Kategori
kisah alumni

Yuk, Usir Bosan Kala WFH dan LFH dengan Khataman Online

“Konsepnya simpel, satu orang baca satu juz. Kalau di grup ada 30 orang atau lebih. Jadi sekali jalan bisa langsung khatam”

Gimana Work From Home (WFH) dan Learn From Home (LFH) nya? Udah mulai bosen belum? Di sosmed udah banyak yang mulai ngeluh nih karena harus di rumah terus. “Jiwa ekstrovert ku meronta-ronta”, katanya begitu. Gapapa, wajar kok. Tapi harus diingat, di setiap kejadian pasti Allah SWT kasih hikmah.

LFH dan WFH, kalau kita mau nyari hikmahnya, pasti bermanfaat dan ga ngebosenin. Misalnya bisa ngumpul sama keluarga yang kalau di kondisi normal sekedar ngobrol aja susah banget. Di tulisan sebelumnya juga udah dijelasin tuh apa aja hikmah yang bisa diambil. Nah sekarang, biar ga bosen, kita bisa cari kegiatan lain.

Seperti yang dilakukan kakak-kakak Alumni Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an contohnya. Mereka yang tergabung dalam Ikatan Alumni Daarul Qur’an atau IKADAQU, dari berbagai daerah, punya inisiatif mengadakan Khataman Online. Ada dari IKADAQU Jakarta, Malang, Kalimantan Barat dan Timur, sampai Malaysia.

Awalnya, kak Rifqi Akbari, Alumni angkatan 3 Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang, iseng melakukan live Instagram sambil ngajak setoran hafalan. Nah, teman-teman alumni yang lain ikutan. Akhirnya tercetuslah ide ini.

Sebetulnya ini merupakan kegiatan rutin IKADAQU masing-masing cabang, disesuaikan sama kondisi. “Kalau ada saudara alumni yang sakit, keluarga yang meninggal, atau santri yang meninggal. Sebagai momen buat peduli almamater kita”, kata kak Rifqi. Di Khataman Online ini, awalnya didedikasikan untuk almarhum ayah pimpinan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, Kyai Ahmad Jamil, yakni H. Micing Bin H. Midi. Namun, karena bertepatan dengan mewabahnya virus corona sehingga diharuskan WFH dan LFH, di samping mengusir rasa bosan, akhirnya sekaligus diniatkan meminta perlindungan Allah SWT agar terhindar dari virus tersebut.

“Konsepnya simpel, satu orang baca satu juz. Kalau di grup ada 30 orang atau lebih. Jadi sekali jalan bisa langsung khatam”, jelas kak Rifqi yang juga menjabat sebagai Dewan Pembina IKADAQU.

Kak Dhe Qonita, angkatan 7; kak Alfira Fatimah, angkatan 3; kak Dicky Derianto, angkatan 6; dan kak Jafar Kamil, angkatan 8 kompak bilang kalau kegiatan ini bisa bikin ikatan alumni semakin erat. Kak Jafar juga bilang, kegiatan ini membuat alumni yang awalnya ga saling kenal jadi bisa kenalan. Itu bisa menambah relasi yang berguna buat kehidupan. Selain itu, konsep online yang diambil juga menguji kejujuran diri, seperti yang dibilang kak Dhea.

Dan yang pasti, kegiatan ini juga bermanfaat kala bosan melanda saat WFH dan LFH, daripada tik-tokan kan? “Jadi kangen suasana pondok lagi. Jadi bisa quality time yang bermanfaat bareng keluarga yang udah jarang banget ku rasain”, ujar kak Dicky.

Mereka juga sepakat kalau kegiatan ini jadi agenda rutin. Harapannya juga bisa jadi wasilah menambah keberkahan IKADAQU dan terkabulnya hajat para alumni serta santri-santri di lingkungan Daarul Qur’an hingga akhir zaman. Aamiin Ya Robbal Aalamiin. Semoga ini jadi inspirasi lahirnya ide-ide kreatif nan bermanfaat lainnya bagi kita semua ya!