Kategori
Berita idaqu Kegiatan

Idaqu Beri Kemudahan Berkuliah dengan Program “1000 Beasiswa untuk Indonesia”

Keringanan biaya pendidikan menjadi atensi, baik pelajar maupun orangtua, di tengah pandemi yang melanda dunia. Institut Daarul Qur’an (Idaqu) merespon hal tersebut dengan menggulirkan program “1000 Beasiswa untuk Indonesia”. Program ini bertujuan membantu para calon mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan jenjang pendidikan tinggi Strata 1 atau Sarjana.

Program ini berupa beasiswa senilai 10 juta rupiah untuk Program Studi (Prodi) Ilmu Al Qur’an dan Tafsir (IAT) dan Manajemen Bisnis Syariah (MBS). Beasiswa senilai 15 juta rupiah untuk Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Bimbingan Konseling Pendidikan Islam (BKPI). Beasiswa senilai 20 juta rupiah untuk Prodi Ilmu Hadits (IH) dan Hukum Ekonomi Syariah (HES).

Pendaftaran program ini dimulai tanggal 26 Juli sampai 10 Agustus 2021 mendatang. Dengan adanya program beasiswa ini biaya kuliah akan menjadi sangat ringan.

“Kita menyadari kemampuan ekonomi yang tengah turun saat ini. Untuk itu Idaqu, yang sejak awal berkomitmen mencetak generasi emas Indonesia, akan memberi kemudahan dalam biaya pendidikan” ujar Rektor Idaqu, Anwar Sani.

Anwar Sani memberikan ilustrasi, jika calo peserta didik mengambil Prodi Ilmu Hadits, maka biaya kuliah yang dikeluarkan bernilai sekitar 49 juta rupiah. Angka tersebut akan disubsidi dengan beasiswa sebesar 20 juta rupiah.

“Itu semua dipecah menjadi beberapa tahapan sebagai berikut; biaya pendaftaran 100 ribu, daftar ulang setiap semester 2,9 juta dan SPP bulanan 140 ribu rupiah” tambah Anwar Sani.

Program ini sekaligus komitmen Idaqu dalam mengembangkan dunia pendidikan. Menjadi perguruan tinggi yang unggul serta menyiapkan generasi pemimpin dan entrepreneur yang berkarakter qur’ani, berwawasan global, tangguh dan professional, sesuai visi misi Idaqu.

Kategori
Berita Islami

Santri Pesantren Daqu Tangerang Belajar Merukiah

Rukiah (dalam Bahasa Arab Ruqyah Syar’iyah) adalah salah satu metode pengobatan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Rukiah digunakan untuk mengusir gangguan syaitan dalam diri manusia. Dalam Islam, syarat menjalankan rukiah adalah menggunakan kalimat-kalimat tauhid serta yakin bahwa rukiah hanyalah wasilah atau jalan, sementara Allah SWT yang menentukan ketetapannya.

Kesempatan berharga pun didapat santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang untuk belajar rukiyah dari pakarnya. Pembelajaran sekaligus disertai praktek sehingga mereka bisa memahami rukiah lebih dalam.

Acara itu digelar di Masjid Nabawi, Pesantren Daqu Tangerang, Jum’at (23/7/2021). Praktisi sekaligus founder Yayasan Rehab Hati Foundation, Ustadz Nuruddin Al-Indunisiyy, yang membimbing para santri belajar rukiah.

Dalam pembelajaran ini, para santri mengikuti 3 sesi. Di sesi pertama, mereka mendapat materi pengenalan rukiah beserta aspek-aspek yang berkaitannya. Di sesi kedua, para santri mendapat teori rukiah disertai praktek sederhana. Dan terakhir sesi tanya jawab sekaligus rukiah masal, dipimpin langsung oleh Ustadz Nuruddin.

Di acara pembukaan, Pengasuh Pesantren Daqu Tangerang, KH Syaiful Bahri, menyambut baik pembelajaran ini. Menurut beliau, rukiah tidak hanya soal mengeluarkan jin, namun juga dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

“Ini ilmu baru buat kalian. Siapkan gelas kosong kalian (maksudnya menyiapkan diri untuk menerima ilmu baru). Mudah-mudahan bisa diikuti dengan baik,” terangnya.

Kala Iblis berjanji pada Allah SWT untuk selalu mengganggu anak Adam agar mereka tidak mengikuti perintah Allah, sejak itulah ia mengutus syaitan dari kalangan jin untuk menggoda manusia. Maka dalam rukiah kita juga perlu memahami jenis syaitan yang dimaksud.

Ustadz Abdullah ‘Azzam, salah satu praktisi ruqyah Rehab Hati, dalam paparannya menjelaskan hal tersebut.  

“Syaitan adalah kata sifat. Setiap yang membangkang terhadap perintah Allah itu syaitan. Maka syaitan bisa dari golongan jin dan manusia,” ungkapnya. Bahkan, beberapa hewan yang digolongkan hewan fasik pun juga bisa masuk dalam kalangan syaitan.

Lebih jauh, ketika seseorang mampu melihat syaitan dari kalangan jin, bisa jadi pertanda dia sedang diganggu dan butuh dirukiah.

“Misal, kalau di satu kamar ada 10 orang, ada satu orang yang lihat, bukan kamarnya yang harus dirukiyah tapi orang yang melihat tadi mengalami gangguan,” jelas Ustadz Abdullah.  

Ustadz Nuruddin Al-Indunisiyy pun menambah materi untuk melengkapi pengtahuan para santri sebelum mereka praktek. Ia menjelaskan, gangguan jin hanya bisa dilawan menggunakan “senjata ghaib” karena wujud syaitan dari kalangan jin juga ghaib bagi manusia.  

“Cara mengalahkannya dengan senjata ghaib. Ad-Du’a silaahul mukmin. Doa adalah senjatanya orang-orang mukmin,” terangnya mengutip sebuah hadits.

Ustadz Nuruddin juga menjelaskan beberapa ciri seseorang saat mendapat gangguan syaitan. Yang pertama adalah susah tidur. Kemudian ia juga merasa malas beribadah.

“Kemudian yang ketiga ada 3 bagian tubuh yang sering sakit, (yaitu) Kepala; mata, telinga, jantung; serta lambung,” paparnya. Karena itu, ketika dirukiah, bagian-bagian tersebutlah yang disentuh sembari dibacakan bacaan rukiah.

Kategori
Berita Kegiatan

Daarul Qur’an Gelar Vaksinasi Dosis Pertama Bagi SDI dan Santri Pesantren Daqu Tangerang

Dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, Daarul Qur’an gelar vaksinasi dosis pertama, Sabtu, 17 Juli 2021, yang dilaksanakan di Gedung Fullday Daquschool, kawasan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang. Vaksinasi diberikan pada seluruh Sumber Daya Insani (SDI) Daarul Qur’an dari berbagai unit serta santri Pesantren Daqu Tangerang.

Keseluruhan peserta vaksinasi lebih dari seribu orang. Untuk mencegah terjadi kerumunan, vaksinasi digelar bertahap. Nantinya, vaksinasi juga diberikan pada seluruh SDI dan santri dari berbagai cabang.

Kegiatan ini disaksikan langsung oleh Wakil Wali Kota Tangerang Drs. H. Sachrudin. Selain itu ada juga Kapolres Metro Kota Tangerang, Kombes Pol, Deonijiu de Fatima serta Komandan Kodim 0506/Tgr, Kolonel Inf Bambang Herry Tugiyono. Pejabat setempat tak ketinggalan meninjau proses vaksinasi, di antaranya Camat Cipondoh, Rizal Ridolloh, serta Lurah Ketapang, H. Alex Saadon.

Para pimpinan Daarul Qur’an juga hadir memantau jalannnya vaksinasi. Di antaranya Pimpinan Direktorat Pendidikan, KH Ahmad Jamil, Pimpinan Direktorat Ekonomi, Ustadz Tarmizi Ashidiq, serta Ustadz Anwar Sani selaku Pimpinan Direktorat Zakat dan Wakaf.

Kyai Jamil yang turut serta melakukan vaksinasi mengungkapkan bahwa ini adalah ikhtiar keluarga besar Daarul Qur’an dalam memutus mata rantai Covid-19.  

“Mencegah lebih baik dr mengobati. Ikhtiar juga harus, ga cukup hanya doa,” terangnya yang ditemui usai mendapat dosis pertama vaksin.   

“Kita harus membantu pemerintah, juga masyarakat banyak, agar pencemaran Covid ini bisa menurun, khususnya di Kota Tangerang dan di tanah air kita ini, Insya Allah,” harapnya.  

Pencegahan penyebaran Covid-19 dengan vaksinasi di Kota Tangerang sendiri telah dilakukan untuk 487 ribu orang di 108 titik vaksinasi, termasuk di Daarul Qur’an. Hal tersebut seperti diungkapkan Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin.

“Setelah vaksin juga masyarakat tetap harus melakukan protokol kesehatan,” pesan Sachrudin.

Vaksinasi merupakan upaya membentuk imun tubuh agar mampu melawan virus Covid-19 yang masuk. Karena itu, vaksinasi juga penting utamanya bagi para SDI yang berpotensi terpapar sebab melakukan perjalanan pulang-pergi menuju Daarul Qur’an.

Sesuai ketentuan, vaksinasi diberikan dalam dua dosis. Rencananya, dosis kedua vaksin bagi SDI dan Santri Pesantren Daqu Tangerang akan diberikan tanggal 14 Agustus 2021 nanti.

Kategori
Berita Jambi

Pesantren Daqu Jambi Sambut Santri Baru Angkatan 4 Tahun Ajaran 2021/2022

Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Jambi, seperti Pesantren Daqu lainnya, siap menghadapi tahun ajaran baru 2021/2022. Mereka pun mulai kedatangan santri baru angkatan ke 4, tingkat Sekolah Menengah Pertama, tahun ajaran 2021/2022, pada Sabtu (11/7/2021) kemarin.

Para santri baru yang datang berjumlah 28 orang. Satu orang santri masih di rumah karena kondisi kesehatan yang belum pulih. Pesantren Daqu Jambi pun menjadi pilihan para orangtua santri baru yang datang dari berbagai daerah di Provinsi Jambi.

Di masa pandemi ini kedatangan santri disertai penerapan protokol kesehatan ketat dan mereka hanya boleh didampingi satu orang ketika masuk ke asrama. “Semua santri juga wajib menunjukkan hasil Rapid Test,” terang Pengasuh Pesantren Daqu Jambi, Ustadz Nurul Jannah Adhatul Mauli.

Ustadz Uyung, sapaan beliau, menegaskan, Pesantren Daqu Jambi siap menerima santri baru dengan kelengkapan fasilitas seperti asrama, lapangan, serta kelas yang memadai. Para pengurus pesantren juga dikerahkan untuk mendampingi para santri baru beradaptasi dengan program pesantren.

“Di minggu-minggu awal wali santri harus mengawal santri dari bangun tidur sampai dia tidur lagi. Begitu ada anak sakit langsung ke puskesmas yang kepala puskesmasnya juga wali santri,” terang Ustdaz Uyung.

Untuk menangani santri baru yang masih suka rewel, penting adanya komunikasi intensif antara pesantren dan orangtua. “Kami wajibkan setiap minggu semua santri komunikasi dengan orangtuanya dan per dua minggu menggunakan video call, agar orangtua juga tenang dengan keadaan anaknya,” jelas Ustadz Uyung lagi. Selai itu, setiap kegiatan pun didokumentasikan dan diberikan pada para orangtua santri.   

Selanjutnya para santri baru akan mengikuti masa orientasi. Di antaranya terkait program-program kepesantenan. Mereka juga akan mengikuti Tahfizh Camp yang dimulai Rabu (13/7/2021).

“Harapannya santri baru akan betah dan bisa mengikuti program pesantren. Bisa beradaptasi cepat dengan pesantren. Bisa mengikti ritmenya, KBMnya, menghafalnya, jam tidurnya, kepengasuhannya,” tutur Ustadz Uyung.

Beliau melanjutkan, “untuk santri-santri lama harapannya bisa memberikan Uswatun Hasanah, contoh, teladan, sehingga adik-adiknya bisa mengikutinya, sehingga tujuan, harapan orangtua tercapai. Bisa hafal Al-Quran dan mengamalkan isinya.”

Sebagai informasi, saat ini santri Pesantren Daqu Jambi berjumlah 89 orang. Sebelumnya, Pesantren Daqu Jambi sudah meluluskan angkatan pertama yang berjumlah 10 orang.

Kategori
Artikel Berita

Pembukaan Tahun Ajaran 2021/2022, Momen Refleksi Diri dan Menjadi Generasi Qur’ani

Tahun ajaran baru 2021/2022 resmi dimulai. Direktorat Pendidikan Daarul Qur’an pun menggelar Opening Ceremony yang diikuti seluruh sivitas akademik di lingkup pendidikan Daarul Qur’an (Fullday Daarul Qur’an, Shigor, Kibar, dan Takhassus) dari berbagai cabang, Senin (12/7/2021) pagi hari.

Pusat acara tertuju di Masjid Nabawi, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang. Sementara para santriwan santriwati serta siswa siswi berikut para pengurus cabang mengikuti via Ruang Meeting Zoom yang disiarkan pula di kanal Youtube Pesantren Daqu.

Acara dihadiri langsung oleh Pembina Yayasan Daarul Qur’an, KH Yusuf Mansur serta Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan, KH Ahmad Jamil. Keduanya memberikan wejangan untuk menempuh tahun ajaran baru ini.

Sebagai pembuka, Kyai Jamil mengajak seluruh peserta acara untuk merenungkan kejadian yang menimpa beberapa tahun belakangan. Utamanya ketika kita ditinggal para alim ulama, yang turut membimbing dalam perkembangan pendidikan di Indonesia.

Kyai Jamil juga menghimbau untuk senantiasa belajar dan menyiapkan dalam menghadapi tantangan ke depan. Berkaca dari kasus perusahaan telekomikasi Nokia yang jatuh setelah kalah bersaing dengan perusahaan lain dalam kemajuan teknologi.

“Kita harus mempersiapkan para generasi yang Ar-Rosikhuna fil ‘Ilmi, yang mendalam dalam urusan keilmuan mereka,” terang beliau. Selain itu, lanjut Kyai Jamil, generasi tersebut juga harus punya keunggulan yakni yang senantiasa mendawami Al-Qur’an.

Hal itu juga berkaitan dengan regenerasi dari para ulama yang sudah mendahului. “Kita sudah banyak ditinggalkan para ulama, paku bumi yang dicabut oleh Allah SWT. Kalian yang harus menggantikan. Aamiin,” harapnya.

Di tahun ajaran baru ini, tentu para peserta didik beserta pengurus memiliki harapan dan tujuan. Karena itu, hal tersebut juga harus diadukan pada sang pemilik segala, Allah ‘azza wa jalla.

Motivasi itu disampaikan oleh Kyai Yusuf Mansur. Hal itu pun membangkitkan semangat para peserta acara.

Kyai Yusuf berujar, “Allah ini Maha Rahman Maha Rahim. Dia mah gaboleh diminta, udah pasti ngasih. Karena dia itu pasti ngebagi, makanya harus diminta,” jelasnya.  

Kisah Nabi Musa A.S. kala meninggalkan umatnya, Bani Israil, selama 40 hari jadi pelajaran yang disampaikan Kyai Yusuf Mansur. Pada periode itu, Bani Israil pun ingkar dan menyembah anak sapi, Samiri.

Allah SWT pun menunjukkan kuasanya. Lewat wasilah Nabi Musa, Bani Israil diminta menyembelih sapi sebagai syarat petunjuk untuk mengetahui pelaku kasus pembunuhan salah seorang di antara mereka.

Bani Israil yang terkenal ngeyel terus bertanya ciri-ciri sapi yang harus disembelih. Namun, Allah tetap mengabulkan permintaan itu.

Setelah puas bertanya, seekor sapi disembelih oleh mereka dan Nabi Musa menyuruh memukulkan potongan sapi itu ke jenazah orang yang terbunuh. Akhirnya orang yang terbunuh dihidupkan kembali oleh Allah SWT dan menyebutkan siapa pelakunya. Kasuspun terungkap.

“Yang ga ada imannya aja, yang bodoh, ketika minta dikabulin Allah SWT. Kita harus ngiri, yang katanya pinter aja masa ga berani minta? Jadilah orang yang pinter, sholeh-sholehah, yang senantiasa mendawami Al-Qur’an, dan minta sama Allah,” kata Kyai Yusuf menutup rangkaian pesannya.

Kategori
Artikel Berita Cikarang

Liburan Meriah Bersama Gratify Festival

Terdengar sorak sorai para santriwati Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Putri Cikarang pada acara penutupan Gratify Festival 2021. Festival yang hampir seminggu mengisi liburan akhir semester genap para santri dengan rentetan acara dan perlombaan. Festival ini adalah ajang merengkuh kemenangan, baik per kelas, asrama, angkatan serta tiap individu santriwati Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Putri Cikarang.

Festival ini dimulai tanggal 2 Juli 2021 dan ditutup dengan pembagian hadiah pada 9 Juli 2021. Sebelumnya, para santriwati sudah menempuh rentetan ujian sekolah diikuti pembagian rapot sekolah dan tahfizh serta yudisium santriwati akhir.

Seperti yang dikatakan oleh Pengasuh Pesantren Daqu Putri Cikarang, Ustadz Heri Setyawan, pada acara penutupan. Beliau bertutur bahwa ajang ini sebagai tempat istirahat sekaligus mengisi energi untuk menempuh tahun ajaran baru.  

“Istirahat itu pergantian menuju pekerjaan baru, layaknya bel istirahat sekolah berganti menjadi makan di kantin, jalan menuju kamar dan sebagainya.”

Perlombaan menarik pada ajang ini antara lain Lomba Ketangkasan Baris Berbaris, Kolase Gambar, Semaphore Dance, SMS, Bucket, Recycle Fashion Show, PUPK, Ranking 1, Finding Surah, Bola Tiup, Estafet Cup Bola, Puisi Berantai, Stand Up Comedy, Art Bag, Jengga, Crazy Toast, Pos Baraga, Tepung Koin, Poster Gratify Festival, Estafet Sarung, Pesan Berantai, Market Day, Telepati dan diakhiri dengan hiasan meriah para santriwati dalam kamarnya pada lomba menghias asrama.

Hadiah pun diberikan pada angkatan teraktif yaitu angkatan kelas 10. Dengan aba-aba “Gratify passwordnya, sik asik asiknya cuma di Gratiy, nak enak enaknya cuma di Gratify,” sang pemenang pun berfoto di atas panggung, sebelum acara resmi ditutup.  

Oleh: Syakira Nazla Rifat J, Santri Pesantren Daqu Putri Cikarang, Kelas XI MIA 1

Kategori
Berita Kegiatan

Sambut Tahun Ajaran Baru, Direktorat Pendidikan Daarul Qur’an Lakukan Rotasi Amanah

Memasuki Tahun Pelajaran 2021/2022, Direktorat Pendidikan Darul Qur’an merotasi beberapa posisi pimpinan berbagai unit. Rotasi tersebut diumumkan dan disahkan langsung oleh Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan, KH Ahmad Jamil, Jum’at (9/7/2021).

Prosesi serah terima amanah (sertinah) berlangsung di kediaman Kyai Jamil, di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang yang juga disaksikan oleh Kepala Deputi Daarul Qur’an, Ibu Hj. Nur Diana Dewi. Sementara para pimpinan unit di berbagai cabang menghadiri acara via teleconference Zoom mengingat pandemi yang masih bergulir.

Dalam sambutannya, Kyai Jamil mengungkapkan bahwa rotasi ini juga merupakan bentuk kaderisasi untuk mengorbitkan para pemimpin di Direktorat Pendidikan.

“Jadi, kita harus terus mempersiapkan para pengganti kami-kami ini di pucuk pimpinan. Kita harus terus berproses karena kita gak bisa hanya bergantung pada satu, dua, atau beberapa orang saja,” terang Kyai Jamil.

Kyai Jamil juga menyoroti situasi pandemi yang juga berdampak pada perubahan ritme pendidikan di Daarul Qur’an. Beliau pun mengingatkan pada para pimpinan agar bisa memaksimalkan program yang disesuaikan dengan keadaan.

“Kita memang harus menghadapi situasi ini dan kita terima. Tapi jangan sampai kita juga berhenti dari aktivitas mikir, gerak, menuntut ilmu, gitu ya,” pesan beliau.

Terdapat 20 posisi yang dirotasi dalam strukutur unit di Direktorat Pendidikan Daarul Qur’an. Adapun daftarnya adalah sebagai berikut;

  1. Ust. H. Kholid Hidayatullah, MA, yang sekarang menjabat Pengasuh Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Semarang, diberi amanah baru sebagai Pengasuh Pesantren Daqu Bandung.
  2. Ust. Mulyanto, S.PdI, sekarang Pengasuh Pesantren Daqu Lampung, amanah baru sebagai Pengasuh Pesantren Daqu Semarang.
  3. Ust. Khairu Rozy, S.Psy, sekarang Pengasuh Pesantren Daqu Bandung, amanah baru sebagai Kepala Bidang Biro Tahfizh Penjamin dan Pengembangan Mutu Tahfizh.
  4. Ust. Madari, M.Ag, sekarang Kepala Sekolah SMA Daqu Tangerang, amanah baru sebagai Kepala Kerumahtanggaan Daqu Tangerang.
  5. Ust. Hafizh Sugara, S.SI, sekarang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Daqu Tangerang, amanah baru sebagai Kepala Sekolah SMA Daqu Tangerang.
  6. Ustadzah Iik Hikmatillah, S.E, sekarang Kepala Sekolah SMA Daqu Putri Cikarang, masuk masa purna tugas.
  7. Ust. Zuhrul Huda, S.Pd, sekarang Kepala Bahasa Pesantren Daqu Putri Cikarang, amanah baru sebagai Kepala Sekolah SMA Daqu Putri Cikarang.
  8. Ust. Imron Rosyadi, S.PdI, sekarang Kepala Program Daqu Idaad Cikeretek Bogor, amanah baru sebagai Pengasuh Pesantren Daqu Lampung.
  9. Ust. Anif Fachrurozi,S.PdI, sekarang Supervisor Dapur Pesantren Daqu Cikarang, amanah baru sebagai Kepala Program Daqu Idaad Cikarang.
  10. Ustadzah Nia Tsamania,M.PdI, sekarang Kepala Tahfizh Shigor Putri Tangerang, amanah baru sebagai Pengasuh Pesantren Takhassus Putri Wanayasa.
  11. Ust. Hasan Aziz,S.PdI, sekarang Kepala Program Tahfizh Camp Daqu Cugenang Cianjur, amanah baru sebagai Supervisor DKM Nabawi Pesantren Daqu Tangerang.
  12. Ust. Lukman Huda, S.Pd.I, sekarang Staf Bahasa Pesantren Daqu Tangerang, amanah baru sebagai Kepala Pengasuhan Pesantren Daqu Banyuwangi.
  13. Ust. Daifinallah Abi Rafdi, sekarang Staf Bahasa Pesantren Daqu Tangerang, amanah baru sebagai Kepala Program Tahfizh Camp Daqu Cugenang Cianjur.
  14. Ust. Hermawan Setiawan, S.Pd, sekarang Guru di SMP Daqu Tangerang, amanah baru sebagai Wakil Kepala Kurikulum SMA Daqu Tangerang.
  15. Ust. Wawan Hermawan, S.T, sekarang Guru SMP Daqu Tangerang, amanah baru sebagai Wakil Kepala Kesiswaan SMP Daqu Tangerang.
  16. Ustadzah Afifatul Masruroh, S.Pd.I, sekarang Kepala Tahfizh PTDQ Cikarang, amanah baru sebagai Kepala Bidang Pengembangan Tahfizh Pesantren Daqu Putri Cikarang.
  17. Ustadzah Saniatun, S.Pd, sekarang Guru Tahfizh PTDQ Pesantren Daqu Putri Cikarang, amanah baru sebagai Kepala Tahfizh PTDQ Pesantren Daqu Putri Cikarang.
  18. Ustadzah Zahrotul Wardah, sekarang Guru Shigor Putri Tangerang, amanah baru sebagai Kepala Tahfizh Shigor Putri Tangerang.
  19. Ust. Yayan Kurniawan, sekarang Guru Pesantren Daqu Tangerang, amanah baru sebagai Kepala Pengasuhan Pesantren Daarul Mansur Wanayasa.
  20. Ustadzah Dewi Wulandari, M.Si, sekarang Guru Pesantren Daqu Malang, amanah baru sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP Daqu Malang.
Kategori
Berita Kegiatan

Melemaskan Otot Pikiran Pasca Ujian dengan Class Meeting

Selesai sudah perjuangan menghadapi ujian sekolah bagi santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang. Selama satu bulan, mereka meghadapi baik ujian tulis maupun lisan. Ujian yang dimulai Juni lalu itu tentu menguras tenaga dan pikiran. Kini, mereka bisa sedikit relaks dengan digelarnya Class Meeting.

Class Meeting merupakan kegiatan lomba antar kelas yang diadakan setelah ujian sekolah. Tahun ini, Class Meeting digelar dari tanggal 5 hingga 7 Juli 2021.

Class Meeting memperlombakan beberapa cabang permainan, di antaranya futsal, basket, bulutangkis, suit tangkap, dain lainnya. Acara Class Meeting akan semakin meiah dengan adanya penampilan tiap kelas pada malam hari perlombaan.

Dalam acara pembukaan, Kepala Sekolah SMP Daarul Qur’an Tangerang, Ustadz Rahmat Arif, memberi pesan pada para santri agar mereka menikmati waktu Class Meeting ini. Beliau juga mengerti karena lelahnya ujian harus dinetralisir dengan asyiknya berlomba dalam Class Meeting.

“Manfaatkan waktumu sebaik mungkin. Manfaatkan dengan kegiatan positif seperti Class Meeting ini,” tuturnya di hadapan para santri, Senin (5/8/2021) di Lapangan Futsal pesantren.

Seperti yang dikatakan Ustadz Arief, Class Meeting memang merupakan salah satu dari bayak kegiatan positf yang dilakukan para santri pasca melaksanakan ujian. Selain menyehatkan, nilai-nilai akhlak seperti sportifitas dan kerjasama juga menjadi pelajaran berharga untuk para santri.

Oleh: Ifkar Hasbi, Santri Pesantren Daqu Tangerang Kelas 11

Kategori
Berita

18 Tahun Daarul Qur’an, Hadiah untuk Indonesia dan Dunia

Tanggal 5 Juli ini Daarul Qur’an memasuki usia ke-18. Sebagai rasa syukur, perayaann milad pun digelar. Mengingat situasi, perayaan milad Daarul Qur’an digelar secara virtual lewat ruang meeting Zoom, Senin (5/7/2021), yang dimulai pukul 09.00 WIB.

Ini untuk kedua kalinya perayaan Milad Daarul Qur’an digelar secara virtual sejak tahun lalu. Meski begitu, hal ini tak mengurangi antusiasme keluaga Daarul Qur’an merayakan hari jadi tempat berkhidmad mereka.  

Seluruh pimpinan Daarul Qur’an mengawal jalannya acara, termasuk Pembina Yayasan Daarul Qur’an, KH Yusuf Mansur. Beliau bersanding dengan para pimpinan yakni Pimpinan Direktorat Pendidikan, KH Ahmad Jamil, Pimpinan Direktorat Zakat dan Wakaf sekaligus rektor Institut Daarul Qur’an, Ustadz Anwar Sani, Pimpinan Direktorat Ekonomi sekaligus Ketua STMIK Antar Bangsa, Ustadz Tarmizi Ashidiq, serta Dewan Syariah Daarul Qur’an, KH Ahmad Kosasih.

Sambutan pertama dibuka oleh Ustadz Anwar Sani. Beliau mengajak seluruh SDI memaksimalkan ikhtiar buat Daarul Qur’an.

“Yang mungkin sedang berada di zona nyaman Daarul Qur’an, misalnya, ayok bangun, curahkan doa, energi, pikiran, dan ide cemerlang untuk Daarul Qur’an,” pesannya.

Ide tersebut, lanjut beliau, jangan sampai datang ketika keadaan berkhidmad sedang mendesak. “Jangan sampai kita dikejar anjing dulu baru melompat, tapi ayo kita melompat sendiri,” tukasnya.

Ustadz Tarmizi Ashidiq selanjutnya juga memberikan pesannya. Menurutnya, Daarul Qur’an sebagai sebuah lembaga yang dinamis harus disyukuri. Antar pimpinan dan staf tidak ada jarak. Karena itu, laksanakan amanah sebaik mungkin dengan Daqu Method sebagai pegangan.  

Ustadz Tarmizi juga menerangkan bahwa Daarul Qur’an butuh orang-orang yang punya loyalitas serta jiwa kepemimpinan tinggi, yang dapat menerjemahkan visi dan berbagai program.

“Ini menjadi jalan membangun peradaban, berada jalan dakwah, di mana menjadi amal dunia dan akhirat,” tutupnya.  

Milad ke 18 ini begitu banyak maknanya. Kyai Jamil pun membeberkan berbagai hal yang bisa ditadabburi pada milad Daqu tahun ini, salah satunya angka 18 yang merupakan urutan Surat Al-Kahfi dalam Al-Qur’an.  

Dalam Surat Al-Kahfi terdapat berbagai kisah yang bisa dijadikan bahan berkontemplasi saat berkhidmad di Daarul Qur’an. Yang pertama tentang kisah Ashabul Kahif, sekelompok anak muda yang luar biasa perjalanan dakwahnya. Kisah Musa yang diperintahkan Allah mendatangi seseorang nun jauh di sana juga memberikan pesan agar jangan pernah berhenti belajar.

“Jangan sampai kita puas dengan pencampaian yang diberikan Allah SWT lalu kita malah ga ngapa-ngapain. Jangan juga sombong dnegan pencampian tersebut, karena sejatinya ini karena rahmat dari Allah SWT,” pesan Kyai Jamil di akhir sambutannya.

Pesan dari Gurunda, KH Yusuf Mansur, jadi motivasi mendalam di acara tersebut. Dalam sambutannya beliau menjelaskan, saat pandemi harus jadi momen menebar keberkahan bagi Daarul Qur’an.

Dampak dari pandemi salah satunya membuat banyak anak menjadi seorang yatim. Hal ini mendorong Daarul Qur’an mengembangkan sebuah aplikasi untuk membantu para anak yatim tersebut, bernama Yatim Nusantara. Program ini akan dikembangkan PPPA Daarul Qur’an lewat platform PPPA.id serta SedekahOnline.com.   

“Yang ini kita gak boleh kalah. Kita berlomba-lomba. Bukan buat nama kita. Tapi ini menjadi yang pertama dan pahalanya buat kita semua,” jelas Kyai Yusuf Mansur.

Program ini akan didukung aplikasi digital sehingga informasi keberadaan yatim lebih cepat sampai. Salah satu rencana programnya akan bekerjasama dengan para kurir untuk menyalurkan makanan tiga kali sehari. Selain itu, nantinya aplikasi ini dibuat versi internasional.

Kyai Yusuf juga menjelaskan, program ini merupakan hadiah yang diberikan Daarul Qur’an untuk Indonesia dan dunia.  “Milad dikasih hadiah itu biasa, tapi milad dan memberikan hadiah itu baru luar biasa,” tuturnya.

Di samping pesan-pesan yang disampaikan para pimpinan tadi, mereka juga kompak berterima kasih pada semua orang yang terlibat dalam perjalanan Daarul Qur’an.

Perayaan milad Daarul Qur’an tahun ini bertajuk “Berkhidmat untuk Indonesia dan Dunia”. Sebagai tanda khidmad tersebut, saat ini Daarul Qur’an memilki 50 cabang pesantren serta ribuan Rumah Tahfizh yang tersebar di penjuru negeri. Ini belum termasuk berbagai entitas di bidang lain seperti Agroteknologi, Daqu Bisnis Nusantara, dan lainnya.

Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an sendiri telah menelurkan lulusan yang bekhidmad di dalam maupun luar negeri, baik bekerja maupun kuliah di berbagi universitas ternama dunia. Daarul Qur’an juga memiki tiga kampus, Institut Daarul Qur’an, STMIK Antar Bangsa, dan Universitas Mahakarya untuk memfasilitasi putra putri Indonesia menempuh pendidikan dari hulu hingga hilir.

Meski digelar virtual, acara tetap berlangsung meriah. Berbagai doorprize dibagikan bagi peserta acara yang bisa menjawab pertanyaan dari para pimpinan. Sebuah mini konser pun membuat milad ini menjadi syahdu.

Kategori
Berita

Gandeng Kemenag, Daarul Qur’an Gelar Diskusi untuk Tingkatkan Kompetensi Pengasuh Pesantren Sekaligus Sosialisasi Lemdiklat Daqu

Rumusan suatu standar kompetensi perlu diuji publik, agar hasilnya bisa dipertanggungjawabkan dari berbagai aspek, baik aspek kebijakan, akademisi maupun praktiknya. Inilah tujuan dari Focus Group Discussion (FGD) Uji Keterbacaan Standar Kompetensi Pengasuh Pesantren yang diselenggarakan Daarul Qur’an Group dengan menghadirkan narasumber dari Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI Bapak Dr. H. Waryono Abdul Ghafur,MA, Prof. Dr. Abuddin Nata, MA, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Ust. Ahmad Suharto, M.Pd.I, Pengasuh Pesantren Modern Gontor Putri. Acara digelar Hari Senin (28/6/2021) pagi hingga siang hari. Diskusi diikuti oleh seluruh pengasuh Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, Pengasuh Pesantren Takhassus, Kepala Biro Unit Pendidikan Daarul Qur’an dan Pengelola Rumah Tahfizh lewat Virtual Meeting Zoom.

KH. Ahmad Jamil, MA selaku Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan dalam sambutannya menyampaikan “Daarul Qur’an melalui LSP Daarul Qur’an terus dinamis berkembang. Kemarin sudah masuk bagaimana kualitas para pengajar Al-Qur’an bisa memiliki kompetensi yang standar secara nasional, sekarang berlanjut dari segi pengasuh pesantren. Pesantren tumbuh bak jamur di musim hujan, ini perlu dibersamai dengan pengalaman dari Daarul Qur’an. Hadiah terbaik dari Daarul Qur’an untuk pesantren-pesantren tanah air dan dunia”.

Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, M.Ag dalam materi bertajuk “Masa Depan Pesantren Pasca UU Pesantren NO.18 Tahun 2019”, ungkapnya, “Pendidik pada Pendidikan Pesantren jalur pendidikan formal harus memenuhi kualifikasi dan kompetensi sebagai pendidik profesional. Untuk menjamin kualitas pendidik di pesantren, sesuai amanat UU Pesantren perlu Lembaga Penjamin Mutu dengan tersedianya Majelis Masyayikh (MM) di tingkat nasional dan Dewan Masyayikh (DM) di setiap pesantren.”

Dari data Kemenag, di Indonesia telah berdiri 31 ribu Pesantren, 4 Juta lebih Santri, 354 ribu PTK, dan 90 Juta Keluarga Santri.

Amanat UU Pesantren lainnya, Pesantren diharapkan menjadi rujukan Pendidikan, Dakwah Wasathiyah, dan Pemberdayaan Indonesia dan Dunia.

Daarul Qur’an sendiri telah menyelenggarakan Lembaga Pendidikan Pesantren mulai dari Kelompok bermain, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi. Dengan berbasiskan Tahfizhul Qur’an dan juga mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi.

Dengan kiprah yang sudah dijalankan Daarul Qur’an, Pak Direktur mengungkapkan
“Saya juga mendapat masukan banyak dari Daarul Qur’an, untuk kita bisa membangun sinergi dalam kerangka Al-Qur’an di Indonesia bukan sekadar bisa dibaca, dihafal, tapi juga bisa dipahami dan diamalkan, sehingga kemudian tanpa harus mengklaim Indonesia ini Islam, tapi Islami.”

Lebih lanjut, mengucapkan “terimakasih kepada Daarul Qur’an, karena telah menginisiasi untuk mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi terkait dengan Al-Qur’an dan lembaga Pendidikan Al-Qur’an, bagi saya ini sangat penting, karena kalau profesi-profesi lain harus kompeten, apalagi Al-Qur’an. Al-Qur’an tidak boleh disampaikan oleh orang yang tidak kompeten, bisa berakibat rusak. Yang mau menjadikan ustadznya kompeten yang berarti “Layak dijual” dan dihargai.”

Prof. Abuddin Nata, MA, menyampaikan dalam sesi diskusinya, “Saat ini, Tren back to Spritual yang perlu dijawab secara tepat. Lembaga Tahfizhul Qur’an salah satu jawaban. Alhamdulillah direspon cukup baik oleh Daarul Qur’an. Orang Menghafal Al-Qur’an bagian menjadi Psikologis masyarakat untuk memperoleh rasa lebih dipercaya dalam hidup ini. Dan kepercayaan adalah sesuatu yang sangat berharga. Oleh sebab itu, Orang yang menghafal Al-Qur’an ini akan lebih punya peluang untuk sukses dibidang lainnya. Karena ada sikap percaya yang dibangun spiritualitas Al-Qur’an. Para siswa yang hafal al-Qur’an dapat dinilai sebagai siswa bibit unggul, dan tipologi generasi yang diharapkan di era global. Yaitu generasi yang Pancasilais, beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, dapat bekerja sama, krearif, berfikir kritis dan mandiri.”

Penulis buku Metodologi Studi Islam ini menyatakan,
“Mereka yang hafal Al-Qur’an ini sebenarnya orang-orang jenius, 6666 ayat bisa dihafal itu sudah melebihi rumus Fisika, Kimia yang tidak sampai ribuah. Lebih potensi sukses untuk berkarir bidang keilmuan lainnya.”.

Topik materi yang disampaikan Guru besar UIN Jakarta bidang Ilmu Pendidikan Islam adalah “Manajemen Pengelolaan Pesantren Tahfizh”. Dalam persfektifnya, “Majemen pengelolaan pesantren tahfidz di samping menggunakan manajemen yang berbasis pada proses: planning, organizing, actuating/implementing, controlling, supervising, dan evaluating, juga dapat mengembangkan manajemen strategis (strategic management) yang diringkas menjadi strategic planning, strategic implementing, dan strategic evaluating yang secara keseluruhan diarahkan pada dihasilkannya keunggulan dan daya saing lembaga Pondok Pesantren dengan berbagai komponennya.” jelasnya.

“Kekuatan akan muncul dalam action atau penerapan.” Ungkap Dr. Ahmad Suharto, M.Pd.I
mengawali sesi diskusi FGD siang itu.

Dengan tajuk materi “Implementasi Kompetensi-Kompetensi Pengasuh di Pesantren Modern Gontor Ponorogo”. Ust. Ahmad menguraikan penjelasan dari sudut pengalaman bagaimana pesantren Gontor telah mendidik, membimbing dan mengajarinya mulai dari santri sampai diminta mengelola Gontor Pusat untuk menjadi Center of Excellent.

Tuturnya “Dengan model Pendidikan Kuliyatul Muallimin Islami KMI, setiap santri dibekali kemampuan untuk mengajar, mendidik, berdakwah, memanej, mengkonsep, dilatih mandiri, mengeksekusi, menyelenggarakan kegiatan, sehingga bila suatu waktu diminta untuk merintis lembaga pendidikan sudah mempunyai modal dengan catatan harus bisa terus mengembangkan kecakapannya.” Pungkasnya, “Kuncinya bekal itu sudah dimiliki, kunci sudah ada tinggal dikembangkan”.

Pengasuh Gontor Putri ini mengungkapkan pandangannya,
“Setiap anak dalam pandangan kami adalah anak-anak jenius, tinggal kejeniusan itu dibidang apa kita asah melalui pendidikan yang komprehensif”. Imbuhnya “Setiap santri terlebih guru itu adalah kader. Kader terbaik umat, kader keluarga, kader pondok, kelak berjuang di tengah masyarakat.”.

Pada kegiatan FGD diisi dengan Sosialisasi Lembaga Diklat Daarul Qur’an yang disampaikan Kepala Kesekretariatan Direktorat Pendidikan Daarul Qur’an, Ust Daarul Qutni, M.Ag dan Divisi Pengawasan dan Pengembangan Deputi Daarul Qur’an Ust. Rizki Aminullah, M.MPd.

“Lembaga Diklat menjamin peningkatan kualitas SDI Daarul Qur’an dan juga bisa menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat luas Pra Asessmen Uji Kompetensi Bidang Al-Qur’an skema Tahsin dan Tahfizh di LSP Da’arul Qur’an.” Ajak Ust. Darul Qutni, M.Ag