Kategori
Artikel kisah alumni

Lockdown Jadi Ladang untuk Berbagi

Kami sadar bahwa ini adalah tantangan kita semua untuk melawan wabah virus corona. Semua ini akan berakhir jika kita mematuhi aturan yang diberlakukan pemerintah untuk menjauhi keramaian dan menjaga kesehatan.

Kebijakan perpanjangan masa MCO (Movement Control Order) di Malaysia hingga 14 April 2020 ikut berdampak pada para pelajar Indonesia di Malaysia. Awalnya MCO atau yang dikenal oleh masyarakat luas dengan lockdown diberlakukan pemerintah Malaysia mulai 18 hingga 31 Maret 2020. Penambahan MCO ini untuk memastikan keadaan di Malaysia telah stabil. Malaysia memang menjadi salah satu negara dengan jumlah kasus positif covid-19 terbanyak di Asia Tenggara dengan total 2230 (sumber: CPRC, KKM).

Kampusku yang berada di Gombak ikut melaksanakan himbauan lockdown tersebut dengan menon-aktifkan seluruh kegiatan belajar mengajar di kampus dan merubahnya menjadi sistem pembelajaran online. Setelah melihat kebijakan pemerintah yang memanjangkan waktu lockdown, pihak kampus pun menetapkan kebijakan dengan meliburkan seluruh kegiatan mahasiswa di semester ini.

Hasil rapat yang menunjukan bahwa masih kurang efektifnya belajar online juga jadi pertimbangannya, selain untuk fokus menyelesaikan masalah ini dengan memperbanyak istirahat juga berdiam diri di rumah. Banyak mahasiswa yang kembali ke kampung halamannya, namun tak sedikit yang tetap tinggal dan menjalankan karantina di sana.

Aku pun memilih untuk tinggal di asrama atau mahallah karena tiket yang susah didapat dan beberapa alasan yang menyulitkan perpulangan. Akses keluar-masuk kampus, kantor, toko, hingga masjid juga ditutup guna membantu jalannya karantina. Syukurnya, kebutuhan kami tetap terpenuhi dengan bantuan dari pemerintah yang menyediakan makan 3 kali sehari juga beraneka macam makanan ringan. Pihak kampus juga menyediakan layanan melalui nomor telefon untuk kebutuhan para mahasiswa yang akan ditindak lanjuti langsung oleh mereka.

Momen ini menjadi ladang berbagi buat kita. Terlihat solidaritas antar mahasiswa juga staff kampus yang senantiasa melayani. Kami sadar bahwa ini adalah tantangan kita semua untuk melawan wabah virus corona. Semua ini akan berakhir jika kita mematuhi aturan yang diberlakukan pemerintah untuk menjauhi keramaian dan menjaga kesehatan.

 

Oleh: Naufal Khair, Kontributor Malaysia