

Klub dan Pemain Favorit?

Savero : Barcelona dan saya suka dengan Lionel Messi. Ia punya permainan yang bagus sejak dari usia muda.

Zainal : Barcelona juga (tertawa). Saya suka Daniel Alves dan Jordi Alba. Kebetulan mereka adalah wing back yang bagus. Bisa bertahan dan juga bisa menyerang.

Posisi kamu apa?

Savero : Defender

Zainal : Sama. Defender atau pemain belakang.

Pengalaman apa yang didapat dari kejuaraan Danone Cup kemarin?

Savero : Bersyukur kepada Allah karena kita berhasil meraih juara.

Zainal : Lawannya menarik dan dari berbagai daerah. Jadi banyak pengalaman baru.

Pertandingan yang paling berat?

Savero : waktu ketemu tim dari Papua. Kami berhasil menang 1-0. Mereka fisiknya kuat dan teknik bermain sepak bolanya bagus.

Zainal : Waktu di final ketemu perwakilan dari Sumatera Utara. Kita menang lewat babak adu penalti. Mereka bermain sudah seperti orang                        dewasa bermain dengan krosing-krosing yang bagus. Jujur kami sempat kewalahan. Alhamdulillah bisa menang.

Ada rasa gugup?

Savero : Jujur gugup bermain dihadapan banyak orang. Tapi pelatih bilang kita harus punya mental juara dan dengan kebersamaan rasa gugup itu perlahan hilang.

Zainal : Takut juga. Tapi saya melawan rasa takut itu dengan teriak sekencang-kencangnya, berdoa dan berusaha tampil percaya diri.

Apa yang kamu pelajari dari permainan sepak bola?

Savero : Tentang fokus, kerjasama tim juga berpengaruh dan kita harus menghilangkan sikap ego dan individualisme.

Zainal : Selain melatih fokus dan kerjasama, dalam sepak bola juga benar-benar melatih mental saya.

Oiya, cita-cita kalian berdua apa sih?

Savero : Menjadi pemain sepak bola yang bisa hafal 30 juz.

Zainal : Sama. Menjadi pemain bola yang bisa hafal 30 juz dan mengamalkannya.

Mimpi kamu bagi sepak bola Indonesia?

Savero : Membawa timnas bermain di piala dunia.

Zainal : Tidak hanya bermain tapi juga juara.

Bagaimana persiapan kejuaraan di Spanyol nanti?

Savero : Kami akan terus berlatih dan berusaha meraih juara.

Zainal : Sama.

Pesepakbola Indonesia favorit kalian?

Savero : Evan Dimas, karena dia punya kepemimpinan yang bagus dan mainnya disiplin.

Zainal : Andik Vermansyah, selain bagus dia juga punya kecepatan.

Kenapa Memilih Pesantren?

Savero : Ingin mencari ilmu dunia dan akhirat untuk persiapan hidup di masa depan. Saya juga sayang dengan hafalan juz 30 yang udah saya punya waktu SD.

Zainal : Sama seperti bola saya ngeliat kakak masuk pesantren dan sepertinya enjoy. Kakak juga di pesantren Daarul Qur’an.

Susah mana menghafal Alquran dan bermain sepak bola?

Savero : Menghafal Alquran. Karena selain niat dan fokus juga butuh kebersihan hati.

Zainal : Menghafal Alquran. Karena niat ini akan membuat kita mudah atau sulitnya menghafal Alquran.

Bagaimana perasaan masuk pesantren pertama kali?

Savero : Seru aja dan sampai hari kelima masih kangen. Alhamdulillah sekarang sudah enjoy.

Zainal : Pertama kali takut karena ini lingkungan baru. Sampai hari ketiga rasa takut itu masih ada.

Kesan seru pertama di pesantren?

Savero : Banyak ketemu teman yang ternyata baik-baik. Kakak kelas juga hormat dan mau membantu adik kelas.

Zainal : Ustadznya baik-baik. Banyak ketemu teman baru.

 

Apa pesan orangtua yang paling kalian ingat hingga sekarang?

Savero : Kalo sudah terkenal jangan sombong.

Zainal : Masih banyak orang di luar sana yang mau seperti kita. Jangan buang waktu dan setengah-setengah.

[/vc_column_text][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1532685786456-843ca93f-649c-1″ include=”17820,17821,17822,17823,17824,17825,17826,17827,17828,17829,17830″][/vc_column][/vc_row]

Kategori
Berita Kegiatan Pusat

Semarak Gersena di Pesantren Daqu Ketapang

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Sejak pukul 07.00 wib santri pondok pesantren tahfizh Daarul Qur’an Ketapang, Tangerang, sudah berkumupul di area lapangan futsal. Sebuah panggung kecil sudah berdiri tepat di sisi timur asrma pondok. Jumat, 27 April 2018, menjadi hari yang spesial bagi keluarga besar Daarul Qur’an, karena bertepatan dengan hari gerakan sedekah nasional.

Gerakan yang terinspirasi dari kebiasaan Jody Brotosuseno, pemilik dan pendiri Warong Steak & Shake, tersebut kini sudah menasional semenjak beberapa pengusaha lain yang tergabung dalam spiritual company mengikuti jejak pria yang akrab disebut Mas Jody tersebut.

Seperti tahun-tahun biasanya para santri, assatidz dan staf Daarul Qur’an menyiapkan sedekah terbaik mereka yang nantinya akan disalurkan ke PPPA Daarul Qur’an untuk program mencetak penghafal Al-Qur’an.

“Ini hari yang spesial bagi keluarga Daarul Qur’an, hari ini kita akan memberikan sesuatu yang terbaik dan paling kita sayangi. Gerakan sedekah nasional kini sudah menggema ke mana-mana, ini patut kita syukuri. Kegiatan ini juga untuk membuktikan kita tidak hanya sebagai penyeru tetapi juga pelaku disaat yang sama” ujar ustad Ahmad Jamil, Ketua Daarul Qur’an.

Masih di atas panggung, ustad Ahmad Jamil pun membuka jam tangan merk G-Shock yang dikenakan dan ditawarkan langsung kepada para santri dan assatidz. Dipandu oleh ustad Hendy Irawan Saleh dan ustad Kupmin, lelang jam tangan ini berlangsung meriah. Sempat terjadi tawar menawar harga hingga akhirnya ustad Saribun berhak atas jam tangan yang sudah keliling lima benua ini dengan tawaran tertinggi sebesar Rp 2,7 juta. Dalam kesempatan yang sama juga dilelang jam milik ustad Sholeh yang terjual diharga Rp 1 juta.

Ternyata lelang jam belum berakhir, tiba-tiba ustad Saribun kembali melelang jam yang barunya saja didapatkannya dan menawarkan kembali pada para santri. Hingga akhirnya satu santri kelas 11 berhasil mendapatkan dengan harga Rp 2,7 juta. Keseluruhan lelang tersebut langsung diserahkan kepada PPPA Daarul Qur’an.

Setelah itu para santri dan staf Daarul Qur’an pun mengantri di meja administrasi untuk memberikan sedekah terbaik mereka. Tidak ketinggalan juga para santri yang telah membuat kotak sedekah sesuai kelas mereka.

Kegiatan Gersena ini pun tidak hanya berlangsung di ponpes Daqu Ketapang, tetapi juga berlangsung di Cikarang, Lampung dan Ungaran. Anda juga ingin ikut berkontribusi dalam gerakan sedekah nasional ini? langsung saja klik sedekahonline.com[/vc_column_text][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1524880731843-6bc71d3d-02e5-9″ include=”17418,17417,17416,17415,17414″][/vc_column][/vc_row]

Kategori
Berita Kegiatan Pusat

SDM Daqu Antusias Ikuti Festival Memanah Tradisional

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Setelah lomba memanah antar santri Daarul Qur’an, Kamis, 12 April 2018, kembali digelar festival memanah tradisional horsebow antar SDM Daarul Qur’an, di lapangan Daqu Faris School (DFS), Ketapang, Tangerang.

Festival yang diikuti oleh SDM dari seluruh unit Daarul Qur’an ini dibuka langsung oleh Ketua Daarul Qur’an yang juga pembina DFS, ustad Tarmizi Ashidiq.

Dalam sambutannya Tarmizi berharap akan lahir para memanah, yang nantinya bisa ikut dalam sejumlah kejuaraan baik di dalam negeri maupun luar negeri, dari Daarul Qur’an. Lomba yang baru pertama kali ini juga diharapkan menjadi trigger bagi SDM Daarul Qur’an untuk giat berlatih.

“Daqu sudah menjalin kerjasama dengan komunitas panahan di Turki. Kita juga sudah memiliki lapangan memanah dan berkuda sendiri. Semoga dari sini nantinya akan lahir pemanah-pemanah yang handal” ujar Tarmizi.

Tarmizi menambahkan dalam festival untuk para santri beberapa hari lalu, telah nongol beberapa santri yang memiliki kemampuan memanah dan berkuda yang baik. Kini para santri tersebut sedang berlatih untuk diikutsertakan dalam kejuaran dasa lomba di Riau pada akhir April nanti.

Festival memanah ini sendiri diikuti dengan antusias oleh para SDM Daarul Qur’an. Oki, staf marketing gallery, mengaku tertantang untuk mengikuti kejuaraan ini, meski ia mengaku masih jarang ikut berlatih.

Festival yang dibagi untuk kategori pria dan wanita ini menghasilkan para pemenang sebagai berikut:

Juara memanah pria:
Juara I Zulfandi
Juara II Alim Gema Alamsyah
Juara III Saribun A Kamil

Juara memanah putri:
Juara I Maryati
Juara II Rara ayu
Juara III Wini fitria afiani[/vc_column_text][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1523526241952-6a174fad-51dc-9″ include=”17253,17254,17263,17256,17259,17258,17261,17268,17260,17262,17264,17265″][/vc_column][/vc_row]

Kategori
Berita Kegiatan Pusat

Semarak Festival Memanah Horsebow Daqu

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Daarul Qur’an menggelar festival seni memanah tradisional horsebow untuk santri dari tingkat SD hingga SMA yang digelar pada Sabtu, 7 April 2018, di Lapangan Daqu Faris School, Tangerang. Kegiatan yang diikuti oleh 60 peserta ini berlangsung semarak.

Kegiatan yang baru pertama digelar ini dibuka langsung oleh pembina DFS ustad Tarmizi Ashidiq dan Ketua Daarul Qur’an ustad Anwar Sani. Dalam sambutannya Tarmizi mengatakan bahwa Daaarul Qur’an telah menjalin kerjasama dengan komunitas memanah di Turki yang insya Allah akan memberikan transfer ilmu memanah bagi para santri Daqu.

“Saya berharap nantinya banyak santri-santri Daqu yang akan mengikuti turnamen panahan baik di dalam negeri dan di luar negeri” ujar Tarmizi. “Saat ini baru 10-20 meter, insya Allah kedepannya bisa hingga 60 meter.

Sementara itu Anwar Sani memotivasi para santri bahwa kini kita bisa ke luar negeri lewat jalur panahan.

“Ada peluang kita ke Turki. Mudah-mudahan dengan adanya prestasi internal, lalu nusantara lalu ikut kompetisi di luar negeri” ujarnya.

Sejumlah kategori digelar dalam festival memanah ini seperti jarak 10 meter untuk tingkat SD, jarak 20 meter untuk SMP dan jarak 25 meter untuk SMU. Tidak hanya dari unit Ketapang, kejuaraan ini juga diikuti oleh para santri dari Semarang dan Tahfizh Camp Cianjur, yang baru belajar memanag sehari sebelumnya.

“Sempat nervous juga mengingat baru belajr sehari sebelumnya. Alhamdulillah bisa” ujar Fahilah Turahma, santri Tahfizh Camp Cianur yang berhasil meraih juara 3.

Sementara itu Kevin yang datang jauh dari Semarang sempat mendapat aplaus dari sejumlah penonton karena satu anak panahnya berhasil menancap di tengah sasaran. Siswa kelas 4 SD Daarul Qur’an Semarang ini berhasil meraih juara 3 dalam kejuaraan ini.

Berikut hasil lengkap pemenang festival memanah untuk tingkat santri:

SD Putri:
Puti Syarif Ali
Raia Reihana
Shada

SD Putra:
Zaki
Galang
Kevin

SMP Putra:
M. Fadel
Lalu M
Alawi

SMA Putri:
Azmiah Rusydina
Nurul Aeni
Fadhilah Turahma

SMA Putra
Dudi
Arfan
Kevin[/vc_column_text][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1523271711519-f5567c11-bd24-8″ include=”17227,17225,17226″][/vc_column][/vc_row]